Anda di halaman 1dari 15

pesonamu

Minggu, 05 April 2015

makalah analisis data PTK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif atas
permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri Wahyulis, 2010). Untuk itu didalam suatu
penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang
telah terkumpul. Data yang sudah terkumpul namun belum dianalisis merupakan data mentah.
Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga
analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Data yang yang dapat
dikumpulkan banyak
sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.

Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut
bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif
oleh karena itu, analisis data  merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah suatu
data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk  masalah penelitian. Data yang telah
dikumpulkan
oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu. Dalam proses analisis
data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari
wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).

Walaupun begitu penting dalam dunia pendidikan, analisis data merupakan suatu kegiatan yang
membutuhkan kemampuan dan pemahaman tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Menurut
Nasution (dalam Sugiyono, 2010: 88) “melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan
kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi.tidak ada
cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari
sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan
lain oleh peneliti yang berbeda”. Dari paparan diatas, dapat dikatakan bahwa analisis data memang
memerlukan kemampuan khusus dalam melaksanakannya. Tidak semua orang dapat melakukan
penganalisisan data dengan baik. Tergantung tingkat pemahaman dan kemampuan intelegensi yang
dimilikinya.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan analisis data?


2. Apa saja bentuk data yang dianalisis?
3. Bagaimanakah teknik analisis data?
4. Bagaimanakah lagkah-langkah analisis data?
5. Bagaimanakah penginterprentasi data hasil analisis?

1.3  Tujuan

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan yang ingin dicapai
dalam pembuatan karya tulis ini sebagai berikut.

1.      Mendeskripsikan pengertian analisis data.

2.      Mendeskripsikan bentuk data yang dianalisis.

3.      Mendeskripsikan teknik analisis data.

4.      Mendeskripsikan lagkah-langkah analisis data.

5.      Mendeskripsikan penginterprentasi data hasil analisis.

1.4  Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari luaran karya tulis ini sebagai berikut.
1.      Bagi Mahasiswa

Mampu dipahaminya pengertian dan deskripsi mengenai analisis data, bentuk data yang
dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta bagaimana bentuk
interprentasi data hasil analisis. Sehingga mampu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai teknik analisis data dalam penelitian.

2.      Bagi Penulis

Menambah pemahaman mengenai pengertian, analisis data, bentuk data yang dianalisis, teknik
yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil
analisis untuk dilakukan implementasi dalam konteks belajar mengajar di bangku perkuliahan.

3.      Bagi Pembaca

Menambah wawasan baru mengenai pengertian analisis data, bentuk data yang dianalisis, teknik
yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil
analisis dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penganalisisan data.

BAB  II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88) mengemukakan bahwa “Data analysis is critical to
the qualitative research process. It is to recognition, study, and understanding of interrelationshp
and concept in your data that hypotheses and assertions can be developed and evaluated”  Analisis
data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif, data sehingga hipotesis dapat
dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam Sugiyono, 2006: 89) menyatakan bahwa
analsis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan
pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian,
dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Selanjutnya Sugiyono
mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain.

Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data dapat
diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan mengolah data, dengan
tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat
datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam
rangka memproleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita
kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknk yang tepat. Data yang belum dianalisis
merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis
dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Dalam
rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara
garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif
dan data bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.

2.2 Jenis Data yang Dianalisis

Seperti yang diketahui bahwa, penelitian dilakukan untuk mendapatkan data. Data yang
didapatkan peneliti beragam. Macam-macam data yang dimaksud oleh Sugiyono (2011: 5-8)
dijelaskan dalam gambar sebagai berikut.

Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau
rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan
terbuka, observasi partisipan, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan.
Sedangkan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan data bermuatan kuantitatif
adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun
pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu
menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka
hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau wawancara terstruktur. Adapun data
bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti
skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya. Selanjutnya data
kualitatif dibedakan atas data kualitatif emperis dan data kualitatif bermakna. Dimana data kualitatif
emperis merupakan data sebagaimana adanya (tidak diberi makna) dan data kualitatif bermakna
adalah data dibalik fakta yang tampak. Selanjutnya yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data
diskrit dan data kontinum. Data diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang satu sama
lain terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data kontinum merupakan data kualitatif
yang satu sama lainnya saling berkesinambungan dalam satu garis. Kemudian data kontinum
dijabarkan kembali menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data ordinal merupakan data kualitatif
yang berbentuk peringkat/ranking. Kemudian data interval merupakan data kualitatif kontinum yang
jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut. Dan data ratio merupakan data kualitatif
kontinum yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut/mutlak.

2.3 Teknik-teknik Analisis Data

Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data
kualitatif. Bagi data yang bersifat kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang digunakan
adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002: 296). Untuk analisis data
kuantitatif dalam penggunaan statistik deskriptif dapat disesuaikan dengan ruang lingkup yang
hendak dicapai. Apakah mengharuskan data untuk memiliki normalitas, homogenitas atau syarat
lainnya. Wina menyebutkan pula, untuk mempermudah kerja dalam penganalisisan data, sudah
terdapat perangkat lunak komputer berupa SPSS. Perangkat ini dapat membantu mempercepat
kegiatan penganalisisan data yang dikehendaki. Teknik analisis data kuantitatif berbeda dengan
kualitatif. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang
digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.

a.    Deskriptif

·      Mengukur tedensi sentral

Mean

Median

Modus ·

Tabel, Diagram, Grafik

b.    Inferensial

·      Parametrik

Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang digunakan untuk
menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja. Diartikan pula ilmu statistik yang
berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi; jenis data
interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal (Asep, tt). Statistik parametrik
tidak dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang akan dianalisis tidak menyebar
secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin di analisis harus ditransformasikan terlebih dahulu.
Transformasi yang dimaksud adalah data ubah mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat
dilakukan dengan mengubah data ke dalam bentuk logaritma natural, menggunakan operasi
matematik (membagi, menambah, atau mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala
data dari nominal menjadi interval. Spesifikasi ini disebabkan karena metode statistik parametrik
memiliki tingkat akurasi ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan statistik non parametrik (akan
dijelaskan selanjutnya). Untuk itulah penyajian data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk
mendapatkan analisis data yang akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas, Homogenitas,
Uji T, dan Anava.

· Non-parametrik

Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik tidak
mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik nonparametrik dapat digunakan pada
data yang memiliki sebaran normal atau tidak. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk
melakukan analisis pada data nominal atau ordinal. Keunggulan dari statistik nonparametrik yaitu,
tidak membutuhkan asumsi normalitas; secara umum metode statistik non-parametrik lebih mudah
dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika dibandingkan dengan statistik parametrik  karena
ststistika non-parametrik tidak membutuhkan perhitungan matematik yang rumit seperti halnya
statistik parametrik; statistik non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan
jenjang (ordinal); kadang-kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan atau jenjang
secara formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam data kualitatif;
pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada pengamatan yang
nyata. Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi, tetapi
dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal. Contoh statistik nonparametrik yaitu Kolerasi
Spearman (Spearman Rank Order Correlation) dan Chi Square.

Berbeda halnya dengan analisis data kualitatif. Menurut Sugiyono (2010) analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan  sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah
selesai di lapangan.

a.    Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis
dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki dan
selama di lapangan.

b.    Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan


Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneiti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap
tertentu sihingga dipeoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (dalam, Sugiyono
2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data
dilakukan melalui 3 tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan
Conclusion Drawing / Verification.

·      Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang
penting, dicari pola dan temanya. Misalkan pada bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki
setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti akan memfokuskan
pada murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkatagorikan pada aspek gaya belajar,
perilaku social, interalsi dengan keluarga dan lingkungan.

·      Data Display (penyajian data)

Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yangterjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

·      Conclusion Drawing / Verification

Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal namun
juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan berkembang setelah peneliti ada di lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau gambaran yang
sebelumnya belum jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan kausal / interaktif dan hipotesis /
teori.

2.4 Langkah-langkah Analisis Data


Menurut Sukardi (2003), ada beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses analisis menjadi
lebih terarah, yakni skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji statistika.

a.         Skoring

Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrumen
yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan  yang dimunculkan pada instrumen dikuantifikasikan
dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan aternatif jawaban yang diberikan  masih
berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantifikasikan. Pada tahap ini peneliti memberikan
nilai atau bobot pada setiap alternatif jawaban.

Contoh alternatif jawaban pada angket.

·  Selalu                   : 3

·  Belum tentu         : 2

·  Tidak                   : 1

b.         Tabulasi

Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat.
Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh. Apabila
analisis data membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom yang berbeda.
Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat menentukan arah selanjutnya
teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan analisis data yang hendak dicapai.

c.         Mendeskripsikan data

Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk nyata
dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau seseorang yang tertarik dengan hasil
penelitian yang dilakukan. Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti
atau pengembang adalah mmenganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip
deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif dapat mendeskripsikan data secara lebih ringkas,
sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang termasuk analisis deskriptif antara lain mean, median,
modus, quartil, desil, persentil, standar deviasi, dan varian.

d.         Melakukan uji statistika

Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan


menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan pendekatan penelitian
atau desain yang diambil. Penggunaan rumus atau aturan-aturan tersebut hendaknya mampu
mengukur dan sesuai dengan tujuan atau hasil penelitian yang ingin peneliti capai.
7

2.5 Menginterprestasikan

Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang
penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya
penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian dari analisis.
Interpretasi data perlu dilakukan untuk memberikan arti mengenai hasil dari analisis data yang telah
dilakukan sebelumnya. Menurut Moh.Nazir (dalam, Wahyulis 2010) ada beberapa pengertian
penafsiran data adalah sebagai berikut.

a.         Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi
yang dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan penjelasan tang
terperinci dengan tujuan untuk untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian, dalam
pengertian menghubungkan hasil suatu penelitan dengan penemuan penelitian lainnya, Untuk
membuat atau menghasilkan suatu konsep yang bersifat menerangkan atau menjelaskan.

b.         Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif menjadi suatu


hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya. Misalnya, seorang peneliti sesang
mempelajari sikap dari para transmigran yang berasal dari Jawa Timur, Bali terhadap penduduk
setempat di Aceh, maka dari data penelitian di Aceh perlu dibuat penafsiran untuk menyajikan
kesinambungan penemuan tentang pengaruh pergaulan pribadi antara anggota transmigran dari
kelompok sosial yang berbeda tersebut di daerah lain, misalnya di Sulawesi dengan penemuan di
Aceh.

Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data penelitian
karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang
diturunkan oleh peneliti terhadap data.

Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan beberapa teknik menginterpretasikan hasil


analisis data kualitatif adalah sebgai berikut.

a.    Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis mungkin masih miskin
dengan makna, dengan pengajuan beberapa pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat maknanya.
Pertanyaan dapat berkenaan dengan hubungan atau perbedaan antara hasil analisis, penyebab,
aplikasi dan implikasi dari hasil analisis.
b.    Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat kaitanya
dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman
pribadi peneliti yang cukup kaya.

c.    Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan
hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.

d.   Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor eksternal yang mempunyai
kekuatan dalam memberikan interpretasi selain teman, atau kalau mungkin ahli adalah literature.
Apakah makna dari temuan penelitian menurut pandangan para ahli, para peneliti dalam berbagai
literature.

e.    Kembalikan pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah
hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
9

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Analisis data merupakan  proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,


kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang didasarkan oleh data.

Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri.
Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan
kualitatif dan data bermuatan kuantitatif
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data
kualitatif yaitu teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliputi statistik
deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris.
Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian, selama penelitian, dan sesudah
penelitian yang meliputi analisis sebelum di lapangan, teknik analisis selama di lapangan model Miles
dan Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.

Secara garis besar, analisis data meliputi 4 langkah, yaitu : Persiapan (scoring),


tabulasi, mendesktripsikan datadan melakukan uji statistika. Penafsiran data sangat penting
kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti
sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.

            3.2 Saran

            Dalam melakukan penelitian baik itu penelitian kualitatif dan kuantitatif terlebih dahulu
menetapkan cara yang ingin kita pakai agar dalam pelaksanaan penelitian dilapangan tidak banyak
menemukan permasalahan yang banyak sehingga bagi kita sebagai peneliti tidak merasa terbebani
dan akhirnya untuk pencapaian hasil yang ingin kita capai tidak relevan.

10

DAFTAR PUSTAKA
Prihanto, Asep. tt.   Pengantar Statistik Non Parametrik. Bandung: Universitas Brawijaya.

Sanjaya, Wina. 2002. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sugiyono. 2006. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta

Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Wahyulis, Tri. 2010. Analisis Data. Malang: Tidak diterbitkan


11

KATA PENGANTAR

                   Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kekuatan lahir dan bathin kepada diri kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
dari mata kuliah Penelitian Kualitatif dan PTK dengan judul pembahasan Analisis Data dalam bentuk
sebuah makalah. Kiranya dalam penulisan kami dengan judul pembahasan diatas masih banyak
kekurangannya kami mohon juga dari teman atau pembacanya untuk memberikan saran dan keritik
yang sifatnya membangun untuk perbaikan dari makalah yang kami buat  ini untuk dimasa akan
datang.

                   Disini juga kami mengucapkan ribuan terimakasih kepada teman-teman sekalian yang
telah banyak membantu kami dalam penulisan dan pembuatan makalah ini baik itu berupa pikiran
dan motivasi kepada kami khususnya, dan ucapan terimakasih juga kami uacapkan kepada ibu dosen
yang telah banyak membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata dari kami
mengucapkan ribuan terimakasih dengan berbagai kekurangan dan kelemahan makalah ini, semoga
makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi kita semua.

                                                                                         
                                                                                    Rantauprapat 28 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai