CALON GURU
[Dosen : Dr. A. Wahab Jufri, M.Sc.]
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam dunia kependidikan, persoalan yang berkenaan dengan guru dan jabatan guru
senantiasa menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat tempat tersendiri di tengahtengah ilmu kependidikan yang begitu luas dan kompleks. Sehubungan dengan kemajuan
pendidikan dan kebutuhan guru yang semakin meningkat, baik dalam mutu maupun
jumlahnya, maka program pendidikan guru menjadi prioritas pertama dalam program
pembangunan pendidikan di negara kita.
Tidak semua orang dewasa dapat dikategorikan sebagai pendidik atau guru, karena
guru harus memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap calon pendidik
atau guru sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa untuk dapat diangkat sebagai tenaga pengajar, tenaga pendidik yang
bersangkutan harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi guru merupakan kemampuan dan kewenangan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab terkait dengan profesi
keguruannya. Karena jabatan guru merupakan pekerjaan profesi, maka kompetensi guru
sangatlah dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, kompetensi menunjukkan kepada perbuatan
yang bersifat rasional untuk mencapai suatu tujuan yang sesuai dengan kondisi yang
diharapkan. Kompetensi ini diperoleh melalui proses pendidikan atau latihan. Salah satu
faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar mengajar adalah guru, seorang
guru perlu memiliki kompetensi untuk mengorganisasi ide-ide yang dikembangkan di
kalangan peserta didiknya sehingga dapat menggerakkan minat dan semangat belajar mereka.
Salah satu faktor rendahnya mutu pendidikan di negara kita adalah disebabkan tenaga
pendidik yang kurang berkompeten. Sehingga upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
sukar untuk di wujudkan dan pada akhirnya kebodohan akan berdampak pada kemiskinan.
Untuk itu, maka guru sebagai komponen pendidikan harus menunjukkan kualitasnya sebagai
tenaga pendidik yang ahli dibidangnya.
Fenomena yang sering terjadi, tenaga pendidik belum memenuhi kualifikasi sebagai
guru yang berkompeten, khususnya kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan
fasilitator,
motivator,
maupun
pembimbing
yang
senantiasa
berupaya
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dikembangkang
secara utuh dari empat kompetensi utama diantaranya adalah kompetensi pedagogik.
Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu
dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas,
yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.
Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus
menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama
dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masingmasing individu yang bersangkutan.
STANDAR KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN DI SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,
DAN SMK/MAK
No.
No.
No.
No.
10
belajar
peserta
didik
dalam
mencapai
tujuan
pembelajaran.
3) Calon guru mampu menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan
mutakhir,
sesuai
tujuan
pembelajaran
dan
isi
kurikulum,
tanpa
mempermalukannya
4) Calon guru dapat menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan
kerja sama yang baik antar peserta didik.
5) Calon guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban
peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur
tingkat pemahaman peserta didik.
6) Calon guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan
meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan
pada peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
Calon guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan. Calon guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam
proses pembelajarannya:
1) Calon guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.
2) Calon guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian,
selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil
serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap
materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
3) Calon guru menganalisis hasil penilaian
untuk
mengidentifikasi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kompetnsi guru merupakan kemampuan guru untuk mentransfer pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan kewajiban pembelajaran secara profesional dan bertanggung
jawab. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan
karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan intlektual. Hal
tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat dan intres yang berbeda.
Berkenaan dengan pelaksanaaan kurikulum, seorang guru harus mampu mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-masing dan disesuaikan dengan kebutuhan local.
Guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
kemampuannya di kelas, dan harus mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu
Jufri, A. Wahab. 2012. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung : Pustaka Reka Cipta.