Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Afri Mardicko, M.Pd.

Oleh :
Adinda Selvien Prasetya Wibowo
2022406405145

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
T.A 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan
ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia. Perubahan penting
yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya adalah perubahan
kurikulum, telah kita ketahuai bersama perubahan kurikulum juga diikuti perubahan perangkat
pembelajaran salah satunya RPP. E. Kosasih (2014, hlm. 144 ) mengatakan bahwa RPP adalah
rencana pembelajaran yang pengembangannya mengacu pada suatu KD tertentu didalam
kurikulum/silabus. Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah
dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang
tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran
dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi
Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat
Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan
pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Unsur-unsur Rencana Pembelajaran?
b. Apa Komponen dan Langkah-langkah Pembelajaran?
c. Apa sajakah Penilaian Proses Pembelajaran?
d. Apa sajakah Pengawasan Proses Pembelajaran?

C. Tujuan
a. Mengetahui Unsur-unsur Rencana Pembelajaran.
b. Mengetahui Komponen dan Langkah-langkah Pembelajaran.
c. Mengetahui Penilaian Proses Pembelajaran.
d. Mengetahui Pengawasan Proses Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. UNSUR-UNSUR RENCANA PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
gambaran perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif, baik dari
segi pengetahuan keterampilan dan sikap. Tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional berisi
rumusan pertanyaan mengenai kemampuan atau kualifikasi tingkah laku yang diharapkan
dimiliki/dikuasai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Yang harus diperhatikan guru
dalam membuat tujuan khusus atau indikator pembelajaran adalah:

1. Guru harus memperhatikan silabus/kurikulum yang berlaku sebagai pedoman dalam


menjabarkan tujuan.
2. Guru harus memahami tipe-tipe hasil belajar.
3. Guru harus memahami cara merumuskan tujuan pembelajaran sampai tujuan tersebut
jelas isinya dan dapat dicapai oleh siswa setelah setiap proses pembelajaran berakhir.

2. Materi Pembelajaran

Materi harus direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Materi pembelajaran harus disusun secara sistematik berdasarkan skuensinya dan
diorientasikan pada upaya mencapai tujuan pembelajaran. Kriteria dalam merumuskan dan
mengembangkan bahan pembelajaran diantaranya:
1. Bahan harus benar (valid) dan berarti (significant) sesuai dengan pembangunan dan
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
2. Bahan harus relevan dengan aspek sosial siswa.
3. Bahan harus mengandung kesinambungan antara kedalaman dan keluasan.
4. Bahan pelajaran harus mencakup berbagai ragam tujuan, pengetahuan, keterampilan,
dan sikap.
3. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran harus menggambarkan aktivitas siswa, karena pada hakikatnya


yang belajar itu adalah siswa, guru hanya sebagai fasilisator. Maka guru harus merancang
kegiatan pembelajaran dengan sistematis, efektif, efisien, serta berorientasi pada tujuan
pembelajaran. Dalam perencanaan pembelajaran kegiatan belajar mengajar harus dirumuskan
secara jelas dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran harus berorientasikan pada tujuan pembelajaran khusus atau
indikator pembelajaran yang ditetapkan.
2. Kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis.
3. Kegiatan pembelajaran harus efektif dan efisien.
4. Kegiatan pembelajaran harus fleksibel.
5. Kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.
6. Kegiatan pembelajaran harus memperhatikan dengan alat/ fasilitas yang tersedia.
7. Kegiatan pemelajaran harus dapat mengembangkan kemampuan siswa baik dari
segi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
8. Penggunaan metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
9. Kegiatan pembelajaran harus menggambarkan atau mendeskripsikan tentang materi yang
akan digunakan dan memberikan peluang untuk memungkinkan siswa belajar aktif.

4. Evaluasi

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran meliputi evaluasi awal


pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran, dan evaluasi akhir pembelajaran. Evaluasi juga
berfungsi sebagai dasar diagnosis belajar siswa yang dilanjutkan dengan bimbingan atau untuk
pemberian pengayaan. Dalam melaksanakan evaluasi aspek-aspek pokok yang harus
diperhatikan meliputi: a) Tujuan evaluasi, b) Bentuk dan jenis evaluasi yang digunakan. Kriteria
evaluasi dalam perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi harus berorientasi pada tujuan pembelajaran.
2. Evaluasi harus berdasarkan pada pengembangan kegiatan pembelajaran.
3. Evaluasi harus memperhatikan waktu yang tersedia.
4. Evaluasi harus memungkinkan ada kegiatan tindak lanjut.
5. Evaluasi harus memberikan umpan balik.
6. Evaluasi harus berdasarkan pada bahasan materi

B. KOMPONEN-KOMPONEN DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Komponen-komponen Pembelajaran

Menurut Rahyubi (2012, hlm. 234) komponen pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran,
kurikulum, guru, siswa, metode, materi, alat pembelajaran (media), dan evaluasi.
1) Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah target atau hal-hal yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran. Tujuan pembelajaran biasanya berkaitan dengan dimensi kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Tujuan pembelajaran bisa tercapai jika pembelajar atau peserta didik mampu
menguasai dimensi kognitif dan afektif dengan baik, serta cekatan dan terampil dalam aspek
psikomotoriknya. Selain itu, tujuan pembelajaran akan tercapai jika pembelajar atau peserta
didik mampu mengekspresikan dan menampilkan bakat serta potensinya secara optimal.
2) Kurikulum
Secara terminologis, istilah kurikulum mengandung arti sejumlah pengetahuan atau mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkatan atau
ijazah. Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaran atau bidang studi
dan aktivitas belajar siswa tetapi juga segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan
pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Misalnya: fasilitas sekolah,
lingkungan yang aman, suasana keakraban dalam proses belajar mengajar, media, dan
sumber-sumber belajar yang memadai. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai
kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat
pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan perkembangan manusia, maka dalam
penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan
kuat.
3) Guru
Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang juga berarti pendidik, yaitu seorang
pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memfasilitasi,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru merupakan satu diantara pembentuk-
pembentuk utama calon warga masyarakat. Peranan guru tidak terbatas sebagai pengajar
(penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola
kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4) Siswa
Siswa atau peserta didik adalah seseorang yang mengikuti suatu program pendidikan di
sekolah atau lembaga pendidikan di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru, pelatih,
dan instruktur. Siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa,
melainkan subjek pendidikan yang punya pengetahuan, kelebihan, dan potensi tertentu. Siswa
memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan yang berbeda.
5) Metode
Metode pembelajaran adalah suatu model dan cara yang dapat dilakukan untuk menggelar
aktivitas belajar mengajar agar berjalan dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode sangat diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Menguasai metode mengajar merupakan keniscayaan, sebab seorang guru
tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai metode secara tepat.
6) Materi
Materi merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan siswa jika materi pelajaran yang
diberikan menarik, kemungkinan besar keterlibatan siswa akan tinggi; sebaliknya jika materi
pelajaran tidak menarik, keterlibatan siswa akan rendah. Dalam kegiatan belajar, materi harus
didesain sedemikian rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan dengan memerhatikan
komponen-komponen yang lain, terutama komponen peserta didik yang merupakan sentral
sekaligus subyek pendidik dan pembelajaran.
7) Alat pembelajaran (Media)
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran adalah perangkat lunak
(soft ware) atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi sebagai alat belajar atau alat
bantu belajar.
8) Evaluasi
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data
seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna
mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan
kemampuan belajar. Evaluasi yang efektif harus mempunyai dasar yang kuat dan tujuan yang
jelas. Dasar evaluasi yang dimaksud adalah filsafat, psikologi, komunikasi, kurikulum,
manajemen, sosiologi, antropologi, dan lain-lain.

b. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam RPP Tematik dan
secara eksplesif dijelaskan dalam permendikbud RI No. 65 tahun 2013 tentang standar proses
pendidikan disebutkan, bahwa komponen“langkah-langkah pembelajaran” merupakan salah satu
RPP yang letaknya setelah komponen “media, alat, dan sumber belajar”, dan sebelumnya
komponen “penilaian”. Langkah-langkah pembelajaran ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
tahapan pendahuluan, inti, dan penutup.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Awal (Pendahuluan)


Langkah yang pertama (pendahuluan) yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah
pembukaan. Pembukaan yang dimaksud adalah memberikan salam, mengajak siswa untuk
berdo’a bersama, memberikan apresiasi, memberikan pengantar materi, serta memberikan
motivasi awal. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki gambaran tentang materi apa
yang akan disampaikan, dan peserta didik juga akan lebih memiliki persiapan serta merasa
nyaman dalam proses pembelajaran.

2. Kegiatan Inti
a) Obeserving (Mengamati)
Mengamati adalah proses awal dari serangkaian tahapan pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Dalam proses mengamati ini diharapkan dapat melatih dalam hal
kesungguhan dan ketelitian dalam mencari sebuah informasi. Dalam kegiatan mengamati,
guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan : melihat, menyimak, mendengar dan membaca yang
diformulasikan pada sekenario proses pembelajaran. Guru memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca,
mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek (Permendikbud No. 81a Th.
2013).

b) Questioning (Menanya)
Menanya melatih peserta didik untuk mengembangkan kreativitas rasa ingin tahun, rasa
penasaran, rasa percaya diri, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Dalam kegiatan
menanya guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau
dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat menanya atau mengajukan
pertanyaan: Pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang
abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang abstrak. Siswa
harus dilatih agar bisa menanya hal-hal yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan
yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan
pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan
sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
(Permendikbud No. 81a Th. 2013).

c) Experimenting (Mencoba)
Mengumpulkan informasi melatih siswa mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat (Permendikbud No. 81a Th. 2013)

d) Associating (Menalar)
Mengasosiasi adalah kegiatan mengolah informasi yang mampu melatih peserta didik
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan.

e) Creating Networking Communication Implementating (Mengkomunikasikan)


Mengkomunikasi dapat melatih siswa untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada tahapan mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya.

3. Kegiatan Akhir (Penutup)


Pada kegiatan penutup ini guru memberikan simpulan dari apa yang sudah dipelajari pada
hari itu, memberikan motivasi akhir, memberikan pengayaan, serta memberikan salam dan
berdo’a bersama. Dengan adanya kegiatan penutup ini peserta didik akan diajak menginat
kembali pembelajaran yang sudah dilakukan serta peserta didik akan mendapatkan point
pokok dari materi yang sudah dipelajari. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan
memilik daya ingat yang kuat, sehingga materi yang sudah didapatkan dapat dipahami
secara keseluruhan dan berkelanjutan.

C. PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN

Penilaian Proses dalam Pembelajaran adalah suatu proses atau upaya formal pengumpulan
informasi yang berkaitan dengan variabel- variabel penting pembelajaran sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil beiajar siswa. Penilaian
proses adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilaian terhadap aktivitas siswa
sebagaimana yang terjadi. Penilaian proses pembelajaran dilaksanakan saat proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian proses pembelajaran merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran
penilaian pada tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran.
Penilaian proses pembelajaran menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan
siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses pembelajaran, sedangkan penilaian
hasil belajar menyangkut hasil belajar jangka panjang dan hasil belajar jangka pendek. Penilaian
proses pembelajaran berkaitan dengan paradigma bahwa dalam kegiatan belajar kegiatan utama
terletak pada siswa, siswa yang secara dominan berkegiatan belajar mandiri dan guru hanya
melakukan pembimbingan. Dalam konteks ini guru harus memantau berbagai kesukaran siswa
dalam proses pembelajaran tersebut setiap pertemuan.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa ciri penilaian proses pembelajaran dalam kelas
adalah sebagai berikut:
1. Proses penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran.
2. Strategi yang digunakan mencerminkan kemampuan anak secara autentik.
3. Penilaiannya menggunakan acuan patokan atau criteria. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian kompetensi siswa.
4. Memanfaatkan berbagai jenis informasi
5. Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian.
6. Menggunakan system pencatatan yang bervariasi.
7. Keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdasarkan berbaga informasi.
Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku, atau interaksi siswa. Penilaian
proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses merupakan
penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar
mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar
menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan
keterlaksanaan proses belajar mengajar.
Tindak lanjut dari penilaian proses pembelajaran jika memperoleh hasil yang kurang
memuaskan, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berarti seorang guru berusaha
mendiagnosa penyebab kesukaran anak didik dalam proses belajar tersebut, pada gilirannya
menemukan suatu cara seagai solusi permasalahan tersebut. Inilah yang menjadi cikal bakal PTK
bagi seorang guru. Berbeda halnya dengan kegiatan ujian, jika seorang guru menemukan anak
didik tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
maka solusinya adalah melakukan pembelajaran remedial.
Tujuan penilaian proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kegiatan
belajar mengajar, terutama efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan
pengajaran. Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen
proses belajarmengajar seperti tujuan pengajaran, metode, bahan pengajaran, kegiatan belajar
dan mengajar guru, dan penilaian.

Adapun secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1) Penentuan Tujuan Penilaian

Penentuan tujuan penilaian merupakan langkah awal dalam rangkaian kegiatan


penilaian secara keseluruhan, seperti untuk penilaian harian, tengah semester, akhir
semester. Sehingga di sini jelas apa yang akan dinilai.
2) Memilih Teknik Penilaian

Memilih atau menentukan teknik penilaian sesuai dengan kebutuhan pengukuran.


Secara garis besar, teknik penilaian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu penilaian
melalui tes dan non tes.
3) Penyusunan kisi-kisi

Kisi-kisi penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan perencanaan
pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Di dalam
silabus, pendidik menunjukkan keterkaitan antara standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/materi pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar dengan
indikator pencapaian kompetensi dasar yang bersangkutan beserta teknik penilaian dan
bentuk instrument yang digunakan.
4) Perumusan Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian dikembangkan oleh pendidik berdasarkan kompetensi dasar mata


pelajaran tersebut.
5) Telaah Instrument (Review)

Telaah instrument dapat dianalisis secara kualitatif ataupun kuantitatif. Telaah


instrument dengan menelaah atau mereview instrument penilaian yang telah dibuat.
Telaah mencakup substansi isi, konsep, dan bahasa yang digunakan. Berdasarkan hasil
telaah tersebut dilakukan revisi terhadap butir soal yang kurang baik.
6) Pelaksanaan Penilaian

Penilaian untuk mata pelajaran IPS dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, penugasan, dan pengamatan dengan menggunakan
instrument yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian
melalui ulangan dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan tes praktik tergantung
pada karakteristik mata pelajaran.
7) Pengolahan Penilaian

Pengolahan hasil penilaian dilakukan oleh pendidik untuk memberikan makna terhadap
data yang diperoleh melalui penskoran.
8) Penafsiran Hasil Penilaian
Untuk penafsiran hasil penilaian, guru membuat deskripsi hasil penilaiannya.
9) Pemanfaatan atau Perbaikan

Hasil penilaian bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam upaya mengetahui
tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program pembelajaran yang telah dilakukan,
serta untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya dan perbaikan inipun biasanya
didasarkan kepada pemikiran peserta didik untuk memahami isi dari kalimat yang
diberikan, hal ini mengandung arti bahwa kalimat yang disusun hendaknya mudah di
pahami oleh para peserta didik .
10) Pelaporan Hasil Penilaian
Pelaporan hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk
angka pencapaian kompetensi (nilai), disertai dengan deskripsi dan profil kemajuan belajar

D. PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN

Pengawasan proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk penjaminan mutu pada
satuan pendidikan yang dilakukan secara internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan
oleh kepala sekolah, dan pengawasan eksternal oleh pengawas sekolah. Pengawasan proses
pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta
tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.
a. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara
berkelanjutan dan menetapkan peringkat akreditasi.
b. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan dan
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
1) Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan
pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
2) Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi
akademik dan supervisi manajerial.
3) Pengawasan yang dilakukan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan diwujudkan dalam
bentuk Evaluasi Diri Sekolah.
c. Proses Pengawasan
1) Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
2) Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh,
diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
3) Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun dalam
bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik
secara berkelanjutan.
4) Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
a) penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi
atau melampaui standar; dan
b) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur


dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas
mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk
satu kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum
mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi
emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan
pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.

B. Saran

Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Tulisan ini dibuat sebagai
wadah untuk menambah wawasan tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Tulisan ini
diharapkan menjadi salah satu yang dapat membantu untuk menanamkan pemahaman tentang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen mata
kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Maulana Arafat dan Nazran Azizan. 2019. Pembelajaran Tematik MI/SD
Implementasi Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill),
Yogyakarta: Samudra Biru.

Prastowo, Handi. 2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP) Tematik Terpadu.
Jakarta: Kencana.

Nurhayati Ai Sri, S, Si. 2012, Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi TIK. Jakarta:
Pusat Tegnologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKOM) Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Bariyah, L. (2014). Analisis Kesesuaian RPP Dan Pelaksanaan Pembelajaran Guru Smpn Di
Kabupaten Mojokerto Pada Sub Materi Fotosintesis Dengan Kerikulum 2013. Jurnal
BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi, 3(3), 453-460.

Rusman. (2016). Model-Model Pemblejaran (Edisi Kedua). Jakarta: PT RajaGafindo Persada.

Akhmad Sudrajat. 2009. Penilaian dan Pengawasan Proses Pembelajaran. Diakses pada tanggal
05 Maret 2014.

https://books.google.co.id/books?
id=V09mDwAAQBAJ&pg=PA86&dq=tujuan+rpp&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj
R6uvlu4nmAhWZb30KHUMmCwIQ6AEINjAC#v=onepage&q=tujuan%20rpp&f=false,

https://iqhenujha.blogspot.com/2015/01/makalah-perencanaan-pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai