Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ENDHITA NANDA OKTAVIANI

NIM : 180210204169

PRODI : PGSD/KELAS F

TUGAS : RESUME PROFESI KEGURUAN C1 KOMPETENSI PROFESIONAL


GURU

Pengertian Kompetensi Profesional guru

berasal dari dua kata yaitu kompetensi dan profesional yang masing masing mempunyai
pengertian. Pengertian dasar kompetensi adalah kecapakan atau kemampuan Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan/kekuasaan untuk menentukan sebuah keputusan.
Kompetensi sebagau seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam mengerjakan
tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.Sedangkan pengertian profesional menunjuk pada dua
hal, pertama orang yang menyandang suatu profesi, kedua penampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.jadi dapat disimpulkan Kompetensi dapat diartikan
sebagai kemampuan atau kecakapan seseorang dalam bidang kerja atau profesi tertentu.
Kompetensi juga bisa diartikan sebagai kapasitas untuk melakukan sesuatu yang dihasilkan dari
proses belajar.

Menurut Muhibbin Syah mengemukakan bahwa guru dalam pendidikan modern seperti
sekarang bukan hanya sekedar pengajar melainkan harus menjadi direktur belajar. Artinya, setiap
guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai
keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan
pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai konsekuensinya tugas dan tanggung jawabnya menjadi lebih
kompleks. Perluasan tugas dan tanggung jawab tersebut membawa konsekuensi timbulnya fungsi-
fungsi khusus yang menjdi bagian integral dalam kompetensi profesionalisme keguruan yang
disandang para guru.

Menanggapi kondisi tersebut, Muhibbin Syah mengutip pendapat Gagne bahwa setiap guru
berfungsi sebagai:

a. Designer of intruction (perancang pengajaran)


b. Manager of intruction (pengelola pengajaran)

c. Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa).

guru yang profesional dalam suatu lembaga pendidikan diharapkan memberikan perbaikan kualitas
pendidikan yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan perbaikan kualitas
pendidikan dan peningkatan prestasi belajar, maka diharapkan tujuan pendidikan nasional akan
terwujud dengan baik. Dengan demikian, keberadaan guru profesional selain untuk mempengaruhi
proses belajar mengajar, guru profesional juga diharapkan mampu memberikan mutu pendidikan
yang baik sehingga mampu menghasilkan siswa yang berprestasi. Untuk mewujudkan itu, perlu
dipersiapkan sedini mungkin melalui lembaga atau sistem pendidikan guru yang memang juga
bersifat profesional dan memeliki kualitas pendidikan dan cara pandang yang maju.

Berikut aspek-aspek kompetensi guru profesional meliputi kompetensi pedagogik,


kompetensi kepribadian, kompetensi profesinal, dan kompetensi sosial yang diperoleh melalui
pendidikan profesi”, berikut penjelasannya :

1. Kompetensi Guru Profesional

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan


dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi
Pedagogik adalah :
1) Mengetahui secara mendalam mengenai peserta didik dengan menggunakan prinsip-prinsip
kepribadian, mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dan perkembangan kognitif.
2) Menyususn kegiatan pembelajaran, termasuk mengetahui atau memahami landasan
pendidikan guna kepentingsn pembelajaran yang mencakup menerapkan teori belajae dan
pembelajaran. Kompetensi yang ingin dicapai, menerapkan teori belajar dan pembelajaran ,
materi ajar, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakyteristik peserta didik,
serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
3) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara kondusif dan tertata dalam kegiatan pembelajaran.
4) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi
memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.
6) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan
memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
7) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik,
kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih.
8) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
9) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
10) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya
meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.
11) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik
dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian,
dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
12) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori
belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
13) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
14) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
15) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya
meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.

b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :
1) Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga
menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2) Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3) Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
4) Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma
religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta
didik.
Menurut salah satu tokoh, Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa kompetensi
kepribadian guru adalah akhlak guru. Menurutnya, beberapa akhlak guru yang terkait
dengan kompetensi kepribadian adalah:
1) Mensyukuri dan mencitai profesinya sebagai guru.
2) Bersikap adil tidak membeda-bedakan .
3) Pembawaan yang tenang dan sabar
4) Berwibawa

5) Mempunyai kepribadian yang ceria atau gembira


6) Dapat berkontribusi atau bekerja sama
c. Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan


mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya. Penjelasannya adalah:
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran
yang diampu.
2) Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang mampu.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang mampu secara kreatif.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
5) Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.

d. Kompetensi Sosial
1) Kompetensi Sosial adalah kemampuan seorang guru untuk bersosialisasi atau
berkomunikasi sesama pendidik/guru, siswakemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat. sekitar. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial keluarga.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial
budaya.
4) Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.

Anda mungkin juga menyukai