PROFESI KEGURUAN
KOMPETENSI GURU DAN KETERAMPILAN DASAR
GURU DALAM KELAS
NAMA KELOMPOK : 2
NILA PUTRI (206172925)
NOVIA RIZKI (206172927)
RIO DEHANTARA (206172933)
RITA ANGGRAINI (206172935)
KELAS : FISIKA VB
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sukarno, M.Pd
Menilai proses dan hasil pembelajaran yang mengacu pada tujuan utuh
pendidikan.
Kompetensi pedagogic merupakan salah satu pembelajaran peserta didik
yang berasal dari yunani “paedos” jika anak laki-laki “agegos” artinya
membimbing atau menagantar . seorang ahli yang membimbing dan mendidik
anaknya kea rah tujuan tertentu bisa dikataakan pedagogic ( sadulloh, 2010:2)
pedagogic merupakan teori atau sebuah kajian yang meneliti secara kritis dan
objektif , serta mengembangkan dalam proses pendidikan . istilah pedagogic
dapat diuraikan dengan beberapa ahli dalam sadulloh dan menunjukkan suatu
usaha yang di tunjukkan kepada pengembangan budi pekerti.mendidik adalah
membantu anak agar kelak bisa menyelesaikan tugasnya semasa hidup dan
belajar bertanggung jawab atas segalanya, dan tercapainya masa kedewasaannya.
Jadi pedagogik secara harfiah membantu anak laki-laki pada zaman Yunani
Kuno atau pada zaman dahulu yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya
pergi ke sekolah, pedagogik ialah salah satu ilmu yang mempelajari masalah
bagaimana cara membimbing anak kearah tujuan tertentu atau kea rah yang baik,
yaitu supaya kelak ia bisa mandiri dalam menyelesaikan ujian hidupnya.
Kemampuan yang wajib dimiliki seorang guru berkenaan dengan aspek-
aspek pedagogik, yaitu:
Menguasai karakteristik peserta didik dari sifat fisik, moral, sosial,
kultural, emosional dan intelektual.
Memahami teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik untuk peserta didik.
Sanggup dalam mengembangkan kurikulum yang berkaitan dengan
bidang pengembangan yang diampu oleh seorang guru tersebut.
Melakukan kegiatan pengembangan peserta didik yang mendidik.
Menggunakan fasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengetahui berbagai potensi yang dimiliki.
Berkomunikasi secara baik, empatik, dan santun dengan peserta didik
maupun orang tua peserta didik.
Melaksanakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar, dan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Kompetensi kepribadian adalah merupakan kemampuan peserta didik
yang mencerminkan kepribadian yang baik,dan memiliki keterampilan yang
wibawa, stabil serta menjadikan peserta didik yang berakhlak mulia.
a) Melakukan sesuatu sesuai dengan hukum, norma agama, kebudayaan,
sosial dan nasional Indonesia.
b) Menunjukkan diri sebagai pribadi yang jujur, teladan bagi peserta
didik masyarakat dan berahlak mulia.
c) Menunjukkan diri sebagai pribadi yang dewasa,berwibawa dan
mantap.
d) Menunjukkan tanggung jawab yang tinggi ,rasa bangga menjadi
seorang guru,memiliki etos kerja, dan rasa percaya diri.
e) Menjunjung tinggi kode etik profesi keguruan.
Kepribadian guru yang berahlak mulia tampak dari tindakan guru yang
sesuai dengan norma religius. Guru mengawali dan mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan berdoa, menghargai keyakinan yang dianut warga sekolah
dengan tidak membedabedakan antara satu anak dengan anak lainnya,
mengajarkan sikap saling mengahargai kepada anak autis, mengajarkan
pendidikan agama sesuai dengan agama masing-masing anak autis, dan mengikuti
acara keagamaan yang diadakan sekolah, dan menghormati peringatan
keagamaan masing-masing warga sekolah. Kereligiusan ini mendorong guru
untuk selalu bertindak dan bersikap jujur dalam setiap tugas dan tanggung jawab
serta menghindari penyimpangan perilaku dalam pelaksanaan tanggung jawab
dalam mengajar maupun disekolah. Kepribadian yang dewasa tampak dari sikap
dan tindakan guru dalam mematuhi peraturan yang ada disekolah dan
menyelesaikan administrasi sekolah sesuai dengan standar dan aturan dari
sekolah. Meskipun dalam realitanya pelaksanaan pembelajaran tidak selalu sesuai
dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun baik dari
segi waktu, metode, materi, dan kegiatan pembelajaran.
RPP bukanlah menjadi patokan dan wajib diterapkan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan, namun RPP hanyalah sebagai pedoman dan
pendukung agar pelaksanaan pembelajaran lebih terarah dan terprogram. Sikap
guru yang ramah, santun, dan humoris terhadap semua anak maupun warga
sekolah membuat guru disenangi oleh peserta didik bahkan ditunggu-tunggu
kehadirannya.
Hal ini tampak, ketika tiba disekolah anak-anak langsung berlari menemui
subjek dan memberi salam. Ketika bertemu dengan sesama guru maupun anak
didik guru memberikan sapaan dan salam. Sikap dan tindakan yang berdampak
positif terhadap anak autis dan ditiru oleh anak autis.
Guru merupakan suatu profesi, berarti yang memiliki suatu jabatan yang
memerlukan kea hlian atau keterampilan khusus sebagai guru dan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang dari pendidikan.
Menurut Uno (2008: 16) mengemukakan bahwa seorang guru perlu
mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar guru dapat
melaksanakan tugasnya secara professional, yaitu sebagai berikut:
a. Seorang guru harus bisa membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran
yang diberikan guru, serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar
yang berbrda-beda.
b. Guru harus membangkitkan kemauan peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta
mencari pengetahuan sendiri.
c. Guru harus dapat memberikan urutan dalam pemberian materi pembelajaran dan
menyesuaikan dengan usia dan tahan tugas perkembangan peserta didik.
d. Seorang guru harus menghubungkan pelajaran yang akan di berikan dengan
pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik agar peserta didik menjadi
mudah dalm memahami pelajaran yang diterimanya.
e. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, guru diharapkan bisa
menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik
menjadi jelas.
f. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan kedekatan atau hubungan antara mata
pelajaran dan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
g. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati, dan
menyimpulkan pengetahuan yang telah di dapatnya.
h. Seorang guru harus bisa mengembangkan sikap peserta didik dalam membina
hubungan sosial, baik di dalam kelas maupun diluar kelas.
i. Guru harus mampu memahami perbedaan peserta didik secara individual agar dapat
menanggapi siswa sesuai dengan perbedaanya tersebut.
Ciri-ciri guru yang memiliki tingkat komitmennya yang sangat tinggi yaitu, sebagai berikut:
Perhatiannya terhadap siswa sangat tinggi.
Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan tugasnya banyak.
Tidak pernah hanya memerhatikan jabatannya.
Banyak pekerjaan positif untuk orang lain.
Menurut prasetio (2007) ada beberapa unsur persyaratan dan unsur kompetensi yang harus
dimiliki guru yaitu, sebagai berikut:
a. Kepribadian
Intra personal.
Inter personal.
b. Keterampilan proses
Perencanaan.
Pelaksanaan.
Evaluasi.
Perbaikan dan Pengayaan.
Bimbingan dan Konseling
c. Penguasaan pengetauhan.
Pemahaman wawasan pendidikan
Pengembangan diri dan profesi
Pengembangan potensi peserta didik
Penguasaan akademik
Sikap adalah suatu hal menentukan sifat sendiri, hakikat baik perbuatan
sekarang ataupun yang akan dating. Sedangkan sosial adalah segala sesuatu yang
mengenai masyarakat agar saling memperdulikan.
Jadi arti dari sikap sosial adalah pendirian, tindakan atau perbuatan yang
di lakukan seorang siswa dalam hidupnya, baik di lingkungan sekolah maupun
masyarakat, sehingga menjadi insan kamil serta sesuai dengan anjuran Allah
SWT.
b. Macam-macam sikap sosial
1. Sikap terhadap teman
Menurut Crow dan Crow dalam Marno (2009), kompetensi guru dalam
melaksanakan pembelajaran meliputi:
1. Guru harus menguasai subjectmater yang akan di ajarkan.
2. Keadaan fisik harus sehat.
3. Harus bisa mengontrol emosi.
4. Memahami sifat hakikat dan perkembangan manusia.
5. Pengetahuan untuk menerapkan prinsip-prinsip belajar.
6. Minatnya terhadap perbaikan professional dan pengayaan kultural
yang terus menerus dilakukan.
7. Aspirasinya terhadap perbedaan kebudayaan, agama dan etnis.
Guru adalah profesi yang sangat penting dalam suatu bangsa, guru
dianggap sesorang yang telah kompeten keilmuannya,profesional serta menjadi
sosok yang di tiru perilakunya, Mereka diwajibkan untuk menguasai ilmu
pengetahuan, profesional dalam proses pembelajaran dan juga diberi amanah
untuk membentuk para pelajar untuk menguasai nilai-nilai sosial dalam
kehidupan bermasyarakat(Hassan 2008).
Oleh sebab itu guru pada zaman sekarang ini di harapkan agar memiliki
beberapa keterampilan mengajar didalam kelas, yaitu :
a. Keterampilan Bertanya
Bertanya ialah kegiatan yang dilakukan guru dalam memberikan
pertanyaan ke peserta didik dalam proses belajar mengajar, baik itu pertanyaan
mudah ataupun sulit. Dengan demikian kemampuan guru dalam memberikan
pertanyaan ke peserta didik dalam proses belajar mengajar disebut Keterampilan
bertanya. Keterampilan bertanya merupakan sesuatu yang sangat amat mutlak
yang harus dimiliki oleh guru.
Guru atau pengajar membutuhkan pemahaman dan latihan agar memiliki
ketrampilan bertanyaa yang baik. Guru atau pengajar diminta agar memberikan
pertanyaan pada waktu yang tepat , hal ini akan menciptakan perilaku yang baik
dari peserta didik. Peserta didik yang awalnya diam mendengarkan saja beralih
menjadi aktif seperti menjawab pertanyaan dan mengemukakan
pendapat(Suwarna et al. 2013).
Beberapa peran penting dari keteram pilan bertanya yang mutlak dimiliki
pengajar(Achdiani and Rusliyani 2018), yaitu :
Menambahkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap apa yang di
ajarkan.
Menumbuhkan sistem dan cara belajar aktif.
Mendorong siswa berpikir kritis.
Meningkatkan fokus siswa terhadap masalah apa yang dibahas.
Menumbuhkan keberanian peserta didik untuk bertanya.
C. Teknik penguatan
Dalam melakukan penguatan hendaknya menggunakan teknik yang tepat,
agar mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang baik
hendaknya melihat beberapa teknik berikut ini(Ambarawati 2016) :
Penguatan pribadi ke peserta didik.
Penguatan dari segi usia sangat penting dilakukan agar bisa mendapatkan
hasil yang maksimal. Contohnya : Penguatan terhadap peserta didik berusia 6-12
tahun berbeda dengan peserta didik yang berumur 13-15 tahun.
Yang mana kita ketahui, perhatian peserta didik dalam proses belajar
mengajar semakin berkurang dari waktu ke waktu , sehingga keterampilan variasi
pembelajaran sangat diburuhkan untuk menambahkan focus pada peserta didik.
Meningkatkan rasa keingintahuan peserta didik dalam hal-hal baru.
Dengan adanya variasi dalam proses belajar mengajar hal ini secara
signifikan meningkatkan rasa ingin tahu dari peserta didik. Yang mana rasa ingin
tahu ini sudah alamiah ada pada setiap manusia.
Menciptakan proses belajar mengajar semakin menarik
Variasi stimulasi
1. Meningkatkan partisipasi peserta didik dikelas.
2. Memberi waktu kepada peserta didik untuk secara menyeluruh aktif
pada proses pembelajaran.
3. Memahami berbagai karakter peserta didik.
Efisien : media dan alat belajar mengajar sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan tepat pada yang diajarkan.
Efektivitas : Media dan alat belajar mengajar bisa meningkatkan rasa
ingin tahu siswa pada saat proses belajar mengajar.
Sesuai dengan kemampuaan yang harus dipahami peserta didik
menurut taksonomi bloom.
Harus memperhatikan kemampuan sarana dan prasarana yang ada di
dalam kelas.
4. Ketrampilan Menjelaskan
Secara etimologis kata “menjelaskan” berarti membuat sesuatu yang
tidak jelas menjadi jelas. Bila kita kaitkan pada keterampilan menjelaskan berarti
pengajar mengulang kembali menjelaskan apa yang belum jelas, sehingga
menjadi jelas(Rosyid 2015). Atau ada pula yang berpendapat keterampilan
menjelaskan ialah penyampaian informasi dengan lisan secara sistematis untuk
membuktikan adanya kaitan yang satu dengan lainnya (Yanuar :2015).
Keterampilan menjelaskan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut
(Marno: 2010):
Memandu peserta didik agar memahami apa yang diajarkan pada
proses pembelajaran.
Menguatkan kognitif peserta didik yang berkaitan dengan apa yang
diajarkan.
Mengajak peserta didik dalam proses penyelesaian masalah (Problem
Solving).
Mengkoneksikan pendapat dan pandangan kepada peserta didik.
Keterampilan dasar menutup pelajaran juga terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a) Memberikan langkah selanjutnya mengenai penguasaan inti materi dilakukan
dengan cara merangkum inti materi.
b) Mengevaluasi dengan cara :
Mempraktekkan keterampilan
Mengaplikasikan ide baru
Mengekspresikan pendapat siswa mengenai materi
Memberikan tes soal lisan maupun tulisan
Memberikan tugas mandiri atau terstruktur.
Dalam mengaplikasikan keterampilan membuka dan menutup harus melihat beberapa
prinsip berikut ini :
1. Bermakna
2. Berurutan dan saling berkaitan
3. Fleksibel
4. Antusias dan penuh kehangatan.