Kompetensi menurut Usman, adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif.” Pengertian ini
mengandung makna bahwa kompetensi itu dapat digunakan dalam dua konteks, yakni: pertama,
sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang diamati. Kedua,
sebagai konsep yang mencakup aspek aspek kognitif, efektif dan perbuatan serta tahap-tahap
pelaksanaannya secara utuh.1
Nana Sudjana memahami kompetensi sebagai suatu kemampuan yang disyaratkan untuk
memangku profesi. Senada dengan Nana Sudjana, Sardiman mengartikan kompetensi adalah
kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang yang berkenaan dengan tugasnya.2
Kedua defenisi tersebut di atas menjelaskan bahwa kompetensi adalah kemampuan dasar
yang harus dimiliki oleh seseorang, dalam hal ini oleh guru. Kompetensi mutlak dimiliki oleh
seorang guru sebagai suatu kemampuan dasar, keahlian, dan ketrampilan dalam proses belajar
mengajar. Kompetensi mutlak dimiliki beserta komponen komponennya. baik komponen
psikologis dan pedagogis sebagai komponen utama. Kedua komponen tersebut dibutuhkan
sebagai kompotensi dasar dalam proses belajar mengajar.
Dalam UUD No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) dinyatakan
secara tegas bahwa ”kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan”.3
B. Pengertian Kompetensi Pedagogik
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan
bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola proses
pembelajaran yang berhubungan dengan peserta didik. meliputi pemahaman wawasan atau
landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau
silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
pemanfaatan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.4
Salah satu aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogik.
Dalam kompetensi pedagogik guru dituntut untuk dapat memahami peserta didiknya serta
memahami bagaimana memberikan pengajaran yang benar pada peserta didik. Sebelum
membahas lebih jauh mengenai kompetensi pedagogik, terlebih dahulu dibahas mengenai
definisi pedagogik itu sendiri.
a. Definisi Pedagogik
adalah sebuah teori mendidik yang mempersoalkan apa dan bagaimana mendidik dengan
sebaik-baiknya. Sedangkan menurut pengertian Yunani, pedagogik adalah ilmu menuntun anak
yang membicarakan masalah atau persoalanpersoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan
mendidik.5
antara lain seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan atau proses
pendidikan, anak didik, pendidik dan sebagainya. Oleh sebab itu pedagogik dipandang sebagai
suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia mengalami perubahan. 6
Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda) pedagogik adalah ilmu yang mempelajari
masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak mampu secara mandiri
menyelesaikan tugas hidupnya. Jadi pedagogik adalah ilmu pendidikan anak.
b. Kompetensi Pedagogik untuk Guru
Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara
akademik dan intelektual. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang berbasis
subjek(mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan
dengan subjek yang dibina. selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam
penyelenggaraan pembelajaran dikelas. Secara otentik kedua hal tersebut dapat dibuktikan
dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dan lembaga pendidikan
yang diakreditasi oleh pemerintah.
Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik
untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual,
sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial dan budaya.7
3. Mengembangkan kurikulum/rancangan pembelajaran.
Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan
menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih,
menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.8
Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu
menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
memotivasi mereka untuk belajar.9
Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan
bersikap antusias serta positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan
kepada komentar atau pertanyaan peserta didik.10
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman. "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” (QS; Baqarah ayat : 31).12
Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi
pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas
bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka.14
Pada prinsipnya, kesemua aspek kompetensi pedagogik diatas senantiasa dapat ditingkatkan
melalui pengembangan kajian masalah dan alternatif solusi.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh baik guru maupun siswa dengan adanya kompetensi
pedagogik.
1. Bagi Guru
• Guru mampu menyusun rancangan dan melaksanakan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kompetensi, karakteristik dan kebutuhan siswa dalam belajarnya.
2. Bagi Siswa
Dengan dikuasainya kompetensi pedagogik oleh guru, diharapkan guru dapat memahami siswa
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sesuai
dengan kebutuhan siswa. Sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan lebih baik dan lebih
menyenangkan.
Kesimpulan
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa
mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan
berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus lebih dinamis
dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Guru di masa mendatang tidak
lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan
pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di
masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. Jika
guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan
terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik dari
siswa, orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru
perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.
Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap
efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru
tidak terjebak pada praktek pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namum
kenyataannya justru mematikan kreativitas para siswanya. Begitu juga, dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran yang bervariasi
dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sedang berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Professional. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
A.M. sardiman, 2006. Interaksi Belajar mengajar dan Motivasi. PT. RajaGrafindo persada:
Jakarta
http/mahmudin wordpress, 2008. Kompetensi Pedagogik Guru Indonesia
http://bukanmilikandini.blogspot.com/2012/11/konsep-dasar-pedagogik.html
http://11038gitayufika.blogspot.com/2012/06/apa-itu-pedagogik-bagi-pendidik-istilah.html
http://swdinside.blogspot.com/2013/10/pengertian-pedagogik.html
http://zeidel.blogspot.com/2013/03/kompetensi-pedagogik.html
http://viapurwawisesasiregar.blogspot.com/2014/03/makalah-tentang-kompetensi-
paedagofik.html
http://ikaput.blogspot.com/2012/06/makalah-profesi-keruguruan-4-kompetensi.html
http://vivihsb.blogspot.com/2012/06/makalah-kompetensi-guru-mata-kuliah.html
Footnote:
1
Muhammad Uzer Usman, Menjad Giuru Profesional,(Bandung , Remaja Rosdakarya, 2005) hal. 43
2
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Sinar Baru Algesindo, 2011) hal 17
3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
4
Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
5
Ibid, Hal 2
6
Uyoh Sadulloh, Pedagogik (Ilmu Mendidik),(Bandung , Alfabeta, 2010) hal 2
7
Ibid, hal 65
8
Ibid, hal 68
9
Ibid, hal 66
10
Ibid, hal 80
11
Ibid, hal 70
12
Al-Qur’an al- Karim Ibid, hal 6
13
Ibid, hal 95
14
Ibid, hal 78