Arif Sudarmawan
Fadhilahan Alaudin
Nursyam
Abstrac :
Kata Kunci :
Pendahuluan :
Kompetensi Dan Komitmen Profesi
guru untuk melakukan tugas dan kewajibannya dengan layak dan bertanggung
1. Kompetensi Kepribadian
kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak
mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
a. Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai
seorang guru, serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang
berlaku.
1
Tri Fajar, “kompetensi guru yang harus dimiliki calon guru”, gurubinar,2020,
https://gurubinar.id/blog/4-kompetensi-guru-yang-wajib-dimiliki-oleh-calon-guru?blog_id=53
d. Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku
yang dapat memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur,
2. Kompetensi Pedagogik
didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang
a. Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini,
pembelajaran.
merancang dan mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara
evaluasi proses dan hasil belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan
didik. Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar
miliki.
A. Kompetensi Sosial
yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan
bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan
sekitar.
B. Kompetensi Profesional
profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan
substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta
metodologi keilmuannya.
kreatif.
pengembangan diri.
2
Pane sri Gustina,“Komitemen Profesi”, Wahana Inovasi 3, no 01 (2014),104,
https://penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/Sri-Gustina-wahana-inovasi.pdf
tugas demi kepentingan profesi. 3. Suatu keinginan untuk mempertahan
yang disyaratkan oleh suatu profesi oleh karena itu komitmen seseorang terhadap
tentang masih banyak sebenarnya faktor penunjang lainnya yang harus dimiliki
di atas, secara hakiki sudah dilakukan dan dimiliki guru akan tetapi ke depan
kadar kepemilikan itu segera diwujudkan dengan sungguh dan motivasi kerja
tinggi, dan ini menjadi beban moral guru dalam mewujudkan guru profesional.
Tugas mulia seorang guru yang telah mendidik siswa selama di sekolah, layak
tunjangan profesi dan tunjangan khusus dengan layanan penyaluran yang semakin
baik.
3
Isjoni, Gurukah Yang Dipersalahkan?, hlm. 158.
peserta didik. Guru dituntut profesional dalam melaksanakan tugas dan
tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi
tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan
bahwa guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan
lainnya berhak mendapatkan tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu
Kesejahteraan guru dimaksudkan agar guru menjadi lebih semangat dalam bekerja
4
Ariyani Eka,”Jenis jenis kesejahteraan guru”,rikaariyani, 24 Desember 2021,
https://www.rikaariyani.com/2021/12/jenis-jenis-kesejahteraan-guru.html
Berikut macam-macam kesejahteraan yang dapat diberikan oleh
a. Gaji
Gaji adalah salah satu hal yang sangat penting bagi seorang guru,
Hasibuan menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara
tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok bagi
Bagi guru yang bukan PNS, tunjangan profesi dibayar sesuai dengan
kerja guru, 3). Terdaftar sebagai guru tetap Berusia paling tinggi 60 tahun,
5
Ariyani Eka,”Jenis jenis kesejahteraan guru”,rikaariyani, 24 Desember 2021,
https://www.rikaariyani.com/2021/12/jenis-jenis-kesejahteraan-guru.html
Pemberian sertifikat profesi disertai tunjangan profesi bagi guru
dalam dunia pendidikan, hal ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah, sekolah
meningkat, tapi jika kualitas guru meningkat sudah pasti kualitas pendidikan juga
akan meningkat.
6
“Pengaruh Sertifikasi dan Iklim Kerja Terhadap Motivasi Kerja”, Jejak Pendidikan portal
Pendidikan Indonesia, 23 Oktober 2016, http://www.jejakpendidikan.com/2016/10/pengaruh-
sertifikasi-dan-iklim-kerja.html
kegiatan sejenis yang dapat meningkatkan kompetensi guru, bahkan pemerintah
telah membuat kurikulum yang fleksibel. Namun usaha usaha dan program yang
telah dilakukan pemerintah tidak akan mencapai tujuanya jika guru tidak mau
(PPTK) di perguruan tinggi, dan layanan, serta hasil pendidikan usia dini, dasar
dan menengah.7
Dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa
sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru yang dibarengi dengan
Bentuk peningkatan kesejahteraan dalam hal ini adalah adanya upaya pemberian
insentif tunjangan profesi guru sebesar satu kali gaji pokok setiap bulan bagi guru
yang memiliki sertifikat pendidik. Insentif ini berlaku, baik bagi guru yang
berstatus pegawai negeri (PNS) maupun bagi guru yang tidak berstatus pegawai
negeri (swasta). Upaya ini dalam kenyataannya mungkin masih belum sesuai
7
Riyanto, Program Sertifikasi Guru, hlm. 7.
8
Siswanto,”Program sertifkasi guru”,Tadris 3, no 02 (2018)
dengan harapan yang diinginkan oleh semangat sertifikasi. Para guru belum dapat
profesionalnya.
Hal ini dapat kita pahami bahwa orientasi guru dalam mengikuti sertifikasi
lebih mengarah kepada peningkatan taraf hidup atau kesejahteraan dari pada
peningkatan kualitas dan kompetensi guru itu sendiri. Padahal tujuan utama
melalui insentif tunjangan profesi guru sebesar satu kali gaji pokok.
Penutup
Referensi
kesejahteraan-guru.html
Tri, Fajar. (2020). Kompetensi guru yang harus dimiliki oleh calon guru,diakses
kompetensi-guru-yang-wajib-dimiliki-oleh-calon-guru?blog_id=53
(2016). Pengaruh Sertifikasi dan Iklim Kerja Terhadap Motivasi Kerja. diakses 12
http://www.jejakpendidikan.com/2016/10/pengaruh-sertifikasi-dan-iklim-
kerja.html.