Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI GURU DALAM MENGEMBANGAKAN KOMPETENSI

PESERTA DIDIK
Kualitas hasil pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru, karena dalam
proses belajar mengajar guru tetap memegang peranan penting, posisi guru dalam
proses belajar mengajar belum dapat digantikan dengan alat atau teknologi,
teknologi merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sebab dalam proses
belajar mengajar lebih diutamakan unsur manusiawinya seperti sikap, nilai,
perasaan, motivasi, kepribadian, karakter, kebiasaan, yang mendukung dan
diharapkan dilaksanakan oleh siswa setelah proses belajar mengajar.
Kepribadian guru akan mempengaruhi perilaku murid-murid mereka,
kemampuan guru untuk membangun hubungan yang sehat dengan murid-murid
mereka, gaya mengajar mereka, dan persepsi-persepsi dan pengharapan-
pengharapan mereka tentang diri mereka sendiri sebagai guru, dan harapan dari
murid-murid sebagai orang yang sedang belajar.
Pengajaran yang berhasil oleh guru diukur dari prestasi murid oleh
masyarakat, untuk itu diperlukan guru-guru yang mampu membangun hubungan
manusiawi yang memuaskan dan menciptakan suatu etos ruang kelas yang hangat,
mendukung dan mampu menerima murid-murid dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk
menguasai materi pembelajaran tetapi juga harus menguasai seluruh aspek yang ada
dalam pembelajaran, karena pembelajaran yang bermakna itu adalah pembelajaran
yang melibatkan peserta didik dan mencakup semua ranah pembelajaran seperti
aspek kognitif (berpikir), aspek affektif (prilaku) dan aspek psikomotor
(keterampilan).
Untuk menyikapi permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya
penguasaan kompetensi profesional oleh guru, diperlukan adanya upaya nyata dari
guru itu sendiri dan juga kepala sekolah. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru
atau kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional guru
sekolah dasar.
Apabila hasil penilaian kinerja guru masih berada di bawah standar
kompetensi yang dipersyaratkan dalam penilaian kinerja guru, maka guru
diwajibkan untuk mengikuti progam pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
diorientasikan sebagai pembinaan dalam pencapaian standar kompetensi guru.
Guru harus profesional dalam membentuk kompetensi peserta didik sesuai
dengan karakterisitik individual masing-masing. Guru juga harus menyenangkan,
tidak saja bagi peserta didik, tetapi juga bagi dirinya. Artinya, belajar dan
pembelajaran harus menjadi makanan pokok guru sehari-hari, harus dicintai, agar
dapat membentuk dan membangkitkan rasa cinta dan nafsu belajar peserta didik.
Menyadari hal tersebut, paling tidak kita bisa mempersiapkan diri untuk
menghadapi berbagai kemungkinan yang akan datang. Kita juga harus mampu
menyiapkan guru profesional, karena hanya guru demikian yang akan berperan di
masa mendatang.
Standar kompetensi guru memiliki tiga komponen yang saling kait mengkait,
yakni :
1. pengelolaan pembelajaran,
2. pengembangan profesi, dan
3. penguasaan akademik.
Dengan demikian, ketiga komponen tersebut secara keseluruhan meliputi
tujuh kompetensi, yakni :
1. penyusunan secara pembelajaran,
2. pelaksanaan interaksi belajar mengajar,
3. penilaian prestasi belajar peserta didik,
4. pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik,
5. pengembangan profesi,
6. pemahaman wawasan kependidikan,dan
7. penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan).
KOMPETENSI GURU
Seorang pendidik setidaknya memiliki empat kompetensi yaitu :
1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi ini berkaitan dengan penguasaan materi. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman siswa dan pengelola
pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substansi, kompetensi ini
mencakup kemampuan pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi sosial
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pendidik dapat berinteraksi
dengan baik, baik komunikasi dengan masyarakat, peserta didik, lembaga
pendidikan, sesama pendidik dan yang lainnya yang menyangkut menuntun
berinteraksi. Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan pendidik sebagai
bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali siswa, dan masyarakat
sekitar.
3. Kompetensi profesional
Yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing siswa
memenuhi standar kompetensi yang diterapkan dalam standar nasional pendidikan.
Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai, antara lain :
1. disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran,
2. bahan ajar yang diajarkan,
3. pengetahuan tentang karakteristik siswa,
4. pengetahuan serta penguasaan merode dan model mengajar,
5. penguasaan tehadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran, dan
6. pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan, memimpin, guna
kelancaran proses pendidikan.
karakteristik guru yang dinilai kompetensi secara pofesional sebagai berikut.
1. mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik,
2. mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik,
3. mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan sekolah, dan
4. mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran dalam kelas
4. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian menuntut seorang pendidik mempunyai kepribadian
yang baik, diantaranya amanah, dapat dipercaya, jujur dan bertanggungjawab.
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi
siswa, dan berakhlak mulia.
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL YANG
DILAKUKAN GURU
1. Membaca buku-buku pendidikan
2. Membaca dan menulis karya ilmiah
3. Mengikuti berita aktual dari media pemberitaan
4. Mengikuti pelatihan
KESIMPULAN
Agar meningkankan kompetensi terhadap peserta didik guru dituntut
mempunyai peran profesional dan memiliki kompetensi yang harus dikuasai oleh
setiap masing masing individu seorang guru. Kompetensi yang diperlukan adalah
kompetensi pendadogik,sosial,profesional, dan kompetensi kepribadian.
Kompetensi profesional menuntut setiap guru untuk menguasai materi yang
akan diajarkan, termasuk langkah-langkah yang perlu diambil guru dalam
memperdalam penguasaan bidang studi yang diampunya. Guru harus ahli dalam
bidangnya. Apabila guru tidak ahli dalam bidangnya, guru akan menghadapi
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai