NIM : 859024529 UPBJJ-UT : Denpasar MASA REGISTRASI : 2023.1 TUGAS TUTORIAL 2 1. Kurikulum disajikan secara berkesinambungan, jelaskan maksudnya! 2. Jelaskan 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru! 3. Jelaskan pentingnya pendidikan karakter di SD! 4. Mengapa diperlukan standar nasional pendidikan? 5. Jelaskan kaitan antara karakteristik siswa dengan media pembelajaran! Jawaban : 1. Kurikulum disajikan secara berkesinambungan, Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum disajikan secara berkesinambungan yaitu pandangan bahwa perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan. Kurikulum yang dikembangkan hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas berikutnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan selanjutnya. Kurikulum SMP harus merupakan kelanjutan dari kurikulum SD. Kurikulum kelas II SD harus merupakan kelanjutan dari kurikulum kelas I SD. Kurikulum kelas III SD harus merupakan kelanjutan dari kurikulum kelas II SD dan seterusnya. Dengan adanya rancangan atau kurikulum secara tertulis , pendidikan di sekolah berlangsung secara terencana, sistematis, dan lebih disadari. Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi terjadinya pendidikan di sekolah. 2. 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu; 1. Kompetensi Kepribadian Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi: Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru, serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi sebagai guru. Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan berdasarkan manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan melakukan tindakan. Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik. Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan dapat diteladani oleh peserta didik. 2. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki. Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut: Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini, seorang guru harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar peserta didik. Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan strategi pembelajaran didasarkan dari karakteristik peserta didik, materi ajar, kompetensi yang ingin dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif. Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang dan mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan dengan menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program pembelajaran. Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta didik. Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat mengembangkan potensi akademik dan non akademik yang mereka miliki. 3. Kompetensi Sosial Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di sekitar sekolah. Kompetensi sosial meliputi: Memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak melakukan diskriminasi terhadap agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan status sosial Guru harus dapat berkomunikasi secara santun, empati, dan efektif terhadap sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, serta masyarakat sekitar Guru dapat melakukan adaptasi di tempat bertugas di berbagai wilayah Indonesia yang beragam kebudayaannya Guru mampu melakukan komunikasi secara lisan dan tulisan. 4. Kompetensi Profesional Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya. Kompetensi profesional meliputi: Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang dapat mendukung pembelajaran yang dikuasai Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran atau bidang yang dikuasai Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan yang reflektif Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan pengembangan diri. Menurut Sudarmanto (2009:45), kompetensi adalah atribut untuk meletakkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik dan unggul. Atribut tersebut meliputi keterampilan, pengetahuan, dan keahlian atau karakteristik tertentu 3. Pentingnya pendidikan karakter di SD, Karakter merupakan ciri khas individu yang ditunjukkan melalui cara bersikap, berperilaku dan bertindak untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak usia SD karena pendidikan karakter di SD adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Potensi karakter yang baik telah dimiliki tiap manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus-menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan anak sejak usia dini. Karakter merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan (sosialisasi atau pendidikan-natural). Guru dapat menjadi inspirasi dan panutan yang dapat mengubah karakter anak didiknya menjadi manusia yang mengenal potensi dan karakternya sebagai makhluk sosial. Ada 5 karakter utama yang penting ditanamkan untuk anak sejak usia dini, yaitu: 1. Karakter religius. Peran guru menjadi sangat penting sebagai teladan memberi contoh yang baik bagi siswa. Peran guru bukan hanya sekedar menjadi pengingat akan tetapi juga sebagai contoh bersama melaksanakan kegiatan bersifat religius dengan para siswa. Upaya penanaman nilai religius ini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan. Masa kanak-kanak adalah masa terbaik menanamkan nilai-nilai religius. 2. Cinta kebersihan dan lingkungan. Apabila anak dalam kondisi sehat dan jiwa yang kuat maka anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Penanaman rasa cinta kebersihan ditunjukkan pada 2 hal, yaitu menjaga kebersihan diri sendiri dan kebersihan lingkungan. 3. Sikap jujur. Sikap jujur memberikan dampak positif terhadap berbagai sisi kehidupan, baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang. Anak sebagai pribadi jujur dan peka terhadap berbagai rangsangan berasal dari lingkungan luar dapat memiliki hubungan yang harmonis dan komunikasi yang baik terhadap orang lain. Dari hubungan seperti ini akan tercipta rasa saling percaya. Pada masa sekolah inilah merupakan masa ideal bagi guru untuk menanamkan nilai kejujuran bagi siswa. 4. Sikap peduli. Peduli merupakan sikap dan tindakan selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan yang membutuhkan. Kepedulian anak dapat ditanamkan di sekolah melalui berbagai cara. Misalnya, ketika ada teman sekolah yang sakit maka ada rasa kepedulian untuk menjenguk, ketika ada temannya yang lupa membawa alat tulis maka kita berusaha meminjamkan alat tulis yang kita miliki, dan ketika ada teman yang terjatuh maka kita membantunya. 5. Rasa cinta tanah air. Cinta tanah air adalah cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Karakter nasionalis dapat ditanamkan melalui beberapa hal di sekolah, antara lain: a. Pelaksanaan kegiatan upacara bendera. b. Menghormati tokoh bangsa c. Belajar dengan giat. d. Menghormati bapak ibu guru. e. Menjaga lingkungan sekolah. f. Menyanyikan lagu-lagu nasional. Melalui penanaman karakter di lingkungan sekolah ini, harapannya anak dapat memiliki kecerdasan intelektual dan cara bersikap (attitude) yang baik. Menjadi pribadi yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang tinggi saja tidak cukup, anak juga harus dibekali dengan karakter yang baik. 4. Diperlukan standar nasional pendidikan karena Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang merupakan kunci untuk mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu. Cakupan Standar Nasional Pendidikan terdiri dari 8 (delapan) standar, yaitu: (1) standar kompetensi lulusan; (2) standar isi; (3) standar proses; (4) standar penilaian pendidikan; (5) standar tenaga kependidikan; (6) standar sarana dan prasarana; (7) standar pengelolaan; dan (8) standar pembiayaan. Oleh karena itu Standar Nasional Pendidikan sangat penting untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. 5. Kaitan antara karakteristik siswa dengan media pembelajaran adalah karakteristik siswa yang antara lain meliputi keanekaragaman sosial budaya dan keanekaragaman latar belakang siswa menuntut guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu dan memenuhi standar agar menghasilkan lulusan yang bermutu. Proses pembelajaran harus dilakukan dengan menyenangkan, memberikan tantangan, dan memberi motivasi kepada siswa untuk selalu aktif dalam mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran dengan input yang beraneka ragam juga harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa untuk berkarya, berkreativitas, dan menumbuhkembangkan kemandirian dengan perkembangan fisiologis dan psikologis siswa. Dengan demikian media pembelajaran sangat penting bagi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dan dapat meningkatkan semangat siswa dalam mengikut proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.