Anda di halaman 1dari 5

BAB II

DESKRIPSI HASIL PELAKSANAAN

A. Deskripsi Pengamatan Langsung Kultur Sekolah


Kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok
masyarakat, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik
dalam wujud fisik maupun abstrak. Sekolah merupakan lembaga utama yang didesain
untuk memperlancar proses transmisi kultural antar generasi. Konsep kultur di dunia
pendidikan berasal dari kultur tempat kerja di dunia industri, yakni merupakan situasi
yang akan memberikan landasan dan arah untuk berlangsungnya suatu proses
pembelajaran secara efisien dan efektif.
Kultur sekolah merupakan budaya sekolah yang dapat memberikan pengaruh
terhadap kehidupan masyarakat sekolah baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif
sebagaimana karakteristik kultur tersebut. Faktor pembentuk kultur sekolah misalnya
adalah nilai, moral, sikap dan perilaku siswa tumbuh berkembang selama waktu di
sekolah, dan perkembangan mereka tidak dapat dihindarkan yang dipengaruhi oleh
struktur dan kultur sekolah, serta oleh interaksi mereka dengan aspek-aspek dan
komponen yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, guru, materi pelajaran dan antar
siswa sendiri.
B. Deskripsi Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Pedagogik, Profesional
Kepribadian, dan Sosial
Guru sebagai seorang pendidik harus memiki kompetensi-kompetensi yang
ditentukan. Kompetensi tersebut seperti yang terncantum dalam penjelasan peraturan
pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan yaitu :
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang mutlak dimiliki oleh guru
sekaligus kompetensi ini merupakan kompetensi yang membedakan guru dengan
profesi lainnya. Kompetensi ini mencakup pengetahuan dan keterampilan yang luas
serta mendalam mengenai karakteristik siswa serta psikologi siswa. dengan
menguasai kompetensi ini diharapkan guru dapat lebih efektif dan efisien dalm
berinteraksi dengan siswa serta dapat memacahakan permasalahan yang terjadi pada
siswa.
Kompetensi pedagogik guru di SD KRISTEN MAKALE 2:
 Guru harus menguasai teori belajar dan memberikan penguatan kepada
peserta didik agar dapat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
sehingga mampu mencapai kriteria yang baik.
 Guru memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan
pembelajaran agar tidak membosankan.
 Guru mengembangkan peserta didik berkomunikasi dengan baik, melakukan
penilaian dan proses evaluasi hasil belajar.
2. Kompetensi Profesionalan
Kompetensi profesional menuntut setiap guru untuk menguasai materi yang
diajarkan termasuk langkah-langkah yang perlu diambil guru dalam memperdalam
penguasaan bidang studi yang diampunya. Kompetensi profesional merupakan
kemampuan pendidik yang meliputi penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam sehingga memungkinkannya untuk membimbing peserta didik guna
memperoleh kompetensi yang telah ditetapkan, penguasaan dan penghayatan atas
landasan dan wawasan kependidikan, serta penguasaan proses-proses kependidikan.
Kompetensi profesional meliputi:
 Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang
dapat mendukung pembelajaran yang dikuasai
 Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata
pelajaran atau bidang yang dikuasai
 Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif
 Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan yang reflektif
 Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan pengembangan
diri.
3. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku
pribadi guru itu sendiri yang nantinya harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga
terpancar dalam perilaku sehari-harinya.
Kompetensi kepribadian guru di SD KRISTEN MAKALE 2
 Jujur dan berakhlak mulia
 Disiplin waktu
 Memiliki tanggung jawab
 Menampilkan pribadi yang konsisten dan berwibawa
 Ramah terhadap siswa, sesama guru, dan pegawai
 Taat terhadap aturan yang dianut (Agama, Hukum, dan sosial) yang berlaku
dalam masyarakat.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik
serta masyarakat sekitar.
Berdasarkan pengamatan terhadap guru di UPT SD KRISTEN MAKALE 2 guru
telah memiliki kompetensi sosial yang baik, ini dibuktikan dengan cara guru
berkomunikasi pada saat penyampaian materi dikelas yang tidak membosankan,
selain itu guru juga lebih sabar dalam pembelajaran. Guru juga selalu membangun
interaksi yang baik kepada semua warga sekolah.
C. Deskripsi Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik
Pemahaman adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga,
menerangkan, memperluas, menyimpulkan dan mengeneralisasikan, memberi contoh,
menuliskan kembali, dan pemperkirakan. Dalam perspektif psikologis, peserta didik
adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik
fisik maupun psikis menurut fitranya masing-masing. Jadi pemahaman peserta didik
adalah mengenali, memahami, dan menyimpulakan atas seorang individu baik dari
pertumbuhan dan perkembangannya. Mengenali diri peserta didik secara utuh
menyeluruh dan sistematis.
D. Deskripsi Pengamatan Langsung Proses Belajar Di Sekolah
Pada saat kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam,menanyakan kabar,
dan mengecek kehadiran peserta didik. kemudian guru kembali mengingatkan pelajaran
yang lalu dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Setelah mengingatkan
pembelajran kepada peserta didik, guru kemudian menyampaikan pembelajaran yang
akan di laksanakan hari itu, menyampaikan tujuan yang hendak di capai setelah
pembelajaran. Guru memfasilitasi siswa untuk menerima pembelajaran.
Pada saat proses pembelajaran di kelas berlangsung, guru selalu mengkondisikan
suasana kelas dengan baik, selalu memperhatikan setiap peserta didik, menyampaikan
materi dan berkomunikasi dengan bahasa yang santun, ketika guru memberikan
pertanyaan para peserta didik selalu merespon dengan baik. Begitupun sebaliknya ketika
siswa mendapat kesulitan dalam proses pembelajaran guru selalu membantu dan
menuntun siswa tersebut. Guru selalu menciptakan suasana yang menyenangkan
sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta didik.Pembelajaran
diakhiri dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang pembelajaran yang
telah dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
didik dalam pembelajaran. Pembelajaran ditutup dengan menyanyikan lagu nasional
kemudian doa bersama.
E. Deskripsi Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran
Pendidikan merupakan proses yang sistematik, setiap komponen berada didalamnya
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling berkaitan/ interdepensi.
Tetapi inti dari proses pendidikan adalah bagaimana terjadinya proses pembelajaran yang
efektif. Baik didalam kelas maupun diluar kelas. Terciptanya suasana yang
menyenangkan dan memberdayakan peserta didik adalah merupakan hal yang sangat
mendasar. Ketika siswa senang dan nyaman belajar serta tergali seluruh potensinya.
Maka pribadinya akan teraktualisasikan dengan optimal. Masalahnya adalah bagaimana
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mampu menggali potensi
serta memberdayakannya.
Hal yang paling mendasar yang harus ada dalam proses pembelajaran adalah peserta
didik atau siswa, Guru atau pendidik, bahan pembelajaran, media pembelajaran dan lain-
lain. Peran seorang Guru saat ini tidaklah sekedar menyampaikan ilmu, tetapi lebih
kepada membangun kesadaran peserta didik akan pentingnya mengembangkan potensi
diri melalui pengembangan ilmu pengetahuan. Kehadiran seorang Gurulah yang paling
mendasar dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif kreatif, efektif dan
menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai