Kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Sekolah merupakan lembaga utama yang didesain untuk memperlancar proses transmisi kultural antar generasi. Konsep kultur di dunia pendidikan berasal dari kultur tempat kerja di dunia industri, yakni merupakan situasi yang akan memberikan landasan dan arah untuk berlangsungnya suatu proses pembelajaran secara efisien dan efektif. Kultur sekolah merupakan budaya sekolah yang dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekolah baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif sebagaimana karakteristik kultur tersebut. Faktor pembentuk kultur sekolah misalnya adalah nilai, moral, sikap dan perilaku siswa tumbuh berkembang selama waktu di sekolah, dan perkembangan mereka tidak dapat dihindarkan yang dipengaruhi oleh struktur dan kultur sekolah, serta oleh interaksi mereka dengan aspek-aspek dan komponen yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, guru, materi pelajaran dan antar siswa sendiri. B. Deskripsi Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Pedagogik, Profesional Kepribadian, dan Sosial Guru sebagai seorang pendidik harus memiki kompetensi-kompetensi yang ditentukan. Kompetensi tersebut seperti yang terncantum dalam penjelasan peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan yaitu : 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang mutlak dimiliki oleh guru sekaligus kompetensi ini merupakan kompetensi yang membedakan guru dengan profesi lainnya. Kompetensi ini mencakup pengetahuan dan keterampilan yang luas serta mendalam mengenai karakteristik siswa serta psikologi siswa. dengan menguasai kompetensi ini diharapkan guru dapat lebih efektif dan efisien dalm berinteraksi dengan siswa serta dapat memacahakan permasalahan yang terjadi pada siswa. Kompetensi pedagogik guru di SD KRISTEN MAKALE 2: Guru harus menguasai teori belajar dan memberikan penguatan kepada peserta didik agar dapat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga mampu mencapai kriteria yang baik. Guru memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan pembelajaran agar tidak membosankan. Guru mengembangkan peserta didik berkomunikasi dengan baik, melakukan penilaian dan proses evaluasi hasil belajar. 2. Kompetensi Profesionalan Kompetensi profesional menuntut setiap guru untuk menguasai materi yang diajarkan termasuk langkah-langkah yang perlu diambil guru dalam memperdalam penguasaan bidang studi yang diampunya. Kompetensi profesional merupakan kemampuan pendidik yang meliputi penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga memungkinkannya untuk membimbing peserta didik guna memperoleh kompetensi yang telah ditetapkan, penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan, serta penguasaan proses-proses kependidikan. Kompetensi profesional meliputi: Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang dapat mendukung pembelajaran yang dikuasai Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran atau bidang yang dikuasai Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan yang reflektif Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan pengembangan diri. 3. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang nantinya harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-harinya. Kompetensi kepribadian guru di SD KRISTEN MAKALE 2 Jujur dan berakhlak mulia Disiplin waktu Memiliki tanggung jawab Menampilkan pribadi yang konsisten dan berwibawa Ramah terhadap siswa, sesama guru, dan pegawai Taat terhadap aturan yang dianut (Agama, Hukum, dan sosial) yang berlaku dalam masyarakat. 4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik serta masyarakat sekitar. Berdasarkan pengamatan terhadap guru di UPT SD KRISTEN MAKALE 2 guru telah memiliki kompetensi sosial yang baik, ini dibuktikan dengan cara guru berkomunikasi pada saat penyampaian materi dikelas yang tidak membosankan, selain itu guru juga lebih sabar dalam pembelajaran. Guru juga selalu membangun interaksi yang baik kepada semua warga sekolah. C. Deskripsi Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik Pemahaman adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan dan mengeneralisasikan, memberi contoh, menuliskan kembali, dan pemperkirakan. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitranya masing-masing. Jadi pemahaman peserta didik adalah mengenali, memahami, dan menyimpulakan atas seorang individu baik dari pertumbuhan dan perkembangannya. Mengenali diri peserta didik secara utuh menyeluruh dan sistematis. D. Deskripsi Pengamatan Langsung Proses Belajar Di Sekolah Pada saat kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam,menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran peserta didik. kemudian guru kembali mengingatkan pelajaran yang lalu dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Setelah mengingatkan pembelajran kepada peserta didik, guru kemudian menyampaikan pembelajaran yang akan di laksanakan hari itu, menyampaikan tujuan yang hendak di capai setelah pembelajaran. Guru memfasilitasi siswa untuk menerima pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran di kelas berlangsung, guru selalu mengkondisikan suasana kelas dengan baik, selalu memperhatikan setiap peserta didik, menyampaikan materi dan berkomunikasi dengan bahasa yang santun, ketika guru memberikan pertanyaan para peserta didik selalu merespon dengan baik. Begitupun sebaliknya ketika siswa mendapat kesulitan dalam proses pembelajaran guru selalu membantu dan menuntun siswa tersebut. Guru selalu menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta didik.Pembelajaran diakhiri dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik dalam pembelajaran. Pembelajaran ditutup dengan menyanyikan lagu nasional kemudian doa bersama. E. Deskripsi Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Pendidikan merupakan proses yang sistematik, setiap komponen berada didalamnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling berkaitan/ interdepensi. Tetapi inti dari proses pendidikan adalah bagaimana terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Baik didalam kelas maupun diluar kelas. Terciptanya suasana yang menyenangkan dan memberdayakan peserta didik adalah merupakan hal yang sangat mendasar. Ketika siswa senang dan nyaman belajar serta tergali seluruh potensinya. Maka pribadinya akan teraktualisasikan dengan optimal. Masalahnya adalah bagaimana menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mampu menggali potensi serta memberdayakannya. Hal yang paling mendasar yang harus ada dalam proses pembelajaran adalah peserta didik atau siswa, Guru atau pendidik, bahan pembelajaran, media pembelajaran dan lain- lain. Peran seorang Guru saat ini tidaklah sekedar menyampaikan ilmu, tetapi lebih kepada membangun kesadaran peserta didik akan pentingnya mengembangkan potensi diri melalui pengembangan ilmu pengetahuan. Kehadiran seorang Gurulah yang paling mendasar dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif kreatif, efektif dan menyenangkan.