Anda di halaman 1dari 9

Topik 2 Koneksi Antar Materi

Pendidikan dan
Nilai Sosial
Budaya
Sukma Dwi Meyrena - 2302114584
Pendidikan yang Menuntun
KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu,
pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat
anak.
Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik
sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak
tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang
‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat
menemukan kemerdekaannya dalam belajar
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan
dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan
dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada,
sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”.
Strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD mengenai kodrat alam
dan kodrat zaman, sebagai pendidik kita harus memahami setiap
sifat dasar manusia, sehingga pendidik baiknya mengajarkan peserta
didik untuk dapat memiliki rasa empati, menghargai keberagaman
alam, serta merasa bertanggung jawab terhadap keseimbangan
ekosistem.
Sedangkan kodrat zaman, anak-anak tumbuh sesuai zamannya. Dan
sebagai pendidik, keterampilan yang harus dikuasai juga terus
berkembang, sehingga pendidikan harus mampu menciptakan
peserta didik yang memiliki kemampuan sesuai dengan zamannya.
Nilai Luhur Sosial Budaya
Sebagai Tuntunan
Perlunya nilai-nilai sosio-kultural dalam pendidikan karakter peserta didik terutama
dalam pendidikan di sekolah dasar yang sangat mempengaruhi kepribadian awal yang
dimiliki oleh setiap anak. Kegiatan belajar dan pembelajaran perlu disesuaikan dengan
paradigma baru pendidikan yang berorientasi pada nilai sosio-kultural. Ki Hajar
Dewantara juga mengingatkan bahwa Pendidikan bertujuan agar anak dapat
menyaring pengaruh luar dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya
Indonesia. Sehingga dengan adanya korelasi tersebut harapannya seluruh komponen
pendidikan dapat bersatu dan terintegrasi dalam sebuah misi yang sama untuk
membenahi karakter peserta didik melalui penerapan nilai-nilai luhur sosial budaya
yang ada di lingkungan sekitar. Seperti melalui pembiasaan, ekstrakurikuler terkait,
dan lain sebagainya.
Pendidikan dan Budi Pekerti
Pendidikan menurut KHD adalah daya-upaya untuk memajukan dan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak dalam
rangka kesempurnaan hidup dan keselarasan dengan dunianya. Sehingga,
pendidikan itu membentuk manusia yang berbudi pekerti, berpikiran (pintar, cerdas)
dan bertubuh sehat.
Peserta didik yang berbudi pekerti dalam tataran praksis kehidupan adalah mereka
bertutur kata, bersikap, dan bertindak selaras dengan kebenaran ajaran agama, adat-
istiadat, hukum positif, dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan
universal.
Hasil Refleksi
1. Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di
kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?
Beberapa hal yang saya percaya mengenai peserta didik dan pembelajaran di
kelas sebelum mempelajari topik ini yaitu :
Guru adalah subjek utama dalam pembelajaran, dimana guru adalah
pemegang kendali atas transfer ilmu sehingga guru memiliki peranan
penuh dalam menjelaskan setiap materi yang ada. Tanpa penjelasan guru,
peserta didik tidak akan bisa memahami apa-apa
Pembelajaran selalu berpusat pada guru yang melakukan ceramah
Peserta didik tidak dibiarkan mencoba menemukan konsep karena konsep
sudah tersedia
Guru hanya melakukan dan memberikan 1 metode dan media yang mana
tidak berdasar pada kebutuhan dan minat peserta didik.
Keseluruhan treat yang diberikan pada peserta didik sama dan berharap
hasil yang sama
Hasil Refleksi
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah
mempelajari topik ini?
Yang berubah dari pemikiran dan perilaku saya setelah mempelajari topik ini
yaitu :
Peserta didik adalah objek utama dalam sebuah proses pembelajaran di
kelas, sehingga guru harus memberikan perlakukan yang sesuai dengan
setiap peserta didik berdasarkan pada keunikan dan kebutuhannya masing-
masing
Peserta didik bebas melakukan dan menemukan sebuah konsep
pembelajaran melalui cara belajar mereka masing-masing
Guru ketika di kelas tidak mendominasi pembelajaran, melainkan hanya
sebagai penuntun dari setiap apa yang peserta didik lakukan
guna mencapai tingkat pemahaman mereka masing-masing
Hasil Refleksi
3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda
merefleksikan pemikiran KHD?
Yang dapat segera saya terapkan agar kelas saya dapat merefleksikan
pemikiran KHD yaitu :
Memberikan sebuah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik
Membebaskan seluruh aktifitas pembelajaran di dalam kelas sesuai
dengan minat, gaya belajar dan keinginan peserta didik
Memberikan tuntunan pada peserta didik dalam melakukan proses
mengonstruk sebuah ilmu atau materi
Menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik melalui
pembiasaan-pembiasaan
Thank You
Semoga Bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai