Anda di halaman 1dari 5

PPG PRAJABATAN GEL.

2
SMAN 12 PEKANBARU

Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah


Ruang Kolaborasi Topik 1

Kelompok 4:
Eko Destiranda S.Pd
Ice Trisnawati S.Pd
Oktavia Safitri S.Pd
Selly Soraya S.Pd
Tri Beti Indri S.Pd
Nova Sari Zaputri S.Pd

Setelah mempelajari konsep pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif, silakan
bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikan hal-hal di bawah ini.

1. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana konsep pembelajaran paradigma baru dan


asesmen yang efektif.

Konsep pembelajaran paradigma baru


 Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan
kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada
murid, yang mana setiap murid belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya.
 Pada pembelajaran paradigma baru, kerangka pengembangan pembelajaran bukan model
yang linear namun siklus yang berkesinambungan. Pembelajaran paradigma baru
mencakup pemetaan standar kompetensi, merdeka belajar dan asesmen kompetensi
minimal sehingga menjadi ruang yang lebih leluasa bagi pendidik untuk merumuskan
rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik.
Asesmen yang efektif
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistic sebagai umpan balik untuk guru,
peserta didik, orang tua dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam merancang asesmen yang efektif adalah:
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan sungsi asesmen tersebut agar
efektif mencapai tujuan pembelajaran
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang Langkah
selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peseta didik bersifat sederhana dan
informasi
5. Hasil asesmen digunkan sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran

Asesmen memiliki fungsi sebagai media untuk memantau dan memonitor dengan tujuan
dapat memahami kemampuan dan posisi murid berdasarkan rentang waktu pembelajaran.

2. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana semestinya guru merencanakan


pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif untuk mengukur capaian belajar
peserta didik.

Untuk mewujudkan pembelajaran paradigma baru yang terdiferensiasi dan berfokus pada
peserta didik, satuan pendidikan harus melaksanakan tahapan-tahapan perencanaan
pembelajaran dan asesmen intrakurikuler. Berikut merupakan 7 tahapan perencanaan
pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif.
1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta
didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada satuan
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Capaian pembelajaran
memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif
dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian
pembelajaran dibagi dalam fase usia.
2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan
peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam kondisi
tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar,
minat peserta didik, dan informasi lain dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan pembelajaran.
3. Mengembangkan modul ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk mengembangkan perangkat ajar yang
memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. Modul ajar yang dikembangkan harus
bersifat esensial; menarik, bermakna, dan menantang; relevan dan kontekstual; dan
berkesinambungan.
4. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik
Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik. Karena itu, pembelajaran ini
disesuaikan dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta didik. Ruang lingkup
materi pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh pendidik di kelas atau apa yang
akan dipelajari oleh peserta didik di kelas. Selanjutnya pendidik menyesuaikan proses
pembelajaran, menyesuaikan produk hasil belajar, dan mengkondisikan lingkungan
belajar.
5. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat lima prinsip asesmen yang
hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama adalah asesmen sebagai bagian terpadu dari
proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang
holistik sebagai umpan balik. Yang kedua adalah asesmen dirancang dan dilakukan
sesuai dengan fungsi asesmen dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen. Ketiga, asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable). Keempat laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta
didik bersifat sederhana dan informatif. Terakhir, hasil asesmen digunakan oleh peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua.
6. Pelaporan kemajuan belajar
Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah pelaporan yang melibatkan orang tua
peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner; merefleksikan nilai-nilai yang
dianut oleh sekolah; menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan
mudah dipahami oleh semua pihak.
7. Evaluasi pembelajaran dan asesmen
Pembelajaran dan asesmen yang sudah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi. Pendidik
melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul ajar. Setelah
itu pendidik mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu
diperbaiki. Dengan mengidentifikasi hal tersebut maka modul ajar dapat disempurnakan
kembali.

3. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana pembelajaran paradigma baru dan asesmen


yang efektif untuk mencapai CP yang telah ditentukan.

Bagaimana pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif untuk


mencapai CP yang telah ditentukan bisa diperhatikan dengan melakukan penerapan
prinsip pembelajaran. 5 prinsip pembelajaran pada pembelajaran paradigma baru sesuai
dengan panduan pembelajaran dan asesmen sebagai berikut :

1. Merancang pembelajaran berdasarkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian


dari hasil belajar murid yang saat ini sedang berlangsung dengan mempertimbangkan
kebutuhan pembelajaran, sehingga menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.
2. Merancang dan melaksanakan pembelajaran untuk membangun kapasitas pembelajar
yang melekat sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi serta karakter murid
secara holistic.
4. Pembelajaran yang relevan.
5. Pembelajaran yang berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

Untuk mencapai CP yang telah ditentukan maka guru harus melakukan analisis terlebih
dahulu terhadap CP tersebut, kemudian guru menyusun tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang ada di kelas
tempat guru mengajar tersebut. Tujuan dan alur tujuan pembelajaran ini akan digunakan
sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat ajar berupa modul atau RPP.
Pada saat proses pembelajaran, guru dapat melaksanakan pembelajaran yang
berdiferensiasi. Guru dapat menyesuaikan proses pembelajaran dengan memberikan
materi, produk, hasil dan lingkungan belajar yang berdiferensiasi sesuai dengan
kebutuhan peserta didik yang telah didapat dari tes diagnostik.
Dalam mencapai CP yang telah ditentukan juga diterapkan diferensiasi pada asesmen.
Diferensiasi asesmen terdiri dari 3 yakni assessment as, for dan learning. Langkah awal
untuk mencapai CP, guru dapar memanfaatkan assessment as learning untuk
mendapatkan pengetahuan awal peserta didik dan mengetahui kebutuhan peserta didik.
Kemudian guru menggunakan assesment for learning selama proses pembelajaran
seperti pemberian LKPD saat diskusi atau post test individu dengan memanfaatkan
platform seperti quiziz dll untuk mendapatkan informasi mengenai ketercapain tujuan
pembelajaran pada saat itu. Sedangkan untuk mengetahui ketercapaian CP secara
keseluruhan guru menggunakan assesment of learning, yang juga dapat menjadi bahan
evaluasi bagi guru dalam melakukan pembelajaran kedepannnya.

4. Setiap kelompok mengidentifikasi tantangan yang mungkin muncul dalam merencanakan


pembelajaran dan asesmen paradigma baru.

- Minimnya informasinterkait pembelajaran paradigma baru


- belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
- kesiapan stakholder terhadap perubahan yang dilakukan
- tidak mudah merubah mindset dan kebiasaan mengajar paradigma baru
jika pembelajaran paradigma baru yang sangat menjanjikan ini dilaksanakn dan akan
berhasil, jika lingkungan pendidikan mulai dari dinas pendidikan sampai di tingkat satuan
pendidikan memberikan ruang yang cukup dan tidak ada kebijakan-kebijakan yang dapat
menimbulkan bias dan kebingungan di ruang ruang kelas.Selanjutnya, pelatihan-pelatihan
bagi para guru secara intensif untuk memahami pembelajaran paradigma baru ini perlu
diberikan kepada semua pendidik sehingga mereka dapat merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan paradigma yang baru.

5. Setiap kelompok mengidentifikasi dan menuliskan strategi yang perlu dilakukan terhadap
kemungkinan tantangan yang muncul dalam merencanakan pembelajaran dan asesmen
paradigma baru.

- pengadaan pelatihan yang intens bagi pendidik terkait paradigma baru


- membuka diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- sinergis untuk melakukan perubahan
- Memaksimalkan pemanfaatan lingkungan sekitar untuk peserta didik berekplorasi
- Berinovasi kreatif memanfaatkan teknologi

Anda mungkin juga menyukai