BAB I
PENDAHULUAN
seorang guru yakni merupakan kemampuan dasar agar kinerjanya dalam mengajar
bisa optimal. Kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi: Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi
Sosial. Kompetensi guru tersebut diharapkan mampu membentuk kinerja guru
yang profesional.
Undang undang guru dan dosen no 14 tahun 2005 pasal 8 menyatakan
“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
rohani dan jasmani, serta memiliki kemampuan untuk memajukan pendidikan
nasional. Pada pasal 10 “ kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
meliputi kompetensi pedagogik, komopetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.4
Mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan, kompetensi kepribadian
guru meliputi:
1. Memiliki kepribadian yang mntap dan stabil, yang indikatornya bertindak
sesuai dengan norma hukum, norma sosial. Bangga sebagai pendidik, dan
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma
2. Memiliki kepribadian yang dewasa, dengan ciri-ciri menampilkam
kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja
3. Memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukan dengan tindakan yang
bermanfaat bagi peserta didik, di sekolah dan masyarakatserta menunjukan
keterbukaan dalam berfikir dan bertindak
4. Memiliki kepribadian yang berwibawa, yaitu perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani
5. Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan, dengan menampilkan tindakan
yang sesuai norma religius dan memiliki perilaku yang diteladani peserta
siswa.5
4
Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI NO 14 Tahun2005),
(Jakarta : Sinar Grafika, 2008 ), h. 8-9
5
Jamal Ma’mur Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, (Jogjakarta: Power
Books (Ihdina), 2009), h. 117
4
6
E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2001),h. 117
7
Ibid., h. 7
5
penting. Peran guru untuk Siswa tidak mungkin dapat digantikan oleh perangkat
lain, seperti, televisi, radio, dan komputer. Sebab siswa adalah organisme yang
sedang berlangsung yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan
bantuan orang dewasa. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki
kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan
diajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga
pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya.8
Guru harus berprofesional dalam membentuk kompetensi Siswanya sesuai
dengan karateristik individu masing-masing guru juga menyenangan tidak hanya
bagi Siswa tetapi juga bagi dirinya artinya belajar dan pembelajaran harus jadi
makanan pokok guru sehari-hari.
Demikian penting dan beratnya tugas seorang guru terlebih guru akidah
akhlak, karena di samping mengajar pengetahuan kepada Siswa juga harus dapat
membina karakter siswa . guru harus memperbaiki pribadi yang kurang baik, guru
harus membawa Siswanya semua kepada arah binaan yang sehat dan baik, setiap
guru harus menyadari bahwa segala sesuatu yang ada pada dirinya merupakan
unsur pembinaan bagi Siswanya. Guru dapat mewujudkan hasil yang diharapkan
jika guru mampu memahami, memiliki dan sekaligus juga menerapkan empat
kompetensi guru tersebut.
Kompetensi kepribadian guru adalah perilaku seorang guru yang berkaitan
dengan kemampuan individu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang
mandiri untuk melakukan transformasi diri identitas diri dan pemahaman diri dan
memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari.
Mengacu kepada standar nasional pendidikan kompetensi kepribadian guru
meliputi beberapa hal yaitu: memiliki kepribadian yang mantap dan stabil yaitu
bertindak sesuai dengan norma hukum yang berlaku, memiliki kompetesi dalam
bertindak sesuai dengan norma, memiliki kepribadian yang dewasa dengan ciri-
ciri menampilkan kemandirian dalam segala tindakannya, memiliki kepribadian
yang arif, memiliki kepribadian yang berwibawa, memiliki akhlak mulia dan
8
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran Sekolah Dasar. (Jakarta: Prenada media Group,
2016). h.18
6
Problema yang terjadi dilapangan, adanya siswa yang bolos pada saat jam
pelajaran berlansung, membohongi gurunya, berkelahi dengan teman, tidak
disiplin, merokok, dan lain sebagainya. Dengan demikian pendidikan karakter
sejak dini pada anak sangatlah penting sekali agar anak terbiasa bersikap sopan
dan selalu berbuat hal-hal terpuji lainnya dalam kehidupan bermasyarakat baik
pada saat masih usia sekolah maupun pada saat mereka dewasa nanti. Dari segi ini
sudah jelas bahwa ilmu akhlak itu sangat penting karena dapat menuntun para
anak didik untuk menemukan dunianya dalam menyalurkan bakatnya kepada
tindakan sublimatif dan konstruktif. Hal ini perlu dilakukan sejak dini karena
seiring dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak
faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang dari kalangan remaja. Seperti
7
krisis moral, tawuran antar siswa serta perbuatan tercela lainnya. Karena Akhlaqul
karimah/ karakter ini merupakan sesuatu yang sangat penting maka harus
ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat,
agar menjadi manusia yang berjiwa suci dan memiliki budi pekerti yang baik.
Sekolah merupakan salah satu tempat membina, mempersiapkan anak didik dan
tempat anak bergaul dengan teman sebaya serta tempat berkumpul para guru.
Kasus yang dimuat dalam media massa dan televisi beberapa waktu yang
lalu pada 31 Desember 2022 yang memberitakan tentang kekerasan yang terjadi
dilingkungan pendidikan. Yang menyatakan seorang Siswa disebuah pondok
pesantren Al Berr, Pasuruan, Jawa Timur. Telah melakukan penganiayaan
terhadap sesama santri dipesantren tersebut. Karena dituding telah mencuri
uangnya dan uang para santri lainnya, santri tersebut dibakar hidup-hidup oleh
seniornya. Namun pihak ponpes menyerahkan sepenuhnya proses hukum atas
kasus tersebut ke kepolisian.9
9
“Santri yang dibakar hidup-hidup oleh seniornya diponpes pasuruan Jawa Timur” dalam
https://selebtek.suara.com. Diakses pada tanggal 21 Februari 2023 Pukul 23.55 WIB.
8
kehidupan dan pribadi Siswa. Inti dari kompetensi kepribadian terletak pada
pribadi diri guru itu sendiri. Tampilan pribadi guru akan mempengaruhi
terbentuknya karakter atau tingkah laku peserta didik. Oleh karena itu guru
pendidikan agama islam terkhusus bagi guru akidah akhlak untuk tampil lebih
berwibawa dihadapan Siswanya, sehingga Siswa bisa mencontoh tingkah laku
yang positif dari sang guru tersebut.
Sekolah memiliki peranan penting dalam pembinaan karakter serta akhlak
Siswa karena Siswa senantiasa mendapat pembinaan dan bimbingan baik secara
langsung maupun tidak langsung dari para guru yaitu dengan memberikan contoh-
contoh akhlak mulia untuk diteladaninya sehingga ia dapat merealisasikannya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat ini merupakan tugas yang berat bagi
seorang guru dimana ia harus cakap dan ahli dalam mendidik sehingga bisa
menjadi contoh yang baik terhadap Siswanya.
Salah satu tanggung jawab pendidik adalah membentuk karakter dan akhlak
Siswa sepanjang kegiatan belajarnnya di sekolah, aspek akhlak tidak bisa
dibiarkan hanya diurus dan dibimbing oleh orang tua di rumah. Guru di sekolah
memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal ini pembinaan karakter peserta
didik dalam pembelajaran di sekolah merupakan salah satu masalah yang penting
yang perlu dilakukan melalui bimbingan. Oleh karena itu pembinaan karakter
Siswa memerlukan waktu yang panjang sesuai dengan perkembangan jasmani
dan rohani yang dialami oleh Siswa itu sendiri.
Sejak 2500 Tahun yang lalu, Socrates telah berkata bahwa tujuan paling
mendasar dari pendidikan adalah untuk membuat seseorang menjadi good and
smart. Sedangkan dalam sejarah islam, Nabi Muhammad Saw. Mengajarkan,
bahwa misi utamanya dalm mendidik manusia adalah untuk menyempurnakan
akhlak dan mengupayakan Pembentukan karakter islami yang baik.10
Rosdakarya’2012) H.2
9
yang memiliki kepribadian baik pula. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 21 berikut:
لََق ْد َكا َن لَ ُك ْم يِف ْ َر ُس ْو ِل ال ٰلّ ِه اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكا َن َي ْر ُجوا ال ٰلّهَ َوالَْي ْو َم ااْل ٰ ِخَر َوذَ َكَر ال ٰلّهَ َكثِْيًر ۗا
Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.(Q.S Al-
Ahzab :21)
Observasi awal bersama Bapak H.Abdul Mutolib, S.Ag (Kepala Madrasah) dan Ibu Maulia
11
3. Apa solusi guru akidah akhlak dalam membina karakter islami Siswa pada
pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah
Tanjung Agung Kecamatan Muko-muko Bathin VII Kabupaten Bungo?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui kompetensi kepribadian guru Akidah Akhlak dalam membina
karakter islami Siswa pada Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah
Tanjung Agung Kecamatan Muko-muko Bathin VII Kabupaten Bungo.
2. Mengetahui kendala yang dihadapi guru Akidah Akhlak dalam membina
karakter islami Siswa pada Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah
Tanjung Agung Kecamatan Muko-muko Bathin VII Kabupaten Bungo.
3. Mengetahui solusi guru akidah akhlak dalam membina karakter islami Siswa
pada pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah
Islamiyah Tanjung Agung Kecamatan Muko-muko Bathin VII Kabupaten
Bungo.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian penelitian yang relevan oleh
para peneliti yang lain, baik yang berkaitan dengan penelitian lanjutan yang
bersifat mengembangkan maupun penelitian sejenis yang bersifat memperluas
sebagai pelengkap kajian pustaka.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, adalah untuk menambah wawasan tentang kompetensi
kepribadian guru dalam membina karakter islami siswa. Penelitian ini juga
sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana strata satu (S1).
b. Bagi siswa, adalah untuk membina karakter islami siswa di Madrasah
Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah.
c. Bagi Guru, adalah untuk meningkatkan kompetensi kepribadian guru Akidah
Akhlak dalam membina karakter islami siswa pada Madrasah Tsanawiyah
Tarbiyah Islamiyah Tanjung Agung.
12