PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMPETENSI
Pengertian kompetensi berasal dari bahasa Inggris (Competence) yang artinya, adalah
“Kemampuan atau kecakapan”. Kompetensi (competency) berarti kemampuan seorang
pendidik mengaplikasikan dan memanfaatkan situasi belajar mengajar dengan menggunakan
prinsip-prinsip dan teknik penyajian bahan pelajaran yang telah disiapkan secara matang,
sehingga dapat diserap peserta didik dengan mudah. Kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan,keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang reflesikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukan
kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan
pengetahuan dari perbuatan secara profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.
Guru yang profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi dalam melakukan
tugas pendidikan dan pengajaran. Menurut kamus bahasa Indonesia, kompetensi dapat
diartikan (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Istilah
kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna di antaranya adalah sebagai berikut: Menurut
Usman, kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan
seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif .
Kompetensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang
ditampilkan dalam bentuk perilaku cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang
guru dalam menjalankan profesinya. Jelas bahwa seorang guru dituntut memiliki kompetensi
atau kemampuan dalam ilmu yang dimilikinya, kemampuan penguasaan mata pelajaran,
kemampuan berinteraksi sosial baik dengan sesama peserta didik maupun dengan sesama
guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas .
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme guru. Guru yang profesional adalah guru
yang kompeten (berkemampuan). Ciri-ciri guru yang profesional, yaitu (1) memiliki
pendidikan, keahlian, dan keterampilan tertentu agar dapat melaksanakan tugas mengajar
dengan baik melalui pendidikan dan dalam jabatan yang dilaksanakan secara terpadu, (2)
2
standar kompetensi sesuai dengan tuntutan kinerja sebagai guru profesional, (3) sertifikasi
dan lisensi sebagai tanda kewenangan melaksanakan tugas sebagai guru professional, (4)
kode etik guru yang mengatur perilaku guru sebagai pribadi maupun anggota masyarakat, (5)
pengakuan masyarakat yang menggunakan jasa pemberian kedudukan sosial, proteksi
jabatan, penghasilan dan status hukum yang lebih baik yang dibandingkan ketika guru masih
dianggap sebagai suatu pekerjaan (vokasionan), dan (6) organisasi profesi guru yang
mewadahi anggotanya dalam mempertahankan, memperjuangkan eksistensi dan
kesejahteraan serta pengembangan profesional guru .
Kompetensi utama yang harus dikuasai guru adalah membelajarkan peserta didik. Namun
demikian, kompetensi ini tidak berdiri sendiri. Ada sembilan karakteristik citra guru yang
ideal, yaitu: (1) memiliki semangat juang yang tinggi disertai kualitas keimanan dan
ketaqwaan yang mantap,(2) mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan dan padanan
dengantuntutan lingkungan dan perkembangan iptek, (3) mampu belajar dan bekerjasama
dengan profesi lain, (4) memiliki etos kerja yang kuat, (5) memiliki kejelasan dan kepastian
pengembangan karir (6) berjiwa profesional tinggi,(7) memiliki kesejahteraan lahir dan batin,
material, dan non materi . (8)memiliki wawasan masa depan, dan (9) mampu melaksanakan
fungsi dan perannya secara terpadu Kemudian dijelaskan bahwa guru harus mempunyai(1)
kepribadian yang matang dan berkembang, (2) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
kuat, (3) keterampilan untuk membangkitkanminat peserta didik, dan (4) mengembangkan
profesinya secara berkesinambungan .
Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa
dan negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan nasional bangsa Indonesia yang salah satunya
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsayang menempati posisi yang strategis dalam
pembukaan UUD 1945 alineake-4. Dalam situasi pendidikan, khususnya pendidikan formal
di sekolah,guru merupakan komponen yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Ini disebabkan guru berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Dengan kata
lain, guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan
hasil pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian upaya perbaikan apapun yang dilakukan
untuk meningkatkan pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa
didukung oleh guru yang profesional dan berkompeten. Oleh karena itu,diperlukanlah sosok
guru yang mempunyai kualifikasi, kompetensi dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan
tugas profesionalnya.
3
B. JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU
1. KOMPETENSI PEDAGODIK
2. KOMPETENSI PROFESIONAL
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkanmembimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yangditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Indikator kompetensiini adalah;
4
d. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi(TIK) dalam proses
pembelajaran serta pengembangan diri
3. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
a. Kepribadian yang stabil, bertindak sesuai dengan norma sosialdan bangga menjadi
guru.
b. Kepribadian yang dewasa menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagaiguru.
c. Kepribadian yang arif menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat danmenunjukkan keterbukaan dalam berpikir
serta bertindak.
d. Kepribadian yang berwibawa meliputi perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
e. Berakhlak mulia meliputi bertindak sesuai dengan normareligius dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.
4. KOMPETENSI SOSIAL
Bertindak objektif, tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi
fisik, latar belakang keluarga,dan status sosial keluarga.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun kepada sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial
budaya.
Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. (competency) berarti kemampuan seorang pendidik mengaplikasikan dan memanfaatkan
situasi belajar mengajar dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik penyajian bahan
pelajaran yang telah disiapkan secara matang, sehinggadapat diserap peserta didik dengan
mudah.
6
DAFTAR PUSTAKA
Sagala, S. (2009) Kemampuan profesional guru Dan Tenaga Kependidikan: Pemberdayaan Guru,
Tenaga Kependidikan, Dan Masyarakat Dalam Manajemen Sekolah. Bandung: Alfabeta.
Rofiah , N. and Rofiah , N. (no date) Etika, Scribd. Available at:
https://id.scribd.com/641879807/-ETIKA (Accessed: 12 September 2022).