Anda di halaman 1dari 14

KOMPETENSI PENDIDIK

DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLSAM

Nur Amirul Mu’minin, Azizil Muchtar, Lailah Zakiyaturrobi’ah


Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
pasca@unisnu.ac.id
pasca@unisnu.ac.id
pasca@unisnu.ac.id

Abstrak:
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang diperoleh seseorang untuk dapat melakukan sesuatu dengan
baik. Dengan demikian kompetensi merupakan kemampuan yang
harus dimiliki seseorang baik pengetahuan, keterampilan, maupun
nilai dan sikap untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak dapat
dilakukan oleh orang lain yang tidak memiliki kemampuan tersebut.
Dan seorang guru yang profesional seharusnya memiliki 4
kompetensi yaitu:Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan seorang
guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik,
Kompetensi kepribadian, merupakan penguasaan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik dan berakhlak mulia, Kompetensi sosial, merupakan
kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik/tenaga kependidikan lain, orang tua/wali peserta
didik dan masyarakat sekitar, Kompetensi profesional, merupakan
kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi. Kompetensi profesional guru
merupakan kompetensi yang menggambarkan kemampuan khusus
yang sadar dan terarah kepada tujuan-tujuan tertentu. Guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) juga tidak jauh beda, mereka juga
harus menguasai kompetensi-kompetensi tersebut. Namun, lebih
menekankan kepada aspek moral dan tingkah laku.

Kata Kunci: Kompetensi Pendidik, Pendidikan Agama Islam

Abstract:
Competence is the knowledge, skills and abilities a person has to be
able to do something well. Thus competence is an ability that a
person must have in terms of knowledge, skills, and values and
attitudes to do a job that cannot be done by other people who do not
have this ability. And a professional teacher should have 4
competencies, namely: Pedagogic competence, namely the ability of

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 75


a teacher to manage the learning process of students, Personality
competence, is the mastery of a personality that is steady, stable,
mature, wise and dignified, becomes a role model for students and
has noble character , Social competence, is the ability to
communicate effectively with students, fellow educators / other
education personnel, parents / guardians of students and the
surrounding community, Professional competence, is the ability to
master learning material widely and deeply which enables it to guide
students to meet standards competence. Teacher professional
competence is competency that describes special abilities that are
conscious and directed towards certain goals. Islamic Religious
Education Teachers (PAI) are also not much different, they must also
master these competencies. However, more emphasis on moral
aspects and behavior.

Key words: Educator Competence, Islamic Religious Education

A. Latar Belakang Masalah guru memiliki tanggung jawab atas


Peranan guru sangatlah tugasnya. Usaha pemerintah dalam
penting dalam pendidikan, terutama mensejahterakan guru sangat
dalam sistem pengajaran karena banyak melalui program-program
guru berposisi sebagai perantara pengembangan profesi bahwa
sebuah ilmu untuk disampaikan profesi guru merupakan profesi
kepada peserta didik. Di negara- yang mulia.
negara maju kualitas guru sangat Pemerintah Indonesia telah
diperhatikan demi kemajuan mencoba melaksanakan strategi
bangsanya. Pemimpin Vietnam peningkatan kesejahteraan untuk
mengatakan: “No teacher no meningkatkan profesionalisme guru
education, no education no melalui uji sertifikasi. Dengan
economy, and social development”. harapan peningkatan mutu dan
Dari pernyataan tersebut bahwa profesionalisme guru akan diikuti
guru sebagai akar dalam kesejahteraan guru sehingga
mengembangkan pendidikan, lalu diharapkan dapat meningkatkan
merambah ke bidang ekonomi, dan pembelajaran dan mutu pendidikan
menuju dalam bidang sosial. secara berkelanjutan.
Apabila dari akar sudah terkategori Pengembangan kompetensi guru
baik, maka pendidikan terjamin, dalam menunjang profesionalisme
ekonomi maju, dan tidak ada pun dilakukan. Kompetensi guru
kesenjangan sosial. ada beberapa macam, untuk lebih
Pemerintah telah berusaha lanjutnya akan dibahas dalam
dalam segala hal, dengan makalah ini.
memperhatikan hak-hak guru, dan

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 76


B. PEMBAHASAN performance dan perbuatan yang
1. Pengertian Kompetensi rasional untuk memenuhi verifikasi
Tentang kompetensi ini ada tertentu di dalam pelaksanaan tugas-
beberapa rumusan atau pengertian tugas kependidikan.3
yang perlu dicermati yaitu Guru profesional harus
Kompetensi (competence), menurut memiliki 4 (empat) kompetensi
Hall dan Jones yaitu pernyataan yaitu kompetensi pedagogis,
yang menggambarkan penampilan kognitif, personality, dan social.
suatu kemampuan tertentu secara Oleh karena itu, selain terampil
bulat yang merupakan perbaduan mengajar, seorang guru juga
antara pengetahuan dan kemampuan memiliki pengetahuan yang luas,
yang dapat diamati dan diukur. bijak dan dapat bersosialisasi
Selanjutnya Richards menyebutkan dengan baik. Sebagaimana
bahwa istilah kompetensi mengacu disebutkan dalam UU No. 14 tahun
kepada perilaku yang dapat diamati, 2005 tentang guru dan dosen, maka
yang diperlukan untuk menuntaskan guru harus:4
kegiatan sehari-hari.1 1. Memiliki bakat, minat, panggilan
Dalam UU guru dan dosen, jiwa, dan idealisme.
BAB I (Ketentuan Umum) pasal 1 2. Memiliki kualifikasi pendidikan
ayat 10 bahwa pengertian dan latar belakang pendidikan
kompetensi adalah seperangkat yang sesuai dengan bidang
pengetahuan, keterampilan, dan tugasnya.
perilaku yang harus dimiliki, 3. Memiliki kompetensi yang
dihayati, dan dikuasai oleh guru diperlukan sesuai dengan bidang
atau dosen dalam melaksanakan tugasnya.
tugas keprofesionalan.2 4. Mematuhi kode etik profesi.
Kompetensi merupakan 5. Memiliki hak dan kewajiban
kemampuan dan kewanangan guru dalam melaksanakan tugas.
dalam melaksanakan profesi 6. Memperoleh penghasilan yang
keguruannya. Bahwa kompetensi ditentukan sesuai dengan prestasi
mengacu pada kemampuan kerjanya.
melaksanakan sesuatu yang 7. Memiliki kesempatan untuk
diperoleh melalui pendidikan, mengembangkan profesinya
kompetensi merujuk kepada secara berkelanjutan.

1
Masnur Muslich, KTSP
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
3
Kontekstual: Panduan Bagi Guru, Kepala Akmal hawi, Kompetensi Guru PAI,
Sekolah, dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: (Palembang: Rafah Press, 2010), hlm. 4.
4
Bumi Aksara, 2007), hlm. 15. Imam Wahyudi, Panduan Lengkap
2
Undang-Undang Guru dan Dosen, Uji Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Prestasi
(Bandung: FOKUSMEDIA, 2011), hlm. 4. Pustakatya, 2012), hlm. 17-18.

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 77


8. Memperoleh perlindungan kompetensi professional yang
hukum dalam melaksanakan diperoleh melalui pendidikan profesi.6
tugas profesionalnya, dan 2. Macam-Macam Kompetensi
9. Memiliki organisasi profesi a. Kompetensi Pedagogik
yang berbadan hukum. Kompetensi pedagogik
Kompetensi diartikan sebagai merupakan kemampuan dalam
suatu hal yang menggambarkan mengelola pembelajaran peserta didik,
kualifikasi atau kemampuan seseorang, yang meliputi: a) pemahaman peserta
baik yang kualitatif maupun didik, b) perancang dan pelaksanaan
kuantitatif. Kompetensi didefinisikan pembelajaran, c) evaluasi pembelajaran
sebagai kewenangan (memutuskan dan, d) pengembangan peserta didik
sesuatu). Ada juga yang mengatakan untuk mengaktualisasi berbagai potensi
bahwa “kompetensi atau secara umum yang dimilikinya.
diartikan sebagai kemampuan dapat Kompetensi pedagogik yaitu
bersifat mental maupun fisik.” kemampuan seorang guru dalam
Sesuai dengan Undang-Undang mengelola proses pembelajaran peserta
Peraturan Pemerintah. No14 tahun didik. Selain itu kemampuan
2005 pada pasal 8 mengatakan tentang pedagogik juga ditunjukkan dalam
kompetensi seorang guru. Ada 4 membantu, membimbing dan
7
kompetensi dasar yang harus dimiliki memimpin peserta didik.
oleh seorang guru, antara lain: Berdasarkan pengertian seperti
kompetensi kepribadian, kompetensi tersebut di atas maka yang dimaksud
pedagogik, kompetensi professional, dengan pedagogik adalah ilmu tentang
dan kompetensi sosial.5 pendidikan anak yang ruang
Dan dalam UU guru dan dosen lingkupnya terbatas pada interaksi
dalam BAB II (kompetensi dan edukatif antara pendidik dengan siswa.
sertifikasi) pasal 2 “guru wajib Dapat pula diartikankompetensi
memilki kualifikasi akademik, pedagaogik adalah sejumlah
kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat kemampuan guru yang berkaitan
jasmani dan rohani, serta memiliki dengan ilmu dan seni mengajar siswa.
kemampuan untuk mewujudkan tujuan Berdasarkan beberapa
pendidikan nasional. Dan dijelaskan pengertian seperti tersebut di atas
dalam pasal 3 ayat 2 kompetensi guru dengan kompetensi pedagogik maka
sebagai mana yang dimaksud meliputi guru mempunyai kemampuan-
kompetensi pedagogik, kompetensi kemampuan sebagai berikut:8
kepribadian, kompetensi sosial, dan
6
Undang-Undang Guru dan Dosen,
op.cit, hlm. 65
7
Imam Wahyudi, op.cit, hlm. 22.
8
E. Mulyasa, Standar Kompetensi
dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja
5
Ibid., hlm. 18. Rosdakarya, 2007) hal. 75

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 78


1) Mengaktualisasikan landasan kompetensi inti seperti disajikan
mengajar, berikut ini:10
2) Pemahaman terhadap peserta 1) Menguasai peserta didik dari
didik, aspek fisik, moral, spiritual,
3) Menguasai ilmu mengajar sosial, kultural, emosional, dan
(didaktik metodik), intelektual.
4) Menguasai teori motivasi, 2) Menguasai teori belajar dan
5) Mengenali lingkungan prinsip-prinsip pembelajaran yang
masyarakat, mendidik.
6) Menguasai penyusunan 3) Mengembangkan kurikulum yang
kurikulum, terkait dengan mata pelajaran yang
7) Menguasai teknik penyusunan diampu.
RPP, 4) Menyelenggarakan pembelajaran
8) Menguasai pengetahuan evaluasi yang mendidik.
pembelajaran, dan lain-lain. 5) Memanfaatkan teknologi
Dalam UU guru dan dosen, informasi dan komunikasi untuk
kompetensi pedagogik sebagaimana kepentingan pembelajaran.
yang dimaksud pada ayat 2 merupakan 6) Memfasilitasi pengembangan
kemampuan guru dalam pengelolaan
potensi peserta didik untuk
pembelajaran peserta didik yang
sekurang-kurangnya meliputi:9 mengaktualisasikan berbagai
1) Pemahaman wawasan atau landasan potensi yang dimiliki.
kependidikan, 7) Berkomunikasi secara efektif,
2) Pemahaman terhadap peserta didik, empatik, dan santun dengan
3) Pengembangan kurikulum atau peserta didik.
silabus, 8) Menyelenggarakan penilaian dan
4) Perancangan pembelajaran,
evaluasi proses dan hasil belajar.
5) Pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis, 9) Memanfaatkan hasil penilaian dan
6) Pemanfaatan teknologi evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran, pembelajaran.
7) Evaluasi hasil belajar, dan 10) Melakukan tindakan reflektif
8) Pengembangan peserta didik untuk untuk peningkatan kualitas
mengaktualisasikan berbagai pembelajaran.
potensi yang di milikinya. Jadi, dari keseluruhan
Menurut Permendiknas nomor pengertian tadi dapat kami simpulkan
16 tahun 2007 pedagogik guru mata bahwa kompetensi pedagogik adalah
pelajaran terdiri atas 37 buah cara guru dalam mengajar dan
kompetensi yang di rangkum dalam 10 mengatur sistem pembelajaran di kelas
dengan menjalin interaksi yang baik
terhadap peserta didik.
9
Undang-Undang Guru dan Dosen,
10
op.cit,, hlm. 66. Imam Wahyudi, op.cit, hlm. 23.

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 79


b. Kompetensi Kepribadian berakhlak mulia. Selain itu, seorang
Kompetensi kepribadian guru harus mampu:13
adalah kompetensi yang berkaitan 1) Bertindak sesuai dengan norma
dengan perilaku pribadi guru itu agama, hukum, sosial, dan
sendiri yang kelak harus memiliki kebudayaan nasional Indonesia.
nilai-nilai luhur sehingga terpancar 2) Menampilkan diri sebagai pribadi
dalam perilaku sehari-hari.11 yang jujur, berakhlak mulia, dan
Menurut Hamzah Kompetensi teladan bagi peserta didik dan
Personal, artinya sikap kepribadian masyarakat.
yang mantap sehingga mampu 3) Menampilkan diri sebagai pribadi
menjadi sumber intensifikasi bagi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
subjek. Dalam hal ini berarti dan berwibawa.
memiliki kepribadian yang pantas 4) Menunjukkan etos kerja, tanggung
diteladani, mampu melaksanakan jawab yang tinggi serta bangga
kepemimpinan seperti yang menjadi guru, dan rasa percaya
dikemukakan Ki Hajar Dewantara, diri.
yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing 5) Menunjang tinggi kode etik
Madya Mangun Karsa. Tut Wuri profesi guru.
Handayani”.12 Dengan kompetensi Dalam UU guru dan dosen,
kepribadian maka guru akan kompetensi kepribadian sebagaimana
menjadi contoh dan teladan, serta yang dimaksud pada ayat 2 sekurang-
kurangnya mencakup kepribadian
membangkitkan motivasi belajar
adalah : beriman dan bertakwa,
siswa. Oleh karena itu, seorang guru berakhlak mulia, arif dan bijaksana,
dituntut melalui sikap dan perbuatan demokratis, mantap, berwibawa, stabil,
menjadikan dirinya sebagai panutan dewasa, jujur, sportif, menjadi teladan
dan ikutan orang-orang yang bagi peserta didik dan masyarakat,
dipimpinnya. secara obyektif mengevaluasi kinerja
Merupakan penguasaan sendiri dan, mengembangkan diri
secara mandiri dan berkelanjutan.14
kepribadian yang mantap, stabil,
Jadi, kompetensi kepribadian
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi secara ringkas bagi seorang guru ialah
teladan bagi peserta didik dan sikap dan tingkah laku yang baik, patut
untuk diteladani dan menjadi cerminan
untuk peserta didik, mampu
mengembang potensi dalam diri, serta
11
Moh. Roqib dan Nurfuadi, yang paling utama bagi seorang guru
Kepribadian Guru: Upaya Mengembangkan yang berkepribadian yaitu bertaqwa
Kepribadian Guru yang Sehat di Masa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Depan, (Yogyakarta: Grafindo Litera
Media, 2009), hlm. 122.
12
Hamzah B. Uno, Profesi
13
Kependidikan: Problema, Solusi, dan Imam Wahyudi, op.cit, hlm. 19.
14
Reformasi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Undang-Undang Guru dan Dosen,
Bumi Aksara, 2008), hlm. 69. op.cit,, hlm. 66.

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 80


mematuhi norma agama, hukum dan diwujudkan melalui kompetensi guru
sosial yang berlaku. dalam memahami dirinya sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari
c. Kompetensi Sosial lingkungan sosial serta memiliki
Dimaksud dengan
kemampuan berinteraksi sosial.
kompetensi sosial di dalam
Tanggung jawab intelektual
Peraturan Pemerintah Nomor 19
diwujudkan melalui penguasaan
tahun 2005, pada pasal 28, ayat 3,
berbagai perangkat pengetahuan dan
ialah kemampuan pendidik sebagai
keterampilan yang diperlukan untuk
bagian dari masyarakat untuk
menunjang tugas-tugasnya. Tanggung
berkomunikasi dan bergaul secara
jawab spiritual dan moral diwujudkan
efektif dengan peserta didik, sesama
melalui penampilan guru sebagai
pendidik, tenaga kependidikan,
makhluk beragama yang perilakunya
orang tua/wali peserta didik dan
senantiasa tidak menyimpang dari
masyarakat sekitar.
norma agama dan norma moral.
Kompetensi sosial merupakan
Dalam pengertian lain, terdapat
kemampuan berkomunikasi secara
kriteria lain kompetensi yang harus
efektif dengan peserta didik, sesama
dimiliki oleh seorang guru. Dalam
pendidik/tenaga kependidikan lain,
kompetensi ini seorang guru harus
orang tua/wali peserta didik dan
mampu:18
masyarakat sekitar.16 Sedangkan
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif
menurut Hamzah kompetensi sosial
serta tidak diskriminatif, karena
artinya guru harus mampu
pertimbangan jenis kelamin, agama,
menunjukkan dan berinteraksi sosial,
ras, kondisi fisik, latar belakang
baik dengan murid-muridnya maupun
keluarga dan status sosial ekonomi.
dengan sesama guru dan kepala
2) Berkomunikasi secara efektif,
sekolah, bahkan dengan masyarakat
simpatik, dan santun dengan sesama
luas.17
pendidik, tenaga kependidikan,
Guru profesional hendaknya
orang tua dan masyarakat.
mampu memikul dan melaksanakan
3) Beradaptasi di tempat bertugas di
tanggung jawab sebagai guru kepada
seluruh wilayah republik Indonesia.
siswa, orang tua, masyarakat, bangsa,
4) Berkomunikasi dengan komunitas
negara, dan agamanya. Tanggung
profesi sendiri dan profesi lain
jawab pribadi yang mandiri yang
secara lisan dan tulisan atau bentuk
mampu memahami dirinya, mengelola
lain.
dirinya, mengendalikan dirinya, dan
Kompetensi sosial dalam
menghargai serta mengembangkan
kegiatan belajar ini berkaitan erat
dirinya. Tanggung jawab sosial
dengan kemampuan guru dalam
berkomunikasi dengan masyarakat di
16
Imam Wahyudi, op.cit, hlm. 25.
17 18
Hamzah B. Uno, op.cit, hlm. 69. Imam Wahyudi, op.cit, hlm. 25.

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 81


sekitar sekolah dan masyarakat tempat membawakan tugasnya sebagai guru.
guru tinggal sehingga peranan dan cara Peran yang dibawa guru dalam
guru berkomunikasi di masyarakat masyarakat berbeda dengan profesi
diharapkan memiliki karakteristik lain. Oleh karena itu, perhatian yang
tersendiri yang sedikit banyak berbeda diberikan masyarakat terhadap guru
dengan orang lain yang bukan guru. pun berbeda dan ada kekhususan
Misi yang diemban guru adalah misi terutama adanya tuntutan untuk
kemanusiaan. Mengajar dan mendidik menjadi pelopor pembangunan di
adalah tugas kemanusiaan manusia. daerah tempat guru tinggal.
Guru harus mempunyai kompetensi Jadi, sebagai guru yang baik
sosial karena guru adalah penceramah dan profesional itu tidak hanya mampu
jaman. berkomunikasi dengan lingkungan
Dalam UU guru dan dosen, kelas dan sekolah tetapi juga bisa
kompetensi sosial sebagaimana yang berhubungan baik dengan masyarakat
dimaksud pada ayat 2 merupakan sekitar, bisa menjadi sumber ilmu bagi
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat dan memberikan kontribusi
masyarakat yang sekurang-kurangnya yang positif.
meliputi kompetensi untuk:19 d. Kompetensi Profesional
1) Berkomunikasi lisan, tulis, Guru profesional adalah guru
dan/atau isyarat secara santun, yang memiliki kompetensi yang
2) Menggunakan teknologi dipersyaratkan untuk melakukan
komunikasi dan informasi secara tugas pendidikan dan pengajaran.
fungsional, Kompetensi di sini meliputi
3) Bergaul secara efektif dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
peserta didik, sesama pendidik, profesional, baik yang bersifat
tenaga kependidikan, pemimpin pribadi, sosial, maupun akademis.
satuan pendidikan, orang tua atau Kompetensi profesional merupakan
wali peserta didik, salah satu kemampuan dasar yang
4) Bergaul secara santun dengan harus dimiliki seseorang guru. Dalam
masyarakat sekitar dengan Peraturan Pemerintah No 19 tahun
mengindahkan norma serta sistem 2005, pada pasal 28 ayat 3 yang
nilai yang berlaku, dan dimaksud dengan kompetensi
5) Menerapkan prinsip persaudaraan profesional adalah kemampuan
sejati dan semangat kebersamaan. penguasaan materi pembelajaran
Kompetensi sosial merupakan secara luas dan mendalam yang
kemampuan guru untuk menyesuaikan memungkinkannya membimbing
diri kepada tuntutan kerja di peserta didik memenuhi standar
lingkungan sekitar pada waktu kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan.
19
Undang-Undang Guru dan Dosen,
op.cit, hlm. 66-67

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 82


Merupakan kemampuan profesional adalah orang yang terdidik
dalam penguasaan materi dan terlatih serta punya pengalaman
pembelajaran secara luas dan bidang keguruan. Seorang guru
mendalam yang memungkinkannya profesional dituntut dengan sejumlah
membimbing peserta didik memenuhi persyaratan minimal antara lain;
standar kompetensi. Kompetensi memiliki kualifikasi pendidikan profesi
professional guru merupakan yang memadai, memiliki kompetensi
kompetensi yang menggambarkan kemampuan berkomunikasi dengan
kemampuan khusus yang sadar dan siswanya, mempunyai jiwa kreatif dan
terarah kepada tujuan-tujuan produktif, mempunyai etos kerja dan
20
tertentu. komitmen tinggi terhadap profesinya
Adapun dalam kompetensi ini dan selalu melakukan pengembangan
seorang guru hendaknya mampu diri secara terus-menerus (continous
untuk:21 improvement) melalui organisasi
1) Menguasai materi, struktur, konsep profesi, buku, seminar, dan
dan pola pikir keilmuan yang semacamnya.
mendukung mata pelajaran yang Secara umum kompetensi
ditempuh. profesional dapat diidentifikasi tentang
2) Menguasai standar kompetensi dan ruang lingkup kompetensi profesional
kompetensi dasar mata guru adalah sebagai berikut:22
pelajaran/bidang pengembangan 1) Kemampuan penguasaan
yang ditempuh. materi/bahan bidang studi.
3) Mengembangkan materi Penguasaaan ini menjadi landasan
pembelajaran yang diampu secara pokok untuk keterampilan
kreatif. mengajar.
4) Mengembangkan keprofesionalan 2) Kemampuan mengelola program
serta berkelanjutan dengan pembelajaran yang mencakup
melakuan tindakan reflektif. merumuskan standar kompetensi
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan kompetensi dasar,
dan komunikasi untuk merumuskan silabus, tujuan
berkomunikasi dan pembelajaran, kemampuan
mengembangkan diri. menggunakan metode/model
Dengan kata lain pengertian mengajar, kemampuan menyusun
guru profesional adalah orang yang langkah-langkah kegiatan
punya kemampuan dan keahlian pembelajaran, kemampuan
khusus dalam bidang keguruan mengenal potensi (entry behavior)
sehingga ia mampu melakukan tugas peserta didik, serta kemampuan
dan fungsinya sebagai guru. Guru merencanakan dan melaksanakan
pengajaran redmedial.
20
Imam Wahyudi, op.cit, hlm. 23.
21 22
Ibid., hlm. 24. E. Mulyasa, op.cit, hlm. 135 -138

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 83


3) Kemampuan mengelola kelas. 11) Kemampuan menyelenggarakan
Kemampuan ini antara lain adalah; administrasi sekolah.
mengatur tata ruang kelas dan 12) Kemampuan memiliki wawasan
menciptakan iklim belajar tentang inovasi pendidikan.
mengajar yang kondusif. 13) Kemampuan/berani mengambil
4) Kemampuan mengelola dan keputusan.
penggunaan media serta sumber 14) Kemampuan memahami
belajar. Kemampuan ini pada kurikulum dan perkembangannya.
dasarnya merupakan kemampuan 15) Kemampuan bekerja berencana
menciptakan kondisi belajar yang dan terprogram.
merangsang agar proses belajar 16) Kemampuan menggunakan waktu
mengajar dapat berlangsung secara secara tepat.
efektif dan efisien. Dalam UU guru dan dosen,
5) Kemampuan penguasaan tentang kompetensi profesional sebagaimana
landasan kependidikan. yang dimaksud pada ayat 2 merupakan
Kemampuan menguasai landasan- kemampuan guru dalam menguasai
landasan kependidikan. pengetahuan bidang ilmu pengetahuan,
6) Kemampuan menilai prestasi teknologi, dan/atau seni dan budaya
belajar peserta didik yaitu yang diampunya yang sekurang-
kemampuan mengukur perubahan kurangnya meliputi penguasaan:1
tingkah laku siswa dan 1) Materi pelajaran secara luas dan
kemampuan mengukur kemahiran mendalam sesuai standar isi
dirinya dalam mengajar dan dalam program satuan pendidikan, mata
membuat program. pelajaran, dan/atau kelompok mata
7) Kemampuan memahami prinsip- pelajaran yang akan diampu, dan
prinsip pengelolaan lembaga dan 2) Konsep dan metode disiplin
program pendidikan di sekolah. keilmuan, teknologi, atau seni yang
8) Kemampuan/terampil memberikan relevan, yang secara konseptual
bantuan dan bimbingan kepada menaungi atau koheren dengan
peserta didik. program satuan pendidikan, mata
9) Kemampuan memiliki wawasan pelajaran, dan/atau kelompok mata
tentang penelitian pendidikan. pelajaran yang akan diampu.
10) Kemampuan memahami Jadi, dari uraian ruang lingkup
karakteristik peserta didik. Guru di atas dapat disimpulkan bahwa
dituntut memiliki pemahaman kompetensi profesional guru adalah
yang lebih mendalam tentang ciri- sejumlah kompetensi yang
ciri dan perkembangan peserta berhubungan dengan profesi yang
didik, lalu menyesuaikan bahan menuntut berbagai keahlian di bidang
yang akan diajarkan sesuai dengan
1
karakteristik peserta didik. Undang-Undang Guru dan Dosen,
op.cit,, hlm. 67.

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 84


pendidikan atau keguruan. Kompetensi yang diterimanya dan pemerintah dan
profesional merupakan kemampuan pahala yang diterimanya di akhirat.
dasar guru dalam pengetahuan tentang Firman Allah SWT : “ Balasan mereka
belajar dan tingkah laku manusia, disisi Tuahan mereka ialah surga ‘Adn
bidang studi yang dibinanya, sikap yang mengalir dibawahnya sungai
yang tepat tentang lingkungan PBM mereka kekal di dalamnya selama-
dan mempunyai keterampilan dalam lamanya” (qs. Al-Baiyyinah: 8).
teknik mengajar. Ketiga, agama memberikan
Berkenaan dengan kompetensi motivasi agar selalu berusaha dalam
di atas, seorang guru Pendidikan meningkatkan dan mengembangkan
Agama Islam sudah selayaknya profesionalitasnya. Firman Allah
menggenggam empat kompetensi SWT: “Sesungguhnya Allah tidak
tersebut (kompetensi pedagogik, mengubah keadaan sesuatu kaum
kepribadian, sosial dan profesional) sehingga mereka mengubah keadaan
karena guru PAI itu berkaitan erat yang ada pada diri mereka sendiri”
dengan pembentukan karakter anak. (Qs. Al-Ra’d: 11).
Dalam mengaktualisasikan dalam Keempat, salah satu tujuan
kegiatan belajar-mengajar seorang manusia diciptakan oleh Allah SWT
guru PAI wajib menguasai adalah untuk melaksanakan ubudiyah
pembelajaran, mempunyai kepribadian (ibadah non-ritual) kepada Allah
dan akhlak yang mulia, mampu SWT. Firman Allah SWT : ”Dan Aku
bersosialisasi dengan lingkungan luar tidak menciptakan jin dan manusia
dan mempunyai keahlian yang bisa melainkan supaya mereka menyembah-
diperhitungkan. Ada beberapa prinsip Ku” (Qs. Al-Zhariat: 56).
dalam ajaran agama Islam yang
melandasi profesionalitas pendidik e. Kompetensi Kepemimpinan
(guru). Dari berbagai teori yang
Pertama, ajaran Islam
dikemukakan para tokoh dapat
memberikan motivasi bagi pendidik
(guru) agar bekerja sesuai keahlian. diidentifikasi bahwa pada dasarnya
Sabda Rasulullah SAW : “Apabila teori kepemimpinan itu ada 3 macam
suatu pekerjaan diserahkan kepada
,yaitu:
orang yang tidak ahli, maka tunggulah
kehancuran” (HR. Muslim). 1. Teori sifat(trait theory).
Kedua, ajaran Islam Menurut Sondang P. Siagian,
menekankan pentingnya keikhlasan
teori ini disebut pula “teori genetik”.2
dalam bekerja. Apabila seorang
pendidik ikhlas dalam menjalankan Teori ini menjelaskan bahwa eksistensi
tugasnya, pendidikan tersebut
2
memperoleh dua imbalan, yaitu gaji Khaerul Umam,Perilaku organisasi,
(Bandung: CV Pustaka setia, 2012) , hlm. 276.

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 85


seorang pemimpin dapat dilihat dan Teori ini beranggapan bahwa
dinilai berdasarkan sifat-sifat sejak munculnya pemimpin-pemimpin itu
lahir sebagai sesuatu yang diwariskan. merupakan hasil dari waktu, tempat,
Teori ini juga sering disebut sebagai dan keadaan. Teori lingkungan
teori bakat karena menganggap bahwa pernah dikembangkan oleh
pemimpin itu dilahirkan bukan beberapa pakar, misalnya: V.H
dibentuk. Berdasarkan teori Vroom dan Philip Yettom. Mereka
kepemimpinan ini, asumsi dasar yang berpendapat bahwa kepemimpinan
dimunculkan adalah kepemimpinan dalam perspektif teori lingkungan
memerlukan serangkaian sifat,ciri,atau adalah mengacu pada pendekatan
perangai tertentu yang menjamin situasional yang berusaha
keberhasilan setiap situasi. memberika model normatif. Kedua
Keberhasilan seorang pemimpin ahli tersebut berasumsi bahwa
diletakkan pada kepribadian kepemimpinan akan berhasil apabila
(personality) pemimpin itu sendiri. pemimpin mampu bersikap fleksibel
2. Teori kepemimpinan / Teori untuk mengubah gayanya agar
prilaku(behavior theory) cocok dengan situasi dan kondisi.
Teori ini mendasarkan Berdasarkan teori lingkungan,
asumsinya bahwa kepemimpinan seorang harus mampu mengubah
harus dipandang sebagai hubungan model gaya kepemimpinannya
diantara orang-orang, bukan sebagai sesuai dengan tuntutan dan situasi
sifat-sifat atau ciri-ciri seorang zaman. Oleh karena itu, situasi dan
individu. Oleh karena itu, kondisi yang berubah menghendaki
keberhasilan seorang pemimpin gaya dan model kepemimpinan
sangat ditentukan oleh kemampuan yang berubah. Sebab, jika
pemimpin dalam berhubungan dan pemimpin tidak melakukan
berinteraksi dengan segenap perubahan yang sesuai dengan
anggotanya. kebutuhan zaman,
3. Teori lingkungan(environmental kepemimpinannya tidak akan
theory) berhasil secara maksimal.

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 86


C. Syarat-syarat untuk menjadi 7. Memiliki keterampilan
pemimpin yang baik berkomunikasi
Hasil penelitian menunjukan
8. Memiliki keterampilan mendidik
bahwa seorang yang tergolong
9. Personalitas dan objektivitas
sebagai pemimpin adalah seorang
10. Mempunyai naluri untuk
yang pada waktu lahirnya memang
menentukan prioritas
telah diberkahi dengan bakat-bakat
11. Sederhana, Berani dan tegas
kepemimpinan dan karir, dan ia
D. PENUTUP
mengembangkan bakat genetisnya 1. Kesimpulan
melalui pendidikan pengalaman Kompetensi merupakan
pengetahuan, keterampilan dan
kerja. kemampuan yang diperoleh seseorang
Pengembangan kemampuan untuk dapat melakukan sesuatu dengan
baik. Dengan demikian kompetensi
itu adalah suatu proses yang merupakan kemampuan yang harus
berlangsung terus menerus dengan dimiliki seseorang baik pengetahuan,
keterampilan, maupun nilai dan sikap
maksud agar yang bersangkutan untuk melakukan suatu pekerjaan yang
semakin memilikili lebih banyak tidak dapat dilakukan oleh orang lain
yang tidak memiliki kemampuan
ciri-ciri kepemimpinan. tersebut. Dan seorang guru yang
Walaupun belum ada profesional seharusnya memiliki 4
kompetensi yaitu:
kesatuan pendapat antara para ahli a. Kompetensi pedagogik, yaitu
mengenai syarat-syarat ideal yang kemampuan seorang guru dalam
mengelola proses pembelajaran
harus dimiliki oleh seorang peserta didik.
pemimpin ,beberapa syarat yang b. Kompetensi kepribadian,
merupakan penguasaan kepribadian
terpenting adalah:3 yang mantap, stabil, dewasa, arif
1. Pendidikan umum yang luas dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik dan berakhlak
2. Kemampuan berkembang secara mulia.
mental c. Kompetensi sosial, merupakan

3. Selalu bersikap ingin tahu kemampuan berkomunikasi secara

4. Kemampuan analitis efektif dengan peserta didik, sesama

5. Memiliki daya ingat kuat pendidik/tenaga kependidikan lain,

6. Mempunya kapasitas integrative orang tua/wali peserta didik dan


masyarakat sekitar.
3
Ibid., hlm. 286.

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 87


d. Kompetensi profesional, merupakan Pengawas Sekolah, Jakarta:
kemampuan dalam penguasaan Bumi Aksara, 2007.
Roqib, Moh. dan Nurfuadi,
materi pembelajaran secara luas dan
Kepribadian Guru: Upaya
mendalam yang memungkinkannya Mengembangkan Kepribadian
membimbing peserta didik Guru yang Sehat di Masa
Depan, Yogyakarta: Grafindo
memenuhi standar kompetensi.
Litera Media. 2009.
Kompetensi profesional guru Undang-Undang Guru dan Dosen,
merupakan kompetensi yang Bandung: FOKUSMEDIA,
2011.
menggambarkan kemampuan
Wahyudi, Imam, Panduan Lengkap
khusus yang sadar dan terarah Uji Sertifikasi Guru, Jakarta:
kepada tujuan-tujuan tertentu. PT Prestasi Pustakatya, 2012.
Guru Pendidikan Agama Umam, Khaerul,Perilaku organisasi,
Bandung: CV Pustaka setia,
Islam (PAI) juga tidak jauh beda, 2012.
mereka juga harus menguasai
kompetensi-kompetensi tersebut.
Namun, lebih menekankan kepada
aspek moral dan tingkah laku.

DAFTAR PUSTAKA

B.Uno, Hamzah, Profesi


Kependidikan: Problema,
Solusi, dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia,
Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Hawi, Akmal, Kompetensi Guru
Pai,Palembang: Rafah Press,
2010.
Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan
Sertifikasi Guru, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007.
Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran
Berbasis Kompetensi dan
Konteksrual: Panduan Bagi
Guru, Kepala Sekolah, dan

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 88

Anda mungkin juga menyukai