PENDAHULUAN
Kepribadian atau personality (Inggris) berasal dari personare (Latin), yang berarti
mengeluarkan suara. Kepribadian memiliki hubungan yang erat dengan pribadi (person).
Pribadi adalah manusia sebagai diri sendiri atau perseorangan; keadaan manusia sebagai diri
sendiri; keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang. Kepribadian yang dimiliki
oleh seorang guru, dapat menentukan dirinya sebagai pendidik dan pembina yang baik bagi
anak didiknya atau tidak.
Kepribadian berbeda dengan pribadi. Pribadi dapat dikenal melalui perbedaannya dengan
orang lain atau melalui identitas dirinya. Gilbert A. Peterson mengusulkan beberapa
kualifikasi yang unggul dalam kepribadian seorang guru PAK adalah sebagai berikut:
Pertama, bertumbuh dalam iman kepada Kristus. Kedua, bertumbuh dalam kehidupan Kristen
(hal ini berkaitan dengan tingkat kepenuhan Roh Kudus dalam diri seseorang). Ketiga, sikap
yang positif, mempunyai semangat rohani/ enthusiasm (semangat kekristenan yang berkaitan
dengan cinta akan Tuhan). Keempat, mempunyai pengetahuan teologia Alkitabiah. Kelima,
mempunyai keahlian (ekspertasi) dalam mengajar seperti membuat tujuan, memilih dan
menggunakan metode, mengomunikasikan bahan ajar, mengorganisasi pembelajaran.
Keenam, mempunyai contemporary alertness, maksudnya adalah kewaspadaan terhadap
kehidupan duniawi yang jahat termasuk pengaruh setan-setan. Ketujuh, memiliki kesiapan
mental dan fisik sebelum mengajar. 1
2 Hanifuddin Jamin, “Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Volume 10
(2018): 20.
3 Jamin.
4 Jamin.
bentuk pengetahuan, sikap, dan skill yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Mengacu pada
pengertian kompetensi di atas, kompetensi guru juga dapat dimaknai sebagai gambaran
tentang hal- hal yang dapat dilakukan seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik
berupa kegiatan, perilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan. 5 Jordan, Carlile, and Stack
(2008: 203) membedakan antara kompetensi dan kompeten. Kompetensi adalah kemampuan
dalam melakukan seperangkat tugas yang membutuhkan integrasi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap, sedangkan kompeten merupakan kemampuan melakukan peran secara efektif
dalam suatu konteks.
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan (Mulyasa; 2009). Selain itu, kompetensi guru juga merupakan perpaduan
antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara bersama-
sama akan membentuk profesi guru. Kompetensi tersebut meliputi penguasaan materi,
pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, serta pengembangan
pribadi dan profesionalisme. Penguasaan materi meliputi pemahaman karakteristik dan
substansi ilmu sebagai sumber pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan
untuk memverifikasi dan memantapkan pemahaman konsep yang dipelajari, penyesuaian
substansi dengan tuntutan kurikuler, serta pemahaman manajemen pembelajaran. Kompetensi
guru memiliki efek yang besar terhadap kualitas proses belajar mengajar karena kompetensi
guru menentukan performa mereka dalam memfasilitasi siswa untuk berhasil dalam
pembelajaran. Jika dilihat dari beberapa penelitian yang terkait dengan kompetensi guru,
menunjukkan adanya pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa. 6
Pemahaman terhadap peserta didik meliputi berbagai karakteristik, tahap- tahap
perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapannya (kognitif, afektif, dan psikomotorik)
dalam mengoptimalkan perkembangan dan pembelajaran. Pemahaman terhadap karakteristik
peserta didik oleh para pendidik menjadi prasyarat dalam memberikan pembelajaran,
pembimbingan, dan pelatihan yang sesuai dengan karakeristik peserta didik dan kebutuhan
masing-masing individu peserta didik. Pembelajaran yang mendidik terdiri atas pemahaman
konsep dasar proses pendidikan dan pembelajaran, serta penerapannya dalam pelaksanaan
dan pengembangan pembelajaran. Pengembangan pribadi dan profesionalisme mencakup
pengembangan intuisi keagamaan, kebangsaan yang berkepribadian, sikap dan kemampuan
mengaktualisasi diri, serta sikap dan kemampuan dalam mengembangkan profesionalisme
kependidikan.7
Standar Kompetensi Guru
Perbedaan antara profesi guru dengan profesi lainnya terletak dalam tugas dan
tanggung jawabnya. Pada hakikatnya, guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung
jawab atas pendidikan siswa. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen ditegaskan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
5 Fitri Ratna Astuti, Riyo Riyadi, and Noor Ellyawati, Profesi Kependidikan, ed. Adi Bayu Laksono (Kabupaten
Madiun: CV. Bayfa Cendekia Indonesia, 2022).
6 Anggi Yovi Lestari and Margaretha Purwanti, “HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK, PROFESIONAL, SOSIAL,
DAN KEPRIBADIAN PADA GURU SEKOLAH NONFORMAL X,” Jurnal Kependidikan Volume 2 (2018): 199.
7 dkk Suwandi, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional,
Kompetensi Sosial Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMPN 1 Karangampel Indramayu,” Jurnal
Manajemen Volume 15 (2020).
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
Pendidikan profesi. Standar kompetensi guru adalah ukuran untuk mendapatkan pendidik
yang baik dan profesional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan
sekolah pada khususnya serta tujuan pendidikan pada umumnya. Untuk menilai kompetensi
pendidik secara profesional terdapat beberapa indikator berikut. 8
1. Mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik.
2. Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat.
3. Mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah.
4. Mampu melaksanakan peran dan fungsi pembelajaran di kelas.
Kompetensi Kepribadian
Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik
kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya
manusia. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang pendidik akan memberikan teladan
yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya. Dengan demikian, pendidik akan
tampil sebagai sosok yang patut "digugu" (ditaati nasihat/ucapan/perintahnya) dan "ditiru"
(dicontoh sikap dan perilakunya). 9
Menurut Standar Nasional Pendidikan, yang dimaksud dengan kompetensi
kepribadian adalah kemampuan pribadi yang harus dimiliki oleh guru yakni, kemampuan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia. Fauzi (2018) menyatakan sebagai pribadi, Guru merupakan
perwujudan diri dengan seluruh keunikan karakteristik yang sesuai dengan posisinya sebagai
pemangku profesi keguruan.10
Kepribadian merupakan landasan utama bagi perwujudan diri sebagai guru yang
efektif baik dalam melaksanakan tugas profesionalnya di lingkungan pendidikan dan di
lingkungan kehidupan lainnya. 11 Hal ini mengandung makna bahwa seorang guru harus
8 Rina Febriana, Kompetensi Guru, ed. Sar Bunga Fatmawati (Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara, 2019).
9 Febriana.
10 Astuti, Riyadi, and Ellyawati, Profesi Kependidikan.
11 Jofri Boimau, “Analisis Kompetensi Profesional, Pedagogik, Sosial Dan Kepribadian Mahasiswa,” Jurnal
Kompetensi Kepribadian
Guru secara umum Guru PAK
Prioritas aspek kognitif, afektif, Prioritas aspek afektif, kognitif,
psikomotorik psikomotorik
Tidak mendalam ingin mengetahui latar Guru harus mengenal dengan baik sifat
belakang peserta didik manusia (1 Kor. 2:14-15)
Lebih fokus pada kecerdasan intelektual Fokus juga pada kecerdasan intelektual
tetapi sangat perhatian pada kecerdasan
spiritual (Yoh.15:4-5, Kol. 4:6-7)
Tidak memiliki tokoh sentral dalam Yesus sebagai pusat teladan dalam
meneladani kepribadian manusia pembentukkan pribadi (Yoh. 14:17)
Sikap dan perasaan diri guru dalam kompetensi kepribadian meliputi 3 hal, yaitu:
1. self-concept (konsep diri guru ialah totalitas sikap dan persepsi seseorang guru
terhadap dirinya sendiri) dan self esteem (harga diri guru ialah sebagai tingkat pandangan dan
penilaian seorang guru mengenai dirinya sendiri berdasarkan prestasinya). Guru yang
profesional memerlukan self-concept yang tinggi. Guru yang demikian dalam mengajarmya
akan lebih cenderung memberi peluang luas kepada para siswa untuk berkreasi dibanding
dengan guru yang self-concept rendah akan lebih banyak “berkicau” sehingga tidak banyak
memberi peluang berkreasi siswa. Oleh karena itu untuk mencapai atau memiliki konsep diri
yang positif, para guru perlu berusaha untuk mencapai prestasi akademik setingi-tingginya
dengan cara banyak belajar dan terus mengikuti perkembangan zaman.
2. self-efficacy/ personal teacher efficacy (keyakinan guru terhadap keefektifan
kemampuannya sendiri dalam membangkitkan gairah dan kegiatan para siswanya) dan
contextual efficacy (kemampuan guru dalam berurusan dengan keterbatasan faktor di luar
dirinya ketika ia mengajar).
18Sidjabat, B.S. Membangun Pribadi Unggul-Suatu Pendekatan Teologis Terhadap Pendidikan Karakter,
Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011.
miliki, dan kita kembangkan mengenai diri sendiri. Maurice Wagner, seperti yang ditulis
oleh B.S.Sidjabat dalam bukunya, Membangun Pribadi Unggul, mengemukakan bahwa
konsep diri itu selalu terkait dengan tiga perkara, yaitu, Pertama, hal yang berkaitan dengan
bentuk fisik. Kedua, hal yang besangkutan dengan perilaku, cara melangkah, menari,
berbicara, menatap, dan bekerja. Ketiga, adalah hal yang berhubungan dengan kedudukan
dalam keluarga, komunitas organisasi, atau di tengah masyarakat.
Guru PAK dengan kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa, serta dengan senang hati
menjadikan dirinya teladan, dapat disebut memiliki konsep diri yang sehat. Sebaliknya, guru
dengan konsep diri yang negatif atau buruk akan tenggelam dengan perasaan minder dan
terus menerus membandingkan dirinya dengan orang lain sehingga bisa jadi perilaku dirinya
pun tidak baik.19
20Rosnita Temba dkk, Pengaruh Kepribadian Guru Pak Menurut 1 Timotius 4:12
Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Di SDTK Real
Tanjungpinang, STT Real Batam
Kesimpulan
Untuk membentuk kualitas karakter peserta didik, Guru PAK harus meningkatkan kualitas
kompetensi kepribadian sendiri. Adapun yang harus dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi dengan cara: Mengikuti Seminar Kerohanian didalam Kekristenan, Mengikuti
Seminar Pedagogik, Mengikuti Seminar Kepribadian, Mengikuti Seminar Sosial dan
Kebudayaan. Dan mengikuti Seminar Kompetensi Kepribadian Profesional lainya. Harus
menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam
kesucian hati. Dalam mendidik, Guru harus sadar bahwa Peserta Didik adalah titipan Tuhan
untuk didik dalam hal ini Guru PAK harus memainkan peranannya. Guru sebagai Pendidik
harus memiliki standard kualitas Integritas, yang mencakup tanggung jawab, wibawa,
kemandirian dan kedisiplinan dengan tugas mendidik Guru PAK, mengembangkan watak,
nilai moral dan mampu mengembangkan Kompetensi Kepribadiannya untuk meningkatkan
kualitas Karakter Peserta Didik menuju kedewasaan rohani yang beriman, taat kepada Tuhan
Yesus Kristus.Guru sebagai pemberi inspirasi, Guru harus mampu memerankan diri dan
memberikan inspirasi bagi Peserta Didik sehingga kegiatan belajar dan pembelajaran dapat
membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan ide-ide baru Peserta Didik. Guru sebagai
Inisiator, harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran.
Guru sebagai Korektor, harus dapat membedakan nilai yang baik dan nilai yang buruk, semua
nilai yang baik harus dipertahankan dan nilai yang buruk harus disingkirkan dari Peserta
Didik
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Fitri Ratna, Riyo Riyadi, and Noor Ellyawati. Profesi Kependidikan. Edited by Adi
Bayu Laksono. Kabupaten Madiun: CV. Bayfa Cendekia Indonesia, 2022.
Boimau, Jofri. “Analisis Kompetensi Profesional, Pedagogik, Sosial Dan Kepribadian
Mahasiswa.” Jurnal Pedagogika Volume 11 (2020).
Febriana, Rina. Kompetensi Guru. Edited by Sar Bunga Fatmawati. Jakarta Timur: PT. Bumi
Aksara, 2019.
Jamin, Hanifuddin. “Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru.” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Volume 10 (2018): 20.
Lestari, Anggi Yovi, and Margaretha Purwanti. “HUBUNGAN KOMPETENSI
PEDAGOGIK, PROFESIONAL, SOSIAL, DAN KEPRIBADIAN PADA GURU
SEKOLAH NONFORMAL X.” Jurnal Kependidikan Volume 2 (2018): 199.
Marini Stannie,”KOMPETENSI KEPRIBADIAN SEORANG GURU PAK”
Rosnita Temba dkk, Pengaruh Kepribadian Guru Pak Menurut 1 Timotius 4:12 Dalam
Pembentukan Karakter Peserta Didik Di SDTK Real Tanjungpinang, STT Real Batam
Suwandi, dkk. “Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi
Profesional, Kompetensi Sosial Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMPN 1
Karangampel Indramayu.” Jurnal Manajemen Volume 15 (2020).