1. Latar Belakang
Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan penting dalam pendidikan formal pada umumnya
karena bagi peserta didik guru sering dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri.
Oleh karena itu, guru seyogyianya memiliki perilaku yang kompetensi yang memadai untuk
mengembangkan peserta didik secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan
profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal terutama kompetensi kepribadian, sosial,
dan professional.
Kompetensi berasal dari bahasa Inggris competency yang berarti kecakapan, kemampuan dan
wewenang. Seseorang dinyatakan kompeten di bidang tertentu jika menguasai kecakapan bekerja pada
satu bidang tertentu. Menurut Nana Syaodih (1997) kompetensi adalah performan yang mengarah
kepada pencapaian tujuan secara tuntas menuju kondisi yang diinginkan.
Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial merupakan kecakapan yang harus dimiliki oleh seorang
guru dalam menjalankan profesinya di masyarakat baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota
masyarakat, kompetensi professional menyiratkan adanya suatu keharusan memiliki kompetensi agar
profesi itu berfungsi dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian guru dituntut untuk memahami lebih
jauh mengenai kompetensi profesional di bidang pendidikan.
Kompetensi guru harus mempunyai karakteristik tertentu. Lardirabal (1977: 6-7) mengungkapkan bahwa
kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian, sosial, dan professional. Guru dalam proses
belajar mengajar harus memiliki kompetensi tersendiri guna mencapai harapan yang dicita-citakan
dalam melaksanakan pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya. Untuk
memiliki kompetensi tersebut guru perlu membina diri secara baik karena fungsi guru itu sendiri adalah
membina dan mengembangkan kemampuan peserta didik secara professional di dalam proses belajar
mengajar.
Kemampuan professional yang harus dimiliki guru dalam proses belajar mengajar secara rinci dapat
diuraikan dalam komponen-komponen kompetensi professional.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian, sosial, dan profesinal seorang guru?
2. Apa yang dimaksud dengan fungsi-fungsi kompetensi kepribadian, sosial, dan profesinal guru?
3. Bagaimanakah caranya untuk menjadi guru yang profesianal dalam pengelolaan kelas?
3. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Kompetensi kepribadian guru mencakup sikap (attitude), nilai-nilai (value) kepribadian (personality)
sebagai elemen perilaku (behaviour) dalam kaitannya dengan performance yang ideal sesuai dengan
bidang pekerjaanyang dilandasi oleh latar belakang pendidikan, peningkatan kemampuan dan pelatihan,
serta legalitas kewenangan mengajar. WR Houston (1974:4) bermakna, bernilai sosial dan memenuhi
standar karakteristik tertentu yang diakui oleh kelompok profesinya atau oleh warga masyarakatnya.
Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam
bekomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat tempat guru tinggal sehingga
peranan dan cara guru berkomunikasi di masyarakat diharapkan memiliki karakteristik tersendiri yang
sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru. kompetensi sosial guru merupakan
kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan
mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Lebih dalam lagi
kemampuan sosial ini mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
Guru yang efektif adalah guru yang mampu membawa siswanya dengan berhasil mencapai tujuan
pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi.
Menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar”. Surya (2003:138) mengemukakan kompetensi
sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan
orang lain.
Untuk dapat melaksanakan peran sosial kemasyarakatan, guru harus memiliki kompetensi :
(1) aspek normatif kependidikan, yaitu untuk menjadi guru yang baik tidak cukup digantungkan kepada
bakat, kecerdasan, dan kecakapan saja, tetapi juga harus beritikad baik sehingga hal ini bertautan
dengan norma yang dijadikan landasan dalam melaksanakan tugasnya,
(3) mempunyai program yang menjurus untuk meningkatkan kemajuan masyarakat dan kemajuan
pendidikan.
Guru dan dosen adalah pejabat profesinal, sebab mereka diberi tunjangan profesional. Guru sebagai
pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kkepada
masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya.
Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah
“kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”. Surya (2003:138)
mengemukakan kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat
mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian
dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung
jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya. Gumelar dan Dahyat
(2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher Education, mengemukakan kompetensi
profesional guru mencakup kemampuan dalam hal
(1) mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis, psikologis, dan sebagainya, (2)
mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat perkembangan perilaku peserta didik,
(3) mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan kepadanya, (4) mengerti dan
dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai,
(5) mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas belajar lain,
Setiap subjek mempunyai pribadi yang unik, masing-masing mempunyai ciri dan sifat bawaan serta latar
belakang kehidupan. Banyak masalah psikologis yangdihadapi peserta didik, banyak pula minat,
kemampuan, motivasi dan kebutuhannya. Semua memerlukan bimbingan guru yang berkepribadian
dapat bertindak sebagai pembimbing, penyuluh dan dapat menoling peserta didik agar mampu
menolong dirinya sendiri. Disinilah letak kompetensi kepribadian guru sebagai pembimbing dan suri
teladan. Guru adalah sebagai panutan yang harus digugu dan ditiru dan sebagai contoh pula bagi
kehidupan dan pribadi peserta didiknya.
fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan bimbingan dan suri teladan, secara bersama-
sama mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk maju kepada
anak didik.
Guru ada dan hidup di masyarakat. Masyarakat dalam proses pembangunan sekarang ini menganggap
guru sebagai anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, keterampilan yang cukup luas, yang mau
ikut serta secara aktif dalam proses pembangunan.
Sebagai ilustrasi guru yang berada di desa berperan sebagai agen perubahan di masyarakat berusaha
aktif dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat desa dengan senantiasa memberikan motivasi kepada
masyarakat untuk ikut serta menyukseskan program wajib belajar dan mendorong mereka untuk tetap
menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai seorang guru yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dituntut untuk senantiasa
berusaha melakukan berbagai penemuan khususnya berkaitan dengan permasalahan pendidikan yang
ada di masyarakat sehingga diharapkan dengan penemuannya dapat dilakukan pencarian solusinya baik
secara individu maupun kelembagaan. Hasil dari penelitian guru dapat dipublikasikan secara luas kepada
masyarakat pendidikan.
4. Pengabdian
Menyadari akan tuntutan yang demikian besar terhadap tanggung jawab guru di masyarakat, maka anda
sebagai salah satu ujung tombak dunia pendidikan perlu melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
yang relevan dengan dunia pendidikan terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan biudang studi yang
dibinanya.
Untuk meningkatkan kompetensi, guru dituntut untuk menatap dirinya dan memahami konsep dirinya.
Seorang guru harus mampu berkaca pada dirinya sendiri, bila ia berkaca ia akan melihat bukan satu
pribadi, tetapi ada tiga pribadi yaitu:
Ruang lingkup kompetensi kepribadian guru tidak lepas dari falsafah hidup, nilai-nilai yang berkembang
di tempat seorang guru berada, tetapi ada beberapa hal yang bersifat universal yang mesti dimiliki oleh
guru dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu (pribadi) yang menunjang terhadap
keberhasilan tugas pendidikan yang di embannya.
1.Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya.
2. Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya dianut oleh seorang guru.
3. Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi siswanya.
Kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki guru antara lain sebagai berikut:
a. Guru sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berkewajiban untuk meningkatkan iman dan
ketaqwaannya kepada Tuhan, sejalan dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Dalam hal ini
guru mesti beragama dan taat dalam menjalankan ibadahnya.
b. Guru memiliki kelebihan dibandingkan yang lain. Oleh karena itu perlu di kembangkan rasa percaya
pada diri sendiri dan tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi yang besar dalam bidang keguruan dan
mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang di hadapinya.
c. Guru senantiasa berhadapan dengan komunitas yang berbeda dan beragam keunikan dari peserta
didik dan masyarakatnya maka guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi
dalam menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan peserta didik maupun
masyarakat.
d. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya berfikir kritis di
masyarakat, saling menerima dalam perbedaan pendapat dan menyepakatinya untuk mencapai tujuan
bersama maka dituntut seorang untuk bersikap demokratis dalam menyampaikan dan menerima
gagasan-gagasan mengenai permasalahan yang ada di sekitarnya sehingga guru menjadi terbuka dan
tidak menutup diri dari hal-hal yang berada diluar dirinya.
e. Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik dalam bidang profesinya
maupun dalam spesialisnya.
Achmad Sanusi (1991) mengungkapkan kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan
diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
Menurut D. T Amijaya (1984) kompetensi kemasyarakatan atau kompetensi sosial seorang guru, sudah
barang tentu berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Ia terwujud dalam bentuk partisipasi sosial
seorang guru dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat di mana ia berada, baik secara formal maupun
informal.
Jenis-jenis kompetensi sosial yang harus dimiliki guru menurut Cece Wijaya (1994) adalah sebagai
berikut:
1. Terampil Berkomunikasi dengan Peserta Didik dan Orang Tua Peserta Didik
2. Bersikap simpatik
KESIMPULAN
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang
kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Hal ini dengan
sendirinya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru menjadi model manusia yang
memiliki nilai-nilai luhur.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam menggeluti profesinya adalah
meliputi fleksibilitas kognitif dan keterbukaan psikologis. Fleksibilitas kognitif atau keluwesan ranah
cipta merupakan kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai
dalam situasi tertentu.
Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam
bekomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat tempat guru tinggal sehingga
peranan dan cara guru berkomunikasi di masyarakat diharapkan memiliki karakteristik tersendiri yang
sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru. Misi yang diemban guru adalah misi
kemanusiaan.
Guru dan dosen adalah pejabat profesinal, sebab mereka diberi tunjangan profesional. Guru sebagai
pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kkepada
masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya.
FUNGSI
Fungsi Kompetensi Kepribadian Guru adalah Guru sebagai panutan yang harus digugu dan ditiru dan
sebagai contoh pula bagi kehidupan dan pribadi peserta didiknya. Bahwasannya seorang guru harus
memilki kepribadian yang patut di tiru oleh murid-muridnya.
Pengabdian
Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan biudang studi yang
dibinanya.
Ruang lingkup kompetensi kepribadian guru tidak lepas dari falsafah hidup, nilai-nilai yang berkembang
di tempat seorang guru berada, tetapi ada beberapa hal yang bersifat universal yang mesti dimiliki oleh
guru dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu (pribadi) yang menunjang terhadap
keberhasilan tugas pendidikan yang di embannya.
Kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki guru antara lain sebagai berikut:
Guru sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berkewajiban untuk meningkatkan iman dan
ketaqwaannya kepada Tuhan, sejalan dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Guru senantiasa berhadapan dengan komunitas yang berbeda dan beragam keunikan dari peserta didik
dan masyarakatnya maka guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam
menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan peserta didik maupun masyarakat.
Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya berfikir kritis di
masyarakat
Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik dalam bidang profesinya
maupun dalam spesialisnya.
Jenis-jenis kompetensi sosial yang harus dimiliki guru menurut Cece Wijaya (1994) adalah sebagai
berikut:
Terampil Berkomunikasi dengan Peserta Didik dan Orang Tua Peserta Didik
Bersikap Simpatik