Anda di halaman 1dari 13

MEMAHAMI SYARAT DAN

KOPETENSI GURU
PROFESIONAL
Siti Hidayatul
Fadilla Deasy
Kelompok 1 Wahyu Sugiarti
Maulana Aziz
Siti Nur Kasanah
PENGERTIAN TENTANG
GURU PROFESIONAL
 Pengertian guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru bermakna orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya) adalah mendidik dan mengajar. Sedangkan menurut
Ondi Saondi, M. Pd, dalam bukunya Etika Profesi Keguruan mendefinisikan profesi sebagai
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian.
 Profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktikkan suatu keahlian tertentu atau
dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain
melakukan hal yang sama sebagai sekadar hobi, untuk senang-senang, atau mengisi waktu
luang.
SYARAT GURU
Menurut Dr. H. Syaiful Sagala,PROFESIONAL
M. Pd dalam bukunya Kemampuan Profesional Guru dan
Tenaga Kependidikan. Beliau menuliskan bahwa standar yang dipersyaratkan menjadi guru
yang profesional itu adalah sebagai berikut:

1. Tugas dan Tanggung Jawab Guru

 Mewariskan kebudayaan dalam bentuk kecakapan, kepandaian dan pengalaman empirik,


kepada para muridnya.
 Membentuk kepribadian anak didik sesuai dengan nilai dasar negara.
 Harus mampu mengawali dan menegakkan disiplin baik untuk dirinya, maupun anak didik.
 Membimbing anak untuk belajar memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
anak didiknya.
 Mengarahkan dan membimbing anak sehingga memiliki kedewasaan dalam berbicara,
bertindak dan bersikap.
2. Guru Profesional Senantiasa Meningkatkan Kualitasnya

 Tugas dan kewajiban guru baik yang terkait langsung dengan proses belajar mengajar
maupun yang tidak terkait langsung, sangatlah banyak dan berpengaruh pada hasil belajar
mengajar. Bila peserta didik mendapatkan nilai nilai tinggi, maka guru mendapat pujian.
Pantas menjadi guru dan harus dipertahankan walaupun tetap disebut sebagai pahlawan
tanpa tanda jasa. Tetapi bila yang terjadi sebaliknya, yakni para peserta didik mendapat nilai
yang rendah, maka serta merta juga kesalahan ditumpahkan kepada sang guru. Predikat guru
bodoh, tidak bisa mengajar, tidak memiliki kemampuan menjalankan tugasnya sebagai guru.
 Oleh karena itu, perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh bagaimana memberikan prioritas
yang tinggi kepada guru. Sehingga mereka dapat memperoleh kesempatan untuk selalu
meningkatkan kemampuannya melaksanakan tugas sebagai guru. Guru harus diberikan
kepercayaan untuk melaksanakan tugasnya melakukan proses belajar mengajar yang baik.
3. Standar Profesional di Indonesia

 Guru yang memenuhi standar professional adalah guru yang memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan dan memahami benar apa yang harus dilakukan, baik ketika di dalam maupun
di luar kelas. Selain tugas mengajar sebagai tugas pokok seorang guru, ada juga beberapa
persoalan atau tugas prinsip yang semua guru harus mengetahui dan menguasainya sebagai
bagian dari tugas seorang guru yang profesional, yakni: tugas administrasi kurikulum dan
pengembangannya, pengelolaan peserta didik, personel, sarana dan prasarana, keuangan,
layanan khusus, dan hubungan sekolah-masyarakat..
KOMPETENSI GURU
 Kompetensi berarti kemampuan mewujudkan sesuatu sesuai dengan tugas yang diberikan
kepada seseorang. Kompetensi juga terkait dengan standar dimana seseorang dikatakan
kompeten dalam bidangnya jika pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta hasil kerjanya
sesuai standar (ukuran) yang ditetapkan dan/atau diakui oleh lembaganya/pemerintah.
 Kompetensi guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 yang selanjutnya
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, guru harus mempunyai
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dimana masing-masing
kompetensi sangat penting untuk seorang guru dalam melakukan tugas dan kewajibannya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Guru dituntut untuk menguasai
semua kompetensi guru agar dapat menjadi panutan bagi peserta didik.
KOMPETENSI GURU
Berdasarkan Undang-undangPROFESIONAL
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 10
ayat (1) dikatakan bahwa "Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi:
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi
Profesional yang diperoleh melalui Pendidikan Profesi.

1. Kompetensi Pedagogik

 Menguasai karakteristik peserta didik


 Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik.
 Pengembangan kurikulum.
 Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
 Pengembangan potensi peserta didik.
 Komunikasi dengan peserta didik.
 Penilaian dan Evaluasi
2. Kompetensi Kepribadian
 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
 Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri.
 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

3. Kompetensi Profesional
 Konsep, struktur, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan
materi ajar
 Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
 Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait
 Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
 Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional.
4. Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP
tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:

 Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.


 Menggunakan tekhnologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
 Bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali peserta didik.
 Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
KESIMPULAN
 Guru profesional adalah seseorang yang profesinya mengajar dan mengandalkan suatu
keahlian yang tinggi dalam bidang mengajar tersebut. Oleh karena itu sebelum menjadi guru
profesional kita harus memperhatikan syarat-syarat menjadi guru profesional antara lain :
tanggung jawab guru terhadap tugasnya, seorang ruru profesional harus selalu meningkatkan
kualitasnya, dan memenuhi standar resmi guru profesional indonesia.
 Selain syarat-syarat terdapat juga kopetensi-kopetensi menjadi guru profesional. Kopetensi
guru adalah perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang harus dimilki oleh
guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya secara profesional. Macam-macam
kopetensi guru tersebut antara lain: kopetensi pedagogik, kopetensi kepribadian, kopetensi
profesional, dan kopetensi sosial.
THANK YOU.
PERTANYAAN
 ?
 ?
 ?

Anda mungkin juga menyukai