Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMPETENSI GURU YANG PROFESIONAL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: Profesi Keguruan/Pendidikan


Dosen Pengampu: Drs. Muhammad Syaifullah, M.A

DISUSUN OLEH :

Anazwa Khairani Dalimunthe (0306222103)

Friska Widia (0306212140)

Nurul Handini (0306212106)

Novia Ramadhani (0306211013)

Kelas : PGMI 3/SEMESTER VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai profesi kemampuan guru ini erat kaitannya dengan keberhasilan guru
sebagai seorang pendidik, dimana guru yang berkompeten maka guru
tersebutberpeluang menjadi pendidik yang profesional. Dalam rangka
pengembangansumber daya manusia Indonesia, khususnya dalam wilayah otonomi
daerah peranguru yang profesional punya andil dalam mewujudkannya. Oleh karena
itu penulis perlu untuk mengkaji apakah guru-guru kita ini sudah kompeten atau
belum,sudah profesional atau belum dalam menjalankan profesinya. Hal ini
mengingatkan kita akan terpuruknya bangsa Indonesia ini karena pembangunan di
sektor perekonomian yang mengalami kegagalan sehingga kita mengalami masa krisis
moneter yang berkepanjangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kompetensi ?
2. Apa saja jenis-jenis Kompetensi Guru?
3. Bagaimana kondisi guru di Indonesia sesuai fakta?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu kompetensi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kompetensi guru.
3. Untuk mengetahui kondisi guru di Indonesia sesuai fakta.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompotensi guru


Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Me-Ashan
mengemukakan bahwa kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya
sehingga ia dapat melakukan perilakuperilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik
dengan sebaik-baiknya,Sedangkan menurut UndangUndang No. 14 Tahun 2005, pasal
1 ayat 10 tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sehingga kompetensi guru
merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru meliputi aspek
pengetahuan, keterampilan, proses berfikir, penyesuaian diri, sikap dan nilai-
nilai.(Ramaliya 2018)
Kompetensi professional guru adalah kemampuan dan kewenangan guru
dalam melaksanakan atau menjalankan profesi keguruannya, yang mana pekerjaan/
jabatan guru tertsebut menunutut adanya bidang ilmu, keterampilan, keahlian, dan
kemampuan tertentu di luar jangkauan khalayak ramai (tidak setiap orang dapat
melakukannya) dan memerlukan pendidikan dan pelatihan dalam waktu yang
panjang.Atau dengan kata lain kompetensi professional guru adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal.(Moh. Uzer Usman 2002)
B. Kompetensi Guru
1. Kompetensi Pedagogik
Merujuk pada PP NO.32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 28 Ayat (3) dikemukakan bahwa kompetensiPedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didikYang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Kompetensi pedagogik guru perlu diiringi dengan kemampuan untuk
memahami karakteristik peserta didik, baik berdasarkan aspek moral, emosional, dan
intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu menguasai
teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena peserta didik memiliki karakter, sifat
dan minat yang berbeda.
Dalam PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru, pasal 3 ayat (4) juga sebagaimana
merupakan dijelaskan, kompetensi pedagogik kemampuan guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. Pemahaman terhadap peserta didik;
c. Pengembangan kurikulum atau silabus;
d. Perancangan pembelajaran;
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran,
g. Evaluasi hasil belajar; dan
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensiyang
dimilikinya.(Ratna Fitri Astuti 2022)

Guru sebagal tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki yang sangat
karakteristik kepribadian berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya
manusia. Guru merupakan sosok panutan terutama bagi anak didiknya. Kompetensi
kepribadian merupakan kompetensi yang dapat membentuk sikap dan mendidik anak
untuk menjadi manusia yang baik. Seorang guru harus memiliki kompetensi kepribadian
agar mampu menanamkan sikap dan perilaku yang baik dalam diri anak.

Kompetensi kepribadian meliputi berbagai bawaaan dan tingkah laku. Kompetensi


kepribadian juga dilakukan dengan cara menjadi pribadi yang, jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Tampilan Kepribadian guru akan lebih banyak
mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, guru
yang santun, respek terhadap siswa, jujur, ikhlas dan dapat diteladani, mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apa pun jenis mata
pelajarannya.

Oleh karena itu kompetensi kepribadian merupakan kemampuan dalam memberikan


contoh atau teladan yang baik di lingkungannya terutama di lingkungan sekolah.
(Rahman 2019)

2. Kompetensi Profesional
Kata “profesional” berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai
kata benda yang berarti orang yang memiliki keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan
sebagainya. Dengan kata lain, pekerjaan bersifat profesional adalah pekerjaan yang
hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan.
Kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam
melaksanakan profesi keguruannya. Kompetensi profesional dapat diartikan sebagai
kemampuan dan kewenangan dalam menjalankan profesi keguruanya. Guru yang ahli
dan terampil dalam melaksanakan profesinya dapat disebut sebagai guru yang
kompeten dan profesioanal.
Kompetensi profesional merupakan kompetensi yang berkaitan langsung
dengan keterampilan mengajar, penguasaan materi pelajaran dan penggunaan
metodologi pengajaran, serta kemampuan menyelenggarakan administrasi sekolah.
Hal ini merupakan keahlian khusus yang hanya dimiliki oleh guru profesional yang
telah menempuh pendidikan khusus keguruan.Guru yang profesional harus memiliki
kompetensi profesional yang di antaranya adalah:
a. Menguasai landasan kependidikan yang meliputi mengenal tujuan pendidikan,
mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, mengenal prinsip-prinsip psikologi
pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.
b. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah, dan
menguasai bahan pengayaan.
c. Menyusun program pengajaran, yang meliputi menetapkan tujuan pembelajaran,
memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar, memilih dan
memanfaatkan sumber belajar.
d. Melaksanakan program pengajaran, yang meliputi iklim belajar mengajar yang
tepat, mengatur ruangan belajar, mengelola interaksi belajar mengajar.
e. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, yang meliputi
menilai siswa untuk kepentingan pengajaran menilai proses belajar mengajar yang
telah dilaksanakan. (Riswandi 2019)
3. Kompetensi Sosial
Pada penjelasan 10 ayat 1 UU No 14 tahun 2005 tentang kompetensi sosial
guru dikemukakan bahwa; “Yang dimaksud Kompetensi sosial adalah kemampuan
guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orang tua /wali peserta didik dan masyarakat sekitar”. Penjelasan dalam
undang-undang tersebut memberikan pemahaman bahwa kompetensi sosial guru
adalah kemampuan guru dalam melakukan komunikasi dan interaksi baik dengan
peserta didik, sesama pendidik, orang tua peserta didik dan masyarakat. (Halid
Hanafi, La Adu 2018)
Berkaitan dengan ruang lingkup kompetensi sosial guru kompetensi sosial
mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada Tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Menurut
Permendiknas No. 16 tahun 2007 terdapat 5 kompetensi sosial yang harus dimiliki
oleh guru yang diuraikan secara perinci sebagai berikut:
a. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
b. Bersikap simpatik.
c. Dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/komite sekolah.
d. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
e. Memahami dunia sekitarnya (lingkungannya). (Jumrah Jamil 2022)

C. Kondisi Guru di Indonesia sesuai fakta


Menurut survey dari PERC (Politic and Economic Risk Consultan), kualitas
pendidikan di Indonesia berada pada urutan terakhir yaitu urutan ke-12 dari 12 negara
di Asia. Salah satu yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
adalah rendahnya kualitas guru. Hasil dari UKG tahun 2021 sampai 2015, sekitar 81%
guru di Indonesia bahkan tidak mencapai nilai minimum. Dari hasil data tersebut
menggambarkan bahwa kapabilitas dan kuantitas tenaga pengajar yang tidak
kompetensi tentunya akan berdampak pada kualitas pendidik.
Faktor utama yang menyebabkan rendahnya kualitas guru di Indonesia adalah
kurang maksimalnya manajemen sumber daya manusia dalam perekrutan guru.
Menurut RISE Research on Improving System of Education menunjukkan lebih dari
50% guru di Indonesia adalah pegawai negeri dan 90% tumpuan belajar ada pada
mereka padahal kualitas mereka tidak dapat terjamin dengan baik. Sehingga sulit
membedakan tenaga pendidik yang benarbenar ingin mengajar atau sekedar ingin
memperoleh jabatan sebagai pegawai pemerintah. Selain itu kualifikasi guru yang
belum melewati standar mutu pendidikan yang dibutuhkan,masih banyak guru yang
malas meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dalam mengajar, hal ini berdampak
pada kualitas anak yang diajar. Padahal kualitas seorang guru sangat menjamin hasil
kualitas peserta didik yang akan dihasilkan. (Nugraha and Bhakti 2016) Kualitas guru
dapat menentukan bagaimana pembelajaran akan berlangsung dan bagaimana tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Selain itu dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2015
Pasal 1 ayat 1 guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Menjadi guru memerlukan keahlian khusus dan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Menegaskan bahwa guru
perlu memiliki keahlian dalam mengajarkan bidangnya kepada peserta didik untuk
meningkatkan mutu pembelajaran, sehingga untuk meningkatkan mutu pembelajaran
tidak cukup dengan memiliki keahlian dalam menyampaikan materi namun guru
harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
media untuk penyampaian materi agar tercapai pembelajaran yang efektif dan efisien.
(Ismail 2020)
Dari kenyataannya pada saat ini kondisi pendidikan kita payah maka kualitas
guru tentunya tidak akan jauh berbeda. Kondisi pendidikan akan sama payahnya jika
kita bicara tentang kualifikasi guru-guru yang ada saat ini. Padahal kita sepakat bahwa
hanya dengan memiliki guru-guru yang berkualitaslah kita baru akan bisa
memperbaiki kualitas pendidikan kita secara mendasar dan menyeluruh. (Mujahidun
2016)
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pentingnya kompetensi guru yang profesional, terutama dalam hal kompetensi
pedagogik, profesional, dan sosial. Guru yang kompeten dan profesional memiliki
peran yang sangat vital dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Meskipun demikian, masih banyak guru di Indonesia yang belum memenuhi standar
kompetensi yang diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan dalam
manajemen sumber daya manusia terutama dalam hal perekrutan guru. Guru adalah
pendidik profesional yang memiliki beragam tugas penting dalam mendidik peserta
didik, sehingga kualitas guru sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan secara
keseluruhan. Banyak penelitian dan literatur yang menekankan tentang pentingnya
profesionalisme guru dan pengembangan kompetensi guru sebagai upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
B. Saran
Pentingnya kompetensi guru yang profesional, terutama dalam hal kompetensi
pedagogik, profesional, dan sosial. Guru yang kompeten dan profesional memiliki
peran yang sangat vital dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Meskipun demikian, masih banyak guru di Indonesia yang belum memenuhi standar
kompetensi yang diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan dalam
manajemen sumber daya manusia terutama dalam hal perekrutan guru. Guru adalah
pendidik profesional yang memiliki beragam tugas penting dalam mendidik peserta
didik, sehingga kualitas guru sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan secara
keseluruhan. Banyak penelitian dan literatur yang menekankan tentang pentingnya
profesionalisme guru dan pengembangan kompetensi guru sebagai upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Halid Hanafi, La Adu, H. Muzakkir. 2018. Profesionalisme Guru Dlam Pengelolaan
Kegiatan Pembelajaran Di Sekolah. 2018th ed. Yogyakarta: Deepublish.
Ismail, Hafid. 2020. “Upaya Memperbaiki Kualitas Guru Dengan Memaksimalkan
Terpenuhinya Kompetensi Kepribadian Dan Profesionalisme Guru.” Jurnal Teknologi
Dan Bisnis 2 (2): 145–66. https://doi.org/10.37087/jtb.v2i2.96.
Jumrah Jamil. 2022. Etika Profesi Guru. pasaman: AZKA PUSTAKA.
https://books.google.co.id/books?id=w4WYDwAAQBAJ&pg=PR5&dq=PROFESION
ALISME+GURU+DALAM+PENGELOLAAN+KEGIATAN+PEMBELAJARAN+DI
+SEKOLAH,&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme
=1&sa=X&ved=2ahUKEwiL9v_a4e6EAxWe1jgGHX-
cD_IQ6wF6BAgOEAU#v=onepage&q=PROFESIONALISME GURU DALAM
PENGELOLAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH%2C&f=false.
Moh. Uzer Usman. 2002. Menjadi Guru Profesional. Cet. 14. Bandung: Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2002. https://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=23631.
Mujahidun. 2016. “TARBIYATUNA, Vol. 7 No. 1 Juni, 2016 38.” Tarbiyatuna 7 (1): 38–52.
Nugraha, Ariadi, and Caraka Putra Bhakti. 2016. “Membangun Kompetensi Pedagogik Calon
Guru Melalui Hidden Curriculum Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (
LPTK ).” Prosiding FKIP P-01 (November 2016): 1–9. http://seminar.fkip.uad.ac.id/wp-
content/uploads/2017/06/ARIADI-1-p01.pdf.
Rahman, Abd. 2019. “Analisis Pentingnya Pengembangan Kompetensi Guru.” Ngabdimas 2
(1): 31–38. https://doi.org/10.36050/ngabdimas.v2i1.224.
Ramaliya. 2018. “Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran.” Bidayah: Studi
Ilimu-Ilmu Keislaman 9 (1): 77–87.
Ratna Fitri Astuti. 2022. Profesi Kependidikan. Edited by Noor Ellyawati Riyo Riyadi.
MADIUN: Bayfa Cendekia Indonesia.
https://books.google.co.id/books?id=TbqbEAAAQBAJ&pg=PA134&dq=profesi+kepen
didikan&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&s
a=X&ved=2ahUKEwjNqYLI3-
6EAxVUnmMGHZKbAtQQ6wF6BAgHEAU#v=onepage&q=profesi
kependidikan&f=false.
Riswandi. 2019. Kompetensi Profesional Guru. 2019th ed. Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia.
https://books.google.co.id/books?id=5BIBEAAAQBAJ&pg=PA22&dq=Kompetensi+Pr
ofesional+Guru,&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovd
me=1&sa=X&ved=2ahUKEwiJ_sb94e6EAxVoZmwGHRgqABkQ6wF6BAgJEAU#v=
onepage&q=Kompetensi Profesional Guru%2C&f=false.
Halid Hanafi, La Adu, H. Muzakkir. 2018. Profesionalisme Guru Dlam Pengelolaan
Kegiatan Pembelajaran Di Sekolah. 2018th ed. Yogyakarta: Deepublish.
Ismail, Hafid. 2020. “Upaya Memperbaiki Kualitas Guru Dengan Memaksimalkan
Terpenuhinya Kompetensi Kepribadian Dan Profesionalisme Guru.” Jurnal Teknologi
Dan Bisnis 2 (2): 145–66. https://doi.org/10.37087/jtb.v2i2.96.
Jumrah Jamil. 2022. Etika Profesi Guru. pasaman: AZKA PUSTAKA.
https://books.google.co.id/books?id=w4WYDwAAQBAJ&pg=PR5&dq=PROFESION
ALISME+GURU+DALAM+PENGELOLAAN+KEGIATAN+PEMBELAJARAN+DI
+SEKOLAH,&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme
=1&sa=X&ved=2ahUKEwiL9v_a4e6EAxWe1jgGHX-
cD_IQ6wF6BAgOEAU#v=onepage&q=PROFESIONALISME GURU DALAM
PENGELOLAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH%2C&f=false.
Moh. Uzer Usman. 2002. Menjadi Guru Profesional. Cet. 14. Bandung: Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2002. https://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=23631.
Mujahidun. 2016. “TARBIYATUNA, Vol. 7 No. 1 Juni, 2016 38.” Tarbiyatuna 7 (1): 38–52.
Nugraha, Ariadi, and Caraka Putra Bhakti. 2016. “Membangun Kompetensi Pedagogik Calon
Guru Melalui Hidden Curriculum Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (
LPTK ).” Prosiding FKIP P-01 (November 2016): 1–9. http://seminar.fkip.uad.ac.id/wp-
content/uploads/2017/06/ARIADI-1-p01.pdf.
Rahman, Abd. 2019. “Analisis Pentingnya Pengembangan Kompetensi Guru.” Ngabdimas 2
(1): 31–38. https://doi.org/10.36050/ngabdimas.v2i1.224.
Ramaliya. 2018. “Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran.” Bidayah: Studi
Ilimu-Ilmu Keislaman 9 (1): 77–87.
Ratna Fitri Astuti. 2022. Profesi Kependidikan. Edited by Noor Ellyawati Riyo Riyadi.
MADIUN: Bayfa Cendekia Indonesia.
https://books.google.co.id/books?id=TbqbEAAAQBAJ&pg=PA134&dq=profesi+kepen
didikan&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&s
a=X&ved=2ahUKEwjNqYLI3-
6EAxVUnmMGHZKbAtQQ6wF6BAgHEAU#v=onepage&q=profesi
kependidikan&f=false.
Riswandi. 2019. Kompetensi Profesional Guru. 2019th ed. Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia.
https://books.google.co.id/books?id=5BIBEAAAQBAJ&pg=PA22&dq=Kompetensi+Pr
ofesional+Guru,&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovd
me=1&sa=X&ved=2ahUKEwiJ_sb94e6EAxVoZmwGHRgqABkQ6wF6BAgJEAU#v=
onepage&q=Kompetensi Profesional Guru%2C&f=false.

Anda mungkin juga menyukai