menentukan (memutuskan sesuatu). Padanan kata yang berasal dari bahasa Inggris ini
cukup banyak dan yang lebih relevan dengan pembahasan ini adalah proficiency and
ability yang memiliki arti kurang lebih sama yaitu kemampuan. Kompetensi merupakan
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
A. KOMPETENSI PROFESIONAL
menyelenggarakan administrasi sekolah, inilah keahlian khusus yang harus dimiliki oleh
guru yang profesional yang telah menempuh pendidikan khusus keguruan. Guru yang
mempunyai kompetensi profesional yaitu guru yang tahu secara mendalam tentang apa
yang diajarkan, cakap dalam cara mengajarkan secara efektif serta efisien dan guru
secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan metoda
keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang
ada dalam kurikulum sekolah/madrasah; (c) hubungan konsep antar mata pelajaran
terkait; (d) penerapan konsep-konsep kelimuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e)
kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional.
Pada umumnya orang memberi arti sempit terhadap pengertian profesional.
Profesional sering diartikan sebagai suatu keterampilan teknis yang dimiliki seseorang.
Misalnya seorang guru dikatakan profesional bila guru itu memiliki kualitas mengajar
yang tinggi. Padahal profesional mengandung makna yang lebih luas dari hanya
berkualitas tinggi dalam hal teknis. Profesional mempunyai makna ahli, tanggung jawab,
baik tanggung jawab moral dan memiliki rasa kesejawatan. Sebagai pendidik profesional,
guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional, tapi juga harus
profesional guru dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan pendidikan secara material,
dan kompetensi ini dapat dijadikan sebagai hal utama dan pertama bagi individu
Karena itu, dapat dikatakan bahwa kualitas alumni suatu institusi akan menunjukkan
Profesional guru di era globalisasi ini adalah sebuah keniscayaan sejarah yang
tidak bisa dihindari. Siapa yang tidak profesional, dia akan tersisih di era kompetisi
terbuka sehingga yang tampil sebagai pemenang adalah kalangan profesional. Oleh sebab
itu guru harus menjadi sosok profesional karena dengan profesionalisme, cita-cita besar
membangun pendidikan yang modern, religius, dan kosmopolit akan tercapai. Wacana
tentang profesional guru kini menjadi sesuatu yang mengemuka ke ruang publik seiring
profesional guru harus ada pada setiap guru, termasuk Guru Agama. Guru Agama dalam
melaksanakan tugas mengajar akan diamati, dilihat, dan diperhatikan siswa yang
selanjutnya dapat menarik perhatian mereka. Dengan perhatian itu siswa akan
memberikan persepsi atau kesan yang dilihat, didengar, dan disimak serta dirasakannya.
Dalam mengajar pendidikan agama Islam harus sesuai dengan bidang latar
belakang. Artinya guru agama islam memiliki latar belakang pendidikan yang linear.
Adanya begitu maka kompetensi professional dapat terjalankan sesuai dengan bidangnya.
tugasnya dengan baik, khsususnya kepada peserta didik mereka. Siswa yang memiliki
daya kecerdasan yang berbeda harus diperlakukan dengan baik tanpa membeda-bedakan.
siswa yang memiliki daya piker rendah maka seorang guru professional dapat
Strategi yang digunakan dalam mengajar khususnya pendidikan agama Islam juga
harus tepat dan benar. Guru yang professional harus pandai memilih model dan metode
sesuai dengan kondisi peserta didiknya. Dengan begitu maka tujuan dari pendidikan
dapat tercapai. Pemilihan sumber pembelajaran juga menjadi acuan yang mendasar dan
penting dalam pendidikan. Jika guru tidak pandai memilih sumber pembelajaran maka
Jadi, kompetensi guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Orang yang terdidik dan terlatih
dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya adalah orang yang
memahami tugas dan fungsinya. Terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh
pendidikan formal tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik dalam
B. KOMPETENSI SOSIOLOGI
komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; (d) bergaul
secara santun dengan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial sebagai bagian dari empat
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, memiliki peranan yang penting di
dalam keberhasilan pendidikan secara umum sebagaimana tiga kompetensi yang lain.
Seorang guru yang memiliki kompetensi sosial akan mampu berkomunikasi dengan
peserta didik, sesama pendidik, atasan, tenaga kependidikan, dan masyarakat secara
efektif, simpatik, dan santun. Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk
memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang Guru, bahwa
kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
1. Hubungan antara guru Pendidikan Agama Islam dengan para siswa terjalin pada saat
setiap pagi hari, study tour yang diadakan rutin tiap tahunnya, dan kegiatan
walaupun tidak semua guru PAI tersebut ikut terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler
tersebut.
2. Hubungan yang terjalin antara sesama guru Pendidikan Agama Islam, dengan Kepala
Sekolah, dan dengan tenaga kependidikan, misalnya melalui rapat rutin, pembinaan,
3. Hubungan yang terjalin antara guru Pendidikan Agama Islam dengan orang tua /wali
peserta didik dan masyarakat misalnya mereka diikutsertakan dalam do’a bersama di
kegiatan sekolah.