Anda di halaman 1dari 5

“TUGAS”

MANAJEMEN SDM

Nama : Wisda Cahyanti


Nim : 20171010198
Kelas : F/Kampus 3
Dosen : Kunto Wibisono, S.E., M.SI.

GURU

Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik.

McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang pekerjaan nya mengajar orang lain.
Kata mengajar dapat kita tafsirkan misalnya :
1. Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersifat kognitif).
2. Melatih ketrampilan jasmani kepada orang lain (psikomotorik)
3. Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (afektif)

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus
mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang
mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.

Jadi pengertian guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaanya utamanya mengajar.

Analisis KSA yang dibutuhkan oleh seorang Guru :

1. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran,


sekurang-kurangnya meliputi :
(a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
(b) pemahaman terhadap peserta didik,
(c) pengembangan kurikulum/silabus,
(d) perancangan pembelajaran,
(e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
(f) pemanfaatan teknologi pembelajaran,
(g) evaluasi proses dan hasil belajar, dan
(h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.

2. Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup :


(a) berakhlak mulia,
(b) arif dan bijaksana,
(c) mantap,
(d) berwibawa,
(e) stabil,
(f) dewasa,
(g) jujur,
(h) mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat,
(i) secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan
(j) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

3. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat,


sekurang-kurangnya meliputi :
(a) berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat,
(b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
(c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik,
(d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma
serta sistem nilai yang berlaku, dan
(e) menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.

4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan


bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni yang sekurang-kurang meliputi penguasaan :
(a) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan
pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampunya, dan
(b) konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan
yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan,
mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampu. silahkan baca
selengkapnya disini Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan
integratif dalam kinerja guru.

Job Description seorang Guru :

- Tugas pokok dan fungsi . Tupoksi ini merupakan job desc guru yang harus di
laksanakan sebagai profesional. Antara lain :

1. Membuat program pengajaran . Rencana Kegiatan Harian ( RKH ) dan Rencana Kegiatan
Mingguan ( RKM ) .

2. Menganalisa materi pelajaran.

3. Membuat lembar kerja siswa.

4. Membuat jurnal / progam harian.

5. Melaksanakan kegiata n pembelajaran.

6. Mengisi rapot.

7. Melaksankan bimbingan kelas.

8. Membuat alat bantu mengajar / alat peraga / media pembelajaran.

9. Mengikuti kegiatan pengembangan & permasyarakatan kurikukum ( seminar).

10. Melaksakan tugas tertentu disekolah.

11. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik (penilaian).

12. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung (absen).
Target Guru

- membentuk siswa didik yang memiliki perubahan baik / meningkat. Jika tidak ada
peningkatan kepada siswa, guru harus lebih teliti dan berkonsultasi kepada yang lebih ahli.
karena kemungkinan siswa harus memiliki penanganan yang lebih khusus “ Anak
Berkebutuhan Khusus “ (ABK).

Persyaratan sebagai guru

1. Memiliki standar pendidikan.

- Kualifikasi akademik & kompetensi guru yang tercantum dalam peraturan mentri
pendidikan nasional republik indonesia no.16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru yaitu lulusan S.1 Paud.

2. Memiliki kompetensi sebagai pendidik

- Kompetensi padagonik yaitu kemampuan mendidik anak usia dini yang di laksanakan
melalui belajar dan bermain.

- Kompetensi kepribadian yaitu penampilan yang mencerminkan pribadi yang mantab ,


stabil , dewasa , arif & berwibawa serta dapat diteladani.

- Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi esensial yang di berikan


kepada anak usia dini secara intergratif (terpadu) & holistik (menyeluruh)

- Kompetensi sosial yaitu kemampuan berkomunikasi dan bergaul baik degan anak dengan
secara pendidik , tenaga kependidikn (kepala sekolah) , wali murid , orang tua dan
masyarakat sekitar.

Kesimpulan

Pada prinsipnya profesionalisme guru adalah guru yang dapat menjalankan tugasnya secara
profesional. Guru profesional adalah guru yang menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan
dan ahli mengajarnya (menyampaikannya). Dengan kata lain guru profesional adalah guru
yang mampu membelajarkan peserta didiknya tentang pengetahuan yang dikuasainya dengan
baik.
Suatu pekerjaan dikatakan sebagai jabatan profesi salah satu syaratnya adalah pekerjaan itu
memiliki organisasi profesi dan anggota-anggotanya senang memasuki organisasi profesi
tersebut. Guru sebagai jabatan profesional seharusnya guru memiliki organisasi ini. Fungsi
organisasi profesi selain untuk menlindungi kepentingan anggotanya juga sebagai
dinamisator dan motivator anggota untuk mencapai karir yang lebih baik. Konsekuensinya
organisasi profesi turut mengontrol kinerja anggota, bagaimana para anggota dalam
memberikan pelayanan pada masyarakat.
Sebagai seorang guru harus menjaga etika profesi. Tidak silap uang karena suatu pendidikan
bukan suatu sarana untuk menciptakan uang karena para orang tua mulai tidak percaya
dengan suatu lembaga pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai