KEGIATAN BELAJAR 2
PROFIL DAN KOMPETENSI GURU ABAD 21
PROFIL DAN KOMPETENSI GURU ABAD 21
Cara guru bertindak dan bekerja sangat ditentukan oleh pengetahuan, pengalaman, dan
sistem kepercayaan terhadap pembelajaran itu sendiri. Ketiga hal tersebut membentuk pola pikir
atau paradigma yang melandasi setiap tindakan guru, apakah dia akan menjadi guru yang efektif
atau menjadi guru yang tidak efektif. Guru efektif selalu berangkat daripemahaman bahwa peserta
didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi terus- menerus, namun guru efektif di abad 21
memahami betul bahwa peserta didik merupakan generasi z yang senantiasa berinteraksi dengan
data dan informasi. Guru efektif tidak berfokus kepada penyajian pengetahuan sebatas sebagai
fakta dan atau konten saja, namun memiliki orientasi ke pengembangan keterampilan abad 21.
1. Tipe Guru
a. Tipe pertama disebut Guru Medioker (Mediocre Teacher)
b. Guru yang baik (good teacher)
c. Guru superior (demonstrates)
d. Great teacher (inspires).
2. Kompetensi Esensial Guru Efektif
a. Guru efektif tidak berfokus kepada penyajian fakta dan konten, namun mengarah
pengembangan keterampilan belajar peserta didik.
b. Aktif memahami kemampuan belajar terkait penggunaan TIK sekaligus mendorong
kemampuanberpikir tingkat tinggi
c. Guru efektif mengajarkan materi pelajaran secara mendalam dengan banyak contoh
dan memberikan fondasi yang kuat akan pengetahuan faktual.
d. Guru efektif lebih fokus pengembangan keterampilan metakognisi dan
mengintegrasikan keterampilan metakognisi dalam kurikulum untuk beragam bidang
studi.
e. Guru efektif selain memahami materi (content) juga menguasai beragam strategi
pembelajaran yang memudahkan peserta didik belajar. belajar mendalam dan
mengutamakan pengembangan keterampilan metakognisi dan transfer keterampilan
belajar menggunakan TIK.
3. Karakteristik Guru Abad 21
a. Memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan
ketakwaan yang mantap.
b. Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di
sekitarnya.
c. Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankanprofesi.
d. Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai
permasalahan.
e. Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.
Tilaar (1998) memberikan ciri-ciri agar seorang guru terkelompok ke dalam guru
yang profesional, yaitu;
Kompetensi
Profesional Kepribadian
Guru
Sosial
Kualifikasi akademik Guru yaitu; S-1/D4 yang diperoleh dari program studi
terakreditasi dengan memiliki penguasaan empat kompetensi yaitu; pedagogi,
kepribadian, sosial dan profesional.
1. Kompetensi Pedogogik
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak
mulia.
Kompetensi inti kepribadian seperti:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi
sosial penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa berinteraksi dengan
human (manusia) lain. Kompetensi ini memiliki sub kompetensi dengan indikator sebagai
berikut.
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
c. Beradaptasi sesuai tempat ketika bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya, program dalam lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan
atau bentuk lain.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan
substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan
keilmuan.
Kompetensi dan sub-kompetensi professional meliputi;.
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
Abad 21 yang ditandai dengan kehadiran era media (digital age) sangat berpengaruh pada
pengelolaan pembelajaran dan perubahan karakteristik peserta didik. Pola pembelajaran berpusat
pada guru (teacher centred) menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student
centred) karena sumber belajar digital dan lingkungan yang bisa dieksplorasi melimpah. Guru tipe
4 berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator sekaligus leader dalam proses pembelajaran.
Kompetensi pedagogi menjadi bagian dari kompetensi profesi guru yang terus untuk
ditingkatkan dan dikembangkan baik secara mandiri maupun kelompok dengan difasilitasi oleh
pemerintah, organisasi profesi, komunitas, lembaga swadaya masyarakat atau atas dasar inisiasi
sendiri. Namun, paradigma guru sebagai profesional yang terus belajar menjadi titik sentral
pengembangankompetensinya. Lebih lanjut Saudara baca pada Modul 2 Kegiatan Belajar 4.
Disisi lain dalam pengelolaan pembelajaran ada beberapa hal yang penting diperhatikan
oleh guru untuk mengembangkan pembelajaran abad 21 ini, yaitu;