KEGIATAN BELAJAR 2
1. Titik
. .
A P
Gambar 2.1 Titik
2. Garis
m
A
g
k
h
m
(a) (b)
Gambar 2.5 Garis Sejajar Garis 2.6 Garis Berpotongan
g
3. Sudut
4. Bidang
D C
5. Ruang
Ruang merupakan sebuah gagasan abstrak, sehingga ruang termasuk unsur
yang tidak didefinisikan. Ruang diartikan sebagai unsur geometri dalam
konteks tiga dimensi, karena memiliki unsur panjang, lebar dan tinggi. Salah
satu bentuk model dari ruang adalah model bangun ruang.
Gambar 2.9Ruang
B. MACAM-MACAM SUDUT
Berikut beberapa contoh jenis sudut:
1. Dua Sudut Kongruen
Dua buah sudut dikatakan kongruen jika besar ukuran dua sudut sama.
A C
O B P D
(a) (b)
Gambar 2. 10 Dua Sudut Kongruen
Sudut komplemen adalah sudut yang besarnya 900 atau disebut juga dengan
sudut berpenyiku.
5. Sudut Lancip
6. Sudut Tumpul
Sudut tumpul adalah sudut yang ukurannya antara 900 sampai 1800.
8. Sudut Sehadap
9. Sudut Dalam
Berseberangan
10. Sudut Luar Berseberangan
11. Sudut Dalam Sepihak
Kurva adalah bangun geometri yang merupakan kumpulan semua titik yang
digambar tanpa mengangkat pensil dari kertas. Kurva disebut juga dengan
lengkungan merupakan bentuk geometri satu dimensi yang dapat terletak pada
bidang atau ruang. Berikut ini adalah beberapa contoh gambar kurva:
A B C
D E
Gambar 2.18 Kurva
- kurva terbuka dan kurva tertutup. Kurva terbuka dibagi menjadi dua
bagian yaitu kurva terbuka sederhana dan kurva terbuka tidak sederhana.
Kurva terbuka sederhana merupakan sebuah lengkungan yang titik
awalnya tidak berimpit dengan titik akhirnya dan tidak terdapat titik
potong pada lengkungan tersebut (kurva A). \
- Kurva terbuka tidak sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya
dan titik akhirnya tidak berimpit dan terdapat titik potong pada
lengkungan tersebut (kurva C).
- Kurva tertutup dibagi menjadi kurva tertutup sederhana dan kurva tertutup
tidak sederhana. Kurva tertutup tidak sederhana adalah lengkungan yang
titik awalnya saling berimpit dengan titik akhirnya dan terdapat titik
potong pada lengkungan tersebut (Kurva D). Kurva tertutup sederhana
adalah lengkungan yang titik awalnya berimpit dengan titik akhirnya dan
tidak ada titik potong pada lengkungan tersebut.
2. Segitiga
Segitiga adalah poligon (segi banyak) yang memiliki tiga sisi. Segitiga
merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh tiga buah ruas garis
yang
berpotongan pada tiga titik sudut.
A1
A
2
A3
Gambar 2.19 Segitiga
Segitiga dapat dikelompokkan berdasarkan panjang sisinya dan
berdasarkan
besar sudutnya. Berdasarkan panjang sisinya, segitiga dapat dibagi
menjadi:
a) Segitiga sebarang, adalah segitiga yang semua sisinya tidak sama panjang.
Segitiga sebarang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Panjang ketiga sisinya berlainan.
b. Besar ketiga sudutnya tidak
sama. c. Tidak memiliki simetri
lipat.
salah satu sudutnya memiliki besar sudut antara 900 sampai 1800.
b) Persegi Panjang
Beberapa sifat persegi panjang:
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
d) Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki sepasang sisi sejajar. Trapesium
dapat dikelompokkan menjadi:
1) Trapesium siku-siku, adalah trapesium yang tepat memiliki sepasang
900.
e) Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan segiempat yang khusus. Belah ketupat didefinisikan
sebagai segiempat dengan sisi yang berhadapan sejajar, keempat sisinya sama
Gambar 2.35 Belah Ketupat
Berikut ini adalah sifat-sifat khusus belah ketupat:
1) Semua sisinya sama panjang.
2) Diagonal-diagonal belah ketupat menjadi sumbu simetri.
3) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan saling membagi
dua sama panjang.
4) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh
diagonal-diagonalnya.
Nah, bagaimana jika terdapat sebuah bangun belah ketupat tetapi besar
salah satu sudutnya adalah 900, menurut Saudara bangun apakah itu?
f) Layang-layang
A
Berdasarkan contoh alasan pada poin a, Anda juga dapat menjawab poin b dan
poin c.
Hubungan antara bangun datar yang dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Jajargenj
ang
Pengukuran Panjang
a. Pengukuran Tidak Baku
Beberapa contoh pengukuran dengan menggunakan satuan tidak baku untuk
mengukur panjang antara lain:
a) Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang
antara ujung ibu jari tangan dengan ujung jari kelingking.
b) Hasta adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang lengan
bawah dari siku sampai ujung jari tengah.
c) Depa adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang
kedua belah tangan dari ujung jari tengah kiri sampai ujung jari tengah
kanan.
d) Kaki adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah
kaki.
e) Tapak adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang
sebuah tapak.
f) Langkah adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang
sebuah langkah.
b. Pengukuran Baku
Beberapa contoh satuan baku pengukuran berat dan volume sistem Inggris
antara lain pound, cup, dan gallon. Pembelajaran di Sekolah Dasar di
Indonesia lebih menggunakan pengukuran baku sistem metrik.
Sistem metrik dikembangkan secara sistematis dan memiliki standar.
3) Pengukuran Luas
b) Dua sisi yang bersesuaian yang sama panjang dan sudut yang diapit sama
besar (sisi – sudut – sisi)
2) Limas
Gambar 2.60 Macam – Macam
Limas
3) Bola
d) Volume Tabung
Karena Volume prisma = luas daerah alas × tinggi, dimana
alas tabung berbentuk lingkaran, maka:
Volume prisma = luas daerah alas × tinggi
= 𝜋� 2 �
�
Jadi, volume tabung = 𝝅� �
e) Volume Limas
f) Volume Kerucut
Volume kerucut adalah isi yang memenuhi bangun ruang kerucut tersebut.
Perhatikan gambar tabung dan kerucut berikut ini:
g) Volume Bola
7. Pengukuran Berat
Satuan baku yang dapat digunakan untuk mengukur berat adalah
��, ℎ�, ���, ����, ��, ��, ��. Perhatikan bagan
di bawah ini:
Bagan 2.5 Konversi Satuan Berat
8. Debit
1) Pengukuran waktu
2) Debit
Bisa kita lihat bahwa bagian segitiga yang tertulis 'Kecepatan' dan
'Waktu' itu bersebelahan.
Karena bersebelahan, akan kita anggap bahwa bersebelahan
artinya 'dikali' atau 'x'
Maka dari itu, rumus untuk Jarak adalah Kecepatan x Waktu
Kecepatan
Berdasarkan Wikipedia, Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan
seberapa cepat benda berpindah. Satuan SI dari Kecepatan adalah m/s,
tapi satuan bisa berubah tergantung pertanyaannya.
Kalau kita tau berapa waktu dan jarak tempuh suatu benda, kita bisa
menghitung kecepatan benda tersebut dengan rumus:
Kecepatan = Jarak : Waktu
Contoh:
Beckham menaiki mobil dari rumahnya menuju kantornya. Jika jarak
rumah dan kantornya adalah 80 km dan waktu tempuhnya adalah 2 jam,
berapakah kecepatan mobil tersebut?
Jawab:
Kecepatan = Jarak : Waktu
= 80 km : 2 jam
= 40 km/jam
Jadi, kecepatan mobil tersebut adalah 40 km/jam.
Untuk menghitung Kecepatan menggunakan Segitiga di halaman
sebelumnya, cukup tutup bagian segitiga yang tertulis 'Kecepatan', seperti
ini:
Bisa kita lihat bahwa bagian segitiga yang tertulis 'Jarak' berada diatas
bagian segitiga yang tertulis 'Waktu'.
Karena posisi kedua bagian segitiga berada di atas/bawah satu sama lain
(seperti pecahan), akan kita anggap bahwa artinya 'dibagi'
Maka dari itu, rumus untuk Kecepatan adalah Jarak : Waktu
Waktu
Berdasarkan Wikipedia, Waktu adalah interval antara dua buah
keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu
kejadian. Satuan dari Waktu adalah sekon atau detik (s), tapi satuan
bisa berubah tergantung pertanyaannya.
Kalau kita tau berapa kecepatan dan jarak tempuh suatu benda, kita bisa
menghitung waktu tempuh benda tersebut dengan rumus:
Waktu = Jarak : Kecepatan
Contoh:
Ronaldo sedang berlari di sebuah lintasan yang panjangnya 21 km. Jika
Ronaldo berlari dengan kecepatan 7 km/jam, berapa lamakah waktu yang
diperlukannya untuk berlari dari ujung ke ujung lintasan?
Jawab:
Waktu = Jarak : Kecepatan
= 21 km : (7km/jam)
= 3 jam
Jadi, waktu yang diperlukan Ronaldo adalah 3 jam.