Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEGITIGA
Mata Kuliah Geometri
Dosen Pengampu: Dr. Dwijanto, M.Si.

Disusun Oleh:
Shinta Permatasari (0401519009)
Kelas A1 Reguler

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
SEGITIGA

6.1 Klasifikasi Segitiga

Pada gambar perahu


disamping, memiliki layar yang
mengilustrasikan bentuk segitiga.

Kita dapat mengklasifikasikan


segitiga sesuai dengan panjang sisi
atau ukuran besar sudut.

Mengingat:
Segitiga sama sisi adalah
sebuah segitiga yang ketiga
sisinya sama panjang.

Segitiga sama kaki adalah


sebuah segitiga yang mempunyai
dua sisi sama panjang.

H
Definisi 6.1
SegitigaSembarang adalah
G I segitiga yang ketiga sisinya
Tidak terdapat sisi yang sama panjang. tidak sama panjang

∆𝐺𝐻𝐼 adalah segitiga sembarang.


Segituga juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran sudutnya

Definisi 6.2
Segitiga Lancip adalah segitiga
A C yang ketiga sudutnya lancip

Semua sudutnya adalah lancip


∆𝐴𝐵𝐶 adalah segitiga lancip.
E ∠𝐷 adalah sebuah sudut siku-siku.
∆𝐷𝐸𝐹 adalah segitiga siku-siku.
̅̅̅̅ adalah sisi miring.
Sisi 𝐸𝐹
̅̅̅̅
𝐷𝐸 dan ̅̅̅̅
𝐷𝐹 kaki-kakinya (sisi siku-siku ).
D F
Definisi 6.3
Segitiga Siku-siku adalah segitiga yang
salah satu sudutnya 90o.

H
∠𝐺 adalah sebuah sudut tumpul.
∆𝐺𝐻𝐼 adalah segitiga tumpul.

Definisi 6.4
G I
Segitiga Tumpul adalah segitiga yang
salah satu sudutnya tumpul.

K ∆𝐽𝐾𝐿 adalah segitiga sama sudut

Definisi 6.5
Segitiga Sama Sudut adalah segitiga
yang ketiga sudutnya kongruen.

J L
Untuk setiap segitiga terdapat tiga ruas garis yang disebut garis tinggi.

Definisi 6.6
Garis Tinggi Segitiga adalah ruas garis dari titik ujung sudut ke titik F
pada sisi didepannya sedemikian hingga tegak lurus dengan sisi di depannya

Catatan:
Pada segitiga siku-siku terdapat dua
garis tinggi yang berimpit dengan sisi segitiga.
(Gambar a)

(Gambar a)

Pada segitiga tumpul terdapat dua garis tinggi yang dimiliki oleh
kaki-kakinya terletak pada perpanjangan sisi-sisinya ( Gambar b)

(Gambar b)
6.2 Segitiga Sama Kaki
Terdapat ribuan kubah berbentuk muka bumi
yang telah dibangun diseluruh penjuru dunia.
Salah satu yang terbesar dibangun pada tahun
1958. Bangunan ini merupakan fasilitas untuk
memperbaiki mobil di Batnon Rounge,
Lousiana.
Kubah ini berdiameter 117 meter dan tinggi 35
meter. Bangunan kubah ini juga dibangun
untuk Monteral Expo pada tahun 1967.
Kontruksi kubah dibangun menggunakan banyak sekali segitiga yang
bersesuaian. Banyak segitiga disini memiliki panjang sisi yang sama, yang
berarti bahwa segitga-segitiga tersebut segitiga sama sisi atau segitiga sama
kaki. (lihat Geometry in Our World, hal. 126)
Kita akan belajar sifat-sifat yang penting dari dua jenis segitiga pada
pelajaran berikut.

𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐶 𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐵 𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐶

Teorema 6.1 Jika sebuah segitiga sama kaki, maka segitiga tersebut
mempunyai sudut yang konkruen

Pembuktian
Diketahui : ∆ABC segitiga sama kaki dengan AB  AC
Akan Dibuktikan: B  C

Bukti : misalkan D adalah titik tengah BC .


Pernyataan Alasan
1. ABC adalah segitiga sama 1. Diketahui

kaki dengan AB  AC

2. D adalah titik tengah BC . 2. Setiap ruas garis mempunyai


satu dan hanya satu titik
tengah.
3. ABD  ACD 3. Ruas garis yang ditarik dari
ujung sudut ke titik tengah sisi
dihadapannya, membentuk
sepasang segitiga kongruen.
(Teorema 4.2)
4. B  C 4. CPCTC

Teorema 6.2 Jika sebuah segitiga sama sisi, maka segitiga tersebut
equiangular.

Pembuktian
A
Diketahui :∆ABC segitiga sama sisi.

AB  AC  BC C
B
Akan dibuktikan : ∆ABC segitiga sama sudut
A  B  C
Bukti
Pernyataan Alasan

1. AB  BC  AC 1. Definisi segitiga sama sisi

2. AB  AC maka B  C
2. Jika sebuah segitiga adalah
segitiga sama kaki, maka sudut
alasnya kongruen. (teorema 6-1)

3. AB  BC maka A  C
3. Teorema 6-1

4. B  A 4. Sifat transitif pada sudut


kongruen
5. A  B  C 5. Sifat transitif pada sudut
kongruen
6. ∆ABC merupakan segitiga sama 6. Definisi segitiga sama sudut
sudut

Jadi terbukti ABC sama sisi, maka memiliki tiga sudut dengan ukuran yang
sama.

Teorema 6.3 Jika dua sudut sebuah segitiga adalah kongruen maka sisi-
sisi yang berhadapan dengan sudut tersebut kongruen.

Pembuktian
Misal ABC dengan B  C
Diketahui : B  C

Akan dibuktikan AB  AC  BC

Buat garis tinggi dari titik sudut A ke BC sehingga diperoleh titik D.


Akibatnya terdapat dua segitiga yaitu BDA dan CDA
Pernyataan Alasan
1. B  C 1. Diketahui

2. D adalah titik tengah BC 2. Setiap ruas garis hanya


memiliki satu dan hanya satu
titik tengah

3. AD  AD 3. Berimpit

4. ABD  ACD 4. Ruas garis yang ditarik dari


ujung sudut ke titik tengah sisi
dihadapannya, membentuk
sepasang segitiga kongruen.
(Teorema 4.2)
Sd-S-Sd

5. AB  AC 5. CPCTC

Sifat transitif kekongruenan segitiga.


Jika ABC  DEF dan DEF  GHI maka ABC  GHI .

Pembuktian:
Diketahui : ABC  DEF dan ∆𝐷𝐸𝐹 ≅ ∆𝐺𝐻𝐼
Akan dibuktikan : ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐺𝐻𝐼
Bukti:

C F

A B D E
F I

D E G H
Pernyataan Alasan
1. ABC  DEF dan 1. Diketahui
∆𝐷𝐸𝐹 ≅ ∆𝐺𝐻𝐼

2. AB  DE , BC  EF , AC  DF 2. CPCTC

DE  GH , EF  HI , DF  GI

3. AB  GH 3. Sifat transitif ruas garis


kongruen
BC  HI

AC  GI

4. ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐺𝐻𝐼 4. Teorema SSS

6.3 Ukuran Sudut dalam Sebuah Segitiga

Pola dan desain geometri menarik dan


penting untuk mendekorasi interior.
(lihat Geometry in Our World, hal. 40).
Banyak pola ketika menguraikan
dengan hati-hati, membangun bentuk
sekitar segitiga secara berulang-ulang.
Teorema pada bagian ini menjelaskan
tentang bagian segitiga yang diberi
kualitas pola.

Dalam bagian 2 kita ditunjukkan bahwa jika sudut-sudut sebuah


segitiga dipotong dan disusun bersama-sama, jumlah sudut-sudut adalah
180°.
Teorema 6.4 Jumlah ukuran sudut-sudut pada segitiga adalah 180o

Pembuktian
Diketahui : Segitiga ABC

Akan Dibuktikan : mA  mB  mC  180 0

Bukti : Buatlah sebuah garis 𝑙 melalui A sejajar dengan

BC , dan gunakan teorema hubungan garis


sejajar dan melintang.
Pernyataan Alasan
1. Misalkan l sebuah garis melalui A 1. Konstruksi
sejajar terhadap BC .

2. ∠1 ≅ ∠𝐵 2. Jika dua garis sejajar, maka


∠2 ≅ ∠𝐶 sudut dalam berseberangannya
kongruen

3. m1  mA  m2  180 o 3. Definisi antara sinar-sinar dan


postulat sepasangan garis.
4. mB  mA  mC  180 o 4. Subtitusi

Teorema 6.5 Sudut-sudut pada segitiga sama sisi masing – masing


memiliki ukuran sudut 60o

C
Pembuktian

Diketahui : ∆𝐴𝐵𝐶 sama sisi maka ̅̅̅̅


𝐴𝐵 ≅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴𝐶 ≅ 𝐵𝐶
Akan dibuktikan : 𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐶 = 600
A B
Bukti :
Pernyataan Alasan

1. mA  mB  mC  180 0 1. Jumlah ukuran sudut-sudut


pada segitiga adalah 180o
(teorema 6.4)
2. mA  mB  mC 2. Jika sebuah segitiga adalah
sama sisi, maka segitiga
tersebut equiangular
(teorema 6-2)
3. 𝑚∠𝐴 + 𝑚∠𝐴 + 𝑚∠𝐴 = 1800 3. Subtitusi
⟺ 3 𝑚∠𝐴 = 1800
⟺ 𝑚∠𝐴 = 600

4. mA  60 4. Ukuran sudut


o

5. 𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐶 = 600 5. Subtitusi

Teorema 6.6 Ukuran sudut luar pada segitiga adalah sama dengan
jumlah besar dua sudut dalamnya

Teorema diiatas ini sangat berguna


ketika memecahkan masalah geometri
tertentu. Hal ini dinyatakan dan
diilustrasikan sebagai berikut.
𝑥 = 𝑎 + 𝑏, 𝑥 adalah sudut besar
𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 adalah besar sudut dalam yang
jauh.

Bukti :

Misalkan x adalah ukuran sudut luar segitiga, dan a, b, c adalah ukuran


sudut dalam segitiga. Berdasarkan teorema 6-4 jumlah ukuran sudut-
sudut segitiga adalah 1800

𝑚∠𝑎 + 𝑚∠𝑏 + 𝑚∠𝑐 = 1800


⟺ 𝑚∠𝑐 = 180 − 𝑚∠𝑎 − 𝑚∠𝑏

Akan dibuktiakn bahwa 𝑚∠𝑥 = 𝑚∠𝑎 + 𝑚∠𝑏

Bukti:

𝑚∠𝑥 + 𝑚∠𝑐 = 180

𝑚∠𝑥 = 180 − 𝑚∠𝑐

= 180 − (180 − 𝑚∠𝑎 − 𝑚∠𝑏)

𝑚∠𝑥 = 𝑚∠𝑎 + 𝑚∠𝑏

6.4 Teorema Kekongruenan AAS ( Sudut – Sudut – Sisi)

Bajak laut yang merupakan seorang ahli ukur, sedang frustasi dan
meletakkan tiga buah batu besar kemudian menulis syair seperti diatas.
Pada segitiga berikut, jika dua sudut dan satu sisi yang berhadapan
dari sudut dalam segitiga kongruen dengan dua sudut dan sisi yang sesuai
dari segitiga kedua maka dua segitiga tersebut dikatakan kongruen.
Gunakan kertas minyak untuk menjiplak agar kalian yakin bahwa segitiga
tersebut merupakan segitiga yang kongruen.

J
B
C
K
F

A
E M
F L

D N

Kesimpulanmu seharusnya setuju dengan teorema Sudut-Sudut-


Sisi (AAS).

Teorema 6.7 Teorema AAS Jika dua sudut dan sebuah sisi yang
berhadapan dengan salah satu sudut tersebut dalam
segitiga kongruen dengan dua sudut dan sisi yang
bersesuaian pada segitiga kedua, maka kedua segitiga
tersebut kongruen.

Pembuktian
Diketahui : ABC dan DEF dengan
∠𝑨 ≅ ∠𝑫
∠𝑩 ≅ ∠𝑬
BC  EF
Akan dibuktikan : ABC  DEF
Bukti : Akan digunakan informasi yang sudah diberikan
untuk menunjukkan bahwa ∠C ≅ ∠F dan
kemudian menggunakan postulat ASA.

C F

A B D E
Pernyataan Alasan
1. A  D , B  E 1. Diketahui

2. mA  mB  mC  180 0 2. Jumlah ukuran tiga sudut


pada segitiga adalah 180o
mD  mE  mF  180 0
3. mA  mB  mC  3. Subtitusi
mD  mE  mF
4. mC  mF 4. Persamaan kelengkapan
pengurangan
5. C  F 5. Definisi kekongruenan sudut
6. BC  EF 6. Diketahui
7. ABC  DEF 7. Postulat ASA

Teorema 6.8 Teorema HA Jika hypotenuse dan salah satu sudut


lancip pada suatu segitiga siku-siku adalah kongruen
dengan hypotenuse dan salah satu sudut lancip segitiga
siku-siku yang lain, maka segitiga-segitiga tersebut
kongruen.

C F

) )
A B D E

Pembuktian

Diketahui : ∆𝐴𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐷𝐸𝐹 segitiga siku-siku


̅̅̅̅ ≅ 𝐷𝐹
𝐴𝐶 ̅̅̅̅ dan ∠𝐴 ≅ ∠𝐷.
Akan Dibuktikan : ∆𝐴𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐷𝐸𝐹 segitiga siku-siku
Bukti :
Pernyataan Alasan

1. A  D , AC  DF 1. Diketahui

2. mB  mE  900 2. Definisi sudut siku-siku

3. B  E 3. Definisi sudut kongruen


4. ABC  DEF 4. Teorema AAS

6.5 Teorema Kekongruenan HL

Andaikan kamu ingin menempatkan


keranjang basket pada dinding diluar
ruangan. Bagaimana caramu
menempatkan keranjang basket jika anda
ingin sejajar dengan dindingnya?
Pegangan yang menghubungkan
keranjang basket dengan dinding itulah
yang terpenting dalam menjawab

Perhatikan pasangan segitiga berikut.

GI  JL I
AC  DF C
GH  JK
BC  EF

G H
A B
L
F

J K
D E
Gunakan kertas minyak untuk menyimpulkan:

ABC  DEF GHI  JKL


Teorema 6.9 Teorema HL Jika sisi miring (hipotenusa) dan sebuah
kaki segitiga siku-siku pertama kongruen dengan sisi
miring (hipotenusa) dan sebuah kaki segitiga siku-siku
kedua maka segitiga – segitiga tersebut kongruen.

Pembuktian
Diketahui : ABC dan DEF

dengan B dan E sudut siku-siku. BC  EF

dan AC  DF .
Akan dibuktikan : ABC  DEF
Bukti : C F

A B D G
E
Pernyataan Alasan
1. Gambar ⃗⃗⃗⃗⃗
DE 1. Konstruksi

2. Pilih G pada DE sehingga EG  AB 2. Pilih titik G

3. ABC dan DEF adalah sudut 3. Diketahui


siku-siku
4. GEF adalah sudut siku-siku 4. Jika salah satu pasangan sudut linier
adalah sudut siku-siku, maka sudut
yang lain adalah siku-siku.
5. mABC  mDEF  mGEF  90o 5. Definisi sudut siku-siku

6. ABC  DEF  GEF 6. Definisi tentang Kekongruenan sudut

7. BC  EF 7. Diketahui

8. ABC  GEF 8. Postulat SAS


̅̅̅̅ ≅ 𝐴𝐶
9. 𝐺𝐹 ̅̅̅̅ 9. CPCTC
Pernyataan Alasan

10. AC  DF 10. Diketahui

11. GF  DF 11. Sifat transitif tentang kekongruenan


Ruas garis.
12. ∆𝐷𝐹𝐺 adalah segitiga sama kaki 12. Definisi Segitiga sama kaki
13. FDE  FGE 13. Jika sebuah segitiga adalah segitiga
sama kaki, maka kedua sudut pada
alasnya adalah kongruen. (Teorema
6-1)

14. EF  EF 14. Sifat reflektif kekongruenan ruas


garis
15. ∆𝐺𝐸𝐹 ≅ ∆𝐷𝐸𝐹 15. Teorema AAS
16. ABC  DEF 16. Sifat transitif kekongruenan
segitiga.

Teorema 6.10 Jika titik P memiliki jarak yang sama terhadap sepasang
titik A dan titik B, maka titik P terletak padagaris sumbu
̅̅̅̅̅ Sebaliknya sebuah titik pada garis sumbu
terhadap 𝐴𝐵.
̅̅̅̅
terhadap 𝐴𝐵 memiliki jarak yang sama dari titik A dan B.

Pembuktian I
Jika titik P memiliki jarak yang sama terhadap sepasang titik A dan B,
maka titik P terletak pada garis sumbu ̅̅̅̅
𝐴𝐵
Diketahui ̅̅̅̅ = 𝐵𝑃
: 𝐴𝑃 ̅̅̅̅
Akan dibuktikan : titik P terletak pada garis sumbu terhadap ̅̅̅̅
𝐴𝐵
Pernyataan Alasan

1. ̅̅̅̅
𝐴𝑃 = ̅̅̅̅
𝐵𝑃 Diketahui
̅̅̅̅
2. Tarik garis tinggidari titik P ke titik Q yang Konstruksi𝑃𝑄
̅̅̅̅
tegak luruspada𝐴𝐵
3. ̅̅̅̅
𝑃𝑄 ⊥ ̅̅̅̅
𝐴𝐵 Definisi garis tinggi
4. ∠𝐴𝑄𝑃 dan ∠𝐵𝑄𝑃 sudut siku-siku Definisi dua garis yang saling
tegak lurus.
5. AQP dan BQP adalah segitiga siku-siku Definisi segitiga siku-siku

6. PQ  PQ
Sifat reflektif ruas garis

7. AQP  BQP Teorema HL

8. AQ  QB CPCTC

9. Q adalah titik tengah ̅̅̅̅


𝐴𝐵 Definisi titik tengah ruas garis

10. ⃡⃗⃗⃗ ̅̅̅̅


PQ garis sumbu pada𝐴𝐵 Definisi garis sumbu
̅̅̅̅
11. P terletak di garis sumbu terhadap 𝐴𝐵
⃡⃗⃗⃗
PQ memuat titik P

Pembuktian II
Sebaliknya, sebuah titik pada garis sumbu terhadap AB memiliki jarak
yang sama dari titik A dan B.
Diketahui ⃡⃗⃗⃗ terhadap
: titik P terletak pada garis sumbu PQ
̅̅̅̅̅
𝐴𝐵.
Akan dibuktikan ̅̅̅̅ = 𝐵𝑃
: 𝐴𝑃 ̅̅̅̅
Bukti
Pernyataan Alasan
1. ⃡⃗⃗⃗
PQ garis sumbu terhadap ̅̅̅̅
𝐴𝐵 1. Diketahui

̅̅̅̅ dan 𝑃𝐵
2. Buat 𝐴𝑃 ̅̅̅̅ 2. Konstruksi
3. ̅̅̅̅
𝑃𝑄 ⊥ ̅̅̅̅
𝐴𝐵 3. Definisi garis sumbu

4. mAQP  mBQP  90 o 4. Postulat pasangan segaris

5. AQ  QB 5. Definisi garis sumbu

6. PQ  PQ 6. Sifat refleksif ruas garis

7. AQP  BQP 7. Teorema SAS

8. AP  PB 8. CPCTC

9. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴𝑃 = 𝐵𝑃 9. Definisi ruas garis kongruen
SIMPULAN
Kita dapat mengklasifikasikan segitiga berdasarkan ukuran sisi atau dengan
ukuran ( besar) sudutnya
 Klasifikasi segitiga berdasarkan ukuran sudutnya
1. Segitiga lancip (Acute triangle)
2. Segitiga tumpul(Obtuse triangle)
3. Segitiga Siku- siku (Right triangle)
4. Segitiga sama sudut( Equiangular triangle)

 Klasifikasi segitiga berdasarkan ukuran sisinya


1. Segitiga sembarang(scalene triangle)
2. Segitiga samakaki(isosceles triangle)
3. Segitiga samasisi(equilateral triangle)

Beberapa teorema dalam sagitiga samakaki, jumlah ukuran sudut segitiga,


teorema AAS, dan teorema HLadalah sebagai berikut:
Teorema 6.1 Jika sebuah segitiga adalah segitiga sama kaki, maka sudut
alasnya kongruen.
Teorema 6.2 Jika sebuah segitiga adalah sama sisi, maka segitiga tersebut
equiangular.
Teorema 6.3 Jika dua sudut pada sebuah segitiga adalah kongruen maka sisi-
sisi berhadapan dengan sudut tersebut kongruen.
Teorema 6.4 Jumlah ukuran sudut-sudut pada segitiga adalah 180o.
Teorema 6.5 Sudut-sudut pada segitiga sama sisi masing-masing memiliki
ukuran sudut 600.
Teorema 6.6 Ukuran sudut luar pada segitiga adalah sama dengan jumlah
ukuran dua sudut dalam jauh.
Teorema 6.7 Teorema AAS. Jika dua sudut dan sebuah sisi yang berhadapan
dengan salah satu sudut tersebut dalam segitiga kongruen dengan
dua sudut dan sisi yang bersesuaian pada segitiga kedua, maka
kedua segitiga tersebut kongruen.
Teorema 6.8 Teorema HA. Jika sisi miring dan salah satu sudut lancip pada
suatu segitiga siku-siku kongruen dengan sisi miring dan salah
satu sudut lancip segitiga siku-siku yang lain, maka segitiga-
segitiga tersebut kongruen.
Teorema 6.9 Teorema HL. Jika sisi miring dan satu kaki segitiga siku-siku
kongruen dengan sisi miring dan satu kaki segitiga siku-siku
kedua, maka segitiga-segitiga tersebut kongruen.
Teorema 6.10 Jika titik P memiliki jarak yang sama terhadap sepasang titik A

dan B, maka titik P terletak pada garis sumbu terhadap AB .

Sebaliknya, sebuah titik pada garis sumbu terhadap AB memiliki


jarak yang sama dari titik A dan B.

DAFTAR PUSTAKA

Clemens, Stanley J et al. 1980. Geometry with Applications and Problem


Solving. California: Addison-Wesley Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai