Anda di halaman 1dari 15

MK PENDIDIKAN MATEMATIKA DI KELAS TINGGI

Bangun-bangun datar, kesebangunan dan kongruensi segitiga

Dosen Pengampu: Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd.,M.For

Disusun Oleh :
Nama : Ni Nyoman Ayu Dhyana Radha Patni
NIM : 2111031294
Absen : 28
Kelas : 3O

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Titik, Garis, Sinar Garis dan Ruas Garis

a. Titik
Titik merupakan suatu hal yang tidak memiliki dimensi, titik tidak memiliki
panjang, lebar, tinggi dan titik itu bersifat abstrak.

b. Garis
Garis merupakan suatu kumpulan titik-titik yang tidak terbatas, sehingga
terbentuklah yang disebut dengan garis.

c. Sinar garis
Sinar garis yaitu kumpulan titik-titik yang memiliki satu sisi titik pangkal, dan
memiliki satu sisi yang tidak terbatas.

d. Ruas garis
Ruas garis adalah kumpulan titik-titik yang memiliki dua titik pangkal pada kedua
ujung sisi.
e. Bidang
Bidang adalah suatu bangun yang dibentuk oleh kumpulan titik-titik yang
membentuk suatu daerah. Bidang merupakan perluasan dari garis-garis yang
terhubung menjadi satu permukaan datar.

2. Sudut
Sudut diartikan sebagai gabungan dua sinar berpangkal sama yang arahnya tidak
berlawanan. Pangkal sinar disebut titik sudut. Atau sudut adalah gabungan dua buah
sinar yang titik pangkalnya bersekutu.
a. Macam-macam sudut
1) Sudut lancip
Sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang dari 90 ̊.

2) Sudut siku-siku
Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya sama dengan 90 ̊
3) Sudut tumpul
Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya lebih dari 90 ̊ tetapi kurang dari
180 ̊

4) Sudut lurus
Sudut lurus adalah sudut yang besarnya sama dengan 180 ̊
3. Hubungan dua sudut
Definisi kesejajaran
Dua garis Ɩ dan m dikatakan sejajar (Ɩ//m) jika mereka tidak mempunyai titik sekutu
(titik berpotongan) pada bidang yang sama.

p
l q
A
m

(a) (b)
Pada Gambar diatas (a) garis Ɩ dan m sejajar (Ɩ// m) dan pada Gambar 3.7 (b) garis p
memotong q di titik A.
Aksioma 4 (kesejajaran) : melalui sebuah titik P di luar sebuah garis Ɩ ada tepat
satu garis m yang sejajar dengan garis Ɩ.
p m

Gambar diatas merupakan gambar garis m melalui titik P dan sejajar Ɩ.


1) Sudut suplemen (pelurus)
Jika sinar garis OA berlawanan dengan garis OB dan O bukan OA dan Bukan OB
maka dikatakan ∠AOC suplemen ∠COB atau ∠COB sumplemen ∠AOC

C
A O B
Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa, dua sudut saling bersuplemen
(berpelurus), jika jumlah kedua sudut itu adalah 180 ̊ .
2) Sudut kongruen
Dapat dinyatakan bahwa dua sudut atau lebih dikatakan kongruen adalah bila
sudut-sudut itu mempunyai ukuran yang sama besar.
Berdasarkan uraian di atas dan sesuai dengan gambar 3.19, sudut siku- siku dapat
dipandang sebagai sudut yang kongruen dengan suplemennya. ∠AOC≡ ∠COB
dan ∠AOC suplemen ∠COB maka ∠AOC dan ∠COB masing- masing adalah
sudut siku-siku.

A O B

3) Sudut komplemen (berpenyiku)


Telah diketahui bahwa, ukuran sebuah sudut siku-siku adalah 90 ̊. Karena itu,
dapat dinyatakan bahwa dua sudut saling berkomplemen (berpenyiku), jika jumlah
kedua sudut itu adalah 90 ̊

Aksioma 5 : Semua sudut lurus adalah sama besar. Akibat aksioma ini dapat juga
dinyatakan bahwa semua sudut siku-siku adalah sama besar.
Aksioma 6 : Apabila dua garis dipotong oleh garis lain, dan terdapat dua
sudut sehadap yang sama besar, maka kedua garis tadi sejajar. Akibatnya, dua
garis itu juga sejajar apabila terdapat: dua sudut dalam berseberangan yang sama
besar, atau dua sudut luar berseberangan yang sama besar, atau dua sudut dalam
sepihak
yang berjumlah 180o, atau dua sudut luar sepihak yang berjumlah 180 o. Aksioma
7 : Apabila dua garis sejajar dipotong oleh garis yang lain, maka setiap pasang
sudut sehadapnya sama besar.
Akibatnya: Setiap pasang sudut dalam berseberangan sama besar, setiap pasang
sudut luar berseberangan sama besar, setiap pasang sudut dalam sepihak
berjumlah 180o, dan setiap pasang sudut luar sepihak berjumlah 180o.

4. Bangun datar
Berbagai bentuk bangun datar yang dibahas pada bab ini adalah seperti yang tampak
pada gambar berikut.

a. Segitiga
Segitiga merupakan model bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis. Segitiga
bisa dikelompokkan menurut tiga hal yaitu menurut panjang sisinya, besar
sudutnya, dan besar sudut beserta panjang sisinya.
1). Segitiga Menurut Panjang Sisinya
 Segitiga Sembarang
Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang.
 Segitiga samakaki
 Segitigasamasisi
Segitiga samasisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang (kongruen).
2). Segitiga Menurut Besar Sudutnya
 Segitiga lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang semua sudutnya lancip. Sudut lancip adalah
sudut yang besarnya diantara 00 dan 900.

Pada segitiga lancip di atas:  A,  B, dan  C semuanya lancip


 Segitiga tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul. Perlu ditegaskan
di sini hanya satu sudut yang tumpul. Anda pasti masih ingat bahwa sudut tumpul
adalah sudut yang besarnya diantara 900 dan 1800.

 Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku.

Pada gambar di atas ABC siku-siku yaitu 900.

b. Segiempat
Segiempat adalah sebuah model bangun datar yang dibatasi oleh empat ruas garis.
Segiempat dapat diberi nama dengan menggunakan huruf kapital berurutan
searah putaran jarum jam atau sebaliknya. Setiap pertemuan dua sisi
menghasilkan sudut. Titik sudut adalah titik pertemuan dua sisi. Jika dua titik
sudut yang tidak terletak pada satu sisi dihubungkan dengan sebuah ruas garis,
maka ruas garis itu disebut diagonal. Bangun-bangun datar segiempat seperti:
persegi, persegi panjang, layang-layang, jajar genjang, belah ketupat,
dantrapezium adalah bangun-bangun datar segiempat yang istimewa
 Persegi Panjang
Pada persegi panjang KLMN, KL = NM, KN = LM, dan semua sudutpersegi
panjang adalah 90 0 .
Sifat-sifat khusus yang lainpersegi panjang adalah:
1)  Diagonal-diagonal pada persegi panjang adalah sama panjang.

2)  Diagonal-diagonal pada persegi panjang saling membagi dua sama panjang.


 Persegi

Pada persegi ABCD di atas AB = BC = CD = AD dan tiap sudut pada persegi


merupakan sudut siku-siku. Ada sifat-sifat yang spesifik pada sebuah persegi
yaitu:
a)  Diagonal-diagonal pada persegi sama panjang.
b)  Diagonal-diagonal pada persegi saling membagi sama panjang.
c)  Diagonal-diagonal pada persegi saling berpotongan tegak lurus, membentuk
sudut 900.
d)  Diagonal-diagonal persegi membagi dua sudut-sudut persegi menjadi dua
bagian sama besar yaitu 450.
Sifat a dan b dimiliki oleh persegi panjang sehingga persegi adalah bentuk khusus
dari persegi panjang.
 Jajar genjang

Jajar genjang adalah suatu segi empat yang kedua pasang sisi yang berhadapan
sejajar dan sama panjang.
Sisi AB sejajar dengan DC dan sisi AD sejajar dengan BC. Berdasarkanhal ini
dapat ditemukan beberapa sifat penting pada jajar genjang yaitu:
Pada jajar genjang sisi yang berhadapan sama panjang. Sifat ini dimasukkan
kedalam definisi karena sifat ini merupakan akibat dari sisi-sisi yang sejajar.
Pada jajar genjang diagonal-diagonalnya saling berpotongan dan membagi dua
sama besar. Sudut-sudut yang berhadapan pada jajar genjang sama besar. Sudut-
sudut yang berdekatan pada jajar genjang berjumlah 1800.
 Trapesium
Trapesium adalah bangun dua dimensi berbentuk segiempat yang mempunyai
sepasang sisi yang sejajar. Ada 3 jenis trapesium, yaitu:
1)  Trapesium sama kaki.
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang memiliki pasangan sisi yang sama
panjang.
2)  Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku adalah trapesium yang memiliki sudut siku-siku.
3)  Trapesium sembarang
Trapesium sembarang adalah trapesium yang sisinya tidak beraturan.

 Belah ketupat
Belah ketupat merupakan segiempat yang semua sisinya sama panjang. Belah
ketupat memiliki sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Sehingga dapat
didefinisikan bahwa belah ketupat adalah jajar genjang yang semua sisinya sama
panjang.
Sifat-sifat belah ketupat adalah sebagai berikut.
1)  Diagonal-diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
2)  Diagonal-diagonal pada belah ketupat saling membagi dua sama panjang.
3)  Diagonal-diagonal belah ketupat membagi sudut- sudut yang berhadapan
menjadi dua bagian sama besar.

 Layang-layang

Layang-layang merupakan segiempat yang sepasang sisi berdekatannya sama


panjang.
Sifat-sifat layang-layang:
1)  Diagonal terpanjang membagi dua sudutnya menjadi dua bagian sama besar.
2)  Sudut-sudut yang berhadapan yang dilalui diagonal terpendek sama besar.
3)  Diagonal-diagonal pada layang-layang saling berpotongan tegak lurus.
c. Lingkaran
1). Pengertian
Suatu lingkaran (termasuk kurva tertutup sederhana) adalah himpunan semua
titik pada bidang yang mempunyai jarak yang sama dengan suatu titik tetap
(yang disebut titik pusat lingkaran).
2). Unsur-unsur Lingkaran
Ada beberapa istilah tentang unsur-unsur sebuah lingkaran, diantaranya: titik
pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, juring, dan apotema.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

a). Titik pusat


Titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran.

Pada gambar di samping, titik O merupakan titik pusat lingkaran, dengan


demikian lingkaran tersebut dinamakan lingkaran O.

b). jari-jari (r) dan diameter (d)


Jari-jari lingkaran adalah garis dari titik pusat lingkaran kelengkungan lingkaran.
Sedangkan Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada
lengkungan lingkaran dan melalui titik pusat.

Nilai diameter merupakan dua kali nilai jari-jarinya, ditulis bahwa d = 2r.
c). Busur
Dalam lingkaran, busur lingkaran adalah garis lengkung yang merupakan bagian
keliling lingkaran dan dibatasi oleh dua titik sebarang pada keliling lingkaran
tersebut.
d). Tali Busur

Tali busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan
dua titik pada keliling lingkaranO.

e). Tembereng
Tembereng adalah bagian luas daerah lingkaran yang dibatasi oleh sebuah busur
dan sebuah tali busur.

f). Juring
Juring lingkaran adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah
jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari lingkaran
tersebut.
h). Apotema
Pada sebuah lingkaran, apotema merupakan garis yang menghubungkan titik
pusat lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut. Garis yang dibentuk bersifat
tegak lurus dengan tali busur.

5. Menentukan letak titik pada suatu bidang koordinat kartesius


Bidang kartesius adalah suatu bidang datar yang terdiri dari dua sumbu koordinat
yang saling tegak lurus, yaitu sumbu tegak dan sumbu mendatar. Pada artikel kali ini
akan dijelaskan bagaimana cara menentukan posisi/letak titik koordinat pada bidang
kartesius. Sumbu mendatar pada bidang kartesius dinamakan sumbu x dan sumbu
tegak dinamakan sumbu y. Sumbu x dan sumbu y berpotongan tegak lurus di titik O
atau pangkal koordinat. Untuk menentukan titik koordinat pada bidang kartesius, kita
dapat membacanya dimulai dari sumbu x, kemudian sumbu y. Posisi titik koordinat
pada bidang kartesius dinyatakan dalam (x,y). Bilangan x dinamakan absis, untuk
menentukan posisi titik koordinat yang searah sumbu x. Sedangkan bilangan y
dinamakan ordinat, untuk menentukan posisi titik koordinat searah dengan sumbu y.

1) Cara menentukan letak titik pada suatu bidang koordinat kartesius

Bidang kartesius terbagi menjadi 4 kuadran, berikut penjelasannya:


 Kuadran I adalah area di atas sumbu x dan di kanan sumbu y. Area ini
merupakan letak bilangan-bilangan bulat positif. Dimana bilangan x adalah
bilangan positif dan bilangan y juga merupakan bilangan positif (x,y)
 Kuadran II adalah area di atas sumbu x dan di kiri sumbu y. Area ini
merupakan letak bilangan-bilangan bulat negatif dan positif. Dimana bilangan
x adalah bilangan negatif dan bilangan y adalah bilangan positif (-x,y)
 Kuadran III adalah area di bawah sumbu x dan di kiri sumbu y. Area ini
merupakan letak bilangan-bilangan bulat negatif dan negatif. Dimana bilangan
x adalah bilangan negatif dan bilangan y juga merupakan bilangan negatif (-x,-
y)
 Kuadran IV adalah area di bawah sumbu x dan di kanan sumbu y. Area ini
merupakan letak bilangan-bilangan bulat posisit dan negatif. Dimana bilangan
x adalah bilangan positif dan bilangan y adalah bilangan negatif (x,-y)

Setelah mengetahui posisi kuadran pada bidang kartesius, berikut akan dijelaskan
cara menentukan suatu titik koordinat pada bidang kartesius. Untuk menentukan
letak suatu titik koordinat pada bidang kartesius, langkah-langkah yang harus
diperhatikan adalah:
 Memahami bahwa titik koordinat ditulis dalam bentuk (x,y), dimana bilangan
pertama mewakili sumbu x dan bilangan kedua mewakili sumbu y
 Mengetahui posisi sumbu x, posisi sumbu y, dan posisi titik pusat (0)
 Dapat mengurutkan bilangan dari terkecil sampai yang terbesar, mulai dari
bilangan negatif, bilangan nol dan bilangan positif
 Menentukan letak suatu titik koordinat dengan benar yang terhubung pada
sumbu x dan sumbu y pada bidang kartesius

Contoh:
Sebuah bangun datar terbentuk oleh 4 titik koordinat sebagai berikut:
A (4,2), B (-4,3), C (-3,-2), D (5,-3) Apakah nama bangun datar tersebut?

Pembahasan:
 Menentukan Titik A (4,2)
Langkah pertama yaitu menentukan angka 4 pada sumbu x positif
Kemudian menentukan angka 2 pada sumbu y positif
Tarik garis bantu secara tegak lurus pada sumbu x di posistif angka 4
Tarik garis bantu secara mendatar pada sumbu y posisit di angka 2
Pertemuan antara garis bantu tersebut merupakan letak titik A (4,2)
 Menentukan Titik B (-4,3)
Langkah pertama yaitu menentukan angka 4 pada sumbu x negatif
Kemudian menentukan angka 3 pada sumbu y positif
Tarik garis bantu secara tegak lurus pada sumbu x negatif di angka 4
Tarik garis bantu secara mendatar pada sumbu y posistif di angka 3
Pertemuan antara garis bantu tersebut merupakan letak titik B (-4,3)
 Menentukan Titik C (-3,-2)
Langkah pertama yaitu menentukan angka 3 pada sumbu x negatif
Kemudian menentukan angka 2 pada sumbu y negatif
Tarik garis bantu secara tegak lurus pada sumbu x negatif di angka 3
Tarik garis bantu secara mendatar pada sumbu y negatif di angka 2
Pertemuan antara garis bantu tersebut merupakan letak titik C (-3,-2)
 Menentukan Titik D (5,-3)
Langkah pertama yaitu menentukan angka 5 pada sumbu x positif
Kemudian menentukan angka 3 pada sumbu y negatif
Tarik garis bantu secara tegak lurus pada sumbu x positif di angka 5
Tarik garis bantu secara mendatar pada sumbu y negatif di angka 3
Pertemuan antara garis bantu tersebut merupakan letak titik D (5,-3)

Jadi, nama bangun datar yang terbentuk oleh titik koordinat A (4,2), B (-4,3),
C (-3,-2), D (5,-3) adalah jajar genjang.
6. Kesebangunan
Dua bangun dikatakan sebangun, apabila:
a. Kedua bangun itu memiliki ukuran sudut yang seletak sama besar.
b. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama

Perbandingan Garis
Perhatikan gambar 3.59, apabila DE//AB maka:

a. CD : DA = CE : EB
b. CD:CA=CE:CB
c. CD:CA=DE:AB

Contoh soal

Hitunglah panjang BE dan BC?


Jawaban.
Contoh soal kesebangunan segitiga di atas dapat diselesaikan dengan cara seperti
berikut:

BC / AB = EC / DE
BC / 10 = 16 / 8
BC = (16 x 10) / 8
BC = 20 cm

Maka, Panjang BE = BC – EC = 20 – 16 cm = 4 cm
Jadi panjang BE = 4 cm dan panjang BC = 20 cm.

7. Kongruensi segitiga
Dua segitiga disebut kongruen (sama dan sebangun) apabila kedua segitiga itu dapat
diperimpitkan. Dua sisi atau dua sudut yang berimpit disebut dua sisi atau dua sudut
yang bersesuaian pada kedua segitiga itu. Sisi yang bersesuaian berhadapan dengan
sudut yang bersesuaian, dan sebaliknya. Apabila dua segitiga kongruen, jelas bahwa
dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan dua sudut yang bersesuaian sama besar.
Sedangkan dihadapan sisi-sisi yang sama terletak sudut-sudut yang sama pula,
demikian sebaliknya. Lambang untuk kongruen ialah ≅ .
Dalil 1: Apabila dua segitiga memiliki satu sisi yang sama panjang sedangkan kedua
sudut pada sisi segitiga itu sama besar, maka kedua segitiga itu adalah kongruen (sd.
s. sd).

8. Memecahkan masalah geometri berkaitan dengan kongruensi

1) Diketahui dua buah layang-layang!

Jika kedua layang-layang tersebut adalah kongruen maka sudut H adalah


a. 500
b. 550
c. 600
d. 750

Pembahasan
Karena kedua layang-layang tersebut sebangun, maka:
A = E = 1200
B = F = 400
C = G = 1200
D = H = 60 0

Jawaban : C

2) Jika diketahui dua bidang persegi panjang


Persegi Panjang ABCD sebanding persegi Panjang EFGH, maka Panjang FG adalah
a. 6 cm
b. 8 cm
c. 9 cm
d. 10 cm

Pembahasan :
Karena sebanding berlaku

4FG = 24
FG = 6 cm
Maka, Panjang FG adalah 6 cm.

Jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai