Pd
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Geometri
Judul Kegiatan Belajar KB 1. Geometri Datar
(KB) KB 2. Geometri Ruang
KB 3. Transformasi Geometri
KB 4. Pembelajaran Geometri
23. Secara umum, keliling bangun datar merupakan jumlahan ukuran sisi-sisi
terluar yang membentuk suatu bangun.
24. Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang bertemu pada kedua ujungnya,
dan merupakan himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap titik
tertentu.
25. Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan sebuah titik pada
lingkaran dengan titik pusat lingkaran,
26. Jari- jari lingkaran biasanya disimbolkan dengan(radius),
27. Tali busur lingkaran adalah ruas garis yang titik awal dan akhirnya terletak
pada lingkaran.
28. Apotema ialah jarak dari titik pusat ke tali busur
29. Sebagian dari lingkaran yang terletak di antara kedua ujung tali busur disebut
busur
30. Juring dibatasi oleh dua jari jari dan busur.
31. Tembereng dibatasi oleh tali busur dan busur.
32. Garis singgung adalah garis yang mempunyai persekutuan dengan lingkaran
pada dua buah titik yang berimpitan. Titik tersebut yang disebut sebagai titik
singgung.
33. Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran.
34. Sudut keliling ialah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan
pada lingkaran. Besarnya sebuah busur lingkaran adalah besarnya sudut pusat
pada busur itu.
35. Sudut keliling =12busurnya
36. Titik, garis, dan bidang termasuk objek atau unsur geometri yang tidak
didefinisikan (undefine terms) atau dikenal juga dengan pengertian pangkal.
37. Bangun datar adalah bangun dua dimensi yaitu panjang dan lebar, dan tidak
mempunyai tinggi atau tebal.
38. Bangun datar adalah bagian dari bidang datar. Bangun datar tidak hanya
dibatasi oleh garis-garis lurus saja, tetapi juga bisa dibatasi lengkung. Bangun
datar adalah bangun dua dimensi yaitu panjang dan lebar, dan tidak
mempunyai tinggi atau tebal.
KB 2. Geometri Ruang
1. Kedudukan titik, Garis dan bidang dalam ruang.
Gabungan kedudukan ketiga unsur tersebut dalam ruang dapat membentuk
beberapa hubungan, yaitu:
Hubungan antara dua bidang
Hubungan antara dua buah garis
Konsep persekutuan antar objek dalam ruang (persekutuan antara 2
bidang, persekutuan antara 2 garis, persekutuan antara garis dan bidang).
Persekutuan hanya dapat terjadi pada dua garis, garis dan bidang, dua
bidang, yang tidak sejajar.
Dalam bangun ruang, rusuk merupakan persekutuan dari dua bidang.
Sedang titik sudut merupakan persekutuan dari tiga bidang.
Dua garis sejajar jika terletak pada satu bidang yang sama.
Garis m sejajar dengan bidang U jika terdapat garis g di U dan 𝑔∥𝑚.
Ketegaklurusan
KB 3. Transformasi Geometri
1. Transformasi geometri pada bidang adalah proses mengubah setiap titik
koordinat menjadi titik koordinat lain pada bidang tertentu.
2. Translasi adalah perpindahan atau pergeseran setiap titik dengan arah dan
jarak yang sama.
3. Pencerminan atau refleksi adalah transformasi yang memindahkan suatu titik
dengan menggunakan sifat benda dan bayangan pada cermin datar.
4. Jika titik (𝑎,), dicerminkan terhadap sumbu-𝑋 maka akan menghasilkan
pencerminan titik 𝑃′(𝑎′,𝑏′) dengan 𝑎′=𝑎 ( absis a tetap), dan 𝑏′=−𝑏 (ordinat b
menjadi kebalikannya/lawannya).
5. Jika titik P kita cerminkan terhadap sumbu 𝑌, maka sumbu Y merupakan
sebagai sumbu cermin dalam diagram kartesius. Jika titik (𝑎,) kita cerminkan
terhadap sumbu-𝑌, maka pencerminannya atau P’(𝑎′,𝑏′) adalah P’(-a,b).
6. Pencerminan titik pada bidang kartesius, dapat dikembangkan lagi terhadap
garis 𝑦=𝑥. Jika titik (𝑎,) dicerminkan terhadap garis y = x , akan diperoleh
bayangan 𝑃′(𝑎′,𝑏′), di mana 𝑎′=𝑏 dan 𝑏′=𝑎. 𝑃(𝑎,𝑏) dicerminkan terhadap y=x
𝑃′(𝑏,𝑎)
7. Pencerminan titik (𝑎,) terhadap garis 𝑦=−𝑥 menghasilkan bayangan 𝑃′(𝑎′,𝑏′)
dengan 𝑎′=−𝑏 dan 𝑏′=−𝑎.
8. Pencerminan titik 𝐴(𝑎,𝑏) terhadap titik asal 𝑂(0,0) menghasilkan bayangan 𝐴′
(𝑎′,𝑏′) dengan 𝑎′=−𝑎 dan 𝑏′=−𝑏
9. Pencerminan titik 𝐴(𝑎,𝑏) terhadap garis 𝑥=ℎ menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑎′,𝑏′)
dengan 𝑎′=2ℎ−𝑎 dan 𝑏′=𝑏
10. Pencerminan titik (𝑎,) terhadap garis 𝑦=𝑘 menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑎′,𝑏′)
dengan 𝑎′=𝑎 dan 𝑏′=2𝑘−𝑏.
11. Pencerminan titik (𝑎,) terhadap titik (𝑚,) menghasilkan bayangan
𝐴(2𝑚−𝑎,2𝑛−𝑏) dengan 𝑎′=2𝑚−𝑎 dan 𝑏′=2𝑛−𝑏.
12. Jika A (x,y), ditranslasi dengan vektor T (𝑝,𝑞), maka vektor T akan
memetakan titik A(x,y) menjadi A’(x +p, y +q).
13. Rotasi atau perputaran pada bidang merupakan suatu transformasi yang
memutar setiap titik pada suatu bidang
14. Persamaan garis
𝑚𝑥+𝑛𝑦=𝑐 Tp q 𝑚(𝑥+𝑝)+𝑛(𝑦+𝑞)=𝑐 ,
di mana m dan n adalah koefisien dan c konstanta,
15. Hasil rotasi titik P(x,y) terhadap titik O(0.0) dengan sudut putar sejauh 𝜃
adalah x' y' =cosθ -sinθ sinθ cosθ x y
16. Hasil rotasi titik Q (x,y) terhadap titik P(a,b) dengan sudut putar sejauh 𝜃 adalah
x' y' =cosθ -sinθ sinθ cosθ x-a y-b +a b
17. Dilatasi dapat diartikan sebagai perkalian. Ada juga yang mengartikan dilatasi
sebagai perbanyakan.
18. Dilatasi dengan titik pusat (0,0), dengan faktor k akan membawa titik 𝐀(𝐱,𝐲)
ke titik 𝐀′(𝐱’,𝐲’) dengan rumus x’ = kx dan y’= ky.
19. Dilatasi dengan titik pusat (a,b), dengan faktor skala k akan membawa titik
𝐀(𝐱,𝐲) ke titik 𝐀(𝐱’,𝐲’) dengan 𝐱’=𝐤(𝐱−𝐚)+ 𝐚 dan 𝒚′=𝒌(𝒚−𝒃)+𝒃.
Hasil kali transformasi atau komposisi transformasi adalah transformasi yang
diperoleh dari gabungan dua transformasi atau lebih.
KB 4. Pembelajaran Geometri
1. Geometri merupakan materi ajar yang abstrak
2. Ilmu yang mengkaji tentang bagaimana individu belajar dikenal dengan teori
belajar atau psikologi pembelajaran
3. Teori bruner adalah tiga tahapan belajar yaitu :
a. Tahap enaktif
Adalah tahapan di mana seseorang atau anak dalam memahami objek-
objek atau dunia masih menggunakan gerak atau aktivitas motorik,
misalnya melalui pegangan, gigitan, sentuhan.
b. Tahap ikonik
Adalah tahapan di mana anak atau individu dalam memahami objek-objek
melalui persepsi statik, misialnya gambar-gambar dan visualisasi verbal.
c. Tahap simbolik
Adalah tahapan di mana anak atau individu dalam memahami objek sudah
dapat menggunkan simbol-simbol. Pada tahap ini seseorang yang telah
memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan dalam berbahasa dan logika.
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah yakni :
a.DL (Discovery Learning)
b. PjBL (Project Based Learning)
c.PBL (Problem Based Learning)
1) Adalah pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai konteks
pembelajaran. Masalah yang disajikan dapat berupa masalah nyata yang
tidak terstruktur (ill-structured) atau masalah terbuka (open-ended).
2) Tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, menyelesaikan masalah,
dan sekaligus mengembangkan pengetahuannya. Selain itu
pembelajaran berbasis masalah juga dimaksudkan untuk
mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan sosial yang
dapat terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi dalam
mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber belajar yang relevan
pada saat menyelesaikan masalah.
3) Prinsip utama pembelajaran berbasis masalah adalah penggunaan
masalah nyata sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan masalah dan
serta mengembangkan pengetahuan
4) Pembelajaran berbasis masalah dapat dilakukan secara individual
maupun kelompok.
5) Sintak atau fase-fase dari PBL melipute 5 fase, yakni :
a) Mengorientasikan peserta didik pada masalah
Pada tahapan ini sangat penting di mana guru menyajikan masalah
b) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Guru perlu mengorganisasi bagaimana peserta didik diajak untuk
kerjasama dan sharing antarpeserta didik dalam memecahkan masalah.
c) Mengambangkan penyelidikan individu atau kelompok. Peserta didik
perlu mendapat fasilitasi pada saat peserta didik melakukan
penyelidikan dengan cara guru bertanya atau membantu dengan alat
peraga.
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan mempamerkannya.
Hasil atau solusi dari permasahan selanjutnya dipresentasikan atau
dipamerkan pada peserta didik lainnya.
e) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Guru dapat membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi
proses kinerja peserta didik
KB 2. Geometri Ruang
1. Kedudukan garis dan bidang dalam ruang,
2. Menentukan jarak dalam ruang dan sudut dalam ruang
KB 3. Transformasi Geometri
1. Hasil kali tansformasi
2. Komposisi Pencerminan
3. Komposisi Dilatasi
4. Komposisi Rotasi
KB 4. Pembelajaran Geometri
1. Cara menentukan Model Pembelajaran yang cocok untuk setiap RPP yang akan
dibuat dan disajikan kepada peserta didik
2. Pembuatan indikator soal HOTS
3 Daftar materi yang 1. Garis berat dan garis bagi pada segitiga
sering mengalami 2. Ketegaklurusan
miskonsepsi. 3. Mencari bayangan kurva pada dua transformasi