DATAR
4.1.1 Objek-objek dalam
Geometri
Titik merupakan objek atau unsur geometri yang tidak didefinisikan
(undefine terms).
Ruas garis merupakan himpunan titik-titik dengan kedudukan memanjang
dan posisi lurus serta dibatasi oleh dua buah titik sebagai pangkal dan ujung.
Sinar garis adalah kumpulan titik yang merupakan gabungan dari titik
tertentu pada satu garis dan semua titik pada garis itu yang terletak pada
pihak yang sama (pada arah yang tidak berlawanan) dari titik tertentu
tersebut.
Garis adalah kumpulan titik-titik, panjangnya tak terbatas, lurus, tidak
mempunyai ketebalan, dan tidak mempunyai ujung.
Bidang adalah sebuah bangun datar, yakni bangun dengan himpunan titik-
titik pada sebuah bidang, yang tidak semuanya pada satu garis (tidak
kolinier).
Aksioma dalam Geometri Euclid
Aksioma 1 : Dari dua buah titik yang berbeda dapat dibuat tepat sebuah garis.
Aksioma 2 : Suatu ruas garis yang terbatas, jika diperpanjang akan menghasilkan sebuah garis.
Aksioma 3 : Untuk mendeskripsikan suatu lingkaran diperlukan suatu pusat dan jari-jari.
Aksioma 5 : Jika suatu garis memotong dua garis lainnya sedemikian hingga sudut dalam yang
terletak pada sisi yang sama jumlahnya kurang dari dua sudut siku-siku, dua garis tersebut jika
diperpanjang akan berpotongan pada sisi dimana terletak sudut-sudut yang jumlahnya kurang dari
dua sudut siku-siku tersebut.
4.1.2 Hubungan Antara Titik, Garis, dan Bidang
1) Segitiga sama sisi adalah segitiga yang 1) segitiga lancip yaitu segitiga yang memiliki tiga
mempunyai tiga sisi yang kongruen, sudut yang lancip (besar sudut kurang dari 900),
2) Segitiga sama kaki adalah segitiga yang 2) segitiga siku-siku yaitu segitiga yang mempunyai
mempunyai dua sisi yang kongruen, dan sebuah sudut siku-siku (besar sudut sama dengan
900), dan
3) Segitiga sembarang adalah segitiga yang
tidak mempunyai sisi yang kongruen. 3) segitiga tumpul yaitu segitiga yang mempunyai
sebuah sudut tumpul ( besar sudut lebih dari 900).
4.1.5. Teorema dan Definisi pada Segitiga
Definisi :
Teorema :
Sudut luar segitiga ialah sudut bersisian dengan
Jumlah besar sudut dalam suatu segitiga sama
salah satu sudut segitiga itu.
dengan 180°.
Garis berat adalah garis yang ditarik dari suatu titik
Sudut luar sebuah segitiga sama dengan jumlah
segitiga ke pertengahan sisi di depannya.
kedua sudutnya yang lain.
Garis bagi ialah garis yang membagi sudut menjadi
Jumlah sudut luar segitiga sama dengan 360°
dua bagian yang sama.
Garis bagi dalam dan garis bagi luar dari sudut yang
Garis tinggi adalah garis yang ditarik dari satu titik
sama, tegak lurus sesamanya.
secara tegak lurus ke sisi di depannya atau
perpanjangan sisi di depannya .
Sumbu suatu garis/sisi ialah garis yang tegak lurus
pada pertengahan garis/sisi itu.
4.1.6. Kekongruenan Segitiga
Teorema dua segitiga kongruen :
1) Dua segitiga sama dan sebangun, jika dua buah sisinya dan sudut apit sisi itu sama (S-Sd-S). (S= Sisi, Sd: Sudut)
2) Dua segitiga sama dan sebangun, jika satu sisi sama dan kedua sudut pada sisi itu sama. (Sd-S-Sd)
3) Dua segitiga sama dan sebangun, jika satu sisinya sama, sudut pada sisi itu dan sudut dihadapan sisi itu sama. (S-
Sd-Sd)
4) Dua segitiga sama dan sebangung, jika segitiga itu siku-siku dan sebuah sisi siku-siku dan sisi miringnya sama.
4.1.7. Teorema-teorema lain pada
Segitiga
b) Persegi panjang
persegi panjang adalah suatu jajar genjang yang satu sudutnya siku-siku.
c) Belah Ketupat
d) Persegi
4.1.9. Lingkaran
Garis Singgung di Sebarang Titik Pada Lingkaran Garis Singgung dari Sebuah Titik di Luar Lingkaran
Garis Singgung Persekutuan
Definisi :
Sebuah garis yang menyinggung dua buah lingkaran disebut garis singgung persekutuan
Jika pusat-pusat lingkaran terletak pada pihak yang sama pada garis singgung itu maka garis singgung itu
dinamakan garis singgung luar persekutuan
Jika pusat-pusat lingkaran terletak sebelah menyebelah garis singgung, maka garis sinagung itu dinamakan
singgung dalam persekutuan.
Teorema
Sudut keliling = ½ busurnya
4.1.12. Teorema-teorema pada
Lingkaran
Sudut yang dibentuk oleh sebuah garis singgung dan sebuah tali busur yang melalui titik
persinggungan sama dengan setengah busur yang terletak di antara garis singgung dan tali busur
itu.
Busur-busur lingkaran yang terletak di antara dua buah tali busur yang sejajar, sama panjangnya.
Jika dua buah tali busur berpotongan di dalam lingkaran, maka sudut yang dibentuknya sama
dengan setengah jumlah busur yang terletak di antara kaki-kaki sudut itu.
Jika dua buah tali busur berpotongan di luar lingkaran, maka sudut yang dibentuknya sama dengan
setengah selisih busur-busur yang terletak di antara kaki-kaki sudut itu.