Anda di halaman 1dari 10

Definisi

1. Sebuah ruas garis adalah himpunan bagian garis yang anggotanya terdiri atas dua buah titik
pada garis tersebut dan semua titik diantaranya.
2. Sebuah sinar adalah himpunan bagian ggaris yang anggotanya terdiri atas sebuah titik tetap
dan semua titik yang terletak sepihak terhadap titik tersebut.
3. Sinar berlawanan adalah dua sinar yang berlainan dari sebuah garis yang memiliki titik
pangkal bersekutu.
4. Sebuah sudut adalah gabungan dua buah sinar yang mempunyai titik pangkal bersekutu.
5. Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan ruas garis menjadi dua ruas garis yang
sama ukurannya.
5A Titik tengah ruas garis adalah titik yang memisahkan ruas garis menjadi dua ruas garis
yang kongruen.
6. Bisektor ruas garis adalah garis yang memisahkan ruas garis menjadi dua ruas garis yang
sama ukurannya.
6A Bisektor ruas garis adalah garis yang memisahkan ruas garis menjadi dua ruas garis yang
kongruen.
7. Sudut lancip adalah sudut dengan ukuran lebih dari 0 dan kurang dari 90.
8. Sudut siku-siku adalah sudut dengan ukuran 90.
9. Sudut tumpul adalah sudut dengan ukuran lebih dari 90 & kurang dari 180.
10. Sudut lurus adalah sudut dengan ukuran 180.
11. Dua sudut berkomplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya 90.
11A. Dua sudut berkomplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya adalah ukuran
sudut siku-siku.
12. Dua sudut bersuplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya 180.
12A. Dua sudut berkomplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya adalah sudut
lurus.
13. Dua garis yang saling tegak lurus adalah dua garis yang berpotongan dan membentuk sudut
siku-siku.
14. Bisektor sudut adalah sinar yang titik pangkalnya adalah titik sudut tersebut dan dengan
sisi-sisi sudut tersebut membentuk dua sudut yang sama ukurannya.
14A Bisektor sudut adalah sinar yang titik pangkalnya adalah titik sudut tersebut dan
dengan sisi-sisi sudut tersebut membentuk dua sudut yang kongruen.
15. Ruas garis yang kongruen adalah ruas garis yang sama ukurannya.
16. Sudut yang kongruen adalah sudut yang sama ukurannya.
17. Titik B terletak diantara dua titik A dan C, berarti :
1) Titik A, B, dan C adalah unsure dari sebuah garis,
2) AB + BC = AC
18. Sinar PB terletak diantara sinar PA dan sinar PC, berarti :
1) ̅̅̅̅ PB dan ̅PC
PA, ̅̅̅̅ ̅̅̅ mempunyai titik pangkal bersekutu.
2) m∠APB + m∠BPC = m ∠APC
19. Jumlah dua ruas garis AB dan BC adalah ruas garis AC jika dan hanya jika titik B di antara
titik A dan titik C.  (AB ̅̅̅̅̅ + BC
̅̅̅̅ = AC
̅̅̅̅)
20. Selisih dua ruas garis AB dan BC adalah ruas garis yang jika dtambah kepada ruas garis BC
akan didapat ruas garis AB sebagai jumlahnya.  (AB ̅̅̅̅̅ − ̅̅̅̅
BC = ̅̅̅̅
AC )
21. Jumlah dua sudut ABC dan CBD adalah sudut ABD jika dan hanya jika sinar BC di antara
sinar BA dan BD. - (∠ABC + ∠CBD = ∠ABD)
22. Selisih antara sudut ABD dan ABC adalah sudut yang jika ditambah pada sudut ABC akan
didapat sudut ABD sebagai jumlahnya. (∠ABD − ∠ABC = ∠CBD)
23. Sudut bertolak belakang adalah sudut yang dibentuk oleh dua pasang sinar yang
berlawanan.
24. Poligon adalah gabungan himpunan titik-titik {P1 , P2 , … , Pn−1 , Pn } dengan himpunan ruas
garis {P̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅
1 P2 , P2 P3 , … , Pn−1 Pn , Pn P1 } sehingga jika setiap dua ruas garis tersebut berpotongan,
titik potongnya adalah salah satu anggota himpunan titik dan bukan titik yang lain.
25. 25A Sudut yang berkawan dari perkawanan dua polygon adalah dua sudut yang titik
sudutnya adalah pasangan titik yang berkawan dalam perkawanan antara titik-titik sudut
dari dua polygon.
25B Sisi yang berkawan dari perkawanan dua polygon adalah dua sisi yang titik-titik
ujungnya adalah pasangan titik yang berkawan dalam perkawanan antara titik-titik sudut
dari dua polygon.
26. [Definisi Poligon yang kongruen] Poligon yang kongruen adalah dua polygon yang memiliki
perkawanan satu-satu antara titik-titik sudutnya sehingga: 1. Semua sisi yang berkawan
kongruen dan 2. Semua sudut yang berkawan kongruen.
27. Sebuah segitiga adalah polygon yang memiliki tiga sisi.
28. Segitiga sama sudut adalah segitiga yang memiliki tiga sudut kongruen.
29. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang memiliki sebuah sudut siku-siku.
30. Segitiga sama sisi adalah segitiga yng memiliki tiga sisi kongruen.
31. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi kongruen.
32. 32A Bagian dalam sebuah sudut adalah himpunan titik-titik sehingga jika sebuah sinar
dengan titik pangkal titik sudut dan melalui sebuah titik anggota himpunan, sinar tersebut
akan terletak diantara sisi sudut tersebut.
32B Bagian dalam sebuah segitiga adalah himpunan semua titik anggota irisan bagian
dalam setiap sudut segitiga tersebut.
33. Garis Tinggi segitiga adalah ruas garis yang dibuat dari titik sudut dan tegak lurus sisi di
depannya.
34. Garis Berat segitiga adalah ruas garis yang dibuat dari titik sudut ke titik tengan sisi di
depannya.
35. Garis Bagi segitiga adalah ruas garis yang membagi sebuah sudut menjadi dua sudut yang
kongruen dan berujung pada sisi di depannya.
36. Lingkaran adalah himpunan semua titik sehingga setiap ruas garis yang menghubungkan
titik anggota himpunann dengan sebuah titik tetap adalah kongruen. Keterangan: Titik
tetap yang dimaksud untuk selanjutnya disebut pusat lingkaran.
37. Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan titik sembarang pada lingkaran
dengan titik pusat lingkaran.
38. Sudut bersisian adalah dua sudut yang mempunyai titik sudut dan
[SUDUT SEHADAP]
sisi bersekutu di antara dua sinar yang titik pangkalnya bersekutu.
39. Jarak dua bagun geometri adalah ukuran lintasan terpendek antara
dua bangun tersebut.
40. Bidang adalah sebuah permukaan, jika terdapat garis yang dibentuk oleh dua buah titik,
maka semua titik pada garis tersebut juga berada pada permukaan tersebut.
41. Titik coplanar adalah titik-titik yang berada pada satu bidang.
42. Titik kolinear adalah titik-titik yang berada pada satu garis.
45. Bilangan a lebih dari bilangan b berarti bilangan a sama dengan bilangan b ditambah
bilangan c positif.  a>b berarti a = b + c, c > 0.
46. Sudut luar sebuah polygon adalah sudut yang bersisian dan bersiplemen dengan sudut
polygon tersebut.
47. Dua garis sejajar adalah dua garis yang coplanar dan tidak berpotongan.
48. Transversal adalah garis yang memotong dua garis di dua titik yang berlainan.
49. [Sudut dalam bersebrangan] Sudut dalam bersebrangan adalah dua sudut yang dibentuk
oleh transversal yang memotong dua garis, dua sudut tersebut di daerah dalam, berlainan
pihak terhadap transversal dan berlainan titik sudut.
50. [Sudut luar bersebrangan] Sudut luar bersebrangan adalah dua sudut yang dibentuk oleh
transversal yang memotong dua garis, dua sudut tersebut di daerah luar, berlainan pihak
terhadap transversal dan berlainan titik sudut.
51. [Sudut sehadap] Sudut sehadap adalah dua sudut yang dibentuk oleh transversal yg
memotong dua garis, berlainan titik sudut, satu sudut di daerah dalam, dan yg lain di
daerah luar, tetapi keduanya terletak SEPIHAK thdp TRANSVERSAL
52. Segiempat adalah poligon yg memiliki empat sisi
53. Jajargenjang adalah segiempat yang sisi-sisi berhadapannya sejajar
54. Persegi panjang adalah jajargenjang yg memiliki sebuah sudut siku-siku
55. Persegi adalah persegi panjang yg memiliki dua sisi yg bersisian yg kongruen
56. Belah ketupat adalah jajargenjang yg memiliki dua sisi yang bersisian kongruen
57. Trapesium adalah segiempat yang memiliki satu dan hanya satu pasang sisi yang
berhadapan sejajar
58. Trapesium samakaki adalah trapesium yg memiliki sisi yang tidak sejajar kongruen
68. Poligon konveks adalah polygon yang ukuran tiap sudutnya kurang dari ukuran sudut lurus.
69. [DEFINISI POLIGON YANG SEBANGUN] Poligon yang sebangun adalah dua poligon yang
memiliki perkawanan antara titik-titik sudutnya sehingga: 1. Semua sudut yang sekawan
kongruen, 2. Semua ratio ukuran sisi yang sekawan sama.
70. Talibusur lingkaran adalah ruas garis yg titik-titik ujungnya pd lingkaran
71. Garis tengah lingkaran adalah talibusur lingkaran yg salah satu titiknya adalah pusat
lingkaran
72. Sudut pusat lingkaran adalah sudut yg titik sudutnya adalah titik pusat lingkaran
73. Busur lingkaran adalah himpunan bagian murni lingkaran
74. Setengah lingkaran adalah busur lingkaran di depan sudut pusat lingkaran yang berupa
sudut lurus
75. Busur minor lingkaran adalah busur di depan sudut pusat lingkaran yg berukuran kurang
dari 180
76. Ukuran setangah lingkaran, ukuran busur minor adalah ukuran sudut pusat di depannya
77. Busur mayor lingkaran adalah busur yg memiliki setengah lingkaran sebagai himpunan
bagian murni
78. Ukuran busur mayor adalah 360 dikurangi ukuran busur minor yang memiliki titik-titik
ujung yang sama
79. Lingkaran kongruen adalah lingkaran yg memiliki jari-jari kongruen
80. Busur yang kongruen adalah busur dari lingkaran yg sama atau dari lingkaran yg berbeda
kongruen yg memiliki ukuran sama
81. Garis singgung lingkaran adalah garis yg memiliki satu dan hanya satu titik sekutu dengan
lingkaran
82. Garis potong lingkaran adalah garis yg memiliki dua titik sekutu dengan lingkaran
83. Lingkaran bersinggungan adalah dua lingkaran yg menyinggung di titik yg sama
84. Ruas garis singgung dari sebuah titik di luar lingkaran adalah ruas garis yg titik-titik
ujungnya adalah titik tsb dan titik singgung lingkaran
85. Ruas garis potong lingkaran dari sebuah titik di luar lingkaran adalah ruas garis yg titik-
titik ujungnya adalah titik tsb dan titik potong lingkaran terjauh dari titik tsb
88. Bagian dalam lingkaran adalah himpunan titik-titik sehingga sebuah garis yg dibuat melalui
titik anggotanya tsb akan memotong lingkaran di dua titik yg berlaianan sedang titik tsb
terletak di dalamnya
89. Bagian luar lingkaran adalah himpunan titik dari bidang yang bukan anggota bagian dalam
lingkaran atau bukan titik pada lingkaran.
90. Sudut keliling lingkaran adalah sudut yang titik sudutnya adalah titik dari lingkaran dan sisi-
sisinya memuat talibusur lingkaran.
Postulat
1. Terdapat korespondensi satu-satu antara titik pada sebuah garis dengan bilangan real.
1A Sebuah garis dapat diperpanjang sekehendak kita di kedua arahnya.
2. Terdapat satu dan hanya satu garis melalui dua titik sembarang.
3. Terdapat sebuah bilangan yang mewakili ukuran sebuah ruas garis.
4. Terdapat sebuah bilangan dari 0 sampaii dengan 180 yang mewakili ukuran sebuah sudut.
5. [Postulat Penjumlahan] Jika sama ditambahkan kepada yang sama, maka jumlahnya akan
sama.  Jika a = b dan c = d, maka a + c = b + d.
5A [Postulat Penjumlahan untuk ruas garis] Jika ruas garis yang konruen ditambahkan
kepada ruas garis yang kongruen, maka jumlahnya adalah ruas garis yang kongruen.
 Jika AB̅̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅
CD dan ̅̅̅̅̅
PQ ≅ ̅RS ̅̅̅, maka AB
̅̅̅̅̅ + ̅̅̅̅̅
PQ ≅ ̅̅̅̅
CD + ̅̅ ̅̅
RS
5B [Postulat Penjumlahan untuk sudut] Jika sudut yang konruen ditambahkan kepada
sudut yang kongruen, maka jumlahnya adalah sudut yang kongruen.  Jika ∠ABC ≅
∠DEF & ∠PQR ≅ ∠STU, maka ∠ABC + ∠PQR ≅ ∠DEF + ∠STU.
6. [Postulat Pengurangan] Jika sama dikurangkan dari yang sama, maka selisihnya akan sama.
Jika a = b dan c = d, maka a – c = b – d.
6A [Postulat pengurangan untuk ruas garis] Jika ruas garis yang kongruen dikurangkan dari
kepada ruas garis yang kongruen, maka selisihnya adalah ruas garis yang kongruen. 
̅̅̅̅̅ ≅ CD
Jika AB ̅̅̅̅ dan PQ
̅̅̅̅̅ ≅ RS
̅̅̅̅, maka AB̅̅̅̅̅ − PQ̅̅̅̅̅ ≅ CD
̅̅̅̅ − RS
̅̅̅̅
6B [Postulat pengurangan untuk sudut] Jika sudut yang konruen dikurangkan kepada sudut
yang kongruen, maka selisihnya adalah sudut yang kongruen.  Jika ∠ABC ≅
∠DEF & ∠PQR ≅ ∠STU, maka ∠ABC − ∠PQR ≅ ∠DEF − ∠STU.
7. [Postulat perkalian] Jika sama dikalikan dengan yang sama, maka hasilnya akan sama. 
JIka a = b dan c = d, maka a X c = b X d
8. [Postulat pembagian] Jika sama dibagi dengan yang sama, maka hasil baginya akan sama.
 JIka a = b dan c = d, maka a : c = b : d
8A [Postulat pembagian untuk ruas garis] Setengah dari ruas garis yang kongruen adalah
ruas garis yang kongruen. Jika P titik tengah ̅̅̅̅ AB dan Q titik tengah ̅̅̅̅ CD, serta ̅̅̅̅
AB ≅ ̅̅̅̅
CD,
maka AP̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ≅ QD
CQ atau AP ̅̅̅̅ atau PB
̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅
CQ atau PB ̅̅̅̅.
̅̅̅̅ ≅ QD
8B [Postulat pembagian untuk sudut] Setengah dari sudut yang kongruen adalah sudut
yang kongruen. Jika ̅̅̅̅
BC bisektor ∠ABD dan ̅̅̅̅ QR bisektor ∠PQS serta ∠ABD ≅ ∠PQS, maka
∠ABC ≅ ∠PQR atau ∠ABC ≅ ∠RQS atau ∠CBD ≅ ∠PQR atau ∠CBD ≅ ∠RQS.
9. [Postulat refleksi] A = A
9A [Postulat refleksi untuk ruas garis / sudut] AB ̅̅̅̅ ≅ AB
̅̅̅̅ atau ∠A ≅ ∠A
10. [Postulat simetri] Jika A = B, maka B = A
10A [Postulat simetri untuk ruas garis / sudut] Jika ̅̅̅̅ AB ≅ ̅̅̅̅
PQ maka ̅̅̅̅
PQ ≅ ̅̅̅̅
AB. Jika ∠E ≅ ∠F
maka, ∠F ≅ ∠E.
11. [Postulat Transitif] Jika A = B dan B = C, maka A = C.
11A [Postulat transitif untuk ruas garis / sudut] Jika ̅̅̅̅
AB ≅ ̅̅̅̅
PQ dan ̅̅̅̅
PQ ≅ ̅̅̅
ST , maka ̅̅̅̅
AB ≅
̅̅̅. Jika ∠1 ≅ ∠2 dan ∠2 ≅ ∠3, maka ∠1 ≅ ∠3
ST
12. Postulat SDS (Sisi-Sudut-Sisi]
13. Postulat DSD [Sudut-Sisi-Sudut]
14. Sebuah garis yang memotong sisi sebuah segitiga dan masuk ke bagian dalam segitiga akan
memotong sisi kedua segitiga tersebut.
15. Setiap sudut memiliki bisector.
16. Pada sebuah titik dari garis yang diketahui terdapat sudut yang memiliki titik sudut adalah
titik tersebut dan satu sisinya adalah sinar dari garis tersebut sehingga sudut tersebut
kongruen dengan sudut yang diketahui.
17. [Postulat substitusi] Jika dua bilangan sama, maka substitusi yang satu untuk yang lain
diperkenankan.
18. Lintasan terpendek antara dua buah titik adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
tersebut.
19. Setiap ruas garis memiliki titik tengah.
21. [Postulat LEM] Salah satu dari p atau ~P adalah benar. Tidak ada kemungkinan lain.
22. [Postulat LC] Keduanya, p atau ~p, tidak dapat benar pada saat yang sama.
23. Lewat sebuah titik di luar garis yg diketahui terdapat satu dan hanya satu garis yg sejajar
dengan garis tsb
30. Di sebuah titik di luar lingkaran terdapat satu dan hanya satu garis singgung lingkaran.
Dalil
1. Jika dua sudut adalah sudut siku-siku, maka dua sudut tersebut kongruen.
2. Jika dua sudut adalah sudut lurus, maka dua sudut tersebut kongruen.
3. Jika dua sudut saling bersuplemen dengan dua sudut yang kongruen, maka dua sudut
tersebut kongruen.
4. Jika dua sudut saling berkoplemen dengan dua sudut yang kongruen, maka dua sudut
tersebut kongruen.
5. Jika dua sudut saling bersuplemen dengan sudut yang sama, maka dua sudut tersebut
kongruen.
6. Jika dua sudut saling berkoplemen dengan sudut yang sama, maka dua sudut tersebut
kongruen.
7. Jika dua sudut adalah sudut yang berolak belakang maka dua sudut tersebut kongruen.
8. 8A Jika dua ruas garis kongruen dengan dua ruas garis yang kongruen, maka dua ruas garis
̅̅̅̅ ≅ PQ
tersebut kongruen.  Jika AB ̅̅̅̅, CD
̅̅̅̅ ≅ RS
̅̅̅̅ dan PQ
̅̅̅̅ ≅ RS
̅̅̅̅ maka AB
̅̅̅̅ ≅ CD
̅̅̅̅
8B Jika dua sudut kongruen dengan dua sudut yang kongruen, maka dua sudut tersebut
kongruen.  Jika ∠1 ≅ ∠A, ∠2 ≅ ∠B dan ∠A ≅ ∠B, maka ∠1 ≅ ∠2
9. Jika dua sisi sebuah segitiga kongruen, maka sudut-sudut di depan sisi tersebut kongruen.
10. Jika dua sudut sebuah segitiga kongruen, maka sisi-sisi di depan sudut tersebut kongruen.
11. Jika dua segitiga kongruen dengan sebuah segitiga yang sama, maka dua segitiga tersebut
kongruen.
12. Dalil SSS (dalil segitiga yang kongruen).
13. Semua jari-jari sebuah lingkaran kongruen.
14. [dalil segitiga siku-siku yang kongruen] Jika pada dua segitiga siku-siku terdapat
perkawanan antara titik-titik sudutnya, hipotenusa dan sebuah sisi segitiga pertama
kongruen dengan hipotenusa dan sebuah sisi yang sekawan pada segitiga kedua, maka dua
segitiga siku-siku tersebut kongruen.
15. Jika dua garis berpotongan dan membentuk dua sudut bersisian yang kongruen, maka dua
garis tersebut tegak lurus sesamanya.
16. Jika dua buah titik masing-masing berjarak sama terhadap ujung-ujung sebuah ruas garis,
maka garis yang menghubungkan dua titik tersebut adalah bisector tegak lurus ruas garis
tersebut.  Jika ̅̅̅̅ PB dan ̅̅̅̅
PA ≅ ̅̅̅̅ QA ≅ ̅̅̅̅
QB, maka⃡PQ bisektor tegak lurus ̅̅̅̅
AB.
17. Jika sebuah titik terletak pada bisector tegak lurus sebuah ruas garis, maka titik tersebut
berjarak sama terhadap titik-titik ujung ruas garis tersebut.  JIka ⃡PQ bisektor tegak lurus
̅̅̅̅ dan R pada ⃡PQ, maka RA
AB ̅̅̅̅ ≅ RB
̅̅̅̅.
18. Jika sebuah titik berjarak sama terhadap ujung-ujung sebuah ruas garis, maka titik tersebut
terletak pada bisector tegak lurus ruas garis tersebut.  Jika ⃡PQ bisektor tegak lurus
̅̅̅̅
AB dan ̅̅̅̅ RB, maka titik R terletak pada ⃡PQ.
RA ≅ ̅̅̅̅
19. Sebuah garis dan sebuah titik tidak pada garis tersebut dapat membentuk sebuah bidang.
20. Dua garis yang berpotongan dapat membentuk sebuah bidang.
21. –
22. 22A Ukuran sebuah ruas garis lebih dari ukuran sebagian dari ruas garis tersebut.
22B Ukuran sebuah sudut lebih dari ukuran sebagian dari sudut tersebut.
23. Ukuran sudut luar sebuah segitiga lebih dari ukuran masing-masing sudut dalam yang tidak
bersisian.
24. Jika dua garis dipotong transversal sehingga sudut dalam bersebrangannya kongruen, maka
dua garis tsb sejajar
25. Jika dua garis dipotong transversal sehingga sudut sehadapnya kongruen, maka dua garis
tsb sejajar
26. Jika dua garis dipotong transversal sehingga sudut luar bersebrangannya kongruen, maka
dua garis tsb sejajar
27. Jika dua garis tegak lurus garis yang sama, maka dua garis tsb sejajar
28. Jika dua garis sejajar dipotong oleh transversal, maka sudut dalam bersebrangannya
kongruen
29. Jika dua garis sejajar dipotong oleh transversal, maka sudut sehadapnya kongruen
30. Jika dua garis sejajar dipotong oleh transversal, maka sudut luar bersebrangannya
kongruen
31. Jika dua garis sejajar dengan garis yang sama, maka dua garis tsb sejajar
32. Jika sebuah garis tegak lurus salah satu dari dua garis yg sejajar, maka garis tsb akan tegak
lurus thd garis sejajar yg lain
33. Pada sebuah titik pada garis yg diketahui terdapat satu dan hanya satu garis yg tegak lurus
garis tsb
34. Dari sebuah titik di luar sebuah garis yg diketahui terdapat satu dan hanya satu garis yg
tegak lurus garis tsb
35. Sisi-sisi berhadapan sebuah jajargenjang kongruen
36. Sudut-sudut berhadapan sebuah jajargenjang kongruen
37. Diagonal sebuah jajargenjang saling berpotongan di tengah
38. Keempat sisi sebuah persegi kongruen
39. Keempat sisi sebuah belah ketupat kongruen
40. Sudut alas sebuah trapesium sama kaki kongruen
41. Jika sisi-sisi berhadapan sebuah segiempat kongruen, maka segiempat tsb adalah
jajargenjang
42. Jika diagonal sebuah segiempat saling berpotongan di tengah, maka segiempat tersebut
adalah jajargenjang
43. Jika sebuah segiempat memiliki sepasang sisi berhadapan kongruen dan sejajar, maka
segiempat tsb adalah jajargenjang
50. Jumlah ukuran sudut sebuah segitiga sama dengan 180
51. Jika dua sudut sebuah segitiga kongruen dengan dua sudut segitiga yg lain, maka sudut
yang ketiga kongruen juga
52. [DALIL DDS] Dua segitiga kongruen jika terdapat perkawanan antara titik sudutnya, dua
sudut dan sebuah sisi di depan salah satu sudut segitiga pertama dengan dua sudut dan
sebuah sisi di depan salah satu sudut yang berkawan dari segitiga kedua
53. Ukuran sudut luar segitiga sama dengan jumlah ukuran sudut dalam segitiga yang tidak
bersisian dengan sudut luar tsb
54. Sudut lancip segitiga siku-siku saling berkomplemen
55. Jumlah ukuran sudut poligon sisi n adalah 180(n-2)
56. Jumlah ukuran sudut luar poligon yg terbentuk dengan memperpanjang sisi poligon dengan
aturan yg sama, sama dengan 360
57. Jika tiga atau lebih garis yg sejajar memotong sebuah transversal menjadi ruas garis-ruas
garis yg kongruen, maka setiap transversal akan dipotong menjadi ruas garis-ruas garis yg
kongruen
58. Jika sebuah garis memotong di tengah sebuah sisi segitiga dan sejajar dengan sisi kedua,
maka akan memotong sisi ketiga di tengah juga
59. Jika sebuah garis memotong di tengah dua sisi segitiga, maka garis tsb sejajar dengan sisi
ketiga
60. [Jika a:b = p:q, maka aq = bp]
61. [Jika aq = bp, maka a:b = p:q]
62. [Jika a:b = c:d, maka (a+b): b = (c+d): d]
63. Jika sebuah garis sejajar sebuah sisi segitiga, maka ratio ukuran ruas garis yg sekawan dari
dua sisi yg dipotong akan sama
64. Jika sebuah garis memotong dua sisi segitiga sehingga ratio ukuran ruas garis sekawan dari
dua sisi yg dipotong sama, maka garis tsb sejajar sisi ketiga
65. [Dalil DDD]
66. [Dalil DD]
67. [Dalil SDS]
68. [Dalil SSS]
69. Pada segitiga siku-siku dengan garis tinggi tegak lurus hypotenusa, kuadrat ukuran sebuah
sisi siku-siku sama dengan hasil kali ukuran proyeksi sisi siku-siku tsb ke hypotenusa dengan
ukuran hypotenusa tsb
70. Pada segitiga siku-siku dengan garis tinggi tegak lurus hypotenusa, kuadrat ukuran garis
tinggi sama dengan hasil kali ukuran tiap ruas garis bagian hypotenuse
71. Kuadrat hypotenusa segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-sikunya
72. Jika dua sudut pusat lingkaran sebuah lingkaran kongruen, maka busur di depannya juga
kongruen
73. Jika dua busur sebuah lingkaran kongruen, maka sudut pusat lingkaran di depannya juga
kongruen
74. Jika dua talibusur pada sebuah lingkaran kongruen, maka busur yang sekawan kongruen
75. Jika dua busur pd sebuah lingkaran kongruen, maka talibusur yg sekawan kongruen
76. Jika dua talibusur pd sebuah lingkaran berjarak sama thdp titik pusat lingkaran, maka dua
talibusur tsb kongruen
77. Jari-jari lingkaran yg tegak lurus sebuah talibusur membagi talibusur dan busur yg sekawan
menjadi dua bagian yg kongruen
78. Jika dua talibusur pd sebuah lingkaran kongruen, maka berjarak sama thdp titik pusat
lingkaran
79. Sebuah garis yg tegak lurus jari-jari lingkaran di ujung sebelah luar adalah garis singgung
lingkaran
80. Jari-jari lingkaran yg melalui titik singgung sebuah garis singgung, tegak lurus garis singgung
tsb
81. Sebuah garis yg tegak lurus garis singgung di titik singgungny akan melalui titik pusat
lingkaran
82. Jika dua ruas garis singgung lingkaran dibuat dari sebuah titik di luar lingkaran, maka dua
ruas garis singgung tsb kongruen
88. Ukuran sudut keliling lingkaran sama dengan setengah ukuran busur yang dicakupnya.
89. Sudut keliling di depan busur setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
90. Ukuran sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan talibusur adalah setengah ukuran
busur yang dicakupnya.
91. Jika titik sudut sebuah segitiga terletak di dalam lingkaran, ukuran sudut tersebut adalah
setengah jumlah ukuran dua busur yang dicakup oleh sudut bertolak belakang.
92. Jika titik sudut sebuah sudut terletak di luar lingkaran dan sisi sudut tersebut mencakup
busur lingkaran, maka ukuran sudut tersebut adalah setengan selisih dari ukuran busur-
busur yang dicakupnya.
93. Jika beberapa sudut keliling sebuah lingkaran mencakup busur yang sama, maka sudut-
sudut keliling tersebut kongruen.
94. Jika dua talibusur sebuah lingkaran berpotongan di dalam lingkaran, maka hasil kali ukuran
ruas garis pada talibusur pertama sama dengan hasil kali ukuran ruas garis pada tali busur
kedua.
AE.EB = CE.ED
95. Jika ruas garis singgung dan ruas garis potong sebuah lingkaran dibuat melalui sebuah titik
di luar lingkaran, maa kuadrat ruas garis singgung lingkaran sama dengan hasil kali ukuran
ruas garis potong lingkaran dengan ukuran bafian ruas garis potong yang terletak di luar
lingkaran.
PA2 = PB. PC
96. Jika dua ruas garis potong lingkaran dibuat melalui sebuah titik di luar lingkaran, maka hasil
kali ukuran ruas garis potong lignkaran dengan ukuran bagian ruas garis potong yang
terletak di luar lingkaran untuk tiap garis potong lingkaran sama.

Anda mungkin juga menyukai