Anda di halaman 1dari 12

Nama : Mirna Ermawati, S.

Pd
LPTK PPG : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)
Modul : 1 Profesional

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN


Judul Kegiatan Belajar KB 1. Geometri Datar
(KB) KB 2. Geometri Ruang
KB 3. Geometri Transformasi
KB 4. Pembelajaran Geometri
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1. Geometri Datar
yang dipelajari
1. Titik, Garis dan Bidang
 Titik adalah benda geometri dalam pikiran yang tidak
memiliki ukuran.
Misal:

 Garis adalah deretan tak berhingga titik yang tak kosong.

 Ruas Garis merupakan merupakan sebagian dari suatu


garis yang dibatasi oleh dua titik.
 Kolinier/Kolinear adalah sekumpulan titik yang dapat
dilalui sebuah garis
 Bidang adalah analog dua dimensi dari titik, garis dan
ruang.

 Bangun Datar adalah bagian dari bidang datar. Bangun


datar tidak hanya dibatasi oleh garis-garis lurus saja, tetapi
juga bisa dibatasi lengkung. Bangun datar adalah bangun
dua dimensi yaitu panjang dan lebar, dan tidak mempunyai
tinggi atau tebal
 Titik Sudut adalah pertemuan ujung – ujung garis.
2. Segitiga
 Segitiga adalah gabungan dari tiga segmen/ruas garis yang
titik-titiknya tidak kolinier.
 Garis-garis istimewa pada segitiga:
a) Garis berat pada suatu segitiga adalah garis yang ditarik
dari suatu titik segitiga ke pertengahan sisi di depannya;
b) Garis bagi pada suatu segitiga ialah garis yang membagi
suatu sudut pada segitiga menjadi dua bagian sudut yang
besarnya sama;
c) Garis Tinggi pada suatu segitiga adalah pada suatu
segitiga adalah garis yang ditarik dari satu titik secara
tegak lurus ke sisi di depannya atau perpanjangan sisi di
depannya.
 Keliling dan Luas segitiga
a) Keliling segitiga
Keliling = jumlah panjang ketiga sisi segitiga
b) Luas segitiga
Luas = ½ alas x tinggi
c) Kekongruenan segitiga
 Dua segitiga sama dan sebangun, jika dua buah
sisinya dan sudut apit sisi itu sama
(S-Sd-S). (S= Sisi, Sd: Sudut)
 Dua segitiga sama dan sebangun, jika satu sisi
sama dan kedua sudut pada sisi itu sama. (Sd-S-Sd)
 Dua segitiga sama dan sebangun, jika satu sisinya
sama, sudut pada sisi itu dan sudut dihadapan sisi
itu sama. (S-Sd-Sd)
 Dua segitiga sama dan sebangung, jika segitiga itu
siku-siku dan sebuah sisi siku-siku dan sisi
miringnya sama.

3. Segi empat
 Segi empat adalah gabungan dari empat ruas garis yang
ditentukan oleh empat titik, tiga titik di antaranya tidak
segaris.
 Macam-macam segiempat:
a) Jajargenjang adalah suatu segiempat yang sisi-sisinya
sepasang- sepasang sejajar;
b) persegi panjang adalah suatu jajar genjang yang salah
satu sudutnya siku-siku;
c) Belah ketupat adalah adalah bangun datar dua dimensi
yang dibentuk oleh empat buah segitiga siku siku masing-
masing sama besar dengan sudut di hadapannya;
d) Persegi adalah jajargenjang yang semua sisinya sama
panjang dan satu sudutnya siku- siku. Persegi juga
merupakan persegi panjang dengan empat sisi yang
kongruen;
e) Trapesium adalah suatu segi empat yang dua buah
sisinya sejajar;
f) Layang-layang adalah bangun datar segiempat yang
memiliki 2 pasang berbeda sisi berdekatan yang sama
panjang.
 Luas dan keliling Segiempat
a) Luas Segiempat
(1) Luas Persegi panjang
L = panjang x lebar
(2) Luas Persegi
L = sisi x sisi
(3) Luas Jajargenjang
L= alas x tinggi
(4) Luas Belah Ketupat
L = ½ x diagonal1 x diagonal 2
(5) Luas Layang – layang
L = ½ x diagonal 1 x diagonal 2
(6) Luas Trapesium
(𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠)
𝐿𝐿 = 2
𝑥𝑥 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡

b) Keliling Segiempat
keliling bangun datar merupakan jumlahan ukuran
sisi-sisi terluar yang membentuk suatu bangun.

4. Lingkaran
 Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang bertemu
pada kedua ujungnya, dan merupakan himpunan titik-titik
yang jaraknya sama terhadap titik tertentu.
 Unsur-unsur lingkaran:
a) Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang
menghubungkan sebuah titik pada lingkaran dengan
titik pusat lingkaran;
b) Tali busur lingkaran adalah ruas garis yang titik awal
dan akhirnya terletak pada lingkaran. Atau juga dapat
dikatakan tali busur merupakan ruas garis yang
menghubungkan dua titik pada lingkaran;
c) Apotema ialah jarak dari titik pusat ke tali busur;
d) Busur adalah ebagian dari lingkaran yang terletak di
antara kedua ujung tali busur AB;
e) Juring adalah daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh
busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua
ujungnya;
f) Tembereng adalah daerah pada lingkaran yang dibatasi
oleh sebuah busur dengan tali busurnya.
 Sudut-sudut pada lingkaran:
a) Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-
jari lingkaran;
b) Sudut keliling ialah sudut yang dibentuk oleh dua tali
busur yang berpotongan pada lingkaran
 Garis singgung adalah garis yang mempunyai
persekutuan dengan lingkaran pada dua buah titik yang
berimpitan.

KB 2. Geometri Ruang
1. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang
 Aksioma adalah suatu pernyataan yang bisa dilihat
kebenarannya tanpa perlu adanya bukti.
Aksioma 1. Melalui dua buah titik hanya dapat dilukis
sebuah garis lurus saja.
Aksioma 2. Jika sebuah garis lurus dan sebuah bidang datar
mempunyai dua titik persekutuan, maka garis
lurus itu terletak seluruhnya pada bidang datar
itu.
Aksioma 3. Tiga buah titik sembarang (artinya: ketiga titik
itu tidak terletak pada sebuah garis lurus) selalu
dapat dilalui oleh sebuah bidang datar.
 Teorema adalah sebuah pernyataan, sering dinyatakan
dalam bahasa alami, yang dapat dibuktikan atas dasar
asumsi yang dinyatakan secara eksplisit ataupun yang
sebelumnya disetujui.
Teorema 1. Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik
sembarang.
Teorema 2. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan
sebuah titik (di luar garis itu)
Teorema 3. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis
berpotongan
 Rusuk adalah persekutuan dari dua bidang.
 Titik potong adalah titik persekutuan antara 2 garis.
 Titik tembus adalah sebuah materi matematika yang
mempelajari mengenai titik persekutuan sebuah garis
dengan sebuah bidang, dimana garis tersebut tidak ada
pada bidang atau bangun tersebut
 Dua garis sejajar adalah suatu kedudukan dua garis pada
bidang datar yang tidak mempunyai titik potong walaupun
kedua garis diperpanjang.
 Garis sejajar bidang adalah suatu garis pada bidang yang
sejajar dengan garis lain.
 Dua bidang sejajar artinya jika (a ∥ c dan b ∥ d), a dan b
berpotongan, c dan d berpotongan maka bidang (a,b) ∥
bidang (c,d).
 Hubungan antara dua buah garis
a) Berpotongan
Mempunyai 1 titik persekutuan
b) Sejajar
Dua garis sejajar jika kedua garis tidak punya titik
persekutuan( titik potong) dan jarak kedua garis selalu
tetap
c) Bersilangan
Dua garis bersilangan tidak mempunyai titik
persekutuan.
 Konsep persekutuan antar objek dalam ruang
a) Persekutuan antara 2 bidang
Suatu garis 𝑔𝑔 merupakan persekutuan dari dua bidang
U dan V jika 𝑔𝑔 terletak pada bidang U dan 𝑔𝑔 terletak
pada bidang V, ditulis, (𝑔𝑔 ∈ 𝑈𝑈 ∧ 𝑔𝑔 ∈ 𝑉𝑉) ⟹ 𝑔𝑔 ∈ (𝑈𝑈, 𝑉𝑉)
b) Persekutuan antara 2 garis
jika dua garis memiliki titik persekutuan, maka
dipastikan bahwa kedua garis itu terletak pada bidang
yang sama
c) Persekutuan antara garis dan bidang
 Garis menembus bidang
kondisi suatu garis tidak sejajar dengan suatu bidang,
maka garis tersebut menembus bidang tersebut
 Kesejajaran
a) Dua garis sejajar

b) Garis sejajar bidang

c) Dua bidang sejajar

 Tegak lurus artinya memiliki ukuran sudut 900.


 Relasi ekuivalen artinya sifat komutatif, sifat reflektif, dan
sifat transitif berlaku pada ketegaklurusan.
 Garis tegak lurus bidang misalnya garis g tegak lurus
dengan bidang U, jika terdapat 2 garis di bidang U, sebut m
dan n, sehingga 𝑔𝑔 ⊥ 𝑚𝑚 dan 𝑔𝑔 ⊥ 𝑛𝑛.
 Dua bidang tegak lurus adalah sebuah garis tegak lurus
pada sebuah bidang, jika garis itu tegak lurus pada dua
garis berpotongan yang terletak pada bidang.
 Ketegaklurusan
a) Dua garis tegak lurus
garis g tegak lurus dengan bidang U, jika terdapat 2
garis di bidang U, sebut m dan n, sehingga 𝑔𝑔 ⊥ 𝑚𝑚 dan 𝑔𝑔
⊥n
b) Garis tegak lurus bidang
Jika 𝑎𝑎 suatu garis, 𝑉𝑉 suatu bidang, dengan 𝑎𝑎⊥𝑉𝑉, maka 𝑎𝑎
tegak lurus dengan semua garis yang terletak pada V
c) Dua bidang yang saling tegak lurus
melalui sebuah garis g yang tegak lurus bidang U,
dapat dibangun bidang-bidang V1, V2, … yang tegak
lurus dengan bidang Uua garis tegak lurus
garis g tegak lurus dengan bidang U, jika terdapat 2
garis di bidang U, sebut m dan n, sehingga 𝑔𝑔 ⊥ 𝑚𝑚 dan 𝑔𝑔
⊥n
 Jarak berarti panjang ruas garis terpendek antara dua
objek geometri.
a. Jarak titik ke garis adalah jarak terdekat sebuah titik
ke garis, jarak terdekat diperoleh dengan menarik
garis yang tegak lurus dengan garis yang dimaksud;
b. Jarak titik ke bidang adalah panjang ruas garis
penghubung kedua bangun itu yang terpendek dan
bernilai positif;
c. Jarak antara garis dan bidang adalah jarak antara
garis dengan garis proyeksinya pada bidang.

2. Jarak dalam Ruang


 Bidang Frontal : Bidang berupa persegi (apabila kubus) yang kita lihat dari
depan atau dari belakang.
 Garis Ortogonal : Garis yang sebenarnya tegak lurus dengan bidang frontal tapi
pada gambar dilukiskan miring dan membentuki sudut
tertentu terhadap bidang frontal.
 Bidang Ortogonal : Bidang yang tegak lurus terhadap bidang yang lain

 Perbandingan Proyeksi : Perbandingan antar panjang garis ortogonal pada


gambar dengan panjang garis ortogonal sebenarnya
 Sudut Surut : Sudut antara garis frontal dan garis ortogonal pada gambar.

3. Sudut Dalam Ruang


 Proyektum : Bangun obyek yang akan diproyeksikan
 Proyeksi : Gambar suatu benda yang dibuat rata(mendatar) atau berupa garis
pada bidang datar
4. Volume Bangun Ruang

KB 3. Geometri Transformasi
1. Pengertian Transformasi Geometri
Transformasi Geometri pada bidang
Ialah proses mengubah setiap titik koordinat menjadi titik
koordinat lain pada bidang tertentu.
2. Pencerminan/refleksi
Ialah transformasi yang memetakan suatu titik dengan
menggunakan sifat benda dan bayangan pada cermin datar.
Definisi :
suatu pencerminan pada suatu garis s adalah suatu fungsi
Ms yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang bidang
sebagai berikut:
I. Jika P ∈ s maka M S (P ) = P
Jika P ∉ s maka M S (P ) = P '
II.
sehingga garis s adalah sumbu PP'
 Macam – macam pencerminan
1) Pencerminan Terhadap sumbu X
P(a, b ) sumbu x P' (a,−b )
2) Pencerminan terhadap sumbu Y
P(a, b ) sumbu y P' (− a, b )
3) Pencerminan terhadap garis y = x
P(a, b ) sumbu y = x P' (b, a )
4) Pencerminan terhadap garis y = - x
P(a, b ) sumbu y = − x P' (− b,−a )
5) Pencerminan terhadap titik awal
P (a, b ) O (0,0 ) P ' (− a,−b )
6) Pencerminan terhadap garis x = h
P(a, b ) sumbu x = h P' (2h − a, b )
7) Pencerminan terhadap garis y = k
P(a, b ) sumbu y = k P' (a,2k − b )
8) Pencerminan terhadap titik (m, n)
P(a, b ) tiik (a, b ) P' (2m − a,2n − b )
3. Translasi
Adalah perpindahan atau pergeseran aetiap titik dengan
arah dan jarak yang sama
Definisi :
Suatu ruas garis berarah adalah sebuah ruas garis yang
salah satu ujungnya dinamakan (titik) pangkal dan
ujung yang lain dinamakan (titik) akhir.
Definisi :
Suatu padanan G dinamakan suatu translasi atau
geseran apabila ada ruas garis berarah AB sehingga
setiap P pada bidang menjadi P’ dengan G(P)=P’ dan PP'
ekuivalen AB
1) Translasi titik
 p
A(x, y ) T   A' ( x + p, y + q )
q
2) Translasi garis
Persamaan garis
 p
mx + ny = c T   m( x + p ) + (n + y ) = c
q
3) Translasi kurva
 p
y = mx 2 + kx + l T   ( y + q ) = m(x + p ) + k (x + p ) + l
2

q
 
4. Rotasi
1) Rotasi terhadap titik pusat O (0, 0)
x ' = x cos(θ ) − y sin (θ )
y ' = x sin (θ ) + y cos(θ )
2) Rotasi terhadap titik pusat P (a, b)
x ' − a = (x − a ) cos(θ ) − ( y − b ) sin (θ )
y '−b = ( x − a ) sin (θ ) + ( y − b ) cos(θ )
e. Dilatasi
1) Dilatasi dengan pusat (0, 0)
A(x, y ) [(0,0 ), k ] A' (kx, ky )
2) Dilatasi dengan pusat (a, b)
A( x, y ) [(a, b ), k ] A' (k ( x − a ) + a, k ( y − b ) + b )
f. Hasil kali Transformasi
1) Komposisi pencerminan
Refleksi terhadap dua garis sejajar sumbu X
dapat disajikan sebagai berikut
 0 
M y = p O M y = q ⇔ T =  
 2( p − q )
 0 
M y = q O M y = p ⇔ T =  
 2(q − p )
2) Komposisi dilatasi
Dilatasi terhadap [P, k1 ] dilanjutkan dengan
dilatasi terhadap [P, k 2 ] dapat diwakili oleh suatu
dilatasi yaitu [P, k1 xk 2 ]atau dapat dituliskan
[P, k1 ] • [P, k 2 ] = [Pk1 • k 2 ]
3) Komposisi translasi
 p+k
A(x, y )T1T2 =   A' ' ( x + p + k , y + q + l )
 q + l 
4) Komposisi rotasi
P( x , y ) R A P' ( x ', y ' ) RB B' ' ( x '', y '' )

 Faktor skala adalah rasio/perbandingan panjang dua sisi


bersesuaian dari bangun/bentuk yang sebangun.
 Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah berbeda
dengan besaran skalar yang hanya memiliki nilai.
 Matriks adalah susunan bilangan menurut baris dan kolom,
yang kemudian diletakkan antara 2 tanda kurung.
 Komposisi pencerminan artinya pencerminan dengan
pencerminan yang dapat dikalikan.
 Pusat rotasi adalah titik potong kedua garis.
 Absis adalah koordinat mendatar suatu titik dalam sistem
koordinat bidang yang merupakan jarak titik ke sumbu y,
dihitung sepanjang garis yang sejajar sumbu x.
 Ordinat adalah koordinat suatu titik pada koordinat Kartesius
dalam bidang yang merupakan jarak titik tersebut ke sumbu-x
dihitung sepanjang garis yang sejajar sumbu-y.
 Kurva adalah gambar fungsi kontinu dari suatu interval ke
ruang topologi.

KB 4. Pembelajaran Geometri
1. Teori belajar atau psikologi pembelajaran adalah ilmu yang
mengkaji tentang bagaimana individu belajar
 Pentingnya teori belajar dlm pembelajaran geometri
a) Tahapan belajar menurut Bruner
• Tahap simbolik
Adalah tahapan dimana anak/ individu dalam
memahami objek sudah dapat menggunakan simbol-
simbol
• Tahap ikonik
Adalah tahapan dimana anak/ individu dalam
memahami objek-objek melalui persepsi statik
• Tahap Enaktik
Adalah tahapan dimana seseorang/ anak dalam
memahami objek-objek /dunia masih menggunakan
gerak/ aktivitas motorik
2. Model pembelajaran berbasis masalah
1) Discovery Learning (DL)
2) Project Based Learning (PjBL)
3) Problem Based Learning (PBL)
3. Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah utk Materi Geometri
(dalam RPP)
1) Fase 1 (Tahap 1)  Fase mengorientasi peserta didik
pada masalah
2) Fase 2  Guru mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
3) Fase 3  Guru membimbing penyelidikan individu/
kelompok
4) Fase 4  mengembangkan & menyajikan hasil karya
5) Fase 5  menganalisis & mengevaluasi proses
pemecahan masalah pada presentasi

4. Perangkat Pembelajaran Geometri


1) Silabus yang sudah dikembangkan
Penggalan silabus berisi :
 Identitas satuan pendidikan
 Identitas kelas
 Alokasi waktu
 Tema/konteks
 Kompetensi inti
 Kompetensi dasar
 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
 Materi pokok
 Kegiatan pembelajaran
 Penilaian
 Alokasi waktu
 Sumber belajar
2) RPP
RPP berisi :
 Satuan pendidikan
 Mata pelajaran
 Kelas/ semester
 Materi pokok
 Alokasi waktu
 Kompetensi Inti (KI)
 Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK)
 Tujuan pembelajaran
 Materi pembelajaran
 Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
 Media, Alat dan Bahan
 Sumber Pembelajaran
 Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan, Kegiatan Inti, Kegiatan penutup
 Penilaian
Sikap, Pengetahuan, Ketrampilan
 Materi Remedial dan Pengayaan
3) Bahan ajar & sumber belajar
4) Media pembelajaran
5) Instrumen penilaian & kisi-kisi
6) Instrumen pengamatan & kisi-kisi
7) Lembar jurnal siswa/guru
8) Bahan ajar remidial & pengayaan
9) Jawaban tes/soal
10) Pedoman penskoran.
5. Pelaksanaan Pembelajaran Geometri
Menerapkan RPP yang telah dirancang di dalam kelas.
 TPACK adalah salah satu frameworkyang mengintegrasikan
antaran pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge),
pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan
pengatahuan Konten (Content Knowledge) dalam sebuah
konteks pembelajaran
 Higher order Thinking (HOT). kemampuan dan keahlian untuk
mnemukan jawaban atau mencapai sasaran-sasaran melalui
berbagai bentuk proses berpikir.
 Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning
(PBL) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah
sebagai konteks pembelajaran.
 Open-ended, yaitu pendekatan yang membantu siswa
melakukan penyelesaian masalah secara kritis dan kreatif
serta menghargai keragaman penyelesaian masalah dalam
matematika.
 ill-structured merupakan tipe masalah yang memiliki banyak
alternative jawaban dengan tujuan dan maksud yang belum
terdefinisikan dengan jelas, batasan masalah yang tidak
tentu, informasi yang tidak relevan dan banyak kriteria untuk
menentukan solusi.
 Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) didefinisikan
sebagai suatu rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan ataupun lebih.
 Literasi merupakan suatu proses pembelajaran membaca dan
menulis yang memerlukan dorongan dan motivasi yang tinggi,
karena sangat lemahnya minat baca di masyarakat termasuk
guru dan sisiwa yang harus banyak membaca untuk dapat
menyerap dan memahami ilmu yang didapatnya.
 Analisis pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang
diterapkan untuk mengetahui tujuan pembelajaran,
mengidentifikasi langkah-langkah yang relevan untuk
mencapai tujuan, dan keterampilan/kompetensi dasar yang
harus dicapai siswa dalam mencapai tujuannya.
 Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses menentukan
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis.

2 Daftar materi yang 1. Menghitung jarak garis terhadap bidang


sulit dipahami di 2. Matriks Transformasi
modul ini 3. Menentukan indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
4. Merancang Skenario Pembelajaran Problem Based Learning,
Discovery Learning, dan Project Based Learning.

3 Daftar materi yang 1. Geometri Transformasi


sering mengalami 2. Membedakan Skenario Pembelajaran Geometri menggunakan
miskonsepsi model pembelajaran Problem Based Learning, Discovery
Learning, dan Project Based Learning

Anda mungkin juga menyukai