Pd
LPTK PPG : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)
Modul : 1 Profesional
3. Segi empat
Segi empat adalah gabungan dari empat ruas garis yang
ditentukan oleh empat titik, tiga titik di antaranya tidak
segaris.
Macam-macam segiempat:
a) Jajargenjang adalah suatu segiempat yang sisi-sisinya
sepasang- sepasang sejajar;
b) persegi panjang adalah suatu jajar genjang yang salah
satu sudutnya siku-siku;
c) Belah ketupat adalah adalah bangun datar dua dimensi
yang dibentuk oleh empat buah segitiga siku siku masing-
masing sama besar dengan sudut di hadapannya;
d) Persegi adalah jajargenjang yang semua sisinya sama
panjang dan satu sudutnya siku- siku. Persegi juga
merupakan persegi panjang dengan empat sisi yang
kongruen;
e) Trapesium adalah suatu segi empat yang dua buah
sisinya sejajar;
f) Layang-layang adalah bangun datar segiempat yang
memiliki 2 pasang berbeda sisi berdekatan yang sama
panjang.
Luas dan keliling Segiempat
a) Luas Segiempat
(1) Luas Persegi panjang
L = panjang x lebar
(2) Luas Persegi
L = sisi x sisi
(3) Luas Jajargenjang
L= alas x tinggi
(4) Luas Belah Ketupat
L = ½ x diagonal1 x diagonal 2
(5) Luas Layang – layang
L = ½ x diagonal 1 x diagonal 2
(6) Luas Trapesium
(𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠)
𝐿𝐿 = 2
𝑥𝑥 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
b) Keliling Segiempat
keliling bangun datar merupakan jumlahan ukuran
sisi-sisi terluar yang membentuk suatu bangun.
4. Lingkaran
Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang bertemu
pada kedua ujungnya, dan merupakan himpunan titik-titik
yang jaraknya sama terhadap titik tertentu.
Unsur-unsur lingkaran:
a) Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang
menghubungkan sebuah titik pada lingkaran dengan
titik pusat lingkaran;
b) Tali busur lingkaran adalah ruas garis yang titik awal
dan akhirnya terletak pada lingkaran. Atau juga dapat
dikatakan tali busur merupakan ruas garis yang
menghubungkan dua titik pada lingkaran;
c) Apotema ialah jarak dari titik pusat ke tali busur;
d) Busur adalah ebagian dari lingkaran yang terletak di
antara kedua ujung tali busur AB;
e) Juring adalah daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh
busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua
ujungnya;
f) Tembereng adalah daerah pada lingkaran yang dibatasi
oleh sebuah busur dengan tali busurnya.
Sudut-sudut pada lingkaran:
a) Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-
jari lingkaran;
b) Sudut keliling ialah sudut yang dibentuk oleh dua tali
busur yang berpotongan pada lingkaran
Garis singgung adalah garis yang mempunyai
persekutuan dengan lingkaran pada dua buah titik yang
berimpitan.
KB 2. Geometri Ruang
1. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang
Aksioma adalah suatu pernyataan yang bisa dilihat
kebenarannya tanpa perlu adanya bukti.
Aksioma 1. Melalui dua buah titik hanya dapat dilukis
sebuah garis lurus saja.
Aksioma 2. Jika sebuah garis lurus dan sebuah bidang datar
mempunyai dua titik persekutuan, maka garis
lurus itu terletak seluruhnya pada bidang datar
itu.
Aksioma 3. Tiga buah titik sembarang (artinya: ketiga titik
itu tidak terletak pada sebuah garis lurus) selalu
dapat dilalui oleh sebuah bidang datar.
Teorema adalah sebuah pernyataan, sering dinyatakan
dalam bahasa alami, yang dapat dibuktikan atas dasar
asumsi yang dinyatakan secara eksplisit ataupun yang
sebelumnya disetujui.
Teorema 1. Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik
sembarang.
Teorema 2. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan
sebuah titik (di luar garis itu)
Teorema 3. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis
berpotongan
Rusuk adalah persekutuan dari dua bidang.
Titik potong adalah titik persekutuan antara 2 garis.
Titik tembus adalah sebuah materi matematika yang
mempelajari mengenai titik persekutuan sebuah garis
dengan sebuah bidang, dimana garis tersebut tidak ada
pada bidang atau bangun tersebut
Dua garis sejajar adalah suatu kedudukan dua garis pada
bidang datar yang tidak mempunyai titik potong walaupun
kedua garis diperpanjang.
Garis sejajar bidang adalah suatu garis pada bidang yang
sejajar dengan garis lain.
Dua bidang sejajar artinya jika (a ∥ c dan b ∥ d), a dan b
berpotongan, c dan d berpotongan maka bidang (a,b) ∥
bidang (c,d).
Hubungan antara dua buah garis
a) Berpotongan
Mempunyai 1 titik persekutuan
b) Sejajar
Dua garis sejajar jika kedua garis tidak punya titik
persekutuan( titik potong) dan jarak kedua garis selalu
tetap
c) Bersilangan
Dua garis bersilangan tidak mempunyai titik
persekutuan.
Konsep persekutuan antar objek dalam ruang
a) Persekutuan antara 2 bidang
Suatu garis 𝑔𝑔 merupakan persekutuan dari dua bidang
U dan V jika 𝑔𝑔 terletak pada bidang U dan 𝑔𝑔 terletak
pada bidang V, ditulis, (𝑔𝑔 ∈ 𝑈𝑈 ∧ 𝑔𝑔 ∈ 𝑉𝑉) ⟹ 𝑔𝑔 ∈ (𝑈𝑈, 𝑉𝑉)
b) Persekutuan antara 2 garis
jika dua garis memiliki titik persekutuan, maka
dipastikan bahwa kedua garis itu terletak pada bidang
yang sama
c) Persekutuan antara garis dan bidang
Garis menembus bidang
kondisi suatu garis tidak sejajar dengan suatu bidang,
maka garis tersebut menembus bidang tersebut
Kesejajaran
a) Dua garis sejajar
KB 3. Geometri Transformasi
1. Pengertian Transformasi Geometri
Transformasi Geometri pada bidang
Ialah proses mengubah setiap titik koordinat menjadi titik
koordinat lain pada bidang tertentu.
2. Pencerminan/refleksi
Ialah transformasi yang memetakan suatu titik dengan
menggunakan sifat benda dan bayangan pada cermin datar.
Definisi :
suatu pencerminan pada suatu garis s adalah suatu fungsi
Ms yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang bidang
sebagai berikut:
I. Jika P ∈ s maka M S (P ) = P
Jika P ∉ s maka M S (P ) = P '
II.
sehingga garis s adalah sumbu PP'
Macam – macam pencerminan
1) Pencerminan Terhadap sumbu X
P(a, b ) sumbu x P' (a,−b )
2) Pencerminan terhadap sumbu Y
P(a, b ) sumbu y P' (− a, b )
3) Pencerminan terhadap garis y = x
P(a, b ) sumbu y = x P' (b, a )
4) Pencerminan terhadap garis y = - x
P(a, b ) sumbu y = − x P' (− b,−a )
5) Pencerminan terhadap titik awal
P (a, b ) O (0,0 ) P ' (− a,−b )
6) Pencerminan terhadap garis x = h
P(a, b ) sumbu x = h P' (2h − a, b )
7) Pencerminan terhadap garis y = k
P(a, b ) sumbu y = k P' (a,2k − b )
8) Pencerminan terhadap titik (m, n)
P(a, b ) tiik (a, b ) P' (2m − a,2n − b )
3. Translasi
Adalah perpindahan atau pergeseran aetiap titik dengan
arah dan jarak yang sama
Definisi :
Suatu ruas garis berarah adalah sebuah ruas garis yang
salah satu ujungnya dinamakan (titik) pangkal dan
ujung yang lain dinamakan (titik) akhir.
Definisi :
Suatu padanan G dinamakan suatu translasi atau
geseran apabila ada ruas garis berarah AB sehingga
setiap P pada bidang menjadi P’ dengan G(P)=P’ dan PP'
ekuivalen AB
1) Translasi titik
p
A(x, y ) T A' ( x + p, y + q )
q
2) Translasi garis
Persamaan garis
p
mx + ny = c T m( x + p ) + (n + y ) = c
q
3) Translasi kurva
p
y = mx 2 + kx + l T ( y + q ) = m(x + p ) + k (x + p ) + l
2
q
4. Rotasi
1) Rotasi terhadap titik pusat O (0, 0)
x ' = x cos(θ ) − y sin (θ )
y ' = x sin (θ ) + y cos(θ )
2) Rotasi terhadap titik pusat P (a, b)
x ' − a = (x − a ) cos(θ ) − ( y − b ) sin (θ )
y '−b = ( x − a ) sin (θ ) + ( y − b ) cos(θ )
e. Dilatasi
1) Dilatasi dengan pusat (0, 0)
A(x, y ) [(0,0 ), k ] A' (kx, ky )
2) Dilatasi dengan pusat (a, b)
A( x, y ) [(a, b ), k ] A' (k ( x − a ) + a, k ( y − b ) + b )
f. Hasil kali Transformasi
1) Komposisi pencerminan
Refleksi terhadap dua garis sejajar sumbu X
dapat disajikan sebagai berikut
0
M y = p O M y = q ⇔ T =
2( p − q )
0
M y = q O M y = p ⇔ T =
2(q − p )
2) Komposisi dilatasi
Dilatasi terhadap [P, k1 ] dilanjutkan dengan
dilatasi terhadap [P, k 2 ] dapat diwakili oleh suatu
dilatasi yaitu [P, k1 xk 2 ]atau dapat dituliskan
[P, k1 ] • [P, k 2 ] = [Pk1 • k 2 ]
3) Komposisi translasi
p+k
A(x, y )T1T2 = A' ' ( x + p + k , y + q + l )
q + l
4) Komposisi rotasi
P( x , y ) R A P' ( x ', y ' ) RB B' ' ( x '', y '' )
KB 4. Pembelajaran Geometri
1. Teori belajar atau psikologi pembelajaran adalah ilmu yang
mengkaji tentang bagaimana individu belajar
Pentingnya teori belajar dlm pembelajaran geometri
a) Tahapan belajar menurut Bruner
• Tahap simbolik
Adalah tahapan dimana anak/ individu dalam
memahami objek sudah dapat menggunakan simbol-
simbol
• Tahap ikonik
Adalah tahapan dimana anak/ individu dalam
memahami objek-objek melalui persepsi statik
• Tahap Enaktik
Adalah tahapan dimana seseorang/ anak dalam
memahami objek-objek /dunia masih menggunakan
gerak/ aktivitas motorik
2. Model pembelajaran berbasis masalah
1) Discovery Learning (DL)
2) Project Based Learning (PjBL)
3) Problem Based Learning (PBL)
3. Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah utk Materi Geometri
(dalam RPP)
1) Fase 1 (Tahap 1) Fase mengorientasi peserta didik
pada masalah
2) Fase 2 Guru mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
3) Fase 3 Guru membimbing penyelidikan individu/
kelompok
4) Fase 4 mengembangkan & menyajikan hasil karya
5) Fase 5 menganalisis & mengevaluasi proses
pemecahan masalah pada presentasi