Nama: Robial
2. Segitiga.
3. Segiempat
Segi empat adalah gabungan dari empat ruas garis yang ditentukan oleh
empat titik, tiga titik di antaranya tidak segaris. Kita dapat
menggelompokkan segi empat-segi empat tersebut menurut sisi, sudut,
dan hubungan antara sisi dan sudut dan beberapa sifat dari segi empat.
Jajar genjang : Segi empat yang sisi-sisinya sepasang- sepasang
sejajar
Persegi panjang : Suatu jajaran genjang yang salah satu
sudutnya siku-siku
Belah ketupat : Jajaran genjang sedemikian hingga dua sisi yang
berurutan sama panjang
Persegi :
Jajaran genjang yang semua sisinya sama panjang dan satu
sudutnya siku-siku
Trapesium : Bangun segi empat yang dua sisinya sejajar , sisi
yang lain tidak harus sejajar.
Layang – layang : Bangun datar segi empat yang memiliki
duapasang berbeda sisi berdekatan sama panjang
Luas dan Keliling Bangun Datar
L persegi panjang = p x l
L persegi = s x s
L jajar genjang = a x t
(d 1 x d 2)
L belah ketupat =
2
(d 1 x d 2)
L layang-layang =
2
(a+ b)t
L trapesium =
2
4. Lingkaran.
Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang bertemu pada kedua
ujungnya, dan merupakan himpunan titik-titik yang jaraknya sama
terhadap titik tertentu.
Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang bertemu pada
kedua ujungnya, dan merupakan himpunan titik- titik yang
jaraknya sama terhadap titik tertentu.
Jari – jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan
sebuah titik pada lingkaran dengan titik pusat lingkaran.
Tali busur adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada
lingkaran
Apotema adalah ruas garis yang ditarik dari pusat dan tegak lurus
tali busur
Garis singgung adalah garis yang mempunyai persekutuan
dengan lingkaran pada dua buah titik yang berimpitan. Titik
tersebut yang disebut sebagai titik singgung.
Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari
lingkaran.
Sudut keliling ialah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang
berpotongan pada lingkaran
KB 2 . GEOMETRI RUANG
1. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang
Ada 3 objek geometri dalam geometri ruang, yaitu titik, garis , dan
bidang.
Aksioma 1: Melalui dua buah titik hanya dapat dilukis sebuah garis
lurus saja.
Aksioma 2: Jika sebuah garis lurus dan sebuah bidang datar
mempunyai dua titik persekutuan, maka garis lurus terletak seluruhnya
pada bidang datar tersebut.
Aksioma 3: Tiga buah titik sembarang (artinya : ketiga titik itu tidak
terletak pada sebuah garis lurus) selalu dapat dilaui oleh sebuah
bangun datar.
Teorema 1: Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sembarang.
Teorema 2: Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah
titik (di luar garis itu).
Teorema 3: Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis
berpotongan.
Teorema: Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar.
2. Jarak dan Sudut dalam Ruang
Jarak berarti panjang ruas garis terpendek.
Sudut antara garis g dan h yang saling bersilangan, dapat ditentukan
dengan menentukan sudut g dan h’, dengan ℎ ′ ∥ ℎ, g dan h’
berpotongan.
Untuk menentukan sudut garis g ke bidang U adalah menentukan sudut
antara garis g dan proyeksi garis g pada bidang U
3. Kesejajaran dan Ketegaklurusan
Persekutuan hanya dapat terjadi pada dua garis, garis dan bidang, dua
bidang, yang tidak sejajar.
Dalam bangun ruang, rusuk merupakan persekutuan dari dua bidang.
Sedang titik sudut merupakan persekutuan dari tiga bidang.
Dua garis sejajar jika terletak pada satu bidang yang sama.
Garis m sejajar dengan bidang U jika terdapat garis g di U dan 𝑔 ∥ 𝑚.
KB 1 . GEOMETRI TRANSFORMASI
1. Konsep Transformasi Geometri
Transformasi geometri pada bidang : Proses mengubah setiap titik
koordinat menjadi titik koordinat lain pada bidang tertentu
2. Pencerminan.
Pencerminan atau refleksi adalah transformasi yang memindahkan suatu
titik dengan menggunakan sifat benda dan bayangan pada cermin datar.
Pada bidang kartesius sumbu-X, sumbu-Y, garis x = y, x = h, y =k dapat
digunakan sebagai sumbu cermin atau garis sumbu
3. Translasi
Translasi adalah perpindahan atau pergeseran setiap titik dengan arah dan
jarak yang sama.
Definisi :
Suatu padanan G dinamakan suatu translasi atau geseran
apabila ada ruas garis berarah AB sehingga setiap P pada bidang
menjadi P’ dengan G(P)=P’ dan PP' ekuivalen AB
Translasi titik
Translasi kurva
4. Rotasi.
Rotasi atau perputaran pada bidang merupakan suatu transformasi yang
memutar setiap titik pada suatu bidang. Transformasi tersebut
memindahkan titik-titik dengan memutar titik-titik tersebut sejauh 𝜃
terhadap suatu titik pusat rotasi.
Hasil rotasi titik Q terhadap titik P(a,b) dengan sudut putar sejauh 𝜃 , dapat
ditulis sebagai berikut.
5. Dilatasi.
Dilatasi dapat diartikan sebagai perkalian. Ada juga yang mengartikan
dilatasi sebagai perbanyakan.
Dilatasi merupakan suatu transformasi geometri yang mengubah ukuran
suatu bangun tetapi tidak mengubah bentuk bangun yang bersangkutan.
Perubahan bangun tersebut bisa memperkecil atau memperbesar ukuran.
Karena itu kadang dilatasi diartikan juga sebagai perbesaran
Dilatasi dengan titik pusat (0,0), dengan faktor k akan membawa titik
𝐀(𝐱, 𝐲) ke titik 𝐀′(𝐱’, 𝐲’) dengan rumus x’ = kx dan y’= ky. Dilatasi ini
dapat ditulis dengan:
Dilatasi [P, k] atau [(a,b), k]. Dilatasi dengan titik pusat (a,b), dengan
faktor skala k akan membawa titik 𝐀(𝐱, 𝐲) ke titik 𝐀(𝐱’, 𝐲’) dengan 𝐱’ =
𝐤(𝐱 − 𝐚) + 𝐚 dan 𝒚 ′ = 𝒌(𝒚 − 𝒃) + 𝒃 Dilatasi ini dapat ditulis dengan:
KB 4 . P E M B E L A J A R A N G E O M E T R I
KB 3. GEOMETRI TRANSFORMASI
1. Transformasi kurva
2. Transformasi garis
3. Hasil kali transformasi
Komposisi pencerminan
Komposisi rotasi
KB 4. PEMBELAJARAN GEOMETRI
KB 2. GEOMETRI RUANG
Siswa sering miskonsepsi dalam:
1. Menghitung jarak titik ke garis
2. Menghitung jarak titik ke bidang
3. Menghitung jarak garis ke bidang
4. Menghitung besar sudut pada bangun ruang
KB 3. GEOMETRI TRANSFORMASI