Anda di halaman 1dari 8

NAMA : JUHRIAH

MAPEL: GURU KELAS MI


NUPTK : 4138763665300043
Tugas M1 KB2
Buatlah resume dari: Video istilah dalam geometri, Bangun Ruang, Bangun Data, Sistem
Koordinat, Segitiga siku-siku dan theorema pitagoras, Transformasi geometri.

1. Istilah dalam Geometri


Geometri berasal dari bahasa latin geo yang berarti bumi dan metros yang berarti
pengukuran, sehingga geometri diartikan sebagai pengukuran bumi. Berikut adalah tiga
istilah pokok dalam geometri yang tidak didefinisikan (undefined term).

1. Titik
Titik merupakan objek geometri yang tidak mempunyai panjang dan tebal. Titik
diilistrasikan sebagai noktah (dot) dan diberi label dengan huruf kapital.
2. Garis
Garis merupakan objek geometri yang diilustrasikan dengan goresan yang kedua ujungnya
diberi tanda panah untuk menandakan dapat diperpanjang di kedua ujungnya.
3. Bidang
Bidang merupakan objek geometri yang diilustrasikan dengan suatu daerah (misalnya
dinyatakan sebagai persegipanjang atau jajargenjang).
Ketiga istilah pokok yang tidak didefinisikan tersebut merupakan fondasi fundamental
yang mengonstruksi geometri.

Berikut akan dijelaskan hubungan titik, garis, dan bidang beserta istilah-istilah lain dalam
geometri terkait kedudukannya.
1. Kedudukan titik dan garis
Misalkan diberikan sebuah titik A dan garis g. Terdapat 2 kemunkinan kedudukan titik
A terhadap garis g, yakni:
a. Titik terletak pada garis
b. Titik terletak di luar garis
2. Kedudukan garis dan garis
Misalkan diberikan 2 garis, yakni garis g dan garis k. Terdapat 4 kemungkinan
kedudukan garis g dan garis k, yakni:
a. Garis g berhimpit dengan garis k
Garis g dengan garis k dikatakan berhimpit jika dan hanya jika kedua garis tersebut
memiliki paling sedikit 2 titik sekutu.
b. Garis g berpotongan dengan garis k
Garis g dengan garis k dikatakan berpotongan jika dan hanya jika kedua garis
tersebut memiliki paling sedikit 1 titik sekutu.
c. Garis g sejajar dengan garis k
Garis g dengan garis k dikatakan sejajar jika dan hanya jika kedua garis tersebut
sebidang dan tidak berpotongan.
d. Garis g bersilangan dengan garis k
Garis g dengan garis k dikatakan bersilangan jika dan hanya jika kedua garis
tersebut tidak sebidang
3. Kedudukan titik dan bidang
Misalkan diberikan sebuah titik A dan bidang α. Terdapat 2 kemunkinan kedudukan titik
A terhadap bidang α, yakni:
a. Titik terletak pada bidang
b. Titik terletak di luar bidang
4. Kedudukan garis dan bidang
Misalkan diberikan garis g dan bidang α. Terdapat 3 kemungkinan kedudukan garis g dan
bidang α, yakni:
a. Garis g terletak pada bidang α
Garis g dikatakan terletak pada bidang α jika dan hanya jika terdapat 2 titik pada garis
terletak pada bidang α.
b. Garis g sejajar bidang α
Garis g dikatakan sejajar bidang α jika dan hanya jika garis dan bidang tidak
memiliki titik sekutu
c. Garis g memotong/menembus bidang α
Garis g dikatakan memotong bidang α jika dan hanya jika garis dan bidang
memiliki tepat 1 titik sekutu
5. Kedudukan bidang dan bidang
Misalkan diberikan 2 bidang, yakni bidang α dan bidang β. Terdapat 3 kemungkinan
kedudukan bidang α dan bidang β, yakni:
a. Bidang α terletak pada bidang β Bidang α dikatakan terletak pada bidang β jika dan
hanya jika kedua bidang tersebut memiliki 3 titik sekutu yang tidak segaris
b. Bidang α sejajar bidang β Bidang α dan bidang β dikatakan sejajar jika dan hanya jika
kedua bidang tersebut tidak memiliki titik sekutu
c. Bidang α memotong/menembus bidang β Bidang α dikatakan memotong dengan
bidang β jika dan hanya jika kedua bidang tersebut memiliki 2 titik sekutu
Istilah lain yang perlu dipahami selanjutnya adalah sudut, sebangun, dan kongruen.
1. Sudut
Sudut merupakan gabungan dua sinar garis yang titik pangkalnya berhimpit. Kedua sinar
garis disebut sebagai sisi atau kaki sudut dan titik pangkalnya disebut titik sudut. Sudut
dinotasikan dengan simbol diikuti tiga huruf dengan huruf tengah merupakan titik sudut
atau simbol diikuti satu huruf, yakni titik sudut saja. Contoh: AOB atau O
Ukuran sudut dapat dinyatakan dengan satuan derajat atau radian.
Berdasarkan ukuran sudut, berikut adalah macam-macam istilah sudut.
a. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0o dan 90o
b. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90o
c. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90o dan 180o
d. Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180o
2. Sebangun
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan sebangun jika dan hanya jika bangun-bangun
tersebut memiliki bentuk yang sama. Contoh: Lingkaran yang dibuat mengacu uang logam
Indonesia pecahan Rp100,00 dan Rp500,00 secara geometris dikatakan sebangun.
3. Kongruen
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan kongruen jika dan hanya jika bangun-bangun
tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Contoh: Lingkaran yang dibuat mengacu suatu uang logam Indonesia pecahan Rp1.000,00
dengan lingkaran yang dibuat mengacu uang logam Indonesia pecahan Rp1.000,00
lainnya secara geometris dikatakan kongruen.

2. Bangun Ruang
a.Pengertian Bangun ruang
Bangun ruang adalah sebuah penamaan atau sebutan untuk beberapa bangun-bangun yang
berbentuk tiga dimensi atau bangun yang mempunyai ruang yang dibatasi oleh sisi-sisinya.
b.Macam Jenis Bangun Ruang
1.Kubus
Kubus memiliki beberapa sifat – sifat yang diantaranya yaitu:

1. Mempunyai 6 sisi berbentuk persegi yang ukurannya sama luas


2. Mempunyai 12 rusuk yang ukurannya sama panjang
3. Mempunyai 8 titik sudut
4. Mempunyai 4 buah diagonal ruang
5. Mempunyai 12 buah bidang diagonal

Rumus Kubus

1. Luas salah satu sisi kubus, rumusnya: s2


2. Luas permukaan kubus, rumusnya: 6xs2
3. Rumus volume, rumusnya: S3
4. Rumus keliling, rumusnya: 12xs

Keterangannya:
L= Luas permukaan kubus (cm2)
V= Volume kubus (cm3)
S= Panjang rusuk kubus (cm)

2.Balok
Rumus – Rumus Balok

 Rumus untuk permukaan balok= 2x(pxl)+(pxt)+(lxt)


 Rumus untuk diagonal ruang= Akar dari(p kuadrat+l kuadrat+t kuadrat)
 Rumus untuk keliling balok= 4x(p+l+t)
 Rumus untuk volume balok= pxlxt
Keterangannya :
P adalah Panjang (cm)
L adalah Lebar (cm)
T adalah Tinggi (cm)

2.Limas
Rumus Limas
Rumus Luas Permukaan Limas
L = luas alas + luas selubung limas
= Luas alas + 1/4 × Keliling alas × t segitiga
Rumus Volume Limas
volume limas = 1/3 luas alasnya x tinggi
Rumus Limas Segi Empat
Yaitu: Luas (L) = Luas alas + 4 x Luas sisi
dimana kita tahu :
luas alas limas = sisi×sisi
luas sisi tegak segitiga yaitu: (½ × alas × tinggi) × 4
Volume limas segiempat yaitu: 1/3 x Panjang x Lebar x Tinggi
atau,
Volume = 1/3 x Luas Alas x Tinggi
3. Bangun Datar
Pengertian Bangun datar
Bangun datar Yaitu bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau
lengkung.
Macam-Macam Bangun Datar
a. Persegi Panjang, adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan yang sama
panjang dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
Rumus luas persegi panjang, yaitu:
L=PxL
Rumus keliling persegi panjang, yaitu:
K = 2 x (P + L)

b. Persegi, adalah sebuah persegi panjang yang semua sisi-sisinya sama panjang.
Rumus luas persegi, yaitu:
L=SxS
Rumus keliling persegi, yaitu:
K sama dengan S + S + S + S atau K = 4 x S

c. Segitiga, adalah sebuah bangun datar yang terbentuk dari tiga buah titik yang tidak segaris,
macam macamnya, yaitu: segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku dan
segitiga sembarang
Rumus luas segitiga:
Luas = ½ x a x t
Rumus keliling segitiga:
Keliling = s + s + s atau K = a + b + c
d. Jajar Genjang, adalah sebuah segi empat yang sisinya sepasang-sepasang yang sama
panjang dan sejajar.
Rumus luas jajaran genjang adalah
Luas = a x t
Rumus keliling jajaran genjang adalah
K adalah: ( 2 x alas ) + ( 2 x sisi miring )
= 2 ( alas + sisi miring)
= 2a + 2b

e. Trapesium, adalah sebuah segi empat yang mempunyai tepat sepasang sisi yang sejajar.
Rumus luas trapesium:
L = ½ x (Jumlah yang sisi sejajar x tingginya)
= ½ x ( (a + c) x t )
Rumus keliling trapesiaum:
K = Menjumlahkan semua panjang pada sisi-sisinya, yaitu: a + b + c + d

f. Layang-layang, adalah sebuah segi empat yang salah satu diagonalnya memotong tegak
lurus sumbu diagonal yang lainnya.
Rumus luas layang-layang:
Luas = ½ x d1 x d2
Rumus keliling layang-layang:
Keliling = 2 x ( x+ y)

g. Belah Ketupat, adalah sebuah bentuk segi empat yang semua sisi-sisinya sama panjang dan
kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
Rumus luas belah ketupat, yaitu:
L = ½ x d1 x d2
Rumus keliling belah ketupat, yaitu:
K = S + S + S + S atau Keliling = 4 x S

h. Lingkaran, adalah sebuah bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik
persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. Jarak tersebut
biasanya dinamakan r yaitu radius atau jari-jari
Rumus luas lingkarang:
Luas = πr2
Rumus keliling
Keliling lingkaran = πd
4.Sistem Kordinat
a. Mengenal Sistem koordinat kartesius
Sistem koordinat kartesius adalah suatu system untuk menentukan posisi suatu
titik/benda/unsure geometri menggunakan satu atau dua atau lebih bilangan dan memilih
acuan sumbu yang tetap.
Diagram kartesius terbagi menjadi 2 buah sumbu ( x dan y)
Sudut x biasa disebut absis
Sudut y biasa disebut ordinat

b. Menentukan posisi sistem koordinat


Pada system koordinat kita menjelaskan suatu posisi berdasarkan jaraknya kepada kedua
suatu baik terhadap sumbu x maupun terhadap sumbu y.

Dengan memakai bidang koordinat, letak suatu titik atau benda akan ditentukan
oleh pasangan koordinatnya. Misalnya pada gambar 7.5 tampak bahwa seorang
laki-laki berbaju bitu terletak pada bidang koordinat atau pasangan koordinatnya
(-2,-3) , sedangkan seofrang perempuan berjilbab hijau terletak pada bidang
koordinat atau pasangankoordinatnya (2,2), titik T pasangan koordinatnya (3,-2),
titik R pasangan koordinatnya (-3,2).

Bila pasangan koordinat dari titik R adalah (-3,2), kita dapat menulis dengan R
(-3,2). Demikian pula sebaliknya, yaitu tulisan R (-3,2) artinya titik R pasangan
koordinatnya adalah (-3,2).
5. Segitiga Siku-siku dan Theorema Phytagoras
a. Pengertian dari teorema pythagoras atau dalil phytagoras yaitu berbunyi :
Sisi miring atau sisi terpanjang dalam segitiga siku – siku sama dengan kuadrat sisi – sisi
lainnya.

Segitiga di bawah merupakan segitiga siku-siku yang memiliki satu sisi tegak (BC), satu
sisi mendatar (AB), dan satu sisi miring (AC).
Rumus Phytagoras (Pythagoras) :

b2 = a2 + c2
Maka untuk menghitung sisi

tegak dan sisi mendatarnya berlaku rumus :

a2 = b2 – c2
c2 = b2 – a2

Maka rumus pitagoras yang dihasilkan :

Rumus Pythagoras dalam bentuk akar

 Jika sisi miringnya c


 Sisi tegak dan mendatarnya adalah a dan b

b. Rumus Segitiga Istimewa


1. Segitiga Siku – siku sama sisi ( segitiga sudut 45° )

Maka dihasilkan , rumus sbb :

perbandingan sisi – sisi pada segitiga siku – siku sama sisi adalah tinggi : alas : sisi
miring = 1 : 1 : √2
2. Segitiga siku – siku dengan sudut 30°, 90°, 60°

Maka di hasilkan rumus :

Jadi , perbandingan segitiga istimewa dengan sudut 30°, 90°, 60° adalah alas : tinggi : sisi
miring = 1 : √3 : 2

6. Transformasi geometri
Jenis-jenis Transformasi geometri :
1. Translasi ( Pergeseran )

Rumus umum translasi :


(x’,y’=(a,b) + (x,y)
Penjelasan :( x’,y’) = titik bayangan
(a,b) = vector translasi
(x,y) = titik asal

2. Refleksi ( Pencerminan )

3. Rotasi ( Perputaran )

4. Dilatasi ( Perkalian )

Anda mungkin juga menyukai