Logo
Bangun Datar
Tiyas follow
Loading...
Berdasarkan yang disebutkan oleh wikipedia, bangun datar merupakan sebutan untuk berbagai bangun
dua dimensi.
Bangun datar diantaranya seperti: lingkaran, belah ketupat, layang-layang, trapesium, jajar genjang,
segitiga, persegi panjang serta persegi.
Pada tiap-tiap bangun tersebut memiliki rumus untuk menghitung luas sekaligus keliling yang berbeda
satu bangun dengan bangun yang lain. Selengkapnya mengenai bidang datar, simak baik-baik ulasan di
bawah ini ya.
Daftar Isi
Bangun Datar
1. Persegi
2. Persegi Panjang
3. Segitiga
4. Jajar genjang
5. Trapesium
6. Layang – layang
7. Belah Ketupat
8. Lingkaran
Bangun Datar
Melengkapi uraian di atas, bangun datar merupakan suatu bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh
garis-garis lurus atau lengkung.
Definisnya sendiri secara rinci ialah: suatu bangun yang memiliki bidang rata serta mempunyai dua
dimensi yakni panjang dan lebar namun tidak mempunyai tinggi dan tebal.
Berikut ini akan kami berikan macam atau jenis dari bangun datar beserta sifatnya. Perhatikan ulasan di
bawah ini.
1. Persegi
Pengertian Persegi
Persegi merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang terbentuk oleh 4 buah rusuk dengan memiliki
ukuran sama panjang serta memiliki 4 buah sudut siku – siku.
Persegi juga bisa kita sebut sebagai bangun datar yang mempunyai sisi sisi sama panjang serta sudut
sudut sama besar.
Sifat Persegi
Seluruh sisi-sisinya memiliki ukuran panjang yang sama serta seuruh sisinya berhadapan sejajar.
Memiliki dua diagonal dengan ukuran panjang yang sama sama serta berpotongan di tengah-tengah dan
membentuk sudut siku-siku.
Berikut ini adalah beberapa rumus yang biasa digunakan pada bangun persegi, antara lain:
L=SxS
K = S + S + S + S ataupun K = 4 x S
Keterangan:
L: Luas
K: Keliling
S: Sisi
Contoh Soal:
Jawab:
= 5 cm x 5 cm
= 25 cm2.
= 4 x 5 cm
= 20 cm.
2. Persegi Panjang
Persegi panjang meurpakan suatu bangun datar 2 dimensi yang terbentuk oleh 2 buah pasang rusuk
yang panjang serta sejajar dan memiliki 4 buah sudut siku – siku.
Masing-masing sisi-sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang dan juga sejajar.
Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang serta saling berpotongan di titik pusat bangun
persegi panjang. Titik tersebut adalah membagi dua bagian diagonal dengan ukuran sama panjang.
Mempunyai dua buah sumbu simetri yakni sumbu vertikal dan juga sumbu horizontal.
L=pxl
K = 2 x (p + l)
Keterangan:
L: Luas
K: Keliling
p: panjang
l: lebar
Contoh Soal
Suatu bangun persegi panjang, mempunyai p = 10 cm dan l = 5 cm, terdiri atas EFGH:
Pertanyaan:
Jawab:
L = 10 cm x 5 cm
L = 50 cm2.
= 2 x (10 cm + 5 cm)
= 2 x 15 cm.
= 30 cm
3. Segitiga
Segitiga merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang dibentuk oleh 3 buah sisi yang berwujud garis
lurus serta 3 buah sudut.
Sehingga bangun datar yang terbentuk dari tiga atau lebih garis lurus disebut sebagai segitiga.
Segitiga juga menjadi bangun datar yang penting dalam sebuah desain rumah, bagi kamu yang ingin
melihat referensi rumah indah impian maka bisa kunjungi ruangarsitek.id
Pada bangunan segitiga, ketiga sudutnya memiliki besaran 180º. (jika dijumlahkan hasilnya 180)
Keliling = s + s + s atau K = a + b + c
Contoh Soal
Suatu bangun segitiga memiliki sebuah ukuran seperti yang tertera di gambar di bawah ini:
Pertanyaan:
Jawab:
= ½ x 3 cm x 4 cm
= ½ x 12 cm2.
= 6 cm2
= AC+AB+BC
= 3cm+4cm+5cm
= 12 cm.
4. Jajar genjang
Pengertian dari jajar genjang sendiri merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang dibentuk atas 2
buah pasang rusuk yang di mana pada masing – masing nya memiliki ukuran sama panjang serta sejajar
dengan pasangan nya.
Kemudian jajar genjang memiliki 2 buah pasang sudut siku – siku yang di mana pada masing – masing
sudutnya sama besar dengan sudut di depan nya.
Sudut Jajar Genjang yang berhadapan memiliki ukuran yang sama besar.
Jajar Genjang memiliki 2 Pasang Sisi yang sejajar serta sama panjang.
Jajar Genjang memiliki 2 buah sudut tumpul dan 2 buah sudut lancip.
Rumus yang ada pada Bangun Datar Jajar genjang
Nama Rumus
Luas (L) L = a × t
t diketahui L t=L÷a
a diketahui L a=L÷t
Contoh Soal
Panjang BC = DA = 8 cm.
Pertanyaan:
Jawab:
= 56 cm2
K = AB + BC + CD + DA, yakni :
K = 8 cm + 8 cm + 8 cm + 8 cm
= 32 cm.
5. Trapesium
Pengertian dari trapesium sendiri merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang dibentuk dari 4 buah
rusuk yang 2 buah di antaranya merupakan saling sejajar namun panjang nya tidak sama.
Tetapi terdapat juga trapesium yang rusuk ketiganya merupakan tegak lurus pada rusuk – rusuk sejajar
nya yang biasa dikenal dengan sebutan trapesium siku – siku.
Nama Rumus
Sisi AD AD = Kll – CD – BC – AB
Sisi BC BC = Kll – CD – AD – AB
Contoh soal:
Pertanyaan:
Jawab:
= ½ x (16cm + 6 cm) x 7 cm
= ½ x 22 cm x 7 cm
= 11cm x 7 cm
= 77 cm2
K = EF + FG + GH + HE
K = 16 cm + 8 cm + 6 cm + 8 cm
= 38 cm.
6. Layang – layang
Pengertian dari layang – layang sendiri merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang di bentuk oleh 2
buah segitiga sama kaki serta berbentuk segiempat di mana memiliki alas yang berhimpitan dan
berbentuk menjadi suatu layang – layang.
gambar bangun datar persegi
Memiliki sepasang sudut yang saling berhadapan dengan besar ukuran yang sama.
Sudut ∠BAD serta ∠BCD saling berhadapan dan memiliki besar yang sama.
Nama Rumus
Luas (L) L = ½ × d1 × d2
Kll = 2 × (a + c)
Diagonal 1 (d1) d1 = 2 × L ÷ d2
Diagonal 2 (d2) d2 = 2 × L ÷ d1
a atau b a = (½ × Kll) – c
c atau dc = (½ × Kll) – a
Contoh Soal
Perhatikan layang layang ABCD di bawah ini!
DiketahuI;
Panjang BC = panjang CD
Panjang AB = panjang AD
Pertanyaan:
Jawab:
= ½ x AC x BD
= ½ x 30 cm x 15 cm
= 225 cm2
= 2 x (12 cm + 22 cm)
= 2 x 34 cm
= 68 cm
7. Belah Ketupat
Belah Ketupat merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang dibentuk oleh 4 buah sisi dengan ukuran
sama panjang serta memiliki 2 pasang sudut bukan siku-siku dengan sudut yang saling berhadapan
memiliki besar sama.
Diagonal 1 (d1) dan diagonal 2 (d2) pada belah ketupat saling tegak lurus membentuk sudut siku-siku
(90°).
Pada belah ketupat sudut yang berhadapan memiliki besar yang sama. Ilustrasi di atas menunjukkan
besar sudut ∠ABC = ∠ADC dan ∠BAD = ∠BCD.
Nama Rumus
Kll = s × 4
Luas (L) L = ½ × d1 × d2
Diagonal 1 (d1) d1 = 2 × L ÷ d2
Diagonal 2 (d2) d2 = 2 × L ÷ d1
Contoh Soal:
Panjang AC adalah 12 cm
Panjang BD adalah 16 cm
Pertanyaannya yaitu:
Jawab:
= ½ x AC x BD
= ½ x 12 cm x 16 cm
= 96 cm2
= AB + BC + CD + DA
=4xs
= 4 x 10 cm
= 40 cm
8. Lingkaran
Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar dua dimensi dibentuk oleh himpunan semua titik yang mempunyai jarak
sama dari suatu titik tetap.
lingkaran bd
Pusat lingkaran (P): Titik tetap pada lingkaran disebut sebagai pusat lingkaran.
Jari-jari (r): jarak titik lainnya pada pusat lingkaran disebut sebagai jari-jari lingkaran.
Garis lengkung: Himpunan seluruh titik lingkaran lalu membentuk garis lengkung yang menjadi keliling
lingkaran.
Diameter (d): garis yang ditarik oleh dari dua titik pada garis lengkung dan melewati titik pusat disebut
sebagai diameter (d). Diameter lingkaran memiliki panjang 2 × r.
phi (π): nilai perbandingan antara keliling serta diameter lingkaran selalu konstan yakni 3,14159
(dibulatkan menjadi 3,14) atau 22/7. Nilai ini didapatkan dari Keliling ÷ Diameter = phi.
Nama Rumus
Luas (L) L = π x r x r
atau
L = π x r2
Mencari r r = kll/ 2π
r = √L/ √π
Contoh Soal
Mencari Luas
Apabila diketahui suatu lingkaran memiliki diameter 14 cm. Berapakah luas lingkaran tersebut?
Jawab:
Diketahui:
d = 14 cm
Sebab d = 2 × r maka:
r = d/2
r = 14/2
r = 7 cm
Ditanyakan:
Luas lingkaran?
Penyelesaian:
Luas = π × r²
Luas = 22/7 × 7²
Mencari Keliling
Hitunglah keliling lingkaran yang memiliki jari-jari 20 cm.
Jawab
Diketahui:
r = 20 cm
π = 3,14
Ditanyakan:
Keliling lingkaran?
Jawab:
Keliling = 2 × π × r
Keliling = 2 × 3,14 × 20
Keliling = 125,6 cm
Mencari Diameter
Diketahui suatu lingkaran mempunyai keliling sebesar 66 cm. Tentukan berapa diameter lingkaran
tersebut!
Jawab
Diketahui:
Keliling = 66 cm
Ditanyakan:
Diameter lingkaran?
Jawab:
Keliling = π × d
Dalam mencari diameter, maka kita akan menggunakan rumus mencari diameter, yaitu:
d = 66 / (22/7)
d = (66 × 7) / 22
d = 21 cm