Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Garis – garis besar program pengajaran (GBPP) bidang studi
matematika kurikulum matematika ada sebuah pokok bahasan segi empat, segitiga
dan lingkaran.
Sebelum membahas Segi empat, segi tiga dan lingkaran, terlebih dahulu kita
bahas tentang bangun datar. Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun rata
yang memiliki dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi
dan tebal. Dalam kehidupan sehari – hari mengambil suatu benda sebagai contoh
bangun datar tidaklah mudah, misalnya saja kita mengambil selembar kertas HVS
atau kertas koran sebagai bidang datar.
Kalau benar – benar kita periksa, kertas itu selain mempunyai panjang dan
lebar tetapi juga mempunyai tebal atau tinggi. Dengan alat ukur yang mempunyai
ketelitian yang tebal kertas dapat diukur. Didunia ini, benda – benda yang dengan
mata telanjang terlihat rata atau datar belum tentu memenuhi syarat untuk
digolongkan sebagai bangun datar.
Selembar kertas yang rata permukaan meja yang rata, lantai yang rata, tembok
yang rata, dan benda – benda lainnya dengan mengabaikan ketebalannya ( seolah
– olah tidak mempunyai ketebalan ) benda – benda tersebut disebut bangun datar
atau model bangun datar.
Lingkaran adalah model bangun datar yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari – hari, seperti roda, bundaran yang ada dijalan, piring , dan koin.
Ketiga benda tersebut merupakan bentuk dari model lingkaran. Archimedes ( 212
– 287 SM ) merupakan seorang pemikir hebat. Karya besarnya dalam bidang
matematika dapat dijumpai pada bidang geometri. Perhitungan Л dengan diameter
lingkaran merupakan sumbangan besar yang dihasilkannya. Nilai Л berkisaran
antara 3,1408 dan 3,1428. Salah satu karya terbesar lainnya adalah Лr 2 sebagai
rumus luas sebuah lingkaran dalam geometri ruang.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 1


B. RUMUSAN MASALAH
Penulis batasi permasalahan sebgaia berikut :
1. Apa pengertian Bangun Datar ?
2. Apa saja Jenis – Jenis Bagun Datar ?
3. Apa pengertian segiempat ?
4. Apa saja macam – macam segiempat (unsur – unsur, luas, dan keliling) ?
5. Apa pengertian segitiga ?
6. Apa saja macam – macam segitiga (unsur – unsur, luas, dan keliling) ?
7. Apa pengertian lingkaran ?
8. Apa Unsur – unsur, luas, dan keliling lingkaran ?

C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengertian bangun datar.
2. Jenis – jenis bangun datar.
3. Pengertian segiempat.
4. Macam – macam segiempat (unsur – unsur, luas, dan keliling).
5. Pengertian segitiga.
6. Macam – macam segitiga (unsur – unsur, luas, dan keliling).
7. Pengertian lingkaran
8. Unsur – unsur, luas, dan keliling lingkaran.

D. MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Bagi Penulis
Dalam penulisa makalah ini manfaat yang kami dapat yaitu membberikan
banyak pengalaman dalam penyusunan makalah dan juga bisa memberikan
informasi tentang segiempat, segitiga, dab lingkaran.

2. Bagi Pembaca
Mendapatkan informasi tentang hal – hal yang berkaitan dengan
segiempat, segitiga, dan lingkaran.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 2


BAB II

PEMBAHASAN

SEGITIGA, SEGIEMPAT DAN LINGKARAN

A. PENGERTIAN BANGUN DATAR


Bangun datar adalah bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.
Bangun-bangun geometri baik dalam kelompok bangun datar maupun bangun
ruang merupakan sebuah konsep abstrak. Artinya bangun-bangun tersebut bukan
merupakan sebuah benda konkret yang dapat dilihat maupun dipegang. Demikian
pula dengan konsep bangun geometri, bangun-bangun tersebut merupakan suatu
sifat, sedangkan yang konkret, yang biasa dilihat maupun dipegang, adalah benda-
benda yang memiliki sifat bangun geometri.

B. JENIS JENIS BANGUN DATAR


Bangun datar ditinjau dari segi sisinya dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yakni bangun datar bersisi lurus dan lengkung.
Bangun datar yang bersisi lurus antara lain segiempat (persegi, persegi
panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang – layang, dan trapesium) dan
segitiga. Bangun datar bersisi lengkung antara lain lingkaran.
 SEGIEMPAT
Segiempat adalah suatu segibanyak (polygon) yang memiliki empat sisi
dan empat sudut.
1. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh
dua pasang rusuk yang masing – masing sama panjang dan sejajar
dengan pasangannya dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya
adalah sudut siku – siku.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 3


D C

A B

 Unsur-unsur persegi panjang :

a. Mempunyai 4 buah sisi, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang


(AB = CD dan AD = BC)
b. Mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar (AB // CD dan AD // BC)
c. Mempunyai 4 sudut siku-siku ( 90 o ), (∠A, ∠B, ∠C, ∠D )
d. Mempunyai 2 diagonal yang saling berpotongan dan mempunyai
panjang yang sama (AC = BD)
e. Mempunyai 2 simetri lipat :

 D A dan C B
 D C dan A B

f. Mempunyai 2 simetri putar (ABCD dan CDAB)


g. Menempati bingkainya dengan 4 cara.

 Luas Persegi Panjang

Lebar

Panjang

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 4


Langkah – langkahnya
Menghitung luas persegi panjang dapat dilakukan dengan
menghitung banyaknya kotak – kotak kecil pada gambar persegi
panajang di atas.
Jadi, luas persegi panjang panjang ×lebar = p ×l

 Keliling Persegi Panjang

Keliling persegi panjang merupakan jumlah panjang dari keempat


sisinya. seperti gambar diatas maka kelilingnya adalah (a + b + a +
b) satuan atau 2(a + b) satuan.

2. Persegi
Persegi adalah bangun datar yang semua sisinya sama panjang dengan
empat sudut siku-siku.

D C

A B

 Unsur – unsur persegi :


a. Mempunyai empat sisi yang sama panjang (AB = BC = CD =
AD)
b. Sisi yang berhadapan sejajar (AB = DC dan DA = CB)

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 5


c. Memiliki empat sudut yang sama besar. Besar masing-masing
sudut adalah 90ᵒ.
d. Mempunyai 2 garis diagonal yang saling berpotongan tegak
lurus/siku-siku (AC = BD , AC ⊥ BD )
e. Mempunyai 4 simetri lipat :
 D A dan C B
 D C dan A B
 D B
 C A
f. Mempunyai 4 simetri putar (ABCD, BCDA, CDAB, DABC)
g. Menempati bingkainya dengan 8 cara.

 Luas Persegi

Sisi

Sisi
Menghitung luas persegi dapat dilakukan dengan menghitung
banyaknya kotak – kotak kecil pada gambar persegi di atas.
Jadi luas persegi s × s = s2

 Keliling Persegi

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 6


Keliling persegi panjang juga merupakan jumlah panjang dari
keempat sisinya, seperti gambar diatas maka kelilingnya adalah (s+
s + s + s) satuan atau 4s satuan.

3. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah bangun datar bersisi empat yang mempunyai dua
pasang sisi saling sejajar dan sama panjang.

D C

A B

 Unsur – unsur jajar genjang :


a. Mempunyai 4 buah sisi, sisi-sisi yang berhadapan sama
panjangAB = CD
AD = BC
b. Mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar
AB // CD
AD // BC
c. Mempunyai 4 buah sudut, sudut-sudut yang berhadapan sama
besar
∠A =∠C
∠B = ∠D
d. Jumlah dua sudut yang berdekatan adalah 180o
∠A +∠B = 180o
∠B +∠C = 180o

∠C +∠D = 180o
∠D +∠A = 180o

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 7


e. Mempunyai 2 buah diagonal yang saling berpotongan dan sama
panjang AC=BD
f. Mempunyai 2 simetri putar
ABCD dan CDAB
g. Tidak mempunyai simetri lipat.

 Luas Jajar Genjang


Langkah – langkahnya :
a. buatlah jajar genjang seperti gambar dibawah pada kertas karton

b. potonglah jajar genjang tersebut sepanjang garis putus – putus,


susunlah potongan tersebut sehingga membentuk persegi panjang.
D C D C

O
B A
A a B O a O

Jadi, rumus luas jajar genjang p ×l dengan p=a dan l=t . Dengan
demikian luas jajar genjang = a × t .

 Keliling Jajar Genjang

b b

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 8


Keliling jajar genjang juga merupakan jumlah panjang dari keempat
sisi terluarnya, seperti gambar diatas maka kelilingnya adalah (a + b
+ a + b) satuan atau 2(a + b) satuan.

4. Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan bangun datar yang semua sisinya sama
panjang dengan empat sudut siku-siku sama besar.

D B

 Unsur – unsur belah ketupat :


a. Mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang
AB = CD = AD = BC
b. Mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar
AB // CD
AD // BC
c. Mempunyai 4 buah sudut, sudut-sudut yang berhadapan sama
besar
∠A =∠C
∠B =∠D
d. Mempunyai 2 garis diagonalyang saling berpotongan tegak
lurus/siku siku (AC ⊥ BD )
e. Mempunyai 2 simetri lipat
AC dan BD
f. Mempunyai 2 simetri putar

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 9


ABCD dan CDAB
g. Menempati bingkainya dengan 4 cara.

 Luas Belah Ketupat


Langkah – langkahnya :
a. buatlah belah ketupat pada kertas karton
AC disebut diagonal 1 = d 1
BD disebut diagonal 2 = d 2

b. potonglah belah ketupat tersebut pada salah satu diagonalnya


kemudian disusun sedemikian hingga menjadi bangun persegi
panajang seperti gambar berikut

T
T D

I II ½ d2

A d1 C

Persegi panjang yang terbentuk mempunyai ukuran panjang = d 1


1
dan lebar = d.
2 2
1
Jadi, luas belah ketupat = luas persegi panjang = ×d 1 ×d 2
2

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 10


 Keliling Belah Ketupat

b a

a b

Keliling belah ketupat, juga merupakan jumlah panjang dari keempat


sisi terluarnya, seperti gambar diatas maka kelilingnya adalah (a + b
+ a + b) satuan atau 2(a + b) satuan.

5. Layang – Layang
Layang – layang merupakan bangun datar yang dibentuk oleh dua
pasang sisi yang masing – masing pasangannya sama panjang dan
saling membentuk sudut.
C

D B

 Unsur – unsur layang – layang :


a. Mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 11


AD = AB
BC = CD
b. Mempunyai sepasang sudut yang sama besar
∠B = ∠D
c. Mempunyai 2 garis diagonal yang berpotongan tegak lurus dan
panjangnya berbeda.
AC dan BD
d. Mempunyai 1 simetri lipat (AC)
e. Mempunyai 1 simetri putar (ABCD )
f. Menempati bingkainya dengan 2 cara.

 Luas Layang – Layang


Langkah – langkahnya
a. buatlah layang – layang pada kertas karton
AC disebut diagonal 1 = d 1
BD disebut diagonal 2 = d 2

b. potonglah layang - layang tersebut pada salah satu diagonalnya


kemudian disusun sedemikian hingga menjadi bangun persegi
panajng seperti gambar berikut

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 12


T D T

I II
½ d1

A d2 B C

Persegi panjang yang terbentuk mempunyai ukuran panjang = d 1


1
dan lebar = d.
2 2
1
Jadi, luas layang - layang = luas persegi panjang = ×d ×d .
2 1 2

 Keliling Layang – Layang

a a

b b

Keliling layang – layang, juga merupakan jumlah panjang dari


keempat sisi – sisi terluarnya, seperti gambar diatas maka
kelilingnya adalah (a + b + b + a) satuan atau 2(a + b) satuan.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 13


6. Trapesium
Trapesium adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat
buah rusuk yang dua diantaranya saling sejajar namun tidak sama
panjang.
Berdasarkan bentuk sisi-sisinya trapesium dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Trapesium sama kaki

D C

A B

 Unsur – unsur trapesium sama kaki :


a. Sepasang sisinya sama panjang
AD = BC
b. Sepasang sisi yang berhadapan sejajar
AB // CD
c. Jumlah sudut yang berdekatan adalah 180o
∠ABC + ∠BCD = 180o
∠BAD + ∠ADC = 180o
d. mempunyai 2 buah diagonal yang saling berpotongan dan
mempunyai panjang yang sama
AC dan BD
e. Mempunyai 1simetri lipat (A B dan D C)
f. Mempunyai 1 simetri putar (ABCD )
g. Menempati bingkainya dengan 2 cara.

b. Trapesium siku-siku
Trapesium siku –siku adalah trapesium yang salah satu sudutnya
merupakan sudut siku – siku ( 90 o ).

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 14


D C

A B
 Unsur – unsur trapesium siku-siku:
a. Sepasang sisi yang berhadapan sejajar AB dan CD
b. Mempunyai 2 sudut siku –siku
c. Diagonalnya tidak sama panjang
d. Tidak mempunyai simetri lipat
e. Mempunyai 1 simetri putar (ABCD )
f. menempati bingkainya dengan 1 cara.

c. Trapesium sembarang
Trapesium sebarang adalah trapesium yang keempat sisinya tidak
sama panjang.

D C

A B

 Unsur – unsur trapesium sembarang:


a. Keempat sisinya tidak sama panjang
b. Sepasang sisi yang berhadapan sejajar AB dan CD
c. Diagonalnya tidak sama besar
d. Tidak mempunyai simetri lipat
e. Mempunyai 1 simetri putar (ABCD )
f. Tidak menempati bingkainya.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 15


 Luas Trapesium
Langkah – langkahnya :
a. Buatlah trapesium siku – siku seperti berikut pada kertas
karton.

D C
1/2t

E F

1 1
b. potonglah trapesium itu sepanjang garis EF. CF= BC= t
2 2
Susunlah kedua potongan itu sedemikian hingga menjadi
bentuk persegi panjang seperti

D C B AD C

t
1/2t

A B F’ E F

c. terbentuklah persegi panjang dengan ukuran panjang = BA +


1
DC dan ukuran lebar = CF = t.
2
Jadi luas trapesium = luas persegi panjang F’FCB
1
Jadi, luas trapesium = ( BA + DC ) × t
2
atau
1
Luas trapesium = jumlah sisi sejajar × tinggi
2

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 16


 Keliling Trapesium

b b

a
Keliling trapesium, juga merupakan jumlah panjang dari keempat
sisi terluarnya, seperti gambar diatas maka kelilingnya adalah (a +
b + a + b) satuan atau 2(a + b) satuan.

 Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis
denganmempunyai tiga titik sudut.
Berdasarkan panjang sisinya :
1. Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua sisinya sama panjang.

 Unsur – unsur segitiga sama kaki :


a. Mempunyai 2 sisi yang berhadapan sama panjang.
b. Mempunyai 1 simetri lipat.
c. Mempunyai 1 simetri putar.

2. Segitiga sama sisi


Segitiga sama sisi adalah Segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 17


 Unsur – unsur segitiga sama sisi :
a. Mempunyai 3 sisi sama panjang.
b. Mempunyai 3 sudut sama besar yaitu 60⁰.
c. Mempunyai 3 simetri lipat.
d. Mempunyai 3 simetri putar.

3. Segitiga sembarang
Segitiga sembarang adalah Segitiga yang panjang ketiga sisinya
berbeda.

 Unsur – unsur segitiga sembarang :


a. Ketiga sisinya tidak sama panjang ( AB≠ BC ≠ CA ).
b. Ketiga sudutnya tidak sama besar (∠A≠∠B ≠∠C ) ∠A +∠B +∠C
= 180O

Berdasarkan besar sudutnya :


1. Segitiga siku - siku
Segitiga siku – siku adalah Segitiga yang salah satu sudutnya 90O .

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 18


∠A = 90O

2. Segitiga lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang besar tiap-tiap sudutnya kurang
dari 90O

∠A, ∠B dan ∠C kurang dari 90O

3. Segitiga tumpul
Segitiga tumpul adalah Segitiga yang salah satu sudutnya lebih besar
dari 90O .

A B

∠C lebih besar dari 90O

 Luas Segitiga
Langkah – langkahnya
a. Buatlah persegi panjang dari kertas karton seperti gambar berikut

D C

A P Segiempat,BSegitiga, Lingkaran 19
b. Potonglah persegi panjang tersebut melaui salah satu diagonalnya
menjadi dua bagian sama besar sedemikian hingga menjadi
bentuk segitiga seperti berikut

D C D C
D

B
A P B A B

1
Jadi, luas segitiga = luas persegi panjang
2
sehingga pada luas persegi panjang panjang=alas dan
lebar=tinggi
1
jadi, Luas segitiga = × alas×tinggi
2

 Keliling Segitiga

a cA

b
Keliling sebuah segitiga adalah jumlah panjang sisi- sisi terluar yang
membatasi bidang tersebut.
Jadi, keliling segitiga = a + b + c

 LINGKARAN

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 20


Lingkaran adalah kumpulan titik – titik yang membentuk lengkungan
tertutup, dimana titik –titik pada lengkungan tersebut berjarak sama terhadap
suatu titik tertentu (titik pusat).

B TaliBusur Busur
TitikSudut

P
b
Tembereng
Diameter
a

A C Apotema

Juring
Jari-jari

 Unsur – unsur Lingkaran :


1. Titik pusat
Titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak ditengah – tengah
lingkaran.

2. Jari – Jari (r)


Jari – jari lingkaran adalah garis dari titi pusat lingkaran ke
lengkungan lingkaran.

3. Diameter (d)
Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada
lengkungan lingkaran dan melalui titik pusat.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 21


4. Busur
Busur lingkaran adalah garis lengkung yang terletak pada
lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di
lengkungan tersebut.
Jika kurang dari setengah lingkaran (busur kecil)
Jika lebih dari setengah lingkaran (busur besar)
Keterangan :
Untuk selanjunya, jika tidak disebutkan besar/kecil, maka yang
dimkasud adalah busur kecil.

5. Tali busur
Tali busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang
menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran.

6. Tembereng
Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi busur
dan tali busur.
Tembereng dibagi menjadi dua yaitu tembereng besar dan tembereng
kecil.
Keterangan:
Untuk selanjuntnya, jika tidak disebutkan besar/kecil, maka yang
dimaksud adalah adalah tembereng kecil.

7. Juring
Juring lingkaran adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi
oleh dua buah jari – jari lingkaran dan sebuah busur yan diapit oleh
kedua jari –jari lingkaran tersebut.
Juring lingkaran dibagi menjadi dua bagian yaitu juring lingkaran
besar dan juring lingkaran kecil.
Untuk selanjuntnya, jika tidak disebutkan besar/kecil, maka yang
dimaksud adalah adalah juring kecil.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 22


8. Apotema
Apotema dalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran
dengan tali busur lingkaran.
Garis tersebut tegak lurus dengan tali busur.

 Pendekatan Nilai Phi ( π )


Adalah nilai perbandingan antara keliling lingkaran dengan diameter
k
merupakan suatu bilangan yang dinyatakan dengan phi ( π ) yaitu : π=
d
Bilangan phi tidak dapat dinyatakan secara tepat nilainya dalam
pecahan biasa atau pecahan desimal. Bilangan π adalah suatu bilangan
22
irrasional dan lebih sering diperkirakan 3,14 atau . Menurut
7
22
archimedes perhitungan nilai π dapat diambil sama dengan .
7
Pengambilan ini hanya jika perhitungan cukup sampai dua angka
desimal.

Untuk menentukan nilai π dapat dibuktikan menggunakan alat peraga


dari, misal kita menghitung keliling uang logam 1000 rupiah, 500
rupiah, dan seratus rupiah. Maka didapatlah hasil dari keliling :
Uang logam 1000 rupiah : 7,9 cm
Uang logam 500 rupiah : 8,9 cm
Uang logam 100 rupiah : 7,4 cm
Selanjutnya untuk masing – masing diameternya setelah dihitung :
Uang logam 1000 rupiah : 2,5 cm
Uang logam 500 rupiah : 2,82 cm
Uang logam 100 rupiah : 2,36 cm

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 23


Jadi, setelah kita membagi kertas yang berbentuk dari masing – masing
koin menjadi dua bagian yang sama itu adalah diameter, sehingga
nilai keliling 7.9
= =3,16
diameter dari setiap logamnya 2,5
8,9
= =3,15
2,82
7,4
= =3,13
2,36
Jadi, diantara nilai itu didapat untuk nilai phi sekitar 3,14.

 Luas Lingkaran
Luas Lingkaran adalah luas area yang dibatasi oleh lengkung lingkaran.
Langkah – langkahnya :
a. Buatlah gambar lingkaran yang berjari – jari r dari kertas karton, lalu
di potong – potong menjadi 8 juring seperti berikut.

2 1
a
r 3 b
4 7
5 6

b. Kemudian disusun sedemikian hingga terbentuk menjadi persegi


panjang, seperti berikut.
P= ½ k

L=r

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 24


Luas lingkaran = luas persegi panjang
Luas lingkaran = p ×l
4
= × kelilinglingkaran × l
8
4 2
= ×2 πr ×l
8
= πr 2

 Keliling Lingkaran
Keliling Lingkaran adalah panjang busur atau lengkung pembentuk
lingkaran.
Dapat dibuktikan mengukur keliling uang logam menggunakan benang.
Kemudian benang tersebut kita ukur dengan menggunakan penggaris
maka didapat rumus keliling lingkaran
k =πd
= 2×π×r
= 2 πr

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 25


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bangun datar adalah bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.
Bangun-bangun geometri baik dalam kelompok bangun datar maupun bangun
ruang merupakan sebuah konsep abstrak. Artinya bangun-bangun tersebut bukan
merupakan sebuah benda konkret yang dapat dilihat maupun dipegang. Demikian
pula dengan konsep bangun geometri, bangun-bangun tersebut merupakan suatu
sifat, sedangkan yang konkret, yang biasa dilihat maupun dipegang, adalah benda-
benda yang memiliki sifat bangun geometri.
Bangun datar ditinjau dari segi sisinya dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yakni bangun datar bersisi lurus dan lengkung.
Bangun datar yang bersisi lurus antara lain segiempat (persegi, persegi
panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang – layang, dan trapesium) dan
segitiga. Bangun datar bersisi lengkung antara lain lingkaran, ellips.
Bangun datar yang akan dipelajari adalah segitiga, segiempa dan lingkaran.
Segitiga merupakan model bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis.
Segitiga bisa dikempokkan menurut tiga hal yaitu menurut panjang sisinya, besar
sudutnya, dan besar sudut beserta panjang sisinya. Berdasarkan panjang sisinya
segitiga dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu : segitiga sembarang, segitiga sama

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 26


kaki dan segitiga sama sisi. Jika berdasarkan besar sudutnya, segitiga juga
dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu : segitiga lancip, segitiga tumpul dan
segitiga siku – siku.
Lingkaran adalah kumpulan titik – titik yang membentuk lengkungan
tertutup, dimana titik –titik pada lengkungan tersebut berjarak sama terhadap
suatu titik tertentu (titik pusat). Unsur – unsur lingkaran : titik pusat, jari – jari,
diameter , busur , tali busur, tembereng, juring, dan apotema.

B. SARAN
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 27


DAFTAR PUSTAKA

 www.rumusmatematika.org/2015/06/rumus-luas-dan-keliling-jajar-
genjang.html?m=1
 http://yos3prent.wordpress.com/2012/10/12/menentukan-luas-bangun-datar-
persegi-panjang-persegi-jajar-genjang-dan-segitiga/
 Cicarimanah.blogspot.co.id/2014/09/makalah-bangun-datar.html?m=1
 Dinamis23.blogspot.co.id/2013/05/sifat-sifat-luas-dan-keliling-bangun.html?
m=1
 Mafia.mafial.com/2013/01/keliling-dan-luas-trapesium.html?m=1

Segiempat, Segitiga, Lingkaran 28

Anda mungkin juga menyukai