Anda di halaman 1dari 8

Macam-Macam, Sifat & Rumus Bangun Segi Empat | Matematika Kelas 7 

Apa itu Bangun Datar Segi Empat?

Bangun datar segi empat adalah suatu bidang datar yang dibentuk oleh empat garis lurus.
Oleh karena itu, bangun datar segi empat memiliki 4 sisi. Masing-masing jenis bangun segi
empat punya karakter atau sifat-sifat yang berbeda. Nah, karena bentuknya bangun datar, kita
juga bisa menghitung luas dan kelilingnya, ya.  

Macam-Macam Bangun Datar Segi Empat

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bangun datar segi empat terbagi menjadi 6
macam, antara lain persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, dan
layang-layang. Yuk, simak masing-masing sifat serta rumus mencari luas dan keliling
bangunnya berikut ini:

1. Persegi

Persegi adalah jenis bangun segi empat yang sisi-sisinya sama panjang dan membentuk
sudut siku-siku (90o). Contoh benda yang berbentuk persegi, di antaranya papan catur,
kertas origami, roti tawar, lantai keramik, dan lain sebagainya.

Gambar Persegi

Persegi memiliki sifat-sifat yang membedakannya dengan bagun datar segi empat yang lain,
yaitu:

Sifat-Sifat Persegi

 Memiliki 4 buah sumbu simetri dan simetri putar tingkat 4.


 Dapat menempati bingkainya dengan 8 cara.
 Keempat sisinya sama panjang (AB = BC = CD = AD).
 Sisi-sisi yang berhadapan sejajar (AB // CD dan BC // AD).
 Tiap-tiap sudutnya sama besar  .
 Diagonal-diagonalnya sama panjang (BD = AC).
 Diagonal-diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan membagi dua sama panjang
(AO = OC = BO = OD).

Lalu, bagaimana cara menghitung luas dan keliling persegi? Berikut rumus menghitung luas
dan keliling persegi:

Rumus Persegi

 Rumus untuk menghitung luas persegi: L = sisi x sisi = s2


 Rumus untuk menghitung keliling persegi: K = sisi + sisi + sisi + sisi = 4 x sisi = 4s 

2. Persegi Panjang

Persegi panjang adalah jenis bangun segi empat dimana sisi-sisi yang berhadapan saling
sejajar dan punya panjang yang sama. Contoh benda yang berbentuk persegi panjang,
di antaranya lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan bulu tangkis, papan tulis, pintu,
permukaan meja, kertas HVS, dan lain sebagainya.

Gambar Persegi Panjang

Persegi panjang juga memiliki ciri-ciri, yaitu:

Sifat-Sifat Persegi Panjang

 Memiliki 2 buah sumbu simetri dan simetri putar tingkat 2.


 Dapat menempati bingkainya dengan 4 cara.
 Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang (AB = DC dan AD = BC).
 Sisi-sisi yang berhadapan sejajar (AB // DC dan AD // BC).
 Tiap-tiap sudutnya sama besar  .
 Diagonal-diagonalnya sama panjang (AC = BD).
 Diagonal-diagonal saling berpotongan dan membagi dua sama panjang (AO = OC =
BO = OD).
Nah, berikut ini rumus untuk mencari luas dan keliling persegi panjang:

Rumus Persegi Panjang

 Rumus untuk menghitung luas persegi panjang: L = panjang x lebar = p x l


 Rumus untuk menghitung keliling persegi panjang: K = (2 x panjang) + (2 x lebar) =
2(panjang + lebar) = 2(p+l)

3. Jajargenjang

Macam-macam bangun segi empat selanjutnya, yaitu jajar genjang. Jajar genjang adalah
bangun segi empat dimana sisi-sisi yang berhadapan saling sejajar dan punya panjang
yang sama. Loh, kok pengertiannya sama kayak persegi panjang, ya? 🤔

Nah, yang membedakan jajargenjang dengan persegi panjang adalah, sudut yang dibentuk
oleh kedua sisi jajargenjang bukanlah siku-siku. Contoh benda yang berbentuk
jajargenjang, antara lain makanan wajik.

Gambar Jajargenjang

Berikut sifat-sifat jajargenjang yang membedakannya dengan bangun segi empat lainnya:

Sifat-Sifat Jajargenjang

 Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang (AB = DC dan AB // DC, AD = BC
dan AD // BC).
 Sudut-sudut yang berhadapan sama besarnya (  dan  ).
 Dua sudut yang berdekatan berjumlah 180  atau saling berpelurus 
o

 .
 Jumlah semua sudutnya = 360 . o

 Diagonal-diagonalnya membagi jajargenjang menjadi dua sama besar.


 Kedua diagonal berpotongan di tengah-tengah (titik P) dan saling membagi dua sama
panjang (AP = PC dan BP = PD).

 Memiliki satu simetri lipat. 


Kemudian, kita dapat menghitung luas dan keliling bangun jajargenjang menggunakan rumus
di bawah ini:

Rumus Jajar Genjang

 Rumus untuk menghitung luas jajargenjang: L = alas x tinggi = a x t


 Rumus untuk menghitung keliling jajargenjang: K = (2 x a) + (2 x b) = 2(a + b) =
2(a+b), dengan a dan b merupakan sisi-sisi jajargenjang yang panjangnya sama
(saling berhadapan). 

4. Trapesium

Secara umum, trapesium adalah jenis bangun segi empat yang hanya memiliki sepasang sisi
sejajar yang saling berhadapan. Trapesium terbagi menjadi 3 jenis, yaitu trapesium sama
kaki, trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang. Contoh benda yang berbentuk
trapesium, di antaranya atap rumah, permukaan samping perahu, permukaan samping bak
mandi, dan lain sebagainya. 

Gambar Trapesium Sama Kaki

Trapesium sama kaki ditandai dengan rusuk kiri dan kanannya yang sama panjang (SP =
RQ).

Sifat-Sifat Trapesium Sama Kaki

 Memiliki sepasang sisi yang berhadapan dan sejajar (SR // PQ).


 Memiliki panjang sisi samping yang sama besar (SP = RQ)
 Memiliki dua sudut alas yang sama besar  .
 Memiliki dua sudut pada sisi atas yang sama besar  .
 Memiliki dua diagonal yang sama panjang.
 Memiliki satu simetri lipat.
 Tidak memiliki simetri putar.

Gambar Trapesium Siku-Siku


Trapesium siku-siku ditandai dengan sudut siku-siku yang dibentuk oleh dua rusuknya yang
saling tegak lurus, yaitu DA dengan AB dan DA dengan DC.

Sifat-Sifat Trapesium Siku-Siku

 Memiliki sepasang sisi yang berhadapan dan sejajar (AB // DC).


 Memiliki tepat dua sudut siku-siku, yaitu (   dan  ).
 Tidak memiliki simetri lipat.
 Tidak memiliki simetri putar.

Gambar Trapesium Sembarang

Trapesium sembarang memiliki 4 rusuk atau sisi yang tidak sama panjang.

Sifat-Sifat Trapesium Sembarang

 Memiliki sepasang sisi yang berhadapan dan sejajar (AB // DC).


 Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar adalah
180o   .
 Tidak memiliki simetri lipat.
 Tidak memiliki simetri putar.

Lalu, bagaimana cara menghitung luas dan keliling trapesium? Simak rumus berikut ini!
Rumus Trapesium

 Rumus untuk menghitung luas trapesium: L = 1/2 x jumlah sisi sejajar x tinggi =
1/2 x (a + b) x t, dengan a dan b merupakan sisi-sisi trapesium yang sejajar.
 Rumus untuk menghitung keliling trapesium: K = sisi atas + sisi kanan + sisi bawah
+ sisi kiri

5. Belah Ketupat

Belah ketupat adalah bangun datar yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama
panjang. Bedanya belah ketupat dengan persegi yaitu, pada belah ketupat, sudut-sudutnya
bukanlah siku-siku. Dua pasang sudut yang saling berhadapan akan memiliki besar yang
sama.

Belah ketupat dapat dibangun dari dua buah segitiga sama kaki identik yang simetri pada
alas-alasnya. Contoh benda yang berbentuk belah ketupat, antara lain ketupat, papan
rambu lalu lintas, lubang stupa Candi Borobudur, dan lain sebagainya.

Gambar Belah Ketupat

Berikut sifat-sifat bangun belah ketupat yang bisa kamu perhatikan:

Sifat-Sifat Belah Ketupat

 Keempat sisinya sama panjang (AB = BC = CD = DA)


 Kedua sisinya saling berpasangan dan sejajar  (AB // DC dan BC // AD)
 Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi sama panjang (AC =
BD dan AO = OC, BO = OD)
 Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan terbagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya  .
 Memiliki dua simetri lipat.
 Memiliki simetri putar.

Sementara itu, luas dan keliling bangun belah ketupat, bisa kita hitung menggunakan rumus
berikut ini!

Rumus Belah Ketupat

 Rumus untuk menghitung luas belah ketupat: L = 1/2 x diagonal 1 x diagonal 2 = 1/2
x d1 x d2
 Rumus untuk menghitung keliling belah ketupat: K = sisi + sisi + sisi + sisi = 4s 

6. Layang-Layang

Layang-layang adalah jenis bangun datar segi empat yang dibentuk oleh dua pasang rusuk
sama panjang. Layang-layang hanya memiliki satu sumbu simetri, dan satu sudut yang sama
besar. Contoh benda yang berbentuk layang-layang, di antaranya layangan, mata panah,
dan lain sebagainya.

Gambar Layang-Layang

Layang-layang memiliki sifat-sifat yang membedakannya dengan bangun segi empat yang
lain, yaitu:

Sifat-Sifat Layang-Layang
 Mempunyai dua pasang sisi yang berdekatan dan sama panjang (AD = DC dan AB =
BC).
 Mempunyai dua buah diagonal yang saling tegak lurus. Diagonal yang satu membagi
dua diagonal yang lain dengan ukuran yang sama panjang (AC   BD dan AT = TC).
 Memiliki sepasang sudut berhadapan yang sama besar  .
 Memiliki sebuah diagonal (BD) yang membagi dua sudut sama
besar   dan  .
 Memiliki satu simetri lipat.

Untuk menghitung luas dan keliling layang-layang, rumusnya sama seperti belah ketupat,
yaitu:

Rumus Layang-Layang

 Rumus untuk menghitung luas layang-layang: L = 1/2 x diagonal 1 x diagonal 2 =


1/2 x d1 x d2
 Rumus untuk menghitung keliling layang-layang: K = sisi + sisi + sisi + sisi = 4s

Anda mungkin juga menyukai