KELAS 7 BAB 8
Fiqratudzakiyah (2001105029)
2020
BAB 8 SEGIEMPAT DAN SEGITIGA
Di sekitar kita terdapat berbagai benda dua dimensi berbentuk segiempat dan segitiga.
Segiempat adalah sebuah model bangun datar yang dibatasi oleh 4 ruas garis.
Beberapa contoh segiempat antara lain, seperti: pintu rumah, jendela, ketupat, layang-
layang, langit-langit rumah dan lain sebagainya . Sedangkan segitiga adalah bangun
datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut. Bentuk
segiempat dan segitiga itu bermacam-macam dari yang tidak beraturan sampai yang
beraturan seperti persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, dan
layang-layang.
Contoh:
Kemudian kita cari satu demi satu berdasarkan simbol yang telah dibuat.
Diskusi :
Fiqratudzakiyah
➢ Dulu saya sempat bertanya-tanya mengapa segiempat yang tertera seperti contoh
diatas bisa menjadi banyak segiempatnya, padahal yang tertera ada 5 kotak
segiempat.
Aulia Nur Ahad Dini
➢ Pada saat pertama kali adik saya belajar konsep segitiga, ia bertanya bagaimana
cara mudah membedakan macam-macam bentuk segitiga. Lalu saya mengajarinya
dengan menggunakan alat peraga, yaitu: lidi. Contohnya: saat saya memberitahu
bagaimana bentuk segitiga sama kaki, saya menganalogikannya dengan
menyiapkan 2 potong lidi yang sama besar dan 1 potong lidi berukuran bebas dan
saya menyusunnya hingga membentuk segitiga sama kaki, dan barulah dia paham
ketika saya menjelaskannya menggunakan alat peraga. (memahami jenis dan sifat
segitiga).
Sumber :
Terdapat beberapa jenis bangun yang masuk kedalam bangun datar segiempat. Antara
lain: persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, serta layang-
layang.
A. Persegi
Persegi adalah suatu bangun segiempat yang memiliki panjang sisi yang sama
besar. Sebagai contoh adalah papan catur.
Sifat Persegi:
B. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah suatu bangun segiempat yang keempat sudutnya siku-
siku serta sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. Sebagai contoh,
yaitu: lapangan sepak bola.
C. Jajargenjang
Jajargenjang merupakan bangun segiempat di mana masing-masing pasang
sisinya berhadapan sama panjang dan juga sejajar. Sebagai contoh, yaitu: makanan
wajik.
Sifat Jajargenjang:
1. Sisi yang berhadapan sejajar serta sama panjang (AB = DC dan AB // DC, AD =
BC dan AD // BC).
2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besarnya, yaitu: ∠A = ∠C dan ∠B = ∠D.
3. Dua sudut yang berdekatan berjumlah 180o atau saling berpelurus yaitu: ∠A +
∠B = ∠B + ∠C =∠C + ∠D = ∠D + ∠A = 180°.
4. Jumlah semua sudutnya = 360 o.
5. Diagonal-diagonalnya membagi jajargenjang menjadi dua bagian sama besar.
6. Kedua diagonal berpotongan di tengah-tengah (titik P) serta saling membagi dua
sama panjang (AP = PC dan BP = PD).
D. Trapesium
Trapesium merupakan bangun segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisi
sejajar.
• Trapesium di bagi menjadi 2 macam, yakni: Trapesium Sama Kaki serta Trapesium
Siku-Siku.
1. Trapesium Sama Kaki
Sifat Trapesium Sama Kaki:
2. Trapesium SikuSiku
E. Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan suatu bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh
empat buah rusuk yang memiliki panjang yang sama.
Serta mempunyai dua pasang sudut bukan siku-siku yang mana pada masing-
masing sudutnya sama besar dengan sudut di hadapannya.
Belah ketupat bisa dibangun dari dua buah segitiga sama kaki identik yang
simetri pada alas-alasnya. Sebagai contoh, yaitu: ketupat, seperti banyak kalian
jumpai saat membeli ketupat sayur ataupun ketoprak.
F. Layang-Layang
Layang-layang merupakan sebuah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh
dua pasang rusuk yang mana pada masing-masing pasangannya sama panjang
serta saling membentuk sudut.
Layang-layang hanya mempunyai satu sumbu simetri, dan juga satu sudut yang
sama besar. Sebagai contoh, yaitu: layangan.
Sifat Layang-Layang:
1. Memiliki dua pasang sisi yang saling berdekatan sama panjang (AD = DC dan
AB = BC).
2. Dua diagonalnya saling tegak lurus serta yang satu membagi dua yang lain
sama panjang (AC ⊥ BD serta AT = TC).
3. Mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama besar, yaitu ∠BAD = ∠BCD.
4. Mempunyai sebuah diagonal (BD) yang membagi dua sudut sama besar, yaitu
∠ADB = ∠BDC dan ∠ABD = ∠CBD.
Contoh:
Diskusi :
Fiqratudzakiyah
➢ Pada saat saya SMP, saya sering keliru dengan perbedaan sifat persegi dan belah
ketupat karena hampir tidak ada perbedaannya, dan perbedaan sifat antara persegi
dan belah ketupat adalah dibagian diagonal. Jika persegi kedua diagonalnya
berpotongan tegak lurus dan sama panjang, maka belah ketupat kedua diagonalnya
berpotongan tegak lurus dan tidak sama panjang.
Aulia Nur Ahad Dini:
➢ Ketika disajikan gambar persegi dan belah ketupat masih banyak siswa yang sulit
membedakannya karena sisinya sama panjang. Dapat disimpulkan persegi
merupakan belah ketupat tapi belah ketupat belum tentu persegi. (Mengenal
Bangun Datar Segiempat dan Segitiga).
Sumber :
• Kemendikbud Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2
• https://www.yuksinau.id/segiempat/
• https://www.kompasiana.com/niningherianti/59f05e55f13344565b396c72/persegi-
dan-belah-
ketupat?page=all#:~:text=Persegi%20%3D%20semua%20sisi%2Dsisinya%20sama,
tegak%20lurus%20dan%20sama%20panjang.&text=Belah%20ketupat%20%3D%20
semua%20sisi%2Dsisinya,panjang%20dan%20berpotongan%20tegak%20lurus
1. Luas sebuah persegi panjang sama dengan luas persegi yang panjang sisinya 20
cm. Jika lebar persegi panjang adalah 10 cm, maka tentukan:
a. panjang persegi panjang
b. keliling persegi panjang
Jawab:
• Apakah luas bangun persegi panjang itu sama dengan luas trapesium?.
Rumus luas bangun persegi panjang sudah kita ketahui, yaitu : panjang x
lebar = 60 satuan luas persegi panjang tersebut dengan rumus:
𝐿 = 60
Ternyata dari kedua perhitungan tersebut hasilnya sama, yaitu 60 satuan luas.
Hitunglah luas trapesium dengan rumus berikut.
𝐿 = 60
= 2(6) + 2(10)
= 12 + 20
= 32 satuan
C. Belah ketupat
D. Layang – layang
Contoh soal belah ketupat dan layang – layang:
1. Belah ketupat PQRS memiliki panjang diagonal masing-masing 10 cm dan 15
cm. Tentukan luas belah ketupat PQRS tersebut!
Jawab:
1
Luas belah ketupat = 2 × 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 1 × 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 2
1
= 2 × 10 × 15 = 75
𝑑1 × 𝑑2
𝐿=
2
24 × 𝑑2
168 =
2
168 = 12 × 𝑑2
𝑑2 = 14
Diskusi :
Revi Afifah
➢ Pada saat SD, saya disuruh untuk menghitung keliling persegi yang diketahui
panjang 4 cm. Penyelesaiannya adalah 4 + 4 + 4 + 4 = 16 . Sedangkan saat SMP
saya diajarkan dengan cara 4 × 𝑠, berarti 4 × 4 = 16.
Aulia Nur Ahad Dini
➢ Persegi adalah belah ketupat yang keempat sudutnya siku-siku. Sehingga, luas
daerah persegi juga bisa dihitung dengan rumus luas belah ketupat. (Memahami
Keliling dan Luas Segiempat).
B. Sifat segitiga
1. Segitiga Sama Sisi
Segitiga samasisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Sifat-
sifatnya sebagai berikut:
• Ketiga sisinya sama panjang.
• Sudut-sudutnya sama besar, yaitu masing-masing 60°.
• Mempunyai tiga sumbu simetri yang berpotongan tepat di satu titik.
• Dapat ditempatkan pada bingkainya tepat dalam enam cara.
2. Segitiga Sama Kaki
Segitiga samakaki yaitu segitiga yang panjang dua sisinya sama. Sifat-
sifatnya sebagai berikut:
• Dua buah sisinya sama panjang.
• Mempunyai dua buah sudut sama besar.
• Mempunyai sebuah sumbu simetri.
• Dapat ditempatkan pada bingkainya tepat dalam dua cara.
3. Segitiga Sebarang
Segitiga sebarang yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya berlainan. Sifat-
sifatnya sebagai berikut.
• Panjang ketiga sisinya berlainan.
• Besar ketiga sudutnya tidak sama.
Jika ada 3 ukuran panjang yang ingin digunakan untuk membentuk suatu segitiga
maka 3 ukuran tersebut harus memenuhi semua ketidaksamaan segitiga.
Contoh :
Jadi banyak segitiga yang dapat terbentuk dari ukuran tersebut adalah 2 buah.
Contoh soal :
➢ Pada awalnya saya tidak bisa membedakan segitiga sama sisi dan segitiga sama
kaki, sekarang saya sudah bisa membedakannya bahwa segitiga sama sisi yaitu
semua sisinya sama, sedangkan segitiga sama kaki hanya 2 sisi yang sama.
Sumber :
Sebelum dibicarakan tentang Keliling dan Luas Segitiga, akan dibahas tentang alas dan
tinggi (garis tinggi).
a = alas
Nama Rumus
𝑎 ×𝑡
Luas (L) L= 2
Contoh Soal :
Diketahui suatu segitiga dengan panjang sisi alas a = 4 cm, sisi b = 3 cm, sisi c
= 5 cm dan t = 3 cm. Hitunglah keliling dan luas segitiga tersebut!
• Diketahui:
a = 4 cm, b = 3 cm, c = 5 cm, t = 3 cm
• Ditanya:
Keliling dan luas!
• Penyelesaian:
Keliling = a + b + c
Keliling = 4 cm + 3 cm + 5 cm
Keliling = 12 cm
Luas = ½ × a × t
Luas = ½ × 4 cm × 3 cm
Luas = 6 cm².
Diketahui suatu segitiga mempunyai luas 18 cm² dan sisi alas 4 cm. Tentukan
tinggi segitiga!
• Diketahui:
Luas = 18 cm², a = 4 cm
• Ditanya:
Tinggi segitiga!
• Penyelesaian:
2 ×𝐿𝑢𝑎𝑠
Tinggi = 𝑎
2 ×18
Tinggi = 4
36
Tinggi = = 9 cm
4
Diketahui suatu segitiga mempunyai luas 16 cm2 dan tinggi 8 cm. Tentukan alas
segitiga!
• Diketahui:
Luas = 16 cm², t = 8 cm
• Ditanya:
Alas segitiga?
• Penyelesaiaan:
2 ×𝐿𝑢𝑎𝑠
Alas = 𝑡
2 ×16
Alas = 8
32
Alas = 8
Alas = 4 cm.
➢ Rumus segitiga sangat mudah diingat, yaitu alas dikali tinggi lalu dibagi dua. Ketika
2 ×𝐿𝑢𝑎𝑠
mencari alas, menjadi 𝑡
begitu juga ketika mencari tinggi bangun segitiga.
Sumber :
Contoh :
Dalam segitiga PQR berikut ini, panjang PQ adalah 24 cm, panjang QR adalah 20
cm dan panjang PS adalah 16 cm. Maka, berapakah panjang RT?
Penyelesaian :
Dari segitiga tersebut kita bisa mengetahui bahwa : luas segitiga dengan alas PQ =
Luas segitiga dengan alas QR. Maka cara menghitungnya adalah :
1 1
x PQ x PS = 2x QR x RT
2
1 1
x 24 x 16 = 2 x 20 x RT
2
24 x 16 = 20 x RT
384 = 20 RT
384
RT = 20
RT = 19,2 cm
B. Garis Bagi
Garis bagi suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari salah satu titik sudut
segitiga, sehingga membagi sudut tersebut menjadi dua sama besar. Pada segitiga,
dapat dibentuk 3 garis bagi yang berpotongan di suatu titik.
Pada ∆FGH, FI merupakan garis bagi, sedangkan pada ∆LKJ, KM merupakan garis
bagi.
Sumber :
Luas bangun datar tak beraturan merupakan bangun-bangun datar yang tidak dapat
dihitung secara langsung menggunakan rumus luas daerah beraturan. Bangun datar
tidak beraturan memiliki bentuk, namun demikian tidak dapat dirumuskan luasnya,
walaupun bangun datar tidak beraturan itu mempunyai luas. Contoh bangun-bangun
datar yang tidak beraturan, yaitu: seperti daun, batang pohon, penghapus yang sudah
digunakan, telapak tangan, dan lainnya.
Kita tidak dapat menentukan secara pasti luas selembar daun, sesobek kertas,
sepotong triplek dengan bentuk tidak beraturan. Kita hanya dapat menafsirkan luas
bangun datar yang bentuknya tidak beraturan.
Berikut ini aturan yang dipakai untuk menaksir luas daerah dengan membilang satuan.
1. Dapat dilihat pada gambar (1) banyak petak yang utuh ada 2, sedangkan banyak
petak yang lebih dari atau sama dengan ½ etak satuan ada 7. Jadi, luas
bangun (1) adalah 9 petak satuan.
2. Pada gambar (2) banyak petak yang utuh ada 6, sedangkan banyak petak yang
lebih dari atau sama dengan ½ petak satuan ada 8. Jadi, luas bangun (2)
adalah 14 petak satuan.
3. Begitu juga pada gambar (3) banyak petak yang utuh ada 3, sedangkan banyak
petak yang lebih dari atau sama dengan ½ petak satuan ada 7. Jadi, luas
bangun (3) adalah 10 petak satuan.
Contoh:
Perhatikan bangun-bangun A, B, dan C berikut.
➢ Dulu ketika saya SD dan sedang bermain di Taman bermain ada yang tidak sengaja
melemparkan batu kepada saya, lalu saya ambil batu itu dan melihat bentuknya ke
arah jungkat-jungkit. Dengan melihat ke arah jungkat-jungkit saya mengetahui
bagaimana menemukan luas jungkat-jungkit itu dengan rumus persegi panjang.
Seketika juga saya mempertanyakan bagaimana cara menemukan luas bangun
datar tidak beraturan batu ini? Dan terjawab sudah ketika saya meranjak ke kelas 7
dengan menggunakan metode kertas petakkan walaupun tidak akurat 100%. Tetapi
apakah ada cara lain untuk menentukan menafsirkan luas batu tersebut?
Sumber :