Anda di halaman 1dari 20

Sifat-Sifat Segiempat

Segiempat merupakan bangun datar yang memiliki empat sisi, empat titik sudut, empat
sudut, dan dua diagonal. Segiempat ini merupakan bangun datar yang paling sering
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Coba kamu perhatikan fotomu dan
bingkainya? Apakah bentuk foto dan bingkai tersebut?

Cobalah kamu sebutkan bangun-bangun segiempat lainnya yang ada di sekitarmu.

1. Persegi

Persegi adalah bangun segiempat yang memiliki empat titik sudut dan empat sisi yang
sama panjang. Pertemuan setiap dua sisi tersebut saling tegak lurus. 

Sifat-sifat persegi
a. Keempat sisinya sama panjang
b. Keempat sudutnya siku-siku
c. Diagonal-diagonalnya saling tegak lurus dan sama panjang

2. Persegipanjang

Persegipanjang adalah bangun segiempat yang keempat sudutnya siku-siku dan sisi-
sisi berhadapannya sama panjang. 

Sifat-sifat persegipanjang
a. Memiliki dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang
b. Keempat sudutnya siku-siku
c. Diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua sama panjang
d. Mempunyai dua sumbu simetri

3. Jajargenjang

Jajargenjang adalah bangun segiempat yang sisi-sisi berhadapannya sama panjang


dan sejajar.

Sifat-sifat jajargenjang
a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan saling sejajar
b. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
c. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan sama dengan 180°
d. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang

4. Trapesium

Trapesium adalah bangun segiempat yang tepat memiliki sepasang sisi berhadapan
yang sejajar.
Secara umum, trapesium dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Trapesium siku-siku, yaitu trapesium yang memiliki sepasang sudut siku-siku.
b. Trapesium samakaki, yaitu trapesium yang memiliki sepasang sisi berhadapan yang
sama panjang.
c. Trapesium sebarang, yaitu trapesium yang keempat sisinya tidak sama panjang.

Sifat-sifat trapesium
a. Pada trapesium, sudut-sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar berjumlah
180°
b. Pada trapesium samakaki, kedua diagonalnya sama panjang
c. Pada trapesium samakaki, sudut-sudut pada sisi alasnya sama besar. Begitu pula
sudut-sudut pada sisi atasnya

5. Belahketupat

Belahketupat adalah bangun segiempat dengan sisi yang berhadapan saling sejajar,
keempat sisinya sama panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

Sifat-sifat belahketupat
a. Semua sisinya sama panjang
b. Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
c. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
d. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan berpotongan tegak lurus

6. Layang-Layang

Layang-layang adalah bangun segiempat dengan dua pasang sisi yang berdekatan
masing-masing sama panjang.
Sifat-sifat layang-layang
a. Memiliki dua pasang sisi yang berdekatan, masing-masing sama panjang
b. Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri
c. Memiliki sepasang sudut berhadapan yang sama besar
d. Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus

Contoh Soal
1. Mari perhatikan jajargenjang EFGH berikut.

Coba tentukan: 
a. panjang sisi HG dan EH; serta
b. besar ∠HEF, ∠EHG, dan ∠HGF.
Jawab:
a. Pada jajargenjang EFGH tersebut, tampak bahwa:
• HG berhadapan dengan EF sehingga panjang HG = panjang EF = 5 cm; dan
• EH berhadapan dengan FG sehingga panjang EH = panjang FG = 3 cm.
Jadi, panjang sisi HG adalah 5 cm dan panjang sisi EH adalah 3 cm.
b. Pada jajargenjang EFGH tersebut, ∠HEF berdekatan dengan ∠EFG sehingga: 
∠HEF + ∠EFG = 180°
∠HEF + 60° = 180°                 Dari gambar diketahui ∠EFG = 60°

∠HEF = 180° - 60° = 120° 


Coba perhatikan kembali jajargenjang EFGH tersebut.
Pada jajargenjang EFGH tersebut, tampak bahwa:
• ∠EHG berhadapan dengan ∠EFG sehingga ∠EHG = ∠EFG = 60°; dan
• ∠HGF berhadapan dengan ∠HEF sehingga ∠HGF = ∠HEF = 120°.
Jadi, ∠HEF =120°, ∠EHG = 60°, dan ∠HGF = 120°.
2. Coba lengkapi sudut-sudut pada trapesium berikut.

Jawab:
Pada trapesium ABCD, AB sejajar dengan DC. Sudut-sudut yang berdekatan di antara
dua sisi sejajar itu adalah ∠ABC dengan ∠BCD dan ∠BAD dengan ∠ADC. Dari uraian
ini, kamu mendapatkan ∠ABC + ∠BCD = 180° dan ∠BAD + ∠ADC = 180°.
∠ABC + ∠BCD = 180°
45° + ∠BCD = 180°
∠BCD = 180° - 45° = 135°                 Dari gambar diketahui ∠ABC = 45° 
Sekarang, coba perhatikan kembali trapesium ABCD.
Trapesium ABCD merupakan trapesium samakaki dengan sisi alas AB dan sisi atas
DC.
Sudut-sudut pada sisi alas adalah ∠ABC dan ∠BAD. Berdasarkan sifat trapesium
haruslah ∠BAD = ∠ABC sehingga ∠BAD = 45°.
Sementara itu, sudut-sudut pada sisi atasnya adalah ∠ADC dan ∠BCD. Berdasarkan
sifat trapesium haruslah ∠ADC = ∠BCD sehingga ∠ADC = 135°.

Pada pertemuan sebelumnya, kita telah belajar mengenai sifat, unsur, dan jenis yang
terdapat pada bangun datar segiempat. Sifat dan unsur tersebut selain berfungsi untuk
membedakan segiempat dengan bangun datar yang lain, juga digunakan untuk
menentukan keliling dan luas segiempat. Dalam topik ini kalian akan belajar tentang
keliling dan luas segiempat.

1. Persegi Panjang

Pada gambar di atas, sesuai dengan sifat – sifat persegi panjang dapat diperoleh
bahwa garis AB = CD = panjang dan AD = BC = lebar.

Untuk menentukan keliling persegi panjang dapat dihitung dengan menjumlahkan AB,
BC, CD, dan DA.

Keliling persegi panjang dapat ditulis sebagai berikut:


Keliling = AB + BC + CD + DA
= panjang + lebar + panjang + lebar
=p+l+p+l
= 2p + 2l
= 2 ( p + l )

Persegi panjang juga memiliki luas. Luas persegi panjang berupa daerah yang
ditunjukkan dengan warna biru pada gambar. 
Luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah:
Luas = panjang x lebar
= p x l

Agar lebih jelas, mari kita lihat contoh di bawah ini!

Contoh 1:
Perhatikan gambar berikut!

Panjang AB = 22 cm dan BC = 10 cm. Tentukan keliling dan luas persegi panjang


ABCD!

Penyelesaian:
AB // CD sehingga AB = CD = 22 cm ( panjang )
AD // BC sehingga AD = BC = 10 cm ( lebar )

Diperoleh bahwa keliling persegi panjang ABCD adalah 


Keliling ABCD = AB + BC + CD + DA
= 22 + 10 + 22 + 10
= 64 cm

Jadi, keliling ABCD adalah 64 cm.

Luas persegi panjang ABCD = panjang x lebar

= 22 x 10
= 220 cm 2

Jadi, luas persegi panjang ABCD adalah 220 cm 2

2. Persegi

Pada gambar di atas, sesuai dengan sifat – sifat persegi dapat diperoleh bahwa sisi AB
= BC = CD = DA. Untuk menentukan keliling persegi dapat dihitung dengan
menjumlahkan AB, BC, CD, dan DA.

Keliling persegi dapat ditulis sebagai berikut:


Keliling = AB + BC + CD + DA
= sisi + sisi + sisi + sisi
= 4 x sisi

Persegi juga memiliki luas. Luas persegi berupa daerah yang ditunjukkan dengan
warna hijau pada gambar.

Luas persegi dengan sisi s adalah:


Luas = sisi x sisi
=sxs
= s2

Agar lebih jelas, mari kita lihat contoh di bawah ini!

Contoh 2:

Perhatikan gambar berikut!


Persegi tersebut memiliki panjang sisi AB = 20 cm. Tentukan keliling dan luas persegi
tersebut!

Penyelesaian:

AB = BC = CD = DA = 20 cm
Sehingga diperoleh 
keliling persegi = 4 x s
= 4 x 20
= 80 cm

Jadi, keliling persegi ABCD adalah 80 cm.

Luas persegi ABCD = s x s


= 20 x 20
= 400cm 2

Jadi, luas persegi ABCD adalah 400cm 2.

3. Jajar genjang

Pada gambar di atas, sesuai dengan sifat – sifat jajar genjang dapat diperoleh bahwa
sisi AB = DC dan BC = AD. Untuk menentukan keliling jajar genjang dapat dihitung
dengan menjumlahkan AB, BC, CD, dan DA. 
Keliling jajar genjang dapat ditulis sebagai berikut:

Keliling = AB + BC + CD + DA
= AB + BC + AB + BC
= 2 ( AB + BC )

Jajar genjang juga memiliki luas. Luas jajar genjang berupa daerah yang ditunjukkan
dengan warna ungu pada gambar. Perhatikan proses berikut!

Segitiga ADE pada gambar (i) dipindahkan ke sebelah kanan jajar genjang (ii) sehingga
membentuk persegi panjang. Sisi EE merupakan alas dan sisi DE merupakan tinggi.
Berdasarkan proses tersebut maka dapat diperoleh:

Luas jajar genjang = panjang x lebar


= EE x DE
= a x t

Agar lebih jelas, mari kita lihat contoh di bawah ini!


Contoh 3:

Hitunglah keliling dan luas jajargenjang ABCD yang mempunyai alas 24 cm, tinggi 8 cm
dan sisi BC = 12 cm!

Penyelesaian:

Keliling = AB + BC + CD + DA
= 24 + 12 + 24 + 12
= 72 cm

Jadi, keliling jajar genjang ABCD adalah 72 cm

Luas jajar genjang ABCD = alas x tinggi

= 24 x 8
= 192 cm 2

Jadi, luas jajar genjang ABCD = 192 cm 2

4. Trapesium

Pada gambar di atas, sesuai dengan sifat – sifat trapesium dapat diperoleh bahwa sisi
AB = DC dan BC = AD. 
Untuk menentukan keliling trapesium dapat dihitung dengan menjumlahkan AB, BC,
CD, dan DA.

Keliling trapesium dapat ditulis sebagai berikut:


Keliling = AB + BC + CD + DA

Trapesium juga memiliki luas. Luas trapesium berupa daerah yang ditunjukkan dengan
warna oranye pada gambar.

Dimana sisi sejajar adalah AB // DC dan tinggi adalah DE.

Agar lebih jelas, mari kita lihat contoh di bawah ini

Contoh 4:
Tentukan keliling dan luas trapesium ABCD!

Penyelesaian:

AB // DC 
Keliling = AB + BC + CD + DA
= 20 + 15 + 12 + 15
= 62 cm

5. Belah ketupat

Keliling belah ketupat = AB + BC + CD + DA

Dengan AC = diagonal 1 dan BD = diagonal 2

6. Layang – layang

Keliling = AB + BC + CD + DA

Dengan AC = diagonal 1 dan BD = diagonal 2


Dalam topik ini kalian akan belajar tentang segitiga meliputi: pengertian segitiga, jenis-jenis segitiga,
dan sifat-sifat segitiga. Selain itu, tersedia juga beberapa contoh soal untuk membantu kalian agar
lebih mudah dalam memahami materi.
Marilah kita pelajari materi ini dengan penuh semangat dan rasa ingin tahu.

1. Pengertian segitiga.

Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga sudut.

Segitiga dinamai sesuai dengan titik sudutnya. Ketiga titik sudut segitiga, biasa diberi nama
menggunakan huruf kapital yang berurutan. Jika titik sudut-titik sudut suatu segitiga diberi nama
A ,B, C maka segitiga itu disebut segitiga ABC atau dapat juga ditulis menggunakan symbol ”∆”
sehingga ditulis ∆ABC .

Gambar di atas adalah sebuah segitiga dengan titik sudut A, B, dan C . Sedangkan AB, AC, dan BC
merupakan sisi-sisi segitiga dengan panjang masing-masing sisi adalah c, b, dan a. Segitiga
tersebut diberi nama ∆ABC.

2. Sifat-sifat segitiga.

Secara umum, ada beberapa sifat yang terdapat pada segitiga, yaitu:
a. Mempunyai tiga buah sudut.
b. Mempunyai tiga buah sisi
c. Jumlah ketiga sudutnya adalah 180º.

3. Jenis-jenis segitiga.

Sebuah segitiga dapat dibedakan dalam beberapa jenis menurut besar sudut atau panjang sisinya.
Jenis-jenis itu juga mempunyai sifat tertentu selain sifat umum pada segitiga.

a. Jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya.

i. Segitiga lancip

Segitiga lancip adalah segitiga yang besar ketiga sudutnya antara 0º dan 90º.

Pada gambar, ∆ABC adalah segitiga lancip karena besar ketiga sudutnya kurang dari 90º.

ii. Segitiga siku-siku

Segitiga siku-siku adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya tepat 90º.

Pada gambar, ∆ABC adalah segitiga siku-siku karena sudut B besarnya tepat 90º.
iii. Segitiga tumpul

Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya antara 90º dan 180º.

Pada gambar, ∆ABC adalah segitiga tumpul karena besar sudut B lebih dari 90º dan kurang dari
180º.

b. Jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya

i. Segitiga sembarang

Segitiga sembarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbeda. Pada segitiga
sembarang, besar ketiga sudutnya juga berbeda.

Panjang ketiga sisi segitiga berikut ini berbeda, maka dinamakan segitiga sembarang.

ii. Segitiga sama kaki

Segitiga sama kaki adalah suatu segitiga yang panjang dua sisinya sama. Selain itu, sudut pada
kaki-kaki sisi yang sama, besarnya sama.

iii. Segitiga sama sisi

Segitiga sama sisi adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya sama. Selain itu, besar ketiga
sudutnya juga sama yaitu 60º.

Pada ∆ABC, panjang AB = AC = BC dan

c. Jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan besar sudutnya

i. Jika pada sebuah segitiga ketiga sudutnya lancip dan panjang ketiga sisinya sama, maka segitiga
itu disebut segitiga lancip sama sisi
ii. Jika pada sebuah segitiga ketiga sudutnya lancip dan panjang dua sisinya sama, maka segitiga
itu disebut segitiga lancip sama kaki
iii. Jika pada sebuah segitiga ketiga sudutnya lancip dan panjang ketiga sisinya berbeda, maka
segitiga itu disebut segitiga lancip sembarang
iv. Jika pada sebuah segitiga salah satu sudutnya tumpul dan ada dua sisi yang sama panjang,
maka segitiga itu disebut segitiga tumpul sama kaki
v. Jika pada sebuah segitiga salah satu sudutnya tumpul dan panjang ketiga sisinya berbeda, maka
segitiga itu disebut segitiga tumpul sembarang
vi. Jika pada sebuah segitiga salah satu sudutnya siku-siku dan ada dua sisi yang sama panjang,
maka segitiga itu disebut segitiga siku-siku sama kaki
vii. Jika pada sebuah segitiga salah satu sudutnya siku-siku dan panjang ketiga sisinya berbeda,
maka segitiga itu disebut segitiga siku-siku sembarang.

4. Sudut dalam dan sudut luar segitiga

Pada ∆ABC,

disebut sudut dalam segitiga. Besar jumlah ketiganya adalah 180º.

Contoh:

berturut-turut adalah 2x, 3x, 4x. Tentukan nilai x !

Jawab:

adalah sudut dalam segitiga. Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180º.

Jika pada sebuah segitiga, salah satu sisinya diperpanjang, maka:

akan muncul sebuah sudut yang terbentuk dari perpanjangan garis itu dengan salah satu sisi
segitiga yang ada di dekat perpanjangan itu.

Sudut itu disebut sudut luar segitiga.

Pada gambar di atas, AD adalah perpanjangan CA. Kemudian

disebut sudut luar segitiga.

Besar sudut luar segitiga adalah jumlah sudut dalam yang bukan pelurusnya.

Contoh:

Perhatikan gambar berikut:


Pada gambar tersebut,

Tentukan besar

Jawab:

adalah sudut luar segitiga.

Menjumpai masalah dengan konten?

Keliling dan Luas Segitiga


Pada topik sebelumnya, kalian telah mengenal segitiga. 
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga sudut.
Berdasarkan panjang sisinya, segitiga terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Segitiga samasisi, yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.
b. Segitiga samakaki, yaitu segitiga yang panjang dua sisinya sama.
c. Segitiga sebarang, yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya berlainan.
Berdasarkan besar sudutnya, segitiga terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Segitiga siku-siku, yaitu segitiga yang salah satu sudutnya 90°.
b. Segitiga lancip, yaitu segitiga yang besar masing-masing sudutnya kurang dari 90°.
c. Segitiga tumpul, yaitu segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul,
yaitu antara 90° dan 180°.

        Selanjutnya pada topik kali ini, kalian akan mempelajari keliling dan luas segitiga.

1. Keliling Segitiga
Rumus Keliling Segitiga
Keliling segitiga diperoleh dengan cara menjumlahkan panjang ketiga sisinya.
K = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3

Contoh 1:
Keliling sebuah segitiga 20 dm. Jika panjang dua buah sisinya 9 dm dan 6 dm,
berapakah panjang satu sisi lainnya?
Jawab:
Keliling segitiga adalah K = Sisi 1 + Sisi 2 + Sisi 3
                                20 dm = 9 dm + 6 dm + Sisi 3
                                20 dm = 15 dm + Sisi 3
                                Sisi 3 = 20 dm – 15 dm = 5 dm
Jadi, panjang satu sisi lainnya tersebut adalah 5 dm.

2. Luas Segitiga
Kevin Tara memiliki selembar kertas yang berbentuk persegipanjang.
Ia menggunting kertas tersebut seperti berikut.

Hasil guntingan tersebut berupa dua buah segitiga yang masing-masing sama dan
sebangun.Jadi, dari sebuah persegipanjang dapat dibuat dua buah segitiga yang
masing-masing sama dan sebangun sehingga diperoleh:
Luas persegipanjang = 2 ᵡ luas segitiga

Rumus Luas Segitiga


Jika panjang segitiga disebut alas (a) dan lebarnya disebut tinggi (t) maka luas segitiga
dapat dirumuskan sebagai berikut.
Contoh 2:
Luas sebuah segitiga 35 cm  Jika alasnya 10 cm, coba tentukan tinggi segitiga tersebut.
2.

Jawab:
Luas segitiga tersebut 35 cm  dan alasnya 10 cm.
2

t = 7 cm
Dengan demikian, tinggi segitiga tersebut adalah 7 cm.

Pada topik sebelumnya tentu kalian sudah mempelajari segitiga dan segiempat. Ada
berbagai macam bangun datar segiempat beraturan yang telah kalian pelajari seperti
persegi panjang, persegi, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang.
Kalian juga telah mempelajari bagaimana mencari luas dan keliling baik segiempat
maupun segitiga. Kali ini kalian akan mempelajari luas bangun datar gabungan segitiga
dengan segiempat. Ada berbagai benda yang bentuknya tidak beraturan di kehidupan
nyata, oleh sebab itu setelah kalian mempelajari topik ini diharapkan kalian mampu
menyelesaikan masalah luas gabungan segitiga dengan segiempat dalam kehidupan
nyata.

Sebelum kita menentukan luas gabungan segitiga dengan segiempat mari kita ingat
kembali rumus menentukan luas segiempat dan segitiga berikut ini:

Untuk lebih jelasnya mengenai menentukan luas gabungan segitiga dengan segi empat
coba kalian lihat contoh-contoh soal berikut ini:

Contoh 1

Terdapat bangun datar ABCDEF dengan BF = FA = CD = CE dan BC= EF. 


Panjang AF = 5cm, BP = 4m, dan PC = 6 cm. 
Jika FP ⊥ BC, maka tentukan luas bangun datar tidak beraturan sebagai berikut:

Jawab:

Diketahui:

BF = FA = CD = CE = 5 cm
BC= EF = BP + PC = 4 cm + 6 cm = 10 cm
Segitiga AFB kongruen segitiga DCE (sebangun dan sama ukuran)
Ditanya:
luas bangun datar ABCDEF

penyelesaian:
Luas ABCDEF = 2 × Luas AFB + Luas BCEF

1) Mencari luas segitiga siku-siku sama kaki AFB:

2) Mencari luas jajar genjang BCEF:

Contoh 2

Terdapat tiga persegi yang disusun berdampingan. Panjang sisi persegi tersebut
masing-masing 12cm, 16cm, dan 10cm. Jika susunan persegi seperti gambar di bawah
ini, maka tentukan luas bangun yang diarsir!
Jawab:

Luas bangun yang diarsir dapat dicari dengan cara berikut ini:

Luas bangun yang diarsir = luas persegi panjang − (luas A + luas B + luas C)

1) Menentukan luas persegi panjang:

panjang (p) = 12 cm + 16 cm + 10 cm = 38 cm
lebar ( l ) = 16 cm

2) Menentukan luas A:

alas (a) = 12 cm + 16 cm = 28 cm
tinggi (t) = 12 cm

3) Menentukan luas B:

panjang (p) = 12 cm
lebar ( l ) =16 cm − 12 cm = 4 cm

4) Menentukan luas C:

alas (a) = 16 cm
tinggi (t) = 10 cm + 16 cm = 26 cm
5) Menentukan luas bangun yang diarsir:

Contoh 3

Terdapat dua persegi yang kongruen dengan panjang sisi 48 cm. 


Jika diketahui panjang EG : GF = 5 : 1, panjang FH = HC, panjang CI : ID = 3 : 1 maka
tentukan luas bangun yang diarsir (AGHIE).

Jawab:

Diketahui:

Luas AGHIE = luas AGE + luas EGHI

1) Menentukan luas segitiga AGE:

2)Menentukan luas bangun EGHI:


Luas EGHI = Luas CDEF − (luas GFH + luas HCI + luas IDE)

Pada materi sebelumnya, tentunya kalian telah belajar tentang sifat – sifat bangun
datar, cara menentukan keliling bangun datar serta menentukan luas bangun datar.

Dalam topik ini kalian akan belajar tentang penyelesaian masalah nyata yang
berkaitan dengan luas bangun datar. Permasalahan tersebut sering kali kita jumpai
dalam kehidupan sehari – hari kita, baik sadar ataupun tidak sadar.

Masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar tersebut dapat kita selesaikan
dengan menggunakan sifat – sifat bangun datar yang disesuaikan dengan konteks
pada soal. Perhitungan dilakukan dengan membuat model matematika dari kata – kata
yang terdapat pada soal. Setelah diperoleh jawaban hasil perhitungan, maka kita
terjemahkan kembali ke dalam kata – kata sesuai dengan maksud dari soal.
Selain menghitung, dalam menyelesaikan soal cerita berkaitan dengan luas bangun
datar diperlukan pula logika dalam berpikir, imajinasi dan kemampuan membuat sketsa
gambaran dari cerita pada soal. Kemampuan tersebut akan lebih mudah kalian
dapatkan dengan banyak latihan.

Oleh sebab itu, mari kita lihat dan pahami beberapa contoh berikut ini!

Contoh 1:

Sebuah taman berukuran 120m x 80m. Di tepi taman tersebut akan dibuat jalan dengan
lebar 4 m mengelilingi lapangan. Tentukan luas jalan tersebut!

Penyelesaian:

Berdasar cerita tersebut, maka kita gambarkan dahulu taman dan jalannya.

Gambar tersebut terdiri dari dua buah persegi panjang, yakni persegi panjang kecil dan
besar.

 Persegi panjang besar berukuran panjang = 120 + 4 + 4 = 128m dan lebar = 80


+ 4 + 4 = 88m
 Persegi panjang kecil berukuran panjang = 120m dan lebar = 80m
Luas jalan dapat ditentukan dengan menghitung selisih luas persegi panjang besar dan
persegi panjang kecil.

Luas jalan = L. persegi panjang besar – L .persegi panjang kecil 


=(pxl)–(pxl)
= ( 128 x 88 ) – ( 120 x 80 )
= 11264 – 9600
= 1664 m 2

Jadi luas jalan adalah 1664 m 2.

Contoh 2:

Wahyu akan membuat sebuah layang – layang. Ia menyediakan dua buah potong lidi
yang digunakan sebagai kerangkanya denga panjang masing – masing 45 cm dan 25
cm. Tentukan luas minimal kertas yang dibutuhkan untuk membuat layang – layang
tersebut!
Penyelesaian:

Kita gambarkan dahulu sketsa layang – layangnya.


Panjang AC = 25cm dan panjang BD = 45cm.

Jadi, luas kertas minimum yang dibutuhkan untuk membuat layang – layang tersebut
adalah 1075cm 2.

Contoh 3:

Sebuah lantai kamar berbentuk persegi dengan panjang sisi 6m. Lantai kamar itu akan
dipasang ubin berbentuk persegi dengan luas tiap ubin 600cm  Tentukan banyak ubin
2.

yang diperlukan!

Penyelesaian:

Untuk menentukan banyak ubin, terlebih dahulu kita cari luas lantai kamar. 
Luas lantai kamar = sisi x sisi
=6x6
= 36m 2

Banyak ubin dapat diperoleh dengan membagi luas lantai kamar dengan luas tiap ubin.
Luas tiap ubin = 600cm  = 0,06m
2 2.

Jadi, banyak ubin yang dibutuhkan adalah 600 buah ubin.

Anda mungkin juga menyukai