Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN

Padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. padi (bahasa latin:

Oryza Sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk

mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama dan biasa disebut sebagai

padi liar. Tanaman padi merupakan jenis tanaman rumput-rumputan. Tanaman padi

mempunyai klarifikasi sebagai berikut:

Kingdom :Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub division :Angiospermae

Kelas :Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Famili :Graminae

Genus : Oryza Linn

Spesies :Oryza Sativa L.

Tanaman padi pada umumnya berumur 100 – 110 hari setelah tanam tergantung pada

varietas yang akan ditanam dan produktivitas hasil mencapai 6 – 7,8 ton perhektar.

Penanaman padi sawah tadah hujan ini untuk menanam dan selama hidupnya

membutuhkan air hujan yang cukup. Hal ini membawa resiko yang besar sekali

karena musim hujan kadang datang terlambat, sementara padi sawah tadah hujan
52

membutuhkan air hujan yang cukup, sehingga seringkali terjadi puluhan hektar tidak

menghasilkan sama sekali atau hasilnya rendah akibat air hujan yang tidak

mencukupi.

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian tentang Analisis

Pendapatan Dan Risiko Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan Di Nagari Limo Koto

Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

berapa besar pendapatan, sumber risiko dan manajemen risiko usaha tani padi sawah

tadah hujan Di Nagari Limo Koto Kecamatan Koto VII.

Variable yang di amati sesuai dengan tujuan penelitian yaitu : 1. Pendapatan.

2. Sumber risiko yang meliputi ( risiko produksi, risiko harga, risiko institusional,

risiko sumber daya manusia dan risiko finansial). 3. Manajemen risiko.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode study kasus (case

study). Dengan demikian, hasil dan kesimpulan akhir penelitian hanya berlaku pada

lokasi yang bersangkutan. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random

sampling ( pengambilan sampel acak sederhana). Dimana sampel yang di ambil

sebanyak 10% dari 773 petani pemilik lahan sawah tadah hujan di Kenagarian Limo

Koto Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung.

Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa pendidikan petani sebagian besar

tamatan SD dan SMP, dalam menjalankan usahataninya pada ummumnya petani

sampel masih menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul, parang dan sabit dan

untuk pengolahan tanah rata-rata sudah menggunakan mesin bajak sawah. Dari segi
53

pemeliharaan petani masih tergolong kurang dan belum sesuai anjuran. Dan untuk

segi modal rata-rata petani sampel menggunakan modal sendiri, hal ini membuat

usahatani mereka kurang maksimal karna modal terbatas.

Rata-rata pendapatan petani dalam 1 Ha lahan per satu kali tanam adalah

sebesar Rp 4.811.310,- dengan keuntungan Rp 1.857,084,- dan ini sangat layak

untuk di kembangkan. Namun permasalahan yang dihadapi petani di lapangan yaitu

risiko produksi, harga, institutional, SDM dan finansial, ditambah lagi dengan sumber

air hanya dengan curah hujan secara langsung dan kurangnya manajemen petani

dalam mengelola usahataninya.

Anda mungkin juga menyukai