Anda di halaman 1dari 9

Adapun pengertian plant layout itu sendiri menurut render dan heizer,

(2007;450) dikatakan bahwa “ tata letak (layout) merupakan satu keptusan penting
yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang “.

2. Menurut lalu sumayang (2003;133) mengemukakan bahwa tata ruang adalah


tatanan secara fisik dari suatu terminal kerja beserta peralatan dan perlengkapan yang
mengacu pada proses produksi “.

3. Adapun pengertian plant lay out itu sendiri menurut eddy harjanto (2003;36)
dikatakan bahwa “ perancanan tata letak mencakup desain atau konfigurasi dari
bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari
bahan mentah menjadi bahan jadi.

4. Sedangkan menurut sofjan assauri (2004;57) pengertian plant layout adalah “


fase yang termasuk dalam desain dari suatu produksi “.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa plant layout yaitu merupakan suatu
keputusan yang menyangkut penyusunan fasilitas operasi secara teratur dan efisien
yang mencakup desainn atau konfigurasi dari bagian-bagian pusat kerja dan peralatan
yang mengacu pada proses produksi (input-proses-output), baik yang ada didalam
bangunan ataupun diluar sehingga kegiatan operasi berjalan dengan lancar.

Pentingnya Plant LayOut


Setelah pabrik dipilih untuk menempati suatu daerah dengan memperhitungkan
berbagai faktor, maka ada hal lain yang harus diperhatikan yaitu bagaiman
menempatkan layout pabrik, sebab hal ini merupakan usaha untuk meminimumkan
biaya produksi. Perpindahan dan pergerakan barang yang tidak perlu menyebabkan
adanya tambahan-tambahan penegluaran biaya, maka dengan demikian perusahaan
membutuhkan layout yang tepat untuk mengurangi tambahan-tambahan biaya
tersebut sehingga lebih efektif dan efisien.
Layout merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi dan efektifitas
operasional perusahaan dalam jangka waktu panjang. Layout memiliki berbagai
implikasi strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal ini
yaitu kapasitas proses, fleksibilitas, dan biaya, serta mutu kehidupan kerja.

Menurut barry render dan jay heizer (2001;272) bahwa layout yang efektif dapat
memebantu perusahaan dalam mencapai hal-hal berikut:

1. Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan dan manusia.

2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.

3. Lebih memudahkan konsumen.

4. Peningkatan moral karyawan, dan kondisi kerja yang lebih aman.

Mengingat pentingnya faktor layout didalam sebuah pabrik, maka perancanaan layout
harus dilakukan dengan baik sehingga dapat memenuhi kebuthan perusahaan untuk
tetap bersaing.

Tujuan Plant LayOut


Menurut sri tomo wignjosoebroto (2003;68) dalam bukunya tata letak pabrik dan
pemindahan barang “ tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya
adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen
biaya sebagai berikut:

1. Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin maupun fasilitas
produksi lainnya.

2. Biaya pemindahan bahan (material handling cost).


3. Biaya produksi maintenance,safety, dan biaya penyimpanan produk setengah
jadi.

Secara spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-
keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Menaikkan output produksi

2. Mengurangi waktu tunggu (delay) .

3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling).

4. Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service.

5. Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan atau
fasilitas produksi lainnya.

6. Mengurangi inventory in process.

7. Proses manufacturing yang lebih singkat.

8. Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari perator.

9. Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.

10. Mempermudah aktifitas supervisi.

11. Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran.


12. Mengurangi factor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan
baku ataupun produk jadi.

Faktor-Faktor Pertimbangan Perencanaan Plant LayOut


Dalam menyusun palnt layout yang baik, perlu diketahui faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan. Adapun faktor-faktor tersebut menurut sofjan assauri (2004;61)
dalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan

2. Urutan produksinya. Faktor ini penting terutama bagi product layout. Karena
product layout penyusunannya didasarkan pada urutan-urutan produksinya
(operation sequence).

3. Kebutuhan akan ruang yang cukup luas (special requirement). Dalam hal ini
diperhatikan luas ruangan pabrik.

4. Peralatan/mesin-mesin itu sendiri. Apakah mesin-mesinnya berat, apa maka


diperlukan lantai yang lebih kokoh.

5. Maintenance & replacement. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa


sehingga maintenencenya mudah dilakukan dan replacement-nya juga mudah.

6. Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity). Keseimbangan kapasitas


harus diperhatikan terutama dalam product layout, karena mesin-mesin diatur
menurut urutan-urutan (sequence) prosesnya.

7. Minimum movement. Dengan gerak yang sedikit, maka biayanya (cost) akan
lebih rendah.
8. Aliran (flow) dari material. Flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus
yang harus diikuti oleh produknya pada waktu dibuat, gambar mana yang sangat
penting bagi perencanaan lantai, atau ruangan pabrik (floor plan).

9. Employee area; tempat kerja buruh pabrik harus cukup luas, sehingga tidak
mengganggu keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksinya.

10. Service area (seperti cafeteria, toilet, tempat istirahat, tempat parkir mobil, dan
sebagainya). Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat denga tempat kerja
dimana sangat dibutuhkan.

11. Waiting area; yaitu untuk mencapai flow material yang optimum, maka harus
diperhatikan tempat-tempat dimana kita harus menyimpan barang-barang disaat
menunggu proses selanjutnya.

12. Plant climate, udara dalam pabrik harus diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan
produk dan buruh, jangan terlalu panas, jangan terlalu dingin, dan juga jangan
merusak kesehatan buruh.

13. Flexibility, perubahan-perubahan dari produk atau proses/mesin-mesin dan


sebagainya hampir tidak dapat dihiundarkan, karena sesuai dengan perkembangan
teknologi dan perubahan-perubahan kecil yang terjadi tidak memerlukan biaya yang
tinggi.

PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK (Plant Lay Out)

Plant lay out adalah fase yang termasuk dalam design dari suatu sistem
produksi. Tujuan daripada lay out adalah untuk memperkembangkan sistem produksi
sehingga dapat mencapai kebutuhan kapasitas dan kwalitas dengan rencana yang
paling ekonomis.
Lay out yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan
effisien semua fasilitas-fasilitas pabrik dan buruh yang ada dalam pabrik. Plant lay
out yang baik dapat membantu kita dalam produksi, dimana dengan penempatan
fasilitas yang baik maka material handling dan material movement dapat ditekan
sedikit mungkin sehingga menurunkan cost yang berarti perusahaan lebih efisien.

2.7.1 Tujuan lay out yang baik


1. Mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi
sehingga mengurangi material handling
2. Memperhatikan frekwensi arus pekerjaan
3. Mengurangi ongkos produksi, karena cost ditekan seminimum mungkin.
4. Mempertinggi keselamatan kerja sehingga kemanan bekerja semakin
terjamin
5. Memberikan hasil produksi yang baik
6. Memberikan service yang baik bagi konsumen
7. Memperbaiki moral pekerja
8. Mengurangi delays (kelambatan) dalam pekerjaan
2.7.2 Cara-cara pengaturan dari pada lay out
Ada 2 cara pengaturan lay out yang dipakai yaitu :
1. Atas dasar proses
2. Atas dasar arus atau flow

Oleh karena itu, ada 2 pola lay out yang utama, yaitu :

1. Proses lay out


Dalam proses lay out semua mesin-mesin dan peralatan yang sama
dikelompokkan dalam suatu area yang sama. Jadi hanya terdapat satu jenis proses
disetiap bagian.
Keuntungan dari proses lay out adalah :
a. Investasi yang lebih rendah di dalam equipment (mesin-mesin), karena
dalam proses lay outlebih memungkinakan untuk menggunakan mesin pada tingkat
penggunaan yang cukup tinggi karena mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
b. Sangat flexsible, karena mesinnya general purpose machine, sehingga
dapat mengikuti dengan cepat perubahan dari satu jenis produk.
c. Manufacturing cost biasanya lebih rendah.

Kerugian dari proses lay out adalah :


a. Material handling dan material transportation cost tinggi karena biasanya
di sini kita tidak bisa menggunakan ban berjalan atau mesin-mesin otomatis.
b. Kordinasi dan pengawasan sukar
2. Product lay out
Product lay out adalah dimana msin-mesin dan fasilitas manufacturing yang
lain diatur menurut urutan-urutan dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk.
Keuntungan-keuntungan dari product lay out adalah:
a. Dapat digunakannya alat-alat yang otomatis.
b. Dapat digunakannya ban berjalan
c. Inspeksi yang diperlukan lebih sedikit
d. Kebutuhan material dapat dijadwalkan lebih tepat.

Sedangkan kerugian dari product lay out adalah :

a. Pekerjaan mudah berhenti


b. Karena sifatnya tidak flexsible maka kalau terjadi perubahan-perubahan
akan memakan biaya yang besar.
c. Tingkat produksinya sudah fixed.
d. Sifat pekerjaan adalah satu irama saja sehingga dapat membosankan,
maka efisiensi pekerja akan menurun.
e. Investasinya tinggi

2.8 PENERANGAN, SUARA RIBUT DAN UDARA DALAM PABRIK


2.8.1 Penerangan (Lighting) pabrik
Adapun keuntungan-keuntungan dari adanya penerangan yang baik adalah:
1. Menaikkan produksi dan menekan biaya
2. Meningkatkan pemeliharaan gedung dan kebersihan pabrik
3. Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi
4. Memudahlkan pengamatan / pengawasan
5. Memperbaiki moril para pekerja
6. Lebih mudah untuk melihat

Hubungan produktivitas dengan penerangan adalah:


1. Bila terdapat penerangan yang cukup akan memberikan pertambahan
produksi
2. Pabrik texstil memperoleh pertambahan out put sebesar 9% dan
mengurangi biaya perbaikan sebesar 33%.

Ciri-ciri penerangan yang baik adalah :

1. Sinar / cahaya yang cukup


2. Sinar yang tidak berkilauan atau menyilaukan
3. Tidak terdapat kontras yang tajam
4. Cahaya terang
5. Distribusi cahaya yang merata
6. Warna yang sesuai

Sumber-sumber penerangan yang digunakan :

1. Lampu pijar / listrik biasa


2. Lampu mercury
3. Lampu neon

2.8.2 Suara ribut


Bunyi ribut ini perlu dipertimbangkan karena mengganggu kesenangan kerja,
merusak pendengaran pekerja dan menimbulkan komunikasi yang salah.
1. Pengukuran suara atau bunyi ribut

Kemampuan telinga untuk mendengar secara ekstrim berkisar antara 7 sampai


20.000 cycles / detik getar suara. Suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur
suara adalah bel atau decibel. 1 decibel = 1/10 bel. Decibel adalah suatu istilah yang
relatip digunakan untuk menyatakan suatu logaritma dari pada perbandingan antara 2
kekuatan suara / bunyi yaitu intensitas atau tekanannya.

2. Pengaturan suara

Tujuan dari pada pengendalian suara atau bunyi di samping untuk menghemat
uang yang dikeluarkan untuk pengaturan ini adalah untuk menjaga agar pendengaran
buruh / pekerja tetap baik.

2.8.3 Udara dalam pabrik

Salah satu sistem yang penting dalam hal ini adalah air conditioning (AC).
1. AC (Air Conditioning)

AC tidak mendinginkan udara tapi dengan suatu sistem juga digunakan untuk
mengontrol temperatur, kelembaban udara dan kebersihannya.

Alasan perusahaan memasang AC system dan memperhatikan kondisi pekerja,


yaitu karena ruang kerja yang baik akan memberikan kemungkinan :

a. Memperbesar hasil (out put)


b. Memperbaiki kwalitas pekerjaan dan kecakapan bekerja dari karyawan
c. Menambah kebersihan pabrik
d. Mengurangi biaya pemeliharaan
e. Mengurangi turn over buruh
f. Mengurangi pemborosan
g. Merupakan daya tarik untuk bekerja lebih baik

2. Pemanasan (Heating)

Untuk pemanasan dalam pabrik, banyak pabrik yang menggunakan unit


pemanasan dari langit-langit (ceiling) pabrik yang terdiri dari sirkulasi (lingkaran
pemanas) dengan gas, elektrik, air atau uap dengan suatu blower untuk
mempengaruhi sirkulasi udara.

Anda mungkin juga menyukai