Anda di halaman 1dari 11

DEFINISI DAN FUNGSI

Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, akan menghadapi persoalan
layout. Semua fasilitas untuk produksi baik mesin-mesin, buruh dan fasilitas-fasilitas lainnya harus
disediakan pada tempatnya masing-masing, supaya dapat bekerja dengan baik. Setiap susunan dari
mesin-mesin dan peralatan produksi di suatu pabrik disebut layout. Jadi layout berhubungan dengan
masalah penyusunan mesin dan peralatan produksi dalam pabrik. Persoalannya ialah bagaimana kita
menyusun mesin-mesin den peralatan produksi lainnya sehingga dapat menjalankan produksi
seefektif mungkin. Susunan peralatan (fasilitas) pabrik, yaitu bagaimana dan di mana ditempatkan
fasilitas tersebut akan mempengaruhi:

a. efisiensi perusahaan tersebut

b. pembentukan laba perusahaan, den

c. kelangsungan perusahaan.

DEFINISI LAIN PLANT LAYOUT

 Adapun pengertian plant layout itu sendiri menurut render dan heizer, (2007;450)
dikatakan bahwa “ tata letak (layout) merupakan satu keptusan penting yang menentukan
efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang “.
 Menurut lalu sumayang (2003;133) mengemukakan bahwa tata ruang adalah tatanan
secara fisik dari suatu terminal kerja beserta peralatan dan perlengkapan yang mengacu
pada proses produksi “.
 Adapun pengertian plant lay out itu sendiri menurut eddy harjanto (2003;36) dikatakan
bahwa “ perancanan tata letak mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat
kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan
jadi.
 Sedangkan menurut sofjan assauri (2004;57) pengertian plant layout adalah “ fase yang
termasuk dalam desain dari suatu produksi “.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa plant layout yaitu merupakan suatu keputusan
yang menyangkut penyusunan fasilitas operasi secara teratur dan efisien yang mencakup desainn
atau konfigurasi dari bagian-bagian pusat kerja dan peralatan yang mengacu pada proses produksi
(input-proses-output), baik yang ada didalam bangunan ataupun diluar sehingga kegiatan operasi
berjalan dengan lancar.

Masalah layout merupakan masalah yang tetap dihadapi oleh perusahaan.

Perkembangan teknologi selalu membawa perubahan-perubahan atau perkembangan di dalam


teknik manufaktur. Adanya perubahan teknologi, proses, mesin-mesin den bahan-bahan yang
digunakan, maka akan memerlukan layout yang baru. Perubahan layout ini mungkin merupakan
perubahan keseluruhan pabrik atau sebagian saja.

Plant layout adalah fase yang termasuk dalam desain dari suatu sistem produksi. Tujuan dari layout
adalah untuk memperkembangkan sistem produksi sehingga dapat mencapai kebutuhan kapasitas
dan kualitas dengan rencana yang paling ekonomis.
Plant layout merupakan "integrated system" harus memberikan kepada mesin, tempat bekerja
(work place) den gudang (storage) dengan kapasitas yang dibutuhkan supaya schedule yang feasible
dapat ditentukan untuk berbagai parts den produk, suatu transportation system yang memindahkan
parts den produk tersebut mclalui sistem den service yang ada untuk produksi seperti tempat alat-
alat (tools cribs) dan maintenance shop serta tempat untuk karyawan seperti fasilitas pengobatan
(medical facilities) dan cafeteria.

Layout yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur den efisien semua fasilitas pabrik
den buruh (personnel) yang ada di dalam pabrik. Fasilitas pabrik (manufacturing) tidak saja mesin-
mesin tetapi juga service area, termasuk tempat penerimaan den pengiriman barang tempat
maintenance, gudang den sebagainya. Di samping itu juga harus diperhatikan efisiensi den segi
keamanan pare pekerja. Jadi plant layout meliputi di dalam gedung dan di luar gedung, misalnya
parkir mobil den sebagainya.

Plant layout yang baik dapat membantu kits dalam produksi, di mane dengan penempatan fasilitas
yang baik, make material handling dan material movement dapat ditekan sedikit mungkin sehingga
mcnunuikan cost yang berarti perusahaan lebih efisien. Olch karena itu di dalam mengatur layout
ruangan baik ruangan kantor maupun ruangan pabrik, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah
ruangan gerak bagi material dan para pekerja ruangan untuk service dan repair equipment, maupun
pabrik (plant)nya sendiri. Tentang layout ini, sering yang dibicarakan adalah relay-out. Hal ini karena
yang sering dilakukan dalatn penyusunan layout adalah pernindahan dari tempat-tempat fasilitas
pabrik jadi merupakan relay-out dan tidak lay-out keseluruhannya. Relay-out adalab perubahan-
perubahan kecil dari lay-out. Jika terjadi perubahan metode-metode kerja dan lain-lain, maka relay-
out itu perlu.

Kerugian-kerugian dari layout yang buruk :

Layout yang buruk dapat menghalangi operasi yang efisien, karena:

1. bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, di mana urutan proses berliku-liku karena
susunan mesin dan ruangan yang ada.

2. handling cost tinggi, karena makin banyak perpindahan/pengangkutan bahan.

3. gedung dan tempat produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau basil produksi yang
sedang dikerjakan.

4. ruangan (tempat) produksi, mesin-mesin dan fasilitas lainnya disusun secara tidak teratur
(berserakan), sehingga mengganggu kelancaran produksi.

5. service area sempit sekali dan letaknya tidak memuaskan. Misalnya: service area untuk mesin-
mesin, tempatnya jauh dari mesin-mesinnya, sehingga kesukaran pengangkutan.

6. bahan-bahan dalam proses sering rusak atau hilang.

7. sering ditetnui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat pada waktu yang ditentukan.

8. tempat penerimaan barang-barang tidak dapat segera dikosongkan, sehingga memperlambat


pembongkaran barang-barang yang tiba di pabrik.
Semua kerugian ini akan menimbulkan biaya yang tinggi. Kerugian ini bisa terjadi di suatu bagian
pabrik atau di seluruh pabrik.

Tujuan layout yang baik :

Tujuan yang harus dicapai dengan menyusun suatu layout yang baik antara lain adalah:

1. mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi sehingga mengurangi
material handling.

2. memperhatikan frekuensi arus pekerjaan.

3. memungkinkan ruangan gerak yang cukup di sekeliling setiap mesin, untuk dapat direparasi
dengan mudah.

4. mengurangi ongkos produksi, karena cost ditekan seoptimum mungkin.

5. mempertinggi keselamatan kerja sehingga keamanan bekerja terjamin.

6. memberikan hasil produksi yang baik.

7. memberikan service yang baik bagi konsumen.

8. mengurangi capital investment.

9. mempertinggi fleksibilitas, untuk memungkinkan menghadapi permintaan perubahan.

10. memperbaiki moral si pekerja.

11. dapat mengurangi working sehingga minimum.

12. mengusahakan penggunaan yang lebih efisien dari ruangan/lantai baik dalam arah horizontal
maupun dalam arah vertikal.

13. mengurangi delays (kelambatan/stopped) dalam pekerjaan.

14. dapat mengadakan pengawasan yang lebih baik.

15. maintenance lebih mudah dilakukan.

16. mengurangi manufacturing cycles (waktu produksi).

17. penggunaan equipment dan fasilitas yang baik dalam pabrik.

18. untuk mengurangi/menghilangkan kongesti point.

Cara-cara Pengaturan Layout

Ada 2 (dua) cara pengaturan layout yang dipakai yaitu:

a) atas dasar proses dan

b) atas dasar arus atau/Iow.


Oleh karena itu, ada 2 pola (type) layout yang utama, yaitu:

1) Process layout (functional layout), dan

2) Product layout (flow/line layout).

Tetapi kadang-kadang terdapat kombinasi dari keduanya.

Jenis layout yang dipilih tergantung pada jenis proses produksinya masing-masing. Metode atau
proses produksi fob, batch, flow atau continuous mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda yang
tentunya mernbutuhkan jenis dari layout yang berbeda-beda.

B. Layout Proses dan Produk

B.1 Layout Proses

Dalam layout proses, semua mesin dan peralatan yang sama ditempatkan/dikelompokkan dalam
suuatu area atau department yang sama. Jadi hanya terdapat satu jenis proses di setiap bagian
(department). Misalnya mesin-mesin pemotong ditempatkan di bagian mesin pemotong bahan dsb.
Dan dalam process layout ini digunakan type general purpose machine. Biasanya process layout ini
terdapat dalam perusahaan yang berdasarkan job order shop (pabrik-pabrik yang memprodusir
barang-barang yang tidak sama dan terbatas jumlahnya, serta tnenurut pesanan pembeli) atau batch
production. Dan process layout ini digunakan bila barang-barang yang dihasilkan tidak standardize,
tetapi flexible.

Keuntungan-keuntungan process layout merupakan keuntungan-keuntungan dari batch production


atau intermittent process, yaitu:

1. Investasi yang lebih rendah di dalam equipment (mesin-mesin), oleh karena dalam process
layout ini duplication of machinery kurang, dan lebih mernungkinkan untuk menggunakan mesin
pada tingkat penggunaan yang cukup tinggi karena mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.

2. Sangat flexible, karena mesinnya general purpose machine, sehingga dapat mengikuti dengan
cepat perubahan dari satu jenis produk ke jenis lain.

3. Manufacturing cost biasanya lebih rendah, karena walaupun ragamnya banyak, tetapi
jutnlahnya sedikit.

4. Perusahaan yang memakai process layout iui tidak niudah berhenti produksinya atau terhenti
sarna sekali (shut down); karena bila satu inesin rusak inaka pekerjaan dapat dilakukan dengan
mesin yang ada di sannpingnya; sehiugga tidak mengganggu order lainnya. Di samping itu juga
biasanya terdapat persediaan di antara bagian-bagian untuk menjaga kelancaran produksi.

5. Karena mesinnya general purposes, maka ada incentive untuk memperbaiki basil
pekerjaannya; sebab apa yang dikerjakan oleh satu bagian dapat langsung terlihat, sedang pada
product layout ini tidak akan kelihatan.

Kerugian process layout adalah :


Pekerjaan untuk routing, scheduling dan cost accounting sukar, karena setiap kali order baru, maka
semua perencanaan harus dikerjakan keinbali, sehingga pekerjaannya banyak sekali.

Di dalam process layout, material handling dan material transportation cost tinggi; karena biasanya
di sini kita tidak bisa menggunakan ban berjalan (conveyer) atau mesin-mesin yang otomatis.
Akibatnya bahan-bahan bergerak lambat sekali, dan inventory dari produk yang dikerjakan terlalu
besar, sehingga memerlukan gudang yang lebih luas.

Koordinasi dan pengawasan sukar, karena terdapatnya variasi dari manufaktur dan biasanya process
in time lebih lama. Juga inspeksi perlu lebih tinggi, karena setiap produk yang dikerjakan harus
diperiksa kembali.

B.2 Layout Produk

Layout produk ialah keadaan di mana mesin-mesin dan fasilitas manufacturing yang lain diatur
menurut urutan-urutan (sequences) dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.
Oleh karena itu bagian-bagian yang ada menjadi bagian pengerjaan suatu produk (a product
manufacturing department). Operasi atau jalannya proses pembuatan product selalu ditentukan
lebib dahulu baru ditentukan urutan-urutan mesin-mesinnya. Layout berdasarkan produk ini
digunakan dalam industri-industri yang menghasilkan produksi massa, dan batangnya
terstandardisir. Kebutuhan dan keuntungan-keuntungan dari product layout sangat berbeda
dibandingkan process layout yang didasarkan atas tingginya tingkat basil (output) untuk mengurangi
biaya pengerjaan per unit (unit manufacturing cost), di mana:

a. Arus pekerjaan harus seimbang dan mengurangi persediaan dalam proses.

b. Pemindahan (handling) perlu dikurangi dan membuat alat-alat yang bekerja dengan cepat dan
otomatis. Setiap potongan basil kerja dapat dipindahkan (diransfer) dengan cepat dari suatu tempat
kerja ke tempat kerja yang berikut.

c. Pekerjaan disederhanakan dengan memecah-mecahnya ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil,


tugas-tugas ini sedapat mungkin dimekanisasi.

d. Hendaknya dilakukan pengawasan yang lebih baik atas kualitas basil produksi.

Keuntungan-keuntungan product layout :

1. Dapat digunakannya alat-alat (mesin-mesin) yang otomatis. Dalam product (line) layout
biasanya digunakan special purpose machine,

2. Dapat digunakan ban berjalan (conveyer), karena route dari bahan-bahan sudah fixed
(tertentu), sehingga material handling lebih cepat dan material handling cost lebih rendah (murah),
serta inventory lebih kecil.

3. Pengawasan mesin-mesin lebih ntudah dan production control disederhanakan, karena route
dari bahan-bahan telah fixed dan dapat disederhanakan.
4. Inspeksi yang diperlukan lebih sedikit.

5. Kebutuhan material dapat di-schedule lebih tepat. Hal ini sangat dibutuhkan terutama dalam
peningkatan kapasitas produksi.

Kerugian-kerugian product layout :

Pekerjaan mudah terhenti, karena jika pekerjaan terhenti pada suatu titik atau mesin tertentu, niaka
seluruh pekerjaan akan terhenti pada ketika itu juga.

Karena sifatnya tidak flexible, maka kalau terjadi perubahan-perubahan akan memakau biaya yang
besar. Oleh karena itu product layout biasanya kurang cocok untuk memprodusir barang-barattg
yang stylenya berubah-ubah.

Rate of output (tingkat produksinya) sudah fixed

Sifat pekerjaan adalah satu irama saja (monotonous), sehingga dapat membosankan, dan akibatnya
setelah bosan, maka efisiensi pekerja itu menurun.

Investasinya tinggi, karena penggunaan special purpose machine dan conveyer, di mana sering
terdapat duplication of machinery, karena mesin-mesin yang kerjanya part time harus ditempatkan
di semua departemen.

Sering terdapat kombinasi antara kedua layout itu, yaitu kombinasi antara process (functional)
layout dan product (line) layout. Sebenarnya apa yang diinginkan dari layout yang baik adalah flow
of material yang ekonomis melalui urut-urutan (sequences) yang ada.

C. Faktor-faktor yang Perlu Untuk Menyusun Layout

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan banyak sekali di dalam menyusun layout, karena pekerjaan
layout ini menyeluruh di dalam pabrik. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :

1. Produk yang dihasilkan. Mengenai produk yang dihasilkann ini perlu diperhatikan: a) besar dan
berat produk tersebut. Kalau produknya besar dan berat maka memerlukan handling yang khusus,
seperti fork truck atau conveyer yang di lantai, sehingga memerlukan ruangan bergerak. Sedang
kalau produknya kecil dan ringan, handlingnya lebih mudah, dan ruangan bergeraknya tidak perlu
besar. b) sifat dari produk tersebut yaitu apakah mudah pecah atau tidak, apakah mudah/cepat
rusak dsb.

2. Urutan produksinya. F'aktor ini penting terutama bagi product layout, karena product layout,
penyusunannya didasarkan pada urut-urutan produksi (operation sequence).

3. Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas (special requirement). Dalam hal ini diperhatikan luas
ruangan pabrik, tingginya dsb.

4. Peralatan/mesin-mesin itu sendiri. Apakah mesin-mesinnya berat. Kalau berat maka diperlukan
lantai yang lebih kokoh. Sifat dari mesin.
5. Maintenance dan replacement. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
maintenancenya mudah dilakukan dan replacementnya juga mudah.

6. Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity) Misalnya: mesin roti. Juga diperhatikan
hambatan-hambatan yang ada. Keseimbangan kapasitas harus diperhatikan terutama dalam product
layout, karena di sini mesin-mesin diatur menurut urut-urutan (sequence) processnya.

7. Minimum movement: dengan gerak yang sedikit maka biayanya akan lebih rendah.

8. Aliran (/low) dari material. Sebenarnya flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus yang
harus diikuti oleh suatu product pada waktu dia dibuat, gambar mana sangat penting bagi
perencanaan lantai, atau ruangan pabrik (floor plan).

9. Employee area: tempat kerja buruh di pabrik harus cukup luas, sehingga tidak mengganggu
keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksi.

10. Service area (seperti cafetaria, W.C., tempat istirahat, tempat parkir mobil dan sebagainya).
Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat dengan tempat kerja di mana dia sangat
dibutuhkan.

11. Waiting area yaitu untuk mencapai flow material yang optimum, maka kita harus
memperhatikan tempattempat di mana kita harus menyimpan barang-barang sambil menunggu
proses selanjutnya.

12. Plant climate: udara dalam pabrik tersebut harus diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan
product dan buruh, jangan terlalu panas, dan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan
buruh.

13. Flexibility: Perubahan-perubahan dari produk atau proses/mesin-mesin dan sebagainya hampir
tidak dapat dihindarkan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga layout harus
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat flexible, dan perubahan-perubahau kecil yang terjadi tidak
memerlukan biaya yang tinggi

Pentingnya Plant LayOut

Setelah pabrik dipilih untuk menempati suatu daerah dengan memperhitungkan berbagai faktor,
maka ada hal lain yang harus diperhatikan yaitu bagaiman menempatkan layout pabrik, sebab hal ini
merupakan usaha untuk meminimumkan biaya produksi. Perpindahan dan pergerakan barang yang
tidak perlu menyebabkan adanya tambahan-tambahan penegluaran biaya, maka dengan demikian
perusahaan membutuhkan layout yang tepat untuk mengurangi tambahan-tambahan biaya
tersebut sehingga lebih efektif dan efisien.

Layout merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi dan efektifitas operasional
perusahaan dalam jangka waktu panjang. Layout memiliki berbagai implikasi strategis karena tata
letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal ini yaitu kapasitas proses, fleksibilitas, dan
biaya, serta mutu kehidupan kerja.

Menurut barry render dan jay heizer (2001;272) bahwa layout yang efektif dapat memebantu
perusahaan dalam mencapai hal-hal berikut:
1. Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan dan manusia.

2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.

3. Lebih memudahkan konsumen.

4. Peningkatan moral karyawan, dan kondisi kerja yang lebih aman.

Mengingat pentingnya faktor layout didalam sebuah pabrik, maka perancanaan layout harus
dilakukan dengan baik sehingga dapat memenuhi kebuthan perusahaan untuk tetap bersaing.

Tujuan Plant LayOut

Menurut sri tomo wignjosoebroto (2003;68) dalam bukunya tata letak pabrik dan pemindahan
barang “ tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimalkan
total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai berikut:

1. Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin maupun fasilitas produksi
lainnya.

2. Biaya pemindahan bahan (material handling cost).

3. Biaya produksi maintenance,safety, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi.

Secara spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan
dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Menaikkan output produksi

2. Mengurangi waktu tunggu (delay) .

3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling).

4. Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service.

5. Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan atau fasilitas produksi
lainnya.

6. Mengurangi inventory in process.

7. Proses manufacturing yang lebih singkat.

8. Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari perator.

9. Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.

10. Mempermudah aktifitas supervisi.

11. Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran.

12. Mengurangi factor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku ataupun
produk jadi.
Faktor-Faktor Pertimbangan Perencanaan Plant LayOut

Dalam menyusun palnt layout yang baik, perlu diketahui faktor-faktor yang harus dipertimbangkan.
Adapun faktor-faktor tersebut menurut sofjan assauri (2004;61) dalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan

2. Urutan produksinya. Faktor ini penting terutama bagi product layout. Karena product layout
penyusunannya didasarkan pada urutan-urutan produksinya (operation sequence).

3. Kebutuhan akan ruang yang cukup luas (special requirement). Dalam hal ini diperhatikan luas
ruangan pabrik.

4. Peralatan/mesin-mesin itu sendiri. Apakah mesin-mesinnya berat, apa maka diperlukan lantai
yang lebih kokoh.

5. Maintenance & replacement. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga


maintenencenya mudah dilakukan dan replacement-nya juga mudah.

6. Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity). Keseimbangan kapasitas harus diperhatikan


terutama dalam product layout, karena mesin-mesin diatur menurut urutan-urutan (sequence)
prosesnya.

7. Minimum movement. Dengan gerak yang sedikit, maka biayanya (cost) akan lebih rendah.

8. Aliran (flow) dari material. Flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus yang harus diikuti
oleh produknya pada waktu dibuat, gambar mana yang sangat penting bagi perencanaan lantai, atau
ruangan pabrik (floor plan).

9. Employee area; tempat kerja buruh pabrik harus cukup luas, sehingga tidak mengganggu
keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksinya.

10. Service area (seperti cafeteria, toilet, tempat istirahat, tempat parkir mobil, dan sebagainya).
Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat denga tempat kerja dimana sangat dibutuhkan.

11. Waiting area; yaitu untuk mencapai flow material yang optimum, maka harus diperhatikan
tempat-tempat dimana kita harus menyimpan barang-barang disaat menunggu proses selanjutnya.

12. Plant climate, udara dalam pabrik harus diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan produk dan
buruh, jangan terlalu panas, jangan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan buruh.

13. Flexibility, perubahan-perubahan dari produk atau proses/mesin-mesin dan sebagainya hampir
tidak dapat dihiundarkan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi dan perubahan-perubahan
kecil yang terjadi tidak memerlukan biaya yang tinggi.

Cara Melakukan Plant Layout

Pekerjaan layout tidak dapat dikerjakan sendiri oleh satu orang. Pekerjaan ini membutuhkan suatu
usaha dan pemikiran bersamaan dan terkoordinir baik antara semua bagian-bagian di dalam pabrik.
Sebenarnya pekerjaan layout itu tidak sukar tetapi memerlukan suatu pendekatan (approach) yang
sistematis dan konsisten. Di dalam membuat layout yang baru, semua faktor-faktor yang disebutkan
di atas harus diperhatikan benar-benar dan dipertimbangkan, terutama faktor-faktor yang penting,
seperti :

1. Flow material.

2. Product.

3. Peralatan/mesin-mesin (equipment).

4. Minimum movement.

5. Sequence (urutan) dari operasi produksi.

Di dalam melakukan Plant layout ini ada beberapa tahapan yang akan dilalui, yaitu :

1. Plant Inventory. Tahap pertama di dalam menentukann layout sebuah pabrik yang baru, atau
mengubah layout yang telah ada adalah membuat:

a) Daftar mesin: Membuat daftar semua mesin atau peralatan yang diperlukan, dapat dimasukkan
pula peralatan untuk extension di kemudian hari.

b) Ukuran mesin: Bentuk dan ukuran mesin-mesin secara garis besar harus jelas.

c) Gambar-gambar mesin (menurut skala). Gambar-gambar ini tidak perlu secara inendetail cukup
dengan kotak-kotak menurut skala. Dengan demikian dapatlah digambarkan suatu situasi yang
overall dengan mesin-mesin yang telah ditentukan, di dalam skala yang cukup jelas.

2. Group Outline. Di dalam rnenggambar perlu diperhatikan pula macam-macam mesin secara
kelompok (group), terdiri dari mesin-mesin yang sama dan ukuran yang sama.

3. Alat-alat Pembantu. Yang dimaksudkan dengan alat-alat pembantu adalah alat-alat yang
diperlukan untuk membantu jalannya produksi seperti lori (trolleys) untuk transport, tool boxes,
standard dan lain-lain. Untuk alat-alat inipun harus diperhatikan di dalain menggambarkan situasi
untuk layout.

4. Methode Investigation. Dari hasil method study, layout suatu mesin, operator dan alat-alat
pembantu dapat digambarkan dan diskala. Ruang bergeraknya basil produksi dan alat-alat transport
dari dan ke mesin serta ruangan-ruangan untuk gang-gang harus cukup lebar sehingga tidak
menghalangi kegiatan pengangkutan. Demikian pula harus dijaga jangan sampai ruangan-ruangan
banyak yang terbuang.

5. Daerah Mesin. Ruangan untuk maintenance harus ditambahkan pada ruangan kerja mesin.
Demikian pula dengan ruangan temlaat basil pembongkaran akibat perbaikan. Jadi ruangan yang
dibutuhkan adalah untuk:- operasi- membawa material work in process dan basil produksi ke dan
dari mesin - bekas basil penibongkaran.-- maintenance.

6. Machine Blok Plan. Pengaturan mesin sesuai dengan proses produksi terdiri dari kumpulan
mesin-mesin di dalarn bentuk machine blok plan. Kumpulan-kumpuian mesin 'nni dapat terdiri dari
mesin-mesin yang sejenis atau terdiri dari suatu kelompok (group) mesin untuk suatu tahap
produksi.

7. Shop Floor Lay-out. Di dalam menentukan layout dari machine biok perlu ditinjau dari segi :

a) Flow of production

b) Pembagiau gang

c) Dimensi machine shop

d) Kedudukan dari penghalang-penghalang yang tak dapat bergerak seperti tiang-tiang atau kolom
penempatan dari gudang (stores)

Anda mungkin juga menyukai