Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENJADWALAN JANGKA PENDEK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi

Dosen Pengampu : M. Rosyada, MM

Penyusun :

1. Ady Prasetyo P (4318031)


2. Lilis Meilida (4318075)
3. Muzayyinatul Nur A. (4318078)
4. Dyah Mahmudah (4318038)

AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT, Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-
Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi sekalian
alam, berserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia
sampai hari kemudian.
Makala ini kami susun dengan maksud untuk menunaikan tugas kami
mengenai Penjadwalan Jangka Pendek, mata kuliah Manajemen Operasi yang
diampu oleh bapak dosen M. Rosyada, MM
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa serta bobot
materi. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi dari pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menjadwal mesin,alat-alat,dan orang-orang untuk membuat bagian-bagian
pesawat di pabrik notrop Grumman adalah pekerjaan computer mainframe.
Computer akses menjadwalkan produksi bagian-bagian kesistem pemesinan
fleksibel(FMS), dimana manajer membuat keputusan penjadwalan final. Sistem
pemesinan fleksibel memungkinkan bagian-bagian dari ukuran dan bentuk itu bisa
dibuat tanpa menggangu produksi. Kecakapan dalam menjadwal menyebabkan
bagian-bagian itu siap berdasarkan just in time, dengan waktu set up yang rendah,
sedikitnya barang dalam proses dan tingginya utilisasi mesin. Penjadwalan yang
efisien adalah bagaimana perusahaan seperti norhtrop Grumman bisa memenuhi
batas tanggal seperti yang di janjikan kepada pelanggan dan menghadapi kometisi
berdasar waktu.
Perusahaan jasa juga membuat jadwal yang sesuai dengan produksi guna
tersedinya pelanggan. Sebagai contoh American airlines menjadwalkan lebih dari
500 pesawat terbang,8000 pilot dan 16000 penerbangan setiap harinya untuk
mempermudah ribuan penumpang yang berharap sampai pada tujuan. Jadwal ini
di buat berdasarkan program computer dengan memerlukan waktu 5 tahun,
memainkan peran penting dalam memuaskan pelanggan. Orang amerika
menemukan keunggulan kompetitif dengan flesibilitasnya dalam membuat
penyesuaian pada menit-menit terakhir untuk memenuhi keinginan pelanggan dan
gangguan cuaca.
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian penjadwalan jangka pendek?
2. Mengapa ada penjadwalan jangka pendek?
3. Bagaimana cara mengatur penjadwalan jangka pendek?
1.3 Tujuan
Dengan penjadwalan secara efektif perusahaan menggunakan assetnya
dengan efektif dn menghasilkan kapasitas dolar yang di investasikan menjadi
lebih besar, yang sebaliknya akan mengurangi biaya. Penjadwalan menambah
kapasitas dan fleksibilitas yang terkait memmberikan waktu pengiriman yang
lebih cepat dan pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih baik. Keuntungan
penjadwalan adalah keunggulan kompetitif denga pengiriman yang bisa di
andalkan.
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Penjadwalan Jangka Pendek

Kepentingan Strategis Penjadwalan Jangka Pendek adalah :

1. Penjadwalan yang efektif berarti pergerakan barang dan jasa pada sebuah
fasilitas menjadi lebuh cepat. Ini juga berarti perusahaan menggunakan
asset secara lebih efektif sehingga menciptakan kapasitas yang lebih besar
untuk setiap dolar yang ditanamkan, yang selanjutnya menghasilkan biaya
yang lebih rendah.
2. Kapasitas tambahan, pergerakan yang lebih cepat, dan eksibilitaas terkait
menghasilkan pengiriman yang lebih cepat sehingga memberikan
pelayanan pelanggan yang lbih baik.
3. Penjadwalan yang baik juga berperan pada komitmen yang realistis
sehingga menghasilkan pengiriman yang dapat diandalkan.

menjadwalan jangka pendek menerjemahkan keputusan kapasitas,


perencanaan agregat “jangka menengah" serta jadwal induk ke dalam urutan
pekerjaan dan penugasan tertentu atas keryawan, material, dan permesinan. Isu
penjadwalan barang dan jasa dalam jangka pendek yaitu memenuhi permintaan
karyawan dan peralatan tertentu dalam basis harian atau jam. 1
Tujuan penjadwalan adalah mengalokasikan dan memprioritaaskan
permintaanyang dihasilkan oleh perkiraan atau pesanan pelanggan pada fasilitas
yang ada. Dua factor penting dalam melakukan alokasi dan prioritas ini adalah
jenis penjadwalan, maju atau mundur dan kriteria prioritas.

Penjadwalan Maju Dan Mundur

1
Drs. Hery prasety, fitri lukiastuti, Manajemen Operasi, yogyakarta:medis pressindo, 2009 hlm
108
Penjadwalan mencakup penugasan batas waktu pada pekerjaan tertentu, tetapi
banyak pekerjaan yang bersaing secara bersamaan dengan menggunakan sumber
daya yang sama.%ntuk membantu mengatasi berbagai kesulitan dalam

penjadwalan, teknik penjadwalan dapat digolongkan sebagai 1" penjadwalan maju


dan 2" penjadwalan mundur.
1. Penjadwalan maju
“forward scheduling" memulai jadwal persyaratan setelah suatu
pekerjaan diketahui. Penjadwalan maju digunakan dalan berbagai
organisasi, seperti rumah sakit, klinik, rumah makan mewah, dan produsen
peralatan mesin.dalam fasilitas ini, pekerjaan dilakukan sesuai dengan
pesanan pelanggan, dan biasanya minta dikirim sesegera mungkin.
Penjadwalan maju umumnya dirancang untuk menghasilkan
sebuah jadwal yang dapat dipenuhi, sekalipun hal ini berarti batas
waktunya tidak dapat dipenuhi. Dalam banyak kejadian, penjadwalan maju
menyebabkan penumpukan barang setengah jadi.

2. Penjadwalan mundur
“backward scheduling" dimulai dari batas waktu, dan menjadwalkan
operasi yang terakhir terlebih dahulu. Kemudian, urutan pekerjaan
dijadwalkan satu demi satu dalam susunan terbalik. Dengan mengurangi
waktu tunggu !lead time" untuk setiap barang, diperoleh waktu mulai.
'agaimana pun juga, sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi jadwal
mungkin tidak ada. Penjadwalan mundur digunakan dalam banyak
lingkungan manufaktur, seperti hal nya dalam lingkungan jasa yang
menyajikan sebuah perjamuan atau penjadwalan operasi pembedahan.
Dalam praktiknya, suatu kombinasi dari penjadwalan maju dan mundur
sering digunakan untuk menemukan titik temu antara yang dapat dipenuh
dan batas waktu pelanggan.2

2. 2 Kriteria Penentuan Jadwal

Teknik penentuan jadwal yang tepat bergantung pada volume order, sifat kegiatan
operasional, dan keseluruhan tingkat kerumitan pengerjaan, dengan empat criteria
sebagai berikut :

1. Meminimalkan waktu penyelesaian;


Dievaluasi dengan menentukan rata-rata waktu penyelesaian.
2. Memaksimalkan pemanfaatan;
Dievaluasi dengan menentukan presentase waktu saat tempat fasilitas
dimanfaatkan.
3. Meminimalkan persediaan dalam proses (work in process);
Dievaluasi dengan menentukan rata-rata jumlah pengerjaan dalam suatu
sistem. Hubungan antara jumlah pengerjaan dalam sistem dengan
persediaan dalam proses akan tinggi. Oleh karena itu, semakin sedikit
jumlah pengerjaan yang terdapat dalam suatu sistem, persediaan akan
semakin kecil.
4. Meminimalkan waktu tunggu konsumen;
Dievaluasi dengan menentukan rata-rata jumlah keterlambatan dalam hari
atau jam.

2. 3 Pembebanan Pekerjaan

Pembebanan berarti penugasan pekerjaan pada pusat kerja atau pusat


pemrosesan. Para manajer operasi menugaskan pekerjaan pada pusat kerja
sedemikian rupa sehingga biaya, waktu luang atau waktu penyelesaian dijaga
tetap minimal. Pusat kerja dapat berupa dua bentuk. Pertama, berorientasi pada

2
https://www.academia.edu/16284424/Penjadwalan_Jangka_Pendek
kapasitas dan kedua, berkaitan dengan penugasan pekerjaan tertentu bagi pusat-
pusat kerja.
Pembebanan akan diuji dari segi kapasitas melalui sebuah teknik yang
dikenal sebagai pengendalian input-output. Kemudian akan disajikan dua
pendekatan yang digunakan dalam pembebanan yaitu Diagram Gannt dan
penugasan pemrograman linier.

2. 4 Diagram Gantt

Diagram Gantt (Gantt charts) adalah alat bantu visual yang berguna dalam
proses pemuatan dan penentuan jadwal. Nama Diagram Gantt dikembangkan oleh
Henry Gantt pada akhir tahun 1800-an. Diagram ini memperlihatkan penggunaan
dari sumber daya, seperti sentra kerja dan tenaga kerja.
Ketika dipergunakan dalam pemuatan (loading), Diagram Gantt akan
menunjukkan pemuatan dan waktu diam dari beberapa departemen, mesin, atau
tempat fasilitas, yang mana dapat menampilkan beban kerja secara relatif di
sistem sehingga para manajer dapat mengetahui penyesuaian yang tepat.
Contohnya, ketika satu lini kerja menjadi kelebihan beban, para pekerja dari lini
beban kerja yang rendah dapat dipindahkan sementara untuk meningkatkan
kinerja. Atau jika menunggu pengerjaan dapat diproses pada lini kerja yang
berbeda, beberapa pekerjaan di lini beban kerja yang tinggi dapat dipindahkan ke
lini beban kerja yang rendah. Perlengkapan serba guna juga dapat dipindahkan
antar lini.
Dalam Diagram muatan Gantt memiliki keterbatasan utama dimana ia
tidak mempertanggungjawabkan variabilitas produksi seperti kerusakan yang
tidak terduga atau kesalahan manusia yang memerlukan reka ulang pekerjaan.
Konsekuensinya, diagram juga harus diperbaharui secara teratur untuk
mempertanggungjawabkan pekerjaan yang baru dan estimasi waktu yang telah
direvisi.
Diagram jadwal Gantt digunakan untuk mengamati pekerjaan yang sedang
berlangsung serta digunakan untuk penentuan jadwal proyek. Hal ini
mengindikasikan pekerjaan yang sesuai dengan jadwal dan yang mendahului atau
memundurkan jadwal.3

1. Metode Penugasan
Metode Penugasan (assigment method) mencakup proses
pelimpahan tugas atau pekerjaan pada sumber daya. Contohnya adalah
penugasan pekerjaan pada mesin, kontrak pada pemberi penawaran,
karyawan pada proyek, dan karyawan pemasaran pada wilayah
tertentu.Metode penugasan ini paling sering bertujuan meminimalkan
biaya total atau waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang
ada.Satu karakteristik permasalahan penugasan yang penting adalah hanya
ada satu pekerjaan yang ditugaskan untuk satu mesin.4
2. Pengurutan Pekerjaan
Penjadwalan memberikan dasar untuk membebankan pekerjaan
pada pusat kerja. Pembebanan adalah sebuah teknik pengendalian
kapasitas yang menyoroti masalah pemberian beban yang terlalu berat dan
ringan.Pengurutan ( sequencing – disebut pembagian tugas atau
dispatching ) menentukan urutan pekerjaan yang harus dilakukan pada
setiap pusat kerja.

2. 5 Aturan Prioritas untuk Membagikan Tugas


Aturan prioritas ( priority rule ) memberikan panduan untuk
mengurutkan pekerjaan yang harus dilakukan. Aturan ini terutama diterapkan
untuk aturan fasilitas yang terfokus pada proses, seperti klinik, percetakan, dan
bengkel kerja. Beberapa aturan prioritas yang paling terkenal akan dibahas.
Aturan prioritas mencoba untuk meminimalkan waktu penyelesaian, jumlah
pekerjaan dalam sistem, dan keterlambatan pekerjaan seraya memaksimalkan
penggunaan fasilitas.
3
Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, (Jakarta : Salemba Empat Edisi 11, 2015), hal.
686 - 690
4
Render Barry, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, (Jakarta: Salemba Empat, 1997), hlm.47
 FCFS ( first come, first served ): yang pertama datang, yang
pertama dilayani. Pekerjaan pertama yang datang di sebuah pusat
kerja diproses terlebih dahulu.
 SPT ( shortest processing time ): waktu pemrosesan terpendek.
Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan terpendek ditangani
dan diselesaikan terlebih dahulu.
 EDD ( earliest due date ): batas waktu paling awal. Pekerjaan
dengan batas waktu yang paling awal dikerjakan terlebih dahulu.
 LPT ( longest processing time ): waktu pemrosesan terpanjang.
Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan lebih panjang, lebih
besar biasanya sangat penting dan diutamakan terlebih dahulu.

Tidak ada satu pun aturan pengurutan yang unggul dalam semua
kriteria.Pengalaman menunjukkan hal berikut.
 SPT biasanya merupakan teknik terbaik untuk meminimalkan
aliran pekerjaan dan meminimalkan jumlah pekerjaan rata-rata
dalam sistem. Kelemahan utamanya adalah pekerjaan yang
memiliki waktu pemrosesan panjang dapat tidak dikerjakan secara
terus menerus, karena pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan
pendek selalu didahulukan. Pelanggan dapat melihat hal ini secara
samar, dan penyesuaian berkalal untuk pekerjaan yang panjang
harus dilakukan.
 FCFS tidak menghasilkan kinerja yang baik pada hampir semua
kriteria ( tetapi juga tidak begitu buruk ). Bagaimanapun, FCFS
memiliki kelebihan karena terlihat adil oleh pelanggan; suatu hal
yang sangat penting dalam sistem jasa.
 EDD meminimalkan keterlambatan maksimal yang mungkin perlu
untuk pekerjaan yang memiliki penalti setelah tanggal tertentu.
Secara umum, EDD bekerja baik ketika keterlambatan menjadi
sebuah isu.5

2.6 Rasio Kritis


Jenis aturan pengurutan yang lain adalah rasio kritis. Rasio Kritis
(critical ratio-CR) merupakan sebuah angka indeks yang dihitung dengan
membagi waktu yang tersisa hingga batas waktu pekerjaan dengan waktu
pekerjaan yang tersisa.Berlawanan dengan aturan prioritas, rasio kritis
sangat dinamis dan mudah diperbarui.CR cenderung memiliki kinerja
yang lebih baik daripada FCFS, SPT, EDD atau LPT pada kriteria
keterlambatan pekerjaan rata-rata.
Rasio kritis memberikan prioritas pada pekerjaan yang harus
dilakukan agar tetap menepati jadwal. Sebuah pekerjaan dengan rasio
kritis yang rendah ( kurang dari 1,0 ) berarti telambat dari jadwal. Jika CR
tepat 1,0; berarti pekerjaan sesuai dengan jadwal. CR yang lebih besar dari
1,0 berarti pekerjaannya mendahului jadwal dan punya waktu luang.
Kebanyakan sistem penjadwalan produksi, aturan CR membantu
melaksanakan hal berikut :
a. Menentukan status pekerjaan tertentu
b. Menerapkan prioritas relatif di antara pekerjaan dengan dasar
kesamaan.
c. Menghubungkan persediaan dan pekerjaan berdasarkan pesanan
dengan dasar kesamaan.
d. Menyesuaikan prioritas (dan memperbaiki jadwal) secara otomatis
terhadap adanya perubahan baik dalam hal permintaan maupun
status kemajuan pekerjaan.
e. Menelusuri kemajuan pekerjaan secara dinamis.6

Keterbatasan Aturan Yg Berbasis Sistem:

5
Dwiningsih, Manajemen Operasi, (Jakarta: Rosdakarya, 2009), hlm. 56-57
6
Ibid. hlm. 58
o Penjadwalan adalah dinamis dengan demikian aturan perlu untuk
direvisi menyesuaikan perubahan-perubahan dalam proses,
peralatan, bauran produk dst.
o Aturan tidak melihat ke hulu atau ke hilir, sumber daya yg
menganggur dan kemampatan sumber daya di departemen yg lain
mungkin saja tidak diakui
o Aturan tidak melihat lewatnya dari tanggal jatuh tempo.7

2.7 Penjadwalan Kapasitas Terbatas


Penjadwalan kapasitas terbatas (finite capacity scheduling) adalah
penjadwalan jangka pendek yang terkomputerisasi untuk mengatasi
kelemahan sistem yang berdasarkan aturan tertentu dengan menyajikan
perhitungan interaktif secara grafis kepada pengguna data (users).
Selain pilihan aturan prioritas saat ini sejumlah sistem FCS juga
mengkombinasikan “sistem pakar” atau teknik simulasi dan
memungkinkan penjadwal untuk membebankan biaya pada berbagai
pilihan yang berbeda. Penjadwal memiliki fleksibilitas untuk menangani
situasi apapun termasuk perubahan pesanan, pekerja, ataupun mesin.
Data awal untuk sistem penjadwalan terbatas biasanya merupakan
output dari sistem MRP. Sistem ini seketika memberikan informasi kepada
perencana ketika material dibutuhkan, mengabaikan masalah dalam hal
kapasitas. Dan output dari MRP dikombinasikan dengan perputaran arsip,
batas waktu, kapasitas pusat kerja, peralatan, dan ketersediaan sumber
daya lainnya untuk akhirnya menghasilkan data yang dibutuhkan oleh FCS
secara efektif.8
Teori Batasan
Teori batasan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan segala sesuatu
yang membatasi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Batasannya
dapat berupa bentuk fisik (ketersediaan proses produksi atau karyawan dan
7
Ibid, hlm 58-59
8
Handoko, H. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,
1984), hlm. 63
bahan baku atau persediaan). Throughtput atau volume adalah suatu konsep
penting dalam sistem operasi yang dimana jumlah unit yang diproses melalui
fasilitas dan terjual. Mengelola batasan-batasan, yaitu :
a) Mengidentifikasi batasan.
b) Membuat rencana mengatasi batasan.
c) Memusatkan tujuan pada sumberdaya setelah membuat rencana
batasan.
d) Mengurangi dampak selanjutnya dari batasan yang telah dituju.
e) Setelah batasan telah teratasi dengan baik, lakukan identifikasi
batasan baru.
Batasan-batasan ini digunakan dalam perusahaan manufaktur dan
perusahaan jasa. Sistem kerja pada bottleneck adalah batasan yang
membatasi output produksi dan memiliki kapasitas yang lebih sedikit
dibandingkan pusat kerja sebelumnya atau berikutnya nanti. Dikarenakan
bottleneck mengahambat laju volume dalam produksi. Dan pada
konsekuensinya sistem ini terdapat dalam proses, sebagai contoh terdapat
pada rumah sakit, rumah makan, hingga ke dalam sebuah pabrik.
Beberapa teknik menghadapi sistem bottleneck :
a. Meningkatkan kapasitas pada batasan.
b. Memperhatikan SDM yang digunakan dan memusatkan kerja yang
menyebabkan terjadinya suatu batasan.
c. Membuat perputaran berulang, prosedur pemrosesan, atau
subkontraktor alternatif yang lebih baik..
d. Memindahkan pemeriksaan dan pemgujian ketempat lain sebelum
terjadi bottleneck, guna mengurangi cacat potensial.
e. Menjadwalkan throughtput untuk menyesuaikan kapasitas saat
terjadinya bottleneck, yakni mengurangi pemusatan kerja pada
kegiatan yang berisiko terjadinya bottleneck.9

2. 8 Penjadwalan Produksi Berulang

9
Ibid, Hlm. 63-65
Produsen berulang ingin memenuhi permintaan pelanggan, mengurangi
investasi persediaan, mengurangi ukuran lot dengan peralatan dan proses yang
ada. Sebuah teknik untuk mencapai tujuan ini adalah menggunakan sebuah
jadwal penggunaan material bertingkat. Penggunaan material bertingkat berarti
penggunaan lot yang lebih sering, berkualitas tinggi, dan berukuran kecil yang
berperan untuk produksi just-in-time. Kelebihan penggunaan material secara
bertingkat, sebagai berikut:
 Mengurangi tingkat persediaan yang membebaskan modal untuk
penggunaan yang lain.
 Mempercepat volume produksi.
 Memperbaiki kualitas komponen sehingga meningkat kualitas
produk
 Mengurangi kebutuhan luas lantai
 Memperbaiki komunikasi pekerja sebab mereka menjadi semakin
berdekatan.
 Melancarkan proses produksi karena lot yang besar tidak
“menyembunyikan” permasalahan.
Anggap sebuah produsen berjalan menjalankan batch bulanan yang
berukuran besar: Dengan menggunakan jadwal penggunaan material
bertingkat, manajemen akan dapat memendekkan siklus bulanan ini
menjadi siklusn mingguan, harian, bahkan siklus per jam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasaan diatas, dapat disimpulkan bahwa bagi suatu perusahaan
dengan penjadwalan secara efektif dalam penggunaan asetnya, dan menghasilkan
keuntungan dari investasi menjadi lebih besar dan dapat mengurangi biaya.
Penjadwalan dapat menambah kapasitas dan fleksibilitas yang terkait waktu
pengiriman menjadi lebih cepat dan pelayanan terhadap pelanggan menjadi lebih
baik. Keunggulan penjadwalan adalah keunggulan yang kooperatif.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Hery prasety, fitri lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi.


Yogyakarta: medis pressindo
Dwiningsih. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Rosdakarya
Handoko, H. 1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
https://www.academia.edu/16284424/Penjadwalan_Jangka_Pendek
Jay Heizer dan Barry Render. 2015. Manajemen Operasi. Jakarta :
Salemba Empat Edisi 11
Render Barr. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Jakarta:
Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai