Anda di halaman 1dari 1

Rencana Agregat dan Jadwal Induk produksi (JIP)

Perencanan Agregat adalah suatu langkah pendahuluan perencanaan kapasitas secara


terperinci. Perencanaan agregat merupakan dasar untuk membuat Jadwal Induk Produksi
(JIP). Adapun metode yang biasa digunakan antara lain metide utilitas tenaga kerja,
metode make to stock, metode mix strategi, dll. JIP menyajikan rencana produksi detail
untuk setiap produk akhir. Proses penyusunan JIP untuk perusahaan yang ‘Make to
Order’ , hal ini dikarenakan sumber informasi permintaan (kebutuhan) yang berbeda. JIP
adalah rencana tertulis yang menunjukkan apa dan berapa banyak setiap produk (barang
jadi) yang akan dibuat dalam setiap periode untuk beberapa periode yang akan datang.

Definisi luas dari perencanaan Agregat memiliki karakteristik horison waktu sekitar 12
bulan, dengan memperbaharui rencana secara berkala. Tingkat agregat demand terdiri
dari satu atau beberapa kategori produk. Permintaan diasumsikan berfluktuasi, tidak
pasti, atau musiman. Terdapat kemungkinan berubahnya variable Supply dan Demand.
Variasi sasaran manajemen yang mungkin adalah inventory yang rendah, biaya yang
rendah hubungan pekerja yang baik, pelayanan pelanggan yang baik, dan keluwesan
untuk meningkatkan output mendatang. Dalam perencanaan agregat, fasilitas dianggap
tetap dan tidak dapat diperluas. Dari definisi tersebut maka tugas dan tanggung jawab
perencanaan ditanggung oleh 3 pihak pada umumnya.

Pihak pertama adalah eksekutif puncak yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
perencanaan jangka panjang. Biasanya, jangka waktu lebih dari satu tahun ke depan.
Perencanaan yang dilakukan eksekutif puncak meliputi: rencana produk baru, rencana
modal dan rencana fasilitas.

Pihak kedua adalah manajer operasi yang bertugas dan betanggung jawab dalam
perencanaan jangka menengah. Biasanya, jangka waktunya adalah 3 sampai 18 bulan.
Perencanaan yang dilakukan mamajer operasi meliputi:Rencana penjualan, Rencana
produksi dan Budget, menetapkan tenagan kerja, sediaan serta analisis rencana operasi.

Pihak ketiga adalah supervisior atau foreman yang bertugas dan bertanggung jawab
dalam perencanaan jangka pendek. Biasanya, jangka waktunya adalah 0 sampai 3 bulan
kedepan.

Sebenarnya, terdapat antara perencanaan agregat, penjadwalan dan keputusan kapasitas.


Keputusan kapasitas adalah perencanaan jangka panjang yang mau tidak mau harus
diambil oleh pihak manajemen dengan horizon waktu 0-24 bulan, keputusan kapasitas ini
diuraikan lagi dalam jangka yang lebih pendek kedalam perencanaan agregat.
Perencanaan agregat dibuat untuk menentukan apakah perlu penambahan pegawai baru
melelui kontrak atau tidak. Perencanaa agregat ini memiliki horizon waktu 3-18 bulan.
Kemudian barulah dibuat penjadwalan dengan horizon waktu 0-12 bulan ke depan. Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan agregat mencakup ruang
penjadwalan dan ruang keputusan kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai