Mahasiswa mampu menerapkan model matematik, heuristik dan teknik statistik untuk menganalisis dan merancang suatu sistem perencanaan dan pengendalian produksi
Definisi manufacturing
Series of interrelated activities and operations involving the design, materials selection, planning, manufacturing production, quality assurance, management and marketing of products of the manufacturing industries.
Kata manufacturing diartikan lebih luas Manufacturing adalah proses konversi suatu desain menjadi produk akhir Production adalah aktivitas fisik untuk mengubah suatu bentuk material menjadi bentuk lain yang lebih bernilai
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
5
Siklus Manufaktur
Pemasaran Perancangan Produk Perancangan Process
Pengendalian Persediaan
Perencanaan Produksi
Konsumen
Penyimpanan Pengiriman
Proses Pembuatan
Penerimaan
Pengendalian Kualitas
Pengendalian Produksi
Pengendalian Proses
Pengendalian Peralatan
Pemasok
6
Sistem Manufaktur
Sistem manufaktur adalah sistem yang melakukan proses transformasi/konversi keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desain produk, dan kemudian menjadi desain proses Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki oleh setiap level dalam perusahaan pada setiap tahap proses produksi Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
7
Sistem Produksi
Sistem produksi adalah sistem yang melakukan proses transformasi atau konversi bahan mentah menjadi produk jadi dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan desain produk yang telah ditetapkan Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai sehingga produk jadi mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada nilai bahan mentah
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
8
Sistem Produksi
Input
Transformation process
Output
Bahan Mesin
Tenaga kerja
Dana Manajemen
10
SISTEM MANUFAKTUR
SISTEM PRODUKSI Desain produk dan proses
P erencanaan produksi P engendalian produksi
Studi Pasar
Aktivitas P roduksi
Penjaminan Kualitas
11
INTEGRATED MANUFACTURING
Business Management
Functional Resource Management Quality Management Information Management Functional Building Block
Product design flow Process (Production Activity Control)
Manufacturing Planning
Product/order flow
CAD
Manajemen Fasilitas
CAPP
Inspeksi
Bahan mentah
Barang jadi
Pengiriman
Penerimaan bahan
Distribusi
Penjualan
Pemasok Pembelian
Manufacturing Planning
Peramalan Pemasaran
Perencanaan & Pengendalian Produksi (Production planning & control, PPC) Tujuan perencanaan: pemanfaatan sumber secara efektif Tujuan pengendalian: penyesuaian rencana dengan kegiatan sehari-hari Issu dalam PPC:
apa (dilakukan pada level sistem manufaktur) berapa banyak kapan siapa bagaimana penyesuaian harus dilakukan
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
14
Kegiatan PPC
Peramalan kuantitas permintaan Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah dan waktu Perencanaan persediaan (inventory): jenis, jumlah dan waktu Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas Penjadwalan produksi dan tenaga kerja Penjaminan kualitas Monitoring aktivitas produksi Pengendalian produksi Pelaporan dan pendataan
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
15
Jenis sistem:
MTS=make to stock; ATO=assemble to order; MTO=make to order; ETO=engineer to order FS=flow shop; BP=batch production; JS=job shop
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
16
Jenis respon:
JS
Sistem MRPII (Manufacturing Resources Planning) Sistem JIT (Just in Time) Sistem OPT (Optimized Production Technology)/TOC (Theory of Constraints) Project-based Production System Sistem Enterprise Resources Planning (ERP) Sistem PPP untuk MTO production systems
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
17
Tahapan PPC
Strategic planning
Peramalan Perencanaan Agregat Capacity Planning Rough Cut Capacity Planning (RCCP) Capacity Requirement Planning (CRP)
Perencanaan Material
Jadwal Produksi
Penjadwalan Ulang
18
Hirarki Perencanaan
Strategic planning
Perincian Rencana Strategis Disagregasi rencana agregat Penentuan planned order releases
Tactical planning
Dispatching planned order releases Day-by-day basis Minimizing mfg lead time and work in process
Execution planning
19
Top management:
Vision Strategic planning Control
Middle Management:
Analysis
Tactical planning Control
Execution
Hirarki Produk
Type
Tipe 1 Tipe 2
Tipe n1
Product family
Famili 21
Famili 22
Famili 2n
Item
Produk
Subassembly Component
Subrakit
Subrakit
Komponen
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
21
Hirarki produk
Type: kelompok beberapa product families Product family: kelompok beberapa items Item: produk akhir individual yang dibeli (digunakan) oleh konsumen Biasanya hirarki tersebut dimulai dari product family, karena bila sebuah pabrik membuat lebih dari satu jenis type maka operasi perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks Pengelompokan sejumlah item ke dalam sebuah product family dilakukan dengan teknik Group Technology (GT)
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
22
Proses agregasi (aggregation) adalah proses pengelompokan beberapa jenis item menjadi product family Proses disagregasi (disaggregation) adalah proses derivasi product family menjadi item
23
IBM memproduksi komputer laptop, desktop, notebook dan mesin teknologi tinggi lainnya. Proses agregasi adalah pengelompokan jenis-jenis komputer tersebut ke dalam family product (misalnya famili komputer). Unit agregat yang biasa digunakan dalam proses agregasi:
Jam kerja buruh, mesin atau resource lainnya Waktu standar Harga jual, ongkos produksi Satuan agregat dummy (pseudoproduct)
Sebuah rumah sakit bisa melakukan agregasi jasa yang diberikan menjadi jumlah perawat atau dokter yang dibutuhkan Perusahaan jasa pelatihan bisa melakukan agregasi kursus yang ditangani ke dalam jumlah instruktur yang harus disiapkan PT Telkomsel bisa melakukan agregasi jumlah unit penjualan kartu prabayar (kartu Simpati) dan kartu pascabayar (kartu Hallo) menjadi jumlah rupiah penjualan yang diterima.
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
25
Nilai penjualan total perusahaan dikelompokan ke dalam nilai penjualan masing-masing produk yang di buat atau Jam produksi total dikelompokan ke dalam jam produksi masing-masing produk Nilai penjualan masing-masing produk tersebut dibagi dengan harga jual masing-masing sehingga diperoleh jumlah unit yang akan diproduksi
26
Peramalan
Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi masa depan. Peramalan adalah tahap awal, dan hasil ramalan merupakan basis bagi seluruh tahapan pada perencanaan produksi Proses peramalan dilakukan pada level agregat (part family); bila data yang dimiliki adalah data item, maka perlu dilakukan agregasi terlebih dahulu Terminologi: perioda, horison, lead time, fitting error, forecast error, data dan hasil ramalan
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
27
Peran AP adalah sebagai interface antara perusahaan/sistem manufaktur dan pasar produknya.
Analisis dilakukan dalam kelompok produk (product family) dengan unit agregat
28
Wholesaler
Aggregate Planning
Retailer Factory
End consumer
29
Factory
Market
30
Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule, MPS) atau JPI merupakan output disagregasi pada Rencana Agregat JPI berada pada tingkatan item JPI bertujuan untuk melihat dampak demand pada perencanaan material dan kapasitas JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produk tersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos dan inventory yang tidak perlu dapat dihindarkan Teknik disagregasi: persentase dan metoda Bitran and Hax
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
31
Hitung persentase kuantitas item masing-masing terhadap kuantitas famili pada data masa lalu (semua dalam unit agregat) Gunakan persentase ini untuk menentukan kuantitas item masing-masing dari Rencana Agregat. Output adalah MPS dalam satuan agregat Lakukan pembagian MPS (yang masih dalam satuan agregat) dengan nilai konversi sehingga dihasilkan MPS dalam satuan individu item
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
32
Contoh
Data item (unit) Perioda 1 2 Produk A 200 220 Produk B 600 650 Produk C 50 55 Data Agregat (Rp. 1000) Perioda 1 2 Produk A 600 660 Produk B 1200 1300 Produk C 250 275 Family X 2050 2235 100,0% 3 240 700 60 3 720 1400 300 2420 4 230 690 58 4 690 1380 290 2360 5 250 720 60 5 750 1440 300 2490 6 260 770 60 Harga per unit Rp. 3000 Rp. 2000 Rp. 5000
6 Total Persentase 780 4200 29,6% 1540 8260 58,3% 300 1715 12,1% 2620 14.175
Peramalan
t At tAt t2
1
2 3 4 5 6
2050
2235 2420 2360 2490 2620
2050
4470 7260 9440 12450 15720 51390
1
4 9 16 25 36 91
b
A b t
t 1 t t 1
n
n tAt At t
t 1 i 1 t 1 n n n
n t 2 ( t ) 2
t 1 t 1
21 14175
b = 101,6 a = 2007
Ft = 2006,9 + 101,6 t
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
34
Berdasarkan model ramalan tersebut, dapat dihitung permintaan agregat pada perioda ke 7, yaitu:
F7 = 2.006.900 + 101.600 x 7 = 2.718.100 F8 = 2.006.900 + 101.600 x 8 = 2.819.700 F9 = 2.006.900 + 101.600 x 9
Bila dalam penentuan rencana agregat (aggregate plan) diasumsikan menggunakan strategi chase, maka nilai rencana agregat akan sama dengan nilai ramalan
Perencanaan dan 35 Pengendalian Produksi (TKI 137)
35
MPS ini masih dalam unit agregat, sehingga perlu dilakukan konversi untuk memperoleh unit item. Konversi ini menggunakan harga jual per unit masing-masing produk
36
Perencanaan material
Perencanaan material adalah penentuan jumlah material yang diperlukan untuk memenuhi MPS dan saat pemenuhan material tersebut Pendekatan dalam perencanaan material: independent-demand dan dependent demand. Independent demand mengasumsikan bahwa produk-produk (atau komponen) tidak saling bergantungan. Artinya, perencanaan material untuk masing-masing produk dilakukan secara independen Biasanya pendekatan independent demand ini dilakukan untuk produkproduk jadi (finished product), yang satu dengan yang lainnya tidak saling bergantungan
38
Perencanaan material
Teknik dalam independent demand ini antara lain Economic Order Quantity (EOQ) Dependent demand melakukan perencanaan material untuk produk-produk (komponen-komponen) secara bergantungan. Artinya, jumlah dan saat material dibutuhkan untuk suatu produk/komponen tergantung kepada jumlah dan saat material yang dibutuhkan untuk produk/komponen yang lain Ketergantungan antar produk/komponen digambarkan dalam bill of material atau product structure
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
39
Produk X
Level-0
Subassy 1
Subassy 2
Subassy...
Level-1
SSA2...
SSA21 SSA22
Level-2
SSA22... SSA22...
Level-3
Level-
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
40
Perencanaan material
Dependensi: Vertical dependency dan horizontal dependency Vertical dependency menunjukkan hubungan parent-children atau exploding Horizontal dependency menunjukkan hubungan saat selesai pemrosesan children untuk suatu parent tertentu atau time phasing Teknik dalam dependent demand adalah material requirements planning (MRP)
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
41
Pembuatan rencana menggunakan beberapa asumsi: mesin selalu tersedia, material datang tepat waktu, waktu proses tertentu, tenaga kerja produktif, tidak ada perubahan jumlah demand dan due date, dan lain-lain Dalam implementasi rencana sangat mungkin asumsi tersebut tidak berlaku. Oleh karena itu perlu tindakan penyesuaian yang dikenal dengan istilah pengendalian Pengendalian adalah tindakan penyesuaian rencana dan pelaksanaan, agar tetap operational dan performansi sistem manufaktur tetap acceptable, meskipun perlu perubahanperubahan dalam rencana.
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
42
Tindakan yang dilakukan dalam shop floor control adalah rerouting/alternate routing
scheduling-rescheduling operation
43
Manufacturing lead time Jumlah inventory Idle time Line balancing Pemenuhan due date Material handling cost Utilization Efisiensi Produktivitas Kualitas
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (TKI 137)
44
SISTEM PRODUKSI
RAW MATERIAL MANUFACTURING PROCESS PRODUCT
45
PRODUCTION SYSTEM Production floor Supplier Raw material Work-in-process material order ALIRAN MATERIAL manufactuirng order Finished product Customer
purchase order
Customer order
ALIRAN INFORMASI
46
47
JOB-SHOP : LOW VOLUME HIGHLY CUSTOMIZED PRODUCTS FLOW-SHOP : HIGH VOLUME STANDARDIZED-PRODUCTS PROJECT SHOP : ONE-TIME-ONLY JOB CONTINUOUS SHOP : FUNTIONAL/PROCESS LAY-OUT PRODUCT/LAY-OUT FIXED POSITION LAY-OUT CELLULAR MANUFATURING SYSTEM (CMS) FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM (FMS) COMPUTER INTEGRATED SYSTEM (CIM)
JENIS LAY-OUT
48
PENGATURAN ORGANISASI
PALING TIDAK ADA TIGA BENTUK DASAR :
49
Finished product
Customer
FORECASTING
Decision
Work force, processes; production rate, inventory levels, contracts with suppliers, quality level, quality cost