Anda di halaman 1dari 34

Sistem Produksi

Kuliah 6
THEORY OF CONSTRAINTS (TOC)

Teknik Industri

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Hasil Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahaan ini,


diharapkan mahasiswa:
❑ Memahami konsep Theory of Constraint
(TOC) dan aplikasinya dalam perencanaan
dan pengendalian produksi

2
Topik Bahasan

1.Pendahuluan
2.Prinsip-prinsip OPT
3.Theory of Constraints (TOC)
1. PENDAHULUAN … (1)

Masalah yang dihadapi dalam dunia manufaktur


adalah adalah masalah yang

Bersifat acak:
kerusakan mesin
absensi pekerja
produk gagal, dll.

4
1. PENDAHULUAN … (2)

Masalah ketergantungan
antara

Operasi satu
dengan operasi
berikutnya
1. PENDAHULUAN … (3)

❑ JIT mempunyai pendekatan teknik yang


berbeda dengan MRP II dalam mengatasi
masalah tersebut.
❑ Untuk mengatasi masalah tersebut, JIT
mencari akar penyebab masalah dan
memperbaikinya. Sebagai contoh, kerusakan
mesin dapat dihindari dengan melakukan
‘preventive maintenance’.

6
1. PENDAHULUAN … (4)

Sedangkan untuk
mengatasi
masalah yang
sama, MRP II
menyediakan
buffer dalam
jumlah yang besar
di setiap stasiun
kerja.

7
1. PENDAHULUAN … (5)

Optimized Production Technology (OPT) &


Theory of Constraints TOC)
❑ Pada tahun 1970-an OPT diperkenalkan oleh
Eliyahu Goldratt sebagai black-box software.

❑ OPT mengambil jalan tengah antara MRP II dan


JIT, yaitu dengan mengurangi jumlah buffer
(MRP II) dengan usaha yang tidak terlalu tinggi
(JIT).

8
1. PENDAHULUAN … (6)

❑ Tahun 1980 muncul


HOW? istilah ‘Teory of
Constraints (TOC)’,
❑ OPT mengidentifikasi merupakan
SUMBER KRITIS pengembangan dari
(constraint) konsep OPT.
❑ Constraint, bisa ❑ Pada tahun 1990 Umble
berupa: mesin, & Srikanth
manusia, material memperkenalkan
dan kendala lain pandangan rinci tentang
yang berpengaruh konsep OPT, yang
terhadap pencapaian kemudian dikenal
target produksi. dengan ‘Synchronous
Manufacturing’. 9
1. PENDAHULUAN … (7)

❑ Filosofi dasar dari TOC adalah Goal: “Make money


in the present as well as future” (Goldratt and
Cox, 1986).
❑ Dasar dari TOC adalah bahwa bottleneck produksi
merupakan dasar untuk penjadwalan dan
perencanaan kapasitas.
❑ Bottleneck merupakan sumber yang dijadwalkan
untuk memaksimalkan utilisasi, dan
nonbottleneck dijadwalkan untuk melayani
bottleneck.

10
1. PENDAHULUAN … (8)

❑ Constraint merupakan sesuatu yang membatasi


suatu sistem untuk mencapai kinerja yang lebih
tinggi.
❑ TOC merupakan suatu cara untuk mengatasi
constraint dari sistem.
❑ MRP atau JIT tidak efektif jika terdapat
“bottlenecks” yang signifikan
❑ Untuk lingkungan seperti ini, dapat digunakan
pendekatan TOC.

11
2. PRINSIP-PRINSIP OPT … (1)

Goldratt mengusulkan sembilan aturan (prinsip)


umum (global) yang dikenal sebagai Goldratt’s
Rules:
1. Seimbangkan aliran produksi, bukan kapasitas
produksi.
2. Tingkat utilisasi (penggunaan) nonbottleneck
ditentukan oleh sumber kritis (constraint)
lainnya.
3. Utilisasi dan aktivasi dari suatu sumber adalah
tidak sama.
4. Kehilangan satu jam pada sumber bottleneck
adalah kehilangan satu jam sistem keseluruhan.
12
2. PRINSIP-PRINSIP OPT … (2)

5. Penghematan satu jam pada sumber


nonbottleneck adalah suatu mirage.
6. Bottleneck mempengaruhi throughput dan
inventory.
7. Transfer batch tidak selalu sama dengan
process batch.
8. Process batch harus tidak tetap (variable).
9. Penjadwalan dilakukan dengan memperhatikan
semua constraint yang ada secara simultan.

13
2. PRINSIP-PRINSIP OPT … (3)

Efek Peningkatan Ukuran Process Batch

14
2. PRINSIP-PRINSIP OPT … (4)

Efek Penurunan Ukuran Transfer Batch

15
3. TEORY OF CONSTRAINTS (TOC)

❑TOC didasarkan pada dua premis:


The Goal of a business is to make
more money, … in the present and in
the future.
A system’s constraint(s) determine its
output.

16
3. TEORY OF CONSTRAINTS (TOC)

❑Setiap organisasi memiliki constraints yang


menghambat organisasi untuk mencapai
tingkat performansi yang diinginkan.
❑Constraints tersebut harus diidentifikasi
dan dikelola untuk memperbaiki
performansi.
❑TOC fokus pada peranan constraint dalam
sistem untuk meningkatkan kinerja sistem
ke arah tujuan.

17
3.1 TUJUAN PERUSAHAAN … (1)

❑ Menurut Goldratt, tujuan perusahaan


adalah menghasilkan keuntungan (uang).
❑ Goldratt menentang suatu organisasi
mempunyai tujuan berikut: menyerap
tenaga kerja, meningkatkan penjualan,
meningkatkan pangsa pasar,
mengembangkan teknologi, atau
menghasilkan produk yang berkualitas.

18
3.1 TUJUAN PERUSAHAAN … (2)

UKURAN PERFORMANSI

Untuk mencapai tujuan diperlukan


ukuran performansi yang terdiri dari
ukuran finasial dan ukuran
operasional

19
3.1 TUJUAN PERUSAHAAN … (3)

Ukuran finansial:
1. Net Profit, selisih hasil penjualan dengan biaya
produksi.
2. Return on Investment (ROI), keuntungan (net
profit) relatif terhadap modal investasi.
3. Cash Flow, aliran (input/output) keuangan tiap
interval waktu tertentu.

20
3.1. TUJUAN PERUSAHAAN … (4)

Ukuran operasional:
1. Throughput, suatu ukuran kecepatan
menghasilkan uang melalui penjualan (bukan
produksi) produk jadi.
2. Inventory, bahan baku, komponen, dan produk
jadi yang belum terjual.
3. Operating Expense, biaya operasi untuk
mengubah inventory menjadi throughput.

21
3.1. TUJUAN PERUSAHAAN … (5)

Relationships Between Throughput, Inventory, Operating


Expenses and Profit

22
3.2. CONTINUOUS IMPROVEMENT DARI TOC

Lima langkah perbaikan performansi :


1. Identifikasi constraints yang ada dalam sistem.
▪ Lihatlah rencana produksi secara keseluruhan dan tentukan
resource mana yang menghambat pencapaian kinerja yang
lebih baik.
▪ Lihatlah penyebabnya (mesin lama, karyawan yang tidak
terlatih, waktu pemasangan yang lama, kerusakan mesin).
▪ Menurut Goldratt, throughput seluruh pabrik (produktivitas)
terbatas pada produktivitas bottleneck.
2. Optimize the constraints (tentukan bagaimana
mengeksploitasi constraints tersebut).
▪ Semua upaya proses harus difokuskan terutama pada
constraint untuk memaksimalkan throughput.

23
3.2. CONTINUOUS IMPROVEMENT DARI TOC

3. Tangguhkan aktivitas lain untuk operasi optimize constraints.


Constraints menentukan langkah aktivitas lain.
▪ Lakukan berbagai kemungkinan untuk memaksimumkan
output dari constraint tersebut dengan memanfaatkan
100% kapasitas dari constraint.
▪ Menurut teori ini, kegiatan lain harus ditunda untuk tindakan yang
diambil dalam memperbaiki bottleneck.
4. Elevate the constraints (tingkatkan constraints sistem)
▪ Pada titik ini, manajemen harus memutuskan apakah akan
menambah kapasitas (mesin baru, karyawan yang lebih terlatih).
5. Apabila suatu constraint telah dihilangkan, maka kembali ke
langkah 1.
▪ Perusahaan harus dipantau dengan hati-hati apakah masih ada
kendala lain dan memantau kemajuan kendala lama.
24
3.3. BOTTLENECK & NONBOTTLENECK (1)

❑ Sumber bottleneck adalah


sumber yang memiliki
kapasitas sama atau kurang
dari demand yang ditempatkan
pada sumber tersebut.
❑ Sumber nonbottleneck adalah
sumber yang memiliki
kapasitas lebih besar dari
demand yang ditempatkan
pada sumber tersebut.

25
3.3 BOTTLENECK & NONBOTTLENECK (2)

Hubungan bottleneck (X) dan nonbottleneck (Y)


dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Aliran dari Y ke X:

Y X

26
3.3. BOTTLENECK & NONBOTTLENECK (3)

2. Aliran dari X ke Y:

X Y

3. Aliran dari Y1 ke Y2:

Y1 Y2

27
3.3. BOTTLENECK & NONBOTTLENECK (4)

4. Aliran X1 ke X2:

X1 X2

5. Aliran X dan Y ke Assembly:

X
Assembly

Y
28
3.4. BOTTLENECK & CONSTRAINTS

❑A bottleneck is any resource with a capacity equal


to or less than the demand placed upon it
(Localized and Internal)

❑A constraint is anything that limits a system’s


performance, relative to the system goal (Global
and External)

29
3.5. CAPACITY CONSTRAINT RESOURCE (CCR)

❑ Capacity Constraint Resource (CCR) adalah sumber


yang jika tidak dijadwalkan dan dikelola dengan tepat
kemungkinan akan menghambat aliran produk.
❑ Suatu (tidak semua) bottleneck dapat merupakan
CCR, tetapi nonbottleneck pun dapat menjadi CCR jika
tidak dijadwalkan dengan tepat.
❑ Terdapat contraint yang lain selain CCR, yaitu:
1. Market constraints.
2. Material constraints.
3. Logistical constraints.
4. Managerial constraints.
5. Behavioral constraints.

30
Benefits of implementing TOC

❑ Reduction in inventory.
❑ More productive machines.
❑ Ability to meet shorter lead times.
❑ More flexible.
❑ Better customer service.
❑ Better product mix.
❑ Better customer relationship.

31
Shortfalls or Criticisms of TOC

❑ Focus on short-term goals as opposed to


long-term.
❑ Main emphasis on increasing sales and
volume, not quality.
❑ May lose overall picture when only looking at
specific constraints.
❑ Focuses on the push approach as opposed to
pull approach of JIT.

32
Comparing TOC, MRP, and JIT
MRP JIT TOC
Loading of Checked by Controlled by kanban Controlled by
operations capacity system bottleneck operation
requirements
Planning afterward
Batch sizes One week or more Small as possible Variable to exploit
constraint
Importance of data Critical Unnecessary Critical for
accuracy bottleneck and
feeder operations
Speed of schedule Slow Very fast Fast
development
Flexibility Lowest Highest Moderate
Cost Highest Lowest Moderate
Goals Meet demand Meet demand Meet demand
Have double plan Eliminate waste Maximize profits
Planning focus Master schedule Final assembly schedule Bottleneck
Production basis Plan Need Need and plan
33
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai