Pembahasan meliputi:
• Penyederhaan Kerja (Work Simplification)
• Prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy)
• Ergonomi
• Interaksi manusia, mesin dan lingkungan kerja
• Peningkatan produktivitas.
• Pengukuran Kerja
Tata Cara Kerja
Analisis Perancangan dan Pengukuran Kerja
b. Sasaran
Sasaran dalam penyederhanaan kerja adalah:
- Penghematan waktu
- Penghematan tenaga
- Penghematan material
- Peningkatan produktivitas dan
- Kenyamanan kerja
Dengan ini kegiatan kerja secara sistematis dari awal sampai akhir dapat digambarkan.
Macam-macm Peta Kerja (Process Chart)
Peta Proses Operasi
Peta Aliran Proses
Diagram Aliran
Peta Pekerja dan Mesin
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Keterangan :
W Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi/pemeriksaan, biasanya dalam jam.
O-N No urut untuk kegiatan operasi tersebut.
I-N No urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut.
M Menunjukkan mesin/tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.
Peta Aliran Proses
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung,
yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas,
yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya,
dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut.
Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut.
Kegunaan Diagram Alir Prinsip Diagram Aliran
1. Lebih memperjelas Peta Aliran Proses, apalagi Sesuai dengan fungsinya, Diagram Aliran berfungsi
jika arah aliran merupakan factor penting. untuk mempejelas suatu Peta Aliran Proses.
Dengan adanya informasi tambahan mengenai 1. Pertama-tama dibuat judul peta.
arah aliran dari material atau orang selama 2. Dalam analisis diharuskan mengidentifikasi
aktivitasnya, maka kita akan mendapatkan setiap aktivitas dengan lambang dan nomor yang
informasi yang lengkap. sesuai dengan yang digunakan dalam Peta Aliran
Makin lengkap informasi, makin mudah untuk Proses.
melakukan perbaikan. Sebagai bahan analisis 3. Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil
untuk bisa memperpendek jarak perpindahan. yang dibuat secara berurutan sepanjang garis
aliran.
2. Menolong dalam perbaikan tata letak tempat 4. Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan
kerja. lebih dari satu orang atau barang, maka tiap
Diagram aliran dapat menunjukkan lokasi lintasan dibedakan dengan warna atau bentuk
tempat-tempat penyimpanan, stasiun panah yang khas untuk setiap hal yang
pemeriksaan dan tempat-tempat kerja berpindah.
dilaksanakan.
Diagram Aliran juga dapat menunjukkan cara
arah gerakan berangkat-kembalinya suatu
material atau seorang pekerja.
Contoh Diagram Aliran
Peta Pekerja dan Mesin
Peta Pekerja-Mesin dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah perbaikan suatu
sistem kerja, sehingga dicapai suatu keadaan ideal untuk saat itu.
Hubungan antara operator dan mesin sering bekerja secara silih berganti, yaitu sementara
mesin menganggur, operator bekerja atau sebaliknya.
Waktu menganggur adalah suatu kerugian. Waktu menganggur baik pada pekerja maupun
mesin harus dihilangkan atau setidaknya diminimumkan, tentunya harus masih berada
dalam batas-batas kemampuan manusia dan mesinnya.
Kegunaan Peta Pekerja dan Mesin
Prinsip Peta Pekerja-Mesin
Informasi paling penting diperoleh melalui peta
1. Nyatakan identifikasi peta yang dibuat.
pekerja-mesin ialah hubungan yang jelas antara
2. Menguraikan semua elemen pekerjaan yang
waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang
terjadi.
ditanganinya. Dengan informasi ini dimilikilah data
Untuk itu tiga jenis kolom bar digunakan untuk
yang memadai untuk melakukan penyelidikan,
melambangkan elemen-elemen yang
penganalisaan, dan perbaikan suatu kegiatan kerja,
bersangkutan. Kolom-kolom teresebut dibuat
sehingga efektivitas penggunaan pekerja dan atau
memanjang dari atas ke bawah dengan panjang
mesin bisa ditingkatkan. Tentunya keseimbangan
masing-masing sebanding dengan lamanya
kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki.
waktu pelaksanaan yang bersangkutan.
Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan
3. Langkah terakhir setelah semua aktivitas
keseimbangan kerja tersebut dapat dilakukan,
digambarkan.
misalkan dengan cara :
Dibuat kesimpulan dalam bentuk ringkasan yang
1. Mengubah tata letak tempat kerja.
memuat : waktu menganggur, waktu kerja, dan
2. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja.
akhirnya kita bisa mengetahui penggunaan waktu
3. Merancang kembali mesin.
dari pekerja atau mesin tersebut. Satuan waktu
4. Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau
biasanya digunakan dalam detik, walaupun ini
sebaliknya
tidak mengikat.
Lambang-lambang yang digunakan Contoh Peta Pekerja dan Mesin
dalam Peta Pekerja dan Mesin
Peta tangan kanan tangan kiri merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan
gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Peta ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan
oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang
dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.
Melalui peta ini kita bisa melihat suatu operasi secara cukup lengkap, yang berarti
mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat praktis untuk memperbaiki pekerjaan
manual, yakni setiap siklus dari pekerja terjadi dengan cepat dan terus berulang.
Kegunaan Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri Prinsip Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan Nyatakan identifikasi peta yang dibuat.
mengurangi kelelahan. 1. Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis
Elemen gerakan dari pekerjaan ini dibebankan ke “PETA TANGAN KANAN-TANGAN KIRI”. Setelah
setiap tangan sedemikian rupa sehingga itu, menyertakan identifikasi-identifikasi lainnya
seimbang dan memenuhi prinsip-prinsip ekonomi 2. Pada bagian yang memuat bagian, digambarkan
gerakan, berarti akan mengurangi kelelahan. sketsa dari sistem kerja yang memperlihatkan
2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan- skala, sesuai dengan tempat kerja sebenarnya.
gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif 3. Bagian “Badan” dibagi dalam dua pihak. Sebelah
sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kiri kertas digunakakan untuk menggambarkan
kerja. kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan
3. Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem sebaliknya.
kerja. 4. Langkah selanjutnya, diperhatikan urutan-urutan
4. Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, gerakan yang dilaksanakan operator. Uraikan
dengan cara kerja yang ideal. menjadi elemen-elemen gerakan yang terdiri dari
Sebagai penuntun terutama bagi pekerja-pekerja 17 elemen gerakan yang dikemukakan oleh
baru sehingga akan mempercepat proses belajar. Frank dan Lilian Gilbreth.
Contoh Peta Tangan Kanan dan
Tangan Kiri
Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy)
Prinsip ekonomi gerakan menyatakan bahan dan peralatan tersebut ditempatkan
sedemikian rupa sesuai dengan urutan terbaik dan ditempatkan di tempat yang mudah untuk
dicapai/ masih berada dalam daerah kerja baik normal maupun maksimum.
Berikut ini Dimensi Standard dari Normal dan Maksimum Area Kerja dalam Tiga Dimensi
Selanjutnya
- Penyimpanan bahan/parts yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan prinsip gaya
berat (gravitasi). Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai dirancang
dengan menggunakan mekanisme yang baik.
- Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan
urut-urutan gerakan yang terbaik.
- Tinggi tempat kerja (mesin, meja kerja, dan lain-lain) harus sesuai dengan ukuran tubuh
manusia sehingga pekerja dapat melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan
nyaman. Di sini prinsip-prinsip anthropometri mutlak harus dipelajari pada saat akan
merancang fasilitas kerja tersebut.
- Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa, sehingga berdiri atau duduk
dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang menyenangkan.
- Tipe dan tinggi kursi harus sedemikian rupa, agar sikap atau postur tubuh badan
menjadi baik.
- Kondisi ruangan pekerja seperti penerangan. temperatur, kebersihan, ventilasi udara,
dan lain-lain yang berkaitan dengan persyaratan ergonomis harus pula diperhatikan
benarbenar sehingga dapat diperoleh area kerja yang lebih baik.
Tipe dan tinggi kursi harus sedemikian rupa, agar sikap
atau postur tubuh badan menjadi baik.
3. Perancangan Peralatan dan Gerakan-Gerakan
- Kurangi sebanyak mungkin pekerjaan tubuh (manual), apabila hal tersebut dapat
dilaksanakan dengan peralatan kerja.
- Usahakan menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai macam
pekerjaan sekaligus, baik yang sejenis maupun yang berlainan seperti gambar berikut.
- Sebaiknya penggunaan perkakas pembantu (jig & fixture) atau alat-alat yang digerakan
dengan kaki ditingkatkan.
- Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa, agar mempunyai lebih dari satu
kegunaan.
- Peralatan sebaiknya dipasang sedemikian rupa, sehingga memudahkan dalam
pemegangan dan penyimpanan.
- Pendistribusian beban disesuaikan dengan kekuatan jaritangan ataupun kaki.
- Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian
rupa, sehingga badan dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan dengan tenaga
yang
Penerapan ekonomi gerakan dalam suatu stasiun kerja atau aktivitas bisa
dilakukan dengan beberapa cara, seperti:
a. eliminasi kegiatan,
b. kombinasi gerakan atau aktivitas kerja, dan
c. penyederhanaan kegiatan.
a. Eliminasi Kegiatan
- Eliminasi semua kegiatan/aktivitas yang memungkinkan,
langkah-langkah atau gerakan-gerakan.
- Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan.
Letakkan segala fasilitas kerja dan material/komponen pada
lokasi yang tetap.
- Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya)
sebagai “holding device”, karena hal ini merupakan aktivitas
tidak produktif yang menyebabkan kerja kedua tangan tidak
seimbang.
- Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan
kegiatan statis atau fixed position.
Demikian pula sebisa mungkin untuk menggunakan tenaga
mesin (mekanisasi) seperti rower tools, power feeds. Material
handling equipment, dll untuk menggantikan tenaga otot.
- Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu
(delay time) dengan membuat perencanaan/penjadwalan
kerja sebaik-baiknya.
Idle/delay time bisa ditolerir bilamana hal tersebut
diperuntukkan secara terencana guna melepaskan lelah.
b. Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja
- Laksanakan setiap aktivitas/kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan energi otot yang
digunakan minimal.
- Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, material, dIl) dengan
meletakkannya dalam tempat yang tidak berubah-ubah.
- Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, Hindari pula gerakan-
gerakan yang membahayakan dan melanggar prinsip-prinsip keselamatan atau kesehatan
kerja berubah-ubah.
- Letakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang Hal ini akan menyebabkan
gerakan tangan berada pada jarak yang sependek-pendeknya.
- Sesuaikan letak dan gandles, pedals, levers, buttons, dll dengan memperhatikan dimensi-
tubuh manusia (anthropometri) dan kekuatan otot yang dibutuhkan.
ERGONOMY : Faktor Manusia dalam Sebuah System
Pengertian Ergonomi
Ergonomi dapat diartikan studi tentang aspek-aspek
manusia dan lingkungan kerjanya yang ditinjau
secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan desain/perancangan.
b. Kognitif
Masalah kognitif muncul ketika informasi
beban kerja yang berlebihan dan infomasi
beban kerja di bawah kebutuhan proses,
dapat menyebabkan ketegangan.
Pemecahannya adalah untuk melengkapkan
fungsi manusia dengan fungsi mesin untuk
meningkatkan performansi sebaik
pengembangan pekerjaan.
c. Muskuloskeletal
Ketegangan otot dan sistem kerangka
termasuk dalam kategori ini, dapat
menyebabkan insiden kecil atau trauma efek
kumulatif.
Pemecahan masalah ini terletak pada
penyediaan bantuan performansi kerja atau
mendesain kembali pekerjaan untuk
menjaga agar kebutuhannya sesuai dengan
batas kemampuan manusia.
d. Kardiovaskular
Masalah ini terletak pada ketegangan pada
sistem sirkulasi, termasuk jantung.
Pemecahannya yaitu mendesain kembali
pekerjaan untuk melindungi pekerja dan
melakukan rotasi pekerjaan.
e. Psikomotor
Masalah ini terletak pada ketegangan pada
sistem psychomotor yang menegaskan
kebutuhan pekerjaan untuk disesuaikan
dengan kemampuan manusia dan
menyediakan bantuan performansi
pekerjaan.
1. Ergonomi fisik
Berkaitan dengan aktifitas fisik manusia kerja. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
fisik antara lain: anatomi tubuh manusia, antropometri, karakteristik fisiologi dan
biomekanika, kekuatan fisik manusia kerja, postur kerja, beban fisik kerja, pemindahan
material, studi gerakan dan waktu kerja, MSD, tata letak tempat kerja, keselamatan kerja,
kesehatan kerja, ukuran dimensi tempat atau alat kerja, fungsi indra dalam kerja, control &
display dsb.
2. Ergonomi kognitif
Berkaitan dengan proses mental manusia kerja. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
kognitif antara lain: persepsi dalam kerja, ingatan dalam kerja, reaksi dalam kerja, beban
kerja, pengambilan keputusan, performa kerja, humancomputer interaction, kehandalan
manusia, motivasi kerja, stres kerja dsb.
3. Ergonomi organisasi
Berkaitan dengan sosioleknik dalam sistem kerja.
Topik-topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antara lain: sturktur organisasi kerja,
kebijakan dan proses, komunikasi kerja, manajemen SDM, alokasi fungsi kerja, task
analysis, perancangan waktu kerja, teamwork, participatory approach, komunitas kerja,
kultur organisasi, organisasi virtual, produktivitas kerja tim / individu dsb.
4. Ergonomi lingkungan
Berkaitan dengan hal-hal di sekitar orang berkerja.
Biasanya berupa lingkungan fisik. Topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antara lain:
pencahayaan di tempat kerja, temperatur di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja,
getaran di tempat kerja, desain interior tempat kerja termasuk bentuk dan warna dsb.
Prinsip Ergonomi
Secara umum, ada 5 prinsip ergonomi diantaranya yaitu:
1. Kegunaan (Utility) produk yang dihasilkan memiliki manfaat untuk seseorang dalam mendukung
kegiatan atau kebutuhan dengan maksimal tanpa mengalami kesulitan atau masalah dalam
penggunaannya.
2. Keamanan (Safety) produk yang dihasilkan mempunyai fungsi yang bermanfaat tanpa berisiko
membahayakan keselamatan ataupun kerugian penggunanya.
3. Kenyamanan (Comfortability) produk yang dihasilkan memiliki tujuan yang selaras atau tidak
mengganggu kegiatan juga diusahakan mendukung kegiatan seseorang
4. Keluwesan (Flexibility) bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pada kondisi ataupun fungsi ganda.
Kekuatan (Durability) tahan lama dan awet dan juga tidak cepat rusak jika digunakan.
Menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi yaitu:
a. Bekerja dalam posisi atau postur normal
b. Mengurangi beban berlebihan
c. c. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.
d. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.
e. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.
Minimalisasi gerakan statis
f. Minimalisasikan titik beban
g. Mencakup jarak ruang
h. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
i. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja.
j. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti.
k. Mengurangi stres
FAKTOR RESIKO ERGONOMI
Menurut University of Caucasian Lost Among Asians-Labor Occupational Safety and Health
(UCLA-LOSH), terdapat beberapa faktor resiko yang berkaitan dengan ergonomi, yaitu
sebagai berikut:
Dari gambar system Kerja Manusia-Mesin di atas tampak bahwa system manusia-mesin
diklasifikasikan sebagai system tertutup (closed loop).
Adapun arus informasi dan arahnya dijelaskan sebagai berikut:
1. Display Instrument mencatat dan memberikan informasi kegiatan/proses yang berlangsung.
Operator menyerap informasi secara visual (Persepsi) dan juga audio melalui pendengaran.
Kemudian mengintepretasikan secara seksama dan membuat Keputusan.
2. Langkah Berikutnya
Operator mencoba mengkomunikasi keputusan tersebut ke mesin dengan menggunakan
Mekanisme Control. Instrument Control selanjutnya menampilkan gambaran hasil (Display).
Sistem kerja mesin selanjutnya memberikan Proses Kegiatan Produksi. Demikian sampai siklus
berulang.
Dalam kaitannya dengan Sistem Manusia-Mesin, dikenal 3 tiga hubungan
(interaksi) manusia dan mesin yaitu:
Jadi Sistem semi-automatic adalah Sistem dimana mesin akan memberikan tenaga
(power) & manusia akan melaksanakan fungsi kontrol
3. Automatic Man-Machine System
Sistem mesin memegang peranan penuh secara langsung (baik sebagai sumber power
maupun kontrol).
Mesin akan melaksanakan 2 dua fungsi sekaligus
- penerima rangsangan dari luar (sensing),
- pengendali aktivitas seperti yang umum dijumpai dalam prosedur kerja yang normal.
Fungsi operator adalah memonitor & menjaga agar mesin tetap bekerja secara baik,serta
memasukkan data atau menggantikan dengan program-program baru (jika perlu).
Perbandingan Manusia dengan Mesin
Penelitian Kerja dalam Upaya Peningkatan Produktivitas
Penelitian Kerja (Work Study, Work Design atau Job design)
adalah suatu aktivitas yang ditujukan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik guna
mendapatkan suatu rancangan sistem dan tata kerja yang terbaik (paling efektif dan efisien).
Prinsip-prinsip dan Teknik Kerja tersebut digunakan untuk mengatur komponen yang ada
dalam sistem kerja yang terdiri dari:
- Manusia
- Bahan baku
- Mesin dan peralatan
- Lingkungan fisik
Tujuan yang hendak dicapai adalah tingkat efektivitas dan efisiensi kerja yang tinggi, yang
diukur dengan:
- Waktu yang dihabiskan (waktu yang singkat)
- Tenaga yang dipakai minimal
- Akibat psikologis atau sosiologis yang ditimbulkan minimal.
Penelitian meliputi
- Siapa (who) siapa yang akan melaksanakan pekerjaan, seleksi sesuai skill.
- Bagaimana (how) bagaimana metode kerja dijalankan, fasilitas yang digunakan.
- Dimanakah (where) dimana kegiatan dilaksanakan, lingkungan dan tempat kerja.
Langkah-langkah Penelitian Kerja
Ruang Lingkup Penelitian Kerja
Phase-phase Penelitian Kerja
Metode Ilmiah Prosedur Penyelesaian Suatu Masalah:
Adapun langkah-langkah atau metode yang digunakan dalam penelitian:
1. Dapatkan fakta berkaitan dengan situasi dan kondisi kerja, gali informasi dan
yang melatar belakangi permasalahan.
2. Identifikasi dan formulasikan masalah, batas (ruang lingkup), faktor hubungan
sebab akibat, manfaat yang dapat diperoleh.
3. Pertimbangkan prinsip-prinsip maupun landasan teoritis yang bersangkut
paut dengan permasalahan.
4. Formulasikan alternatif-alternatif pemecahan masalah, lakukan analisis
pengambilan keputusan untuk memilih satu alternatif yang paling tepat
(eksperimen, tes pengujian, pengukuran dsb).
5. Pilih salah satu penyelesaian yang dianggap paling tepat.
6. Test dan check apakah alternatif yang dipilih sudah tepat?
7. Implementasikan alternatif yang dipilih dalam lingkup yang kecil dulu,
evaluasi lagi dan jika berhasil bisa diaplikasikan dalam skala yang lebih
besar.
Telaah Metoda
Merupakan program utama yang harus dibuat oleh manajemen dalam upaya
meningkatkan produktivitas serta menekan biaya produksi akibat adanya tata cara
kerja yang tidak efektif. Secara lebih sistematis dapat dilihat pada table berikut:
Pengukuran Kerja (WORK MEASUREMENT)
1. Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh seorang
operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja
dalam kondisi dan tempo kerja yang normal.
2. Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time study), yaitu waktu standar
atau waktu baku.
Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkan telah cukup secara
obyektif.
2
k / s N
2
X 2
X Dengan :
N’ = k = Tingkat keyakinan
X
k = 99% = 3
k = 95% = 2
Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data s = Derajat ketelitian
dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan N = Jumlah data pengamatan
penambahan data. N’ = Jumlah data teoritis
Contoh :
Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan
menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan derajat
ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup?
Pengamatan (menit)
Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6 9 8 9 6 8 5 5 9 6
X = 107
(X)2 = 11449
X2 = 791
k = 95% = 2
s = 10%
2
k / s N X 2 X 2 / 0,1 15 x791 11449
2
2
N’ = 14,53
X
107
Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6 9 8 9 6 8 5 5 9 6
X = 7,13
(X – X)2 = 27,73
= 1,4
BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33
BKB = 7,13 – 3 (1,4) = 2,93
Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakan
seragam.
TUGAS II PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Kerjakan Soal yang akan saya berikan file nya lewat WA.