Modul 02
DI SUSUN OLEH :
Menurut Harijono Djojodihardjo, pengertian sistem adalah gabungan obyek yang memiliki
hubungan secara fungsi dan hubungan antara setiap ciri obyek, secara keseluruhan menjadi suatu
kesatuan yang berfungsi.
Menurut Indrajit, (2001:2) , pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang
saling memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Menurut Jogianto, (2005:2), definisi sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang menggambarkan berbagai kejadian dan
kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Suatu sistem dibentuk oleh unsur-unsur tertentu. Setiap sistem terdiri dari empat unsur, yaitu:
1. Obyek, di dalam sistem terdapat sekumpulan obyek (fisik/ abstrak) dalam bentuk
elemen, bagian, atau variabel.
2. Atribut, sesuatu yang menentukan mutu atau sifat kepemilikan suatu sistem dan
obyeknya.
3. Hubungan internal, setiap elemen saling terikat menjadi satu kesatuan.
4. Lingkungan, tempat atau wilayah dimana sistem berada.
Sedangkan elemen pembentuk suatu sistem dapat dibagi menjadi 7 (tujuh) bagian, yaitu:
1. Tujuan, sistem dibuat untuk mencapai tujuan (output) tertentu yang ingin dicapai.
2. Masukan, semuanya yang masuk ke dalam sistem akan diproses, baik itu obyek fisik
maupun abstrak.
3. Proses, yaitu transformasi dari masukan menjadi keluaran yang lebih memiliki nilai,
misalnya produk atau informasi. Namun juga bisa dapat berupa hal yang tak berguna,
misalnya limbah.
4. Keluaran, ini adalah hasil dari pemrosesan dimana wujudnya bisa dalam bentuk
informasi, saran, cetakan laporan, produk, dan lain-lain.
5. Batas, sesuatu yang memisahkan antara sistem dan daerah di luar sistem. Dalam hal batas
akan menentukan konfigurasi, ruang lingkup, dan hal-hal lainnya.
6. Pengendalian dan Umpan Balik, mekanismenya dapat dilakukan dengan memakai
feedback terhadap keluaran untuk mengendalikan masukan maupun proses.
7. Lingkungan, segala sesuaut di luar sistem yang berpengaruh pada sistem, baik
menguntungkan maupun merugikan.
Processing System
Sistem manufaktur
Sistem Jasa
Sistem merupakan kumpulan objek-objek yang saling berinteraksi dan mengarah ke suatu tujuan
tertentu. Setiap objek mempunyai karakteristik (attributes) tertentu. Atributes intrinsik disebut
Parameter dan Atributes yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek disebut
Variables.
State : Variable yang mendeskripsikan status sistem pada suatu waktu tertentu relatif terhadap
tujuan dan kajian
Event : Suatu kejadian (instant) yang dapat mengubah status sistem (variable
state)
Entitas : Objek kajian di dalam sistem
Atribut : Properti / sifat entitas
Aktivitas : Kegiatan yang dilakukan entitas dalam periode waktu tertentu
Sumber daya : Objek yang digunakan dalam melakukan aktivitas
Gambar 1 Komponen Sistem
Contoh Sistem
Mesin Pelanggan Mesin Atm Jumlah Pengeluaran Status Mesin Kedatangan &
Atm Uang Uang (Rusak, Keluarnya
yang Sibuk) atau Pelanggan
diambil Panjang
Antrian
Pemodelan
PEMODELAN adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata
dalam bahasa formal tertentu.
PEMODELAN adalah tahapan atau langkah dalam membuat model. Pemodelan bertujuan untuk
mempermudah analisis dan pengembangannya.
Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada
Pemodelan Sistem
Pemodelan Sistem adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan komponen yang
sangat komplek untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan.
Pemodelan sistem adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem
nyata dalam bahasa formal tertentu. Untuk memodelkan suatu sistem maka kita perlu tahu
gambaran permasalahan yang ada serta hubungan antar komponen, variabel dan parameter-
parameter sistemnya. Sehingga agar kita dapat memodelkan suatu masalah yang rumit maka kita
memerlukan suatu metode untuk menggambarkan suatu situasi.
Prinsip pemodelan sistem tidak terlalu menitik beratkan kepada bentuk model apa untuk
merancang sebuah sitem, bentuk model ini bebas, bisa menggunakan bentuk apa saja, sesuai
dengan keinginan kita, contohnya bisa berupa narasi, prototype, maupun gambar, yang terpenting
adalah harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk sistem yang diinginkan oleh user,
karena sistem akhir yagn dibuat bagi user akan diturunkan dari hasil model tersebut.
Langkah-langkah Pemodelan Simulasi
Untuk pemodelan simulasi model yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem
nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh Verifikasi dan Validasi Model.
Verifikasi adalah pemeriksaan apakah program komputer simulasi berjalan sesuai dengan yang
diinginkan, dengan pemeriksaan program komputer. Verifikasi memeriksa penerjemahan model
simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar (Law
dan Kelton, 1991).
Validasi adalah penentuan apakah model konseptual simulasi (sebagai tandingan program
komputer) adalah representasi akurat dari sistem nyata yang sedang dimodelkan (Law dan Kelton,
1991).
Validasi Model
Validasi Model Konseptual adalah proses pembentukan abstraksi relevan sistem nyata terhadap
pertanyaan model simulasi yang diharapkan akan dijawab. Validasi model simulasi dapat
dibayangkan sebagai proses pengikat dimana analis simulasi, pengambil keputusan dan manajer
sistem setuju aspek mana dari sistem nyata yang akan dimasukkan dalam model, dan informasi
apa (output) yang diharapkan akan dihasilkan dari model. Tidak ada metode standar untuk validasi
model konseptual, kita hanya akan melihat beberapa metode yang berguna untuk validasi.
Validasi Model Simulasi dilakukan dengan partisipasi analis, pengambil keputusan dan manajer
sistem. Uji validasi model adalah apakah pengambil keputusan dapat mempercayai model yang
digunakan sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan. Tidak ada teknik tunggal untuk
melakukan validasi model. Prosedur validasi model simulasi tergantung dari sistem yang sedang
dimodelkann dan lingkungan pemodelan.
Perbandingan antara model dan sistem nyata merupakan perbandingan statistik dan perbedaan
dalam performans harus diuji untuk signifikansi statistiknya. Perbandingan ini tidak bisa dilakukan
dengan sederhana begitu, karena performans yang diukur menggunakan simulasi didasarkan pada
periode waktu yang sangat lama, mungkin beberapa tahun. Kinerja yang diukur dalam sistem nyata
sebaliknya didasarkan pada periode waktu singkat, mungkin hanya dalam ukuran minggu atau
paling lama bulan. Kendala kedua, semua kondisi awal sistem, yang mempunyai pengaruh pada
performans sistem secara umum tidak diketahui pada sistem nyata.
Referensi :
Modul 02 Pemodelan dan Sistem Simulasi : Sistem dan Pemodelan Simulasi, Nyimas Desy
Rizkiyah, S.ST, MT
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-sistem.html
https://arifashkaf.wordpress.com/2015/10/14/pengertian-sistem-dan-contohnya-softskill/