Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 2 ERGONOMI

ANALISIS USABILITAS PADA PRINTER CANON PIXMA


MP287

Disusun oleh:

No. Nama NIM


1. Ghazi Algifari 122200145
2. Ukasyah Marhaendra Putra 122210055
3. Abdul Jabbar Al Hakim 122210059
4. Muhamad Dhiya Ulhaq 122210084
5. Pramudya Putra Pratama 122210138

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi elektronika sangat pesat. Banyak peralatan
elektronika digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri, kedokteran,
telekomunikasi, militer, pendidikan dan sebagainya. Salah satu perkembangan
dunia elektronika yang cukup pesat adalah di bidang komputer. Peralatan
elektronika yang berhubungan dengan komputer yang dikembangkan saat ini
semakin banyak misalnya printer. Semakin majunya teknologi membuat manusia
ingin mencapai kemudahan dalam penggunaannya. Printer termasuk dari sekian
banyak perangkat keras yang dapat membantu mempermudah dan mempercepat
pekerjaan manusia. Printer sendiri berfungsi untuk mencetak dokumen, grafik,
gambar, dan data-data lainnya dari komputer ke media kertas atau lainnya. Salah
satu merk printer yang ada dipasaran adalah Canon Pixma MP287. Canon Pixma
MP287 merupakan printer yang memiliki kemampua mencetak dengan kualitas
hasil cetakan tingkat tinggi. Printer ini mengadopsi sistem tinta hybrid yang dapat
menyajikan hasil gambar yang brilian dan teks yang tajam sehingga dapat
memastikan hasil cetakan foto dengan tampilan warna berkualitas tinggi.
Usabilitas adalah sebuah faktor yang penting untuk pengguna dalam
menggunakan sebuah produk seperti printer. Dengan menerapkan prinsip
usabilitas sebuah produk dapat memudahkan rasa nyaman dalam menggunakan
barang tersebut. Barang yang memiliki usabilitas yang baik maka akan
memudahkan pengguna dalam mengoperasikan benda tersebut. Karena pada
prinsipnya aplikasi dibuat untuk memudahkan penggunanya. Penerapan usabilitas
dapat ditinjau melalui kemudahan dalam memahami fungsi maupun cara
penggunaan sehingga pengguna langsung dapat memahami penggunaan barang
tersebut pada saat pertama kali mencoba. Suatu barang dinilai memiliki usabilitas
yang baik bisa dilihat melalui apakah barang tersebut berjalan sesuai dengan
fungsi dari diciptakannya. Maka dari itu, diperlukan suatu analisis yang dapat
memberikan perbaikan untuk membuat produk agar dapat mencapai tingkat
usabilitas tinggi untuk menunjang kenyamanan dalam menggunakannya.
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Ergonomi Kognitif
Istilah ergonomi berasal dari kata latin ergos (pekerjaan) dan nomos
(hukum alam) dan menggambarkan aspek manusia dalam lingkungan kerja dari
sudut pandang anatomi, fisiologi, psikologi, teknik, manajemen, dan lain-lain,
yang diartikan sebagai penelitian, design dan redesign. Menurut Nurhayati (2009),
kognisi adalah aktivitas mental yang melibatkan proses memperoleh, menyimpan,
mengambil, dan menggunakan pengetahuan dan informasi. Ilmu kognitif juga
dapat dilihat sebagai studi tentang kognisi itu sendiri. Ini melibatkan pembentukan
prototipe fenomena, atau yang biasa disebut persepsi, menemukan solusi masalah,
belajar, dan mengingat.
Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ergonomi
kognitif adalah studi ilmiah tentang kemampuan dan keterbatasan otak dan sistem
sensorik manusia dalam melakukan aktivitas pemrosesan informasi. Salah satu
bidang ergonomi kognitif adalah memori. Memori adalah kemampuan untuk
menyimpan, menyajikan, mengontrol, dan mempertahankan pengetahuan yang
diperoleh untuk diambil kembali.
1.2.2 Usabilitas
Usabilitas merupakan salah satu faktor yang menentukan bagus atau
tidaknya suatu aplikasi. Menurut Jakob Nielsen (2012), usabilitas merupakan
karakteristik yang digunakan untuk mengevaluasi kemudahan penggunaan suatu
aplikasi. Desain antarmuka yang baik mempengaruhi kegunaan. Selain itu, dapat
memberikan nilai tambah dalam hal kepuasan pengguna.
Terdapat 3 aspek pengukuran usabilitas, yaitu:
1. Efektivitas.
Keakuratan pengguna dalam mencapai tujuan tertentu dan
kemampuan menyelesaikan suatu tugas. Metrik ini diukur
berdasarkan jumlah kesalahan yang ditemui pengguna saat
menggunakan aplikasi.
2. Efisiensi.
Jumlah usaha atau daya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan
tertentu. Biasanya kriteria ini diukur berdasarkan satuan waktu.
3. Kepuasan.
Kebebasan dari ketidaknyamanan dan reaksi positif terhadap
performa pelayanan suatu produk.
Dasar dari penilaian usabilitas adalah pengalaman yang dirasakan
pengguna ketika menggunakan aplikasi tersebut. Berikut ini beberapa komponen
kualitas menurut Nielsen (2012):
1. Learnability
Mengukur kemudahan yang dapat dipelajari bahkan oleh pengguna
pemula dalam menggunakan sebuah produk untuk pertama kali.
2. Efficiency
Mengukur seberapa cepat pengguna dapat melakukan tugasnya
setelah mempelajarai antarmukanya.
3. Memorability
Apakah aplikasi yang telah lama tidak digunakan ataupun aplikasi
yang baru digunakan 1 kali dapat diingat oleh pengguna.
4. Errors
Semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin baik aplikasi
tersebut. Aplikasi tersebut dapat dilihat dari berapa banyak
kesalahan yang terjadi saat pengguna menggunakan aplikasi, sejauh
mana akibat dari error tersebut, dan seberapa mudah seorang
pengguna mengatasi kesalahan yang dilakukannya.
5. Subjective Satisfaction
Kepuasan bersifat subjektif bagi masing-masing pengguna yang
meliputi perasaan saat menggunakan aplikasi, pendapatnya tentang
aplikasi tersebut dan lain-lain.
1.2.3 Metode System Usability Scale (SUS)
System Usability Scale (SUS) adalah alat pengukuran yang mengevaluasi
usabilitas produk. SUS memiliki beberapa fitur menarik yang membedakannya
dengan survei lainnya. Pertama, SUS terdiri dari 10 pertanyaan yang relatif cepat
dan mudah dijawab oleh responden. Kedua, SUS adalah agnostik teknologi.
Artinya, ini dapat diterapkan secara luas dan dapat mengevaluasi hampir semua
jenis antarmuka, termasuk situs web, ponsel cerdas, respons suara interaktif
(IVR), sistem (nada panggil dan suara), dan TV. Hasilnya mewakili nilai yang
berkisar antara 0 hingga 100 dan relatif mudah dipahami untuk berbagai disiplin
ilmu, baik individu maupun kelompok.
1.2.4 Metode Heuristic Evaluation
Evaluasi heuristik adalah metode pengujian usabilitas perangkat lunak
komputer yang membantu mengidentifikasi masalah usabilitas dalam desain
antarmuka (Jacob et al., 1994). Evaluasi heuristik juga merupakan salah satu
metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan
pengguna dalam interaksi manusia-komputer (IMK). Tujuan utama dari evaluasi
heuristik adalah untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan desain
antarmuka.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian usabilitas ini yaitu untuk memperbaiki perancangan
dengan menggunakan metode Heuristic Evaluation dan System Usability Scale
adalah untuk melakukan evaluasi suatu sistem melalui kinerja dari serangkaian
tugas dan dilihat kesesuaiannya dengan kriteria penilaian sesuai metode yang
digunakan. Jika ada kesalahan yang terdeteksi maka sistem dapat ditinjau ulang
untuk memperbaiki permasalahan yang ada pada sistem tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Usabilitas Metode System Usability Scale (SUS)
2.1.1 Olah Data
Pada analisis usabilitas dengan metode system usability scale dilakukan
dengan cara survei terhadap 13 orang responden yang memberikan penilaian
terhadap Printer Canon Pixma MP287 berdasarkan skala penilaian satu hingga
lima menggunakan pertanyaan SUS dengan menyertakan gambar dari printer
yang kemudian responden akan menilai sesuai penilaian masing-masing respoden.
Pertanyaan yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Pertanyaan SUS terhadap Printer Canon Pixma MP287
Kode Item Pernyataan
Q1 Saya rasa saya ingin sering menggunkan printer ini
Q2 Saya menemukan penggunaan printer ini terlalu rumit
Q3 Saya pikir printer ini mudah untuk digunakan
Q4 Saya rasa saya memerlukan dukungan tenaga teknis untuk dapat
menggunakan printer ini
Q5 Saya menemukan bahwa fungsi dari printer ini berjalan dengan baik
Q6 Saya pikir terlalu banyak inkonsistensi pada printer ini
Q7 Saya membayangkan kebanyakan orang akan belajar menggunkan printer ini
dengan sangat cepat
Q8 Saya menemukan bahwasanya printer ini sangat rumit untuk digunakan
Q9 Saya merasa sangat percaya diri menggunakan printer ini
Q10 Saya perlu memperlajari banyak hal sebelum menggunakan printer ini

Kuesioner yang diberikan menggunakan 5 poin skala Likert yang mana


responden akan diminta untuk memberikan penilaian “Sangat tidak setuju”,
“Tidak setuju”, “Setuju”, Sangat setuju”, atas 10 item pernyataan System
Usability Scale sesuai dengan penilaian subjektif dari responden. Kriteria
penilaian adalah sebagai berikut.
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Dengan skala penilaian tersebut maka didapatkan hasil survei yang dapat dilihat
pada Tabel 2.2 berikut.
Tanggapan yang diperoleh dari 13 responden dengan penyebaran 9 orang berasal
dari angkatan 2020 Teknik Industri dan 4 orang dari angkatan Teknik Industri
2021. Hasil kuesioner kemudian dihitung dengan rumus yang telah ditentukan
untuk mendapatkan skor SUS. Hasil penilaian Skor SUS ditampilkan dapat dilihat
pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Skor SUS
Skor
No Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
SUS
1 Hervy Alvito Nuzula 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 60
2 Shaquel Evan Elana 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 50
3 Gregorious Erik Ediyanto 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 55
4 Aditya Ananda Permadi 5 4 3 4 4 2 5 4 4 4 57,5
5 Nabil Syahrul Mubarok 3 2 4 4 5 1 4 2 4 4 75
6 Achmad Hardayana Dwiputra 4 2 3 3 5 2 4 2 4 2 72,5
7 Muhammad Sabian 3 3 5 5 3 2 4 3 3 4 60
8 Nofry Austin Panjaitan 4 1 2 1 4 1 3 1 1 2 70
9 Mustika Ramadhani 4 3 5 3 4 2 4 3 3 3 65
10 Alfin Renaldi 3 4 4 2 4 3 4 2 1 2 57,5
11 Afifah Isna Rahma Heliya 4 4 5 2 4 2 4 2 4 3 70
12 Aliyyu Sadika Damayanti 4 3 4 3 5 5 4 2 4 2 65
13 Arib Brian Prayogi 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 42,5
Rata-rata skor System Usability Scale 63,3

Berikut Ini perhitungan dalam menentukan skor System Usability Scale


1. Perhitungan skor System Usability Scale (Hervy Alvito Nuzula)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((4 – 1) + (5 – 2) + (4 – 1) + (5 – 4) + (4 – 1) + (5 – 2) + (3 –
1) + (5 – 3) + (4 – 1) + (5 – 4))*2,5
Skor SUS = 60
2. Perhitungan skor System Usability Scale (Shaquel Evan Elana)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((4 – 1) + (5 – 5) + (5 – 1) + (5 – 5) + (5 – 1) + (5 – 4) + (5 –
1) + (5 – 4) + (4 – 1) + (5 – 5))*2,5
Skor SUS = 50
3. Perhitungan skor System Usability Scale (Gregorious Erik Ediyanto)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((4 – 1) + (5 – 3) + (2 – 1) + (5 – 4) + (4 – 1) + (5 – 4) + (4 –
1) + (5 – 5) + (4 – 1) + (5 – 4))*2,5
Skor SUS = 55
4. Perhitungan skor System Usability Scale (Aditya Ananda Permadi)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((5 – 1) + (5 – 4) + (3 – 1) + (5 – 4) + (4 – 1) + (5 – 2) + (5 –
1) + (5 – 4) + (4 – 1) + (5 – 4))*2,5
Skor SUS = 57,5
5. Perhitungan skor System Usability Scale (Nabil Syahrul Mubarok)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((3 – 1) + (5 – 2) + (4 – 1) + (5 – 4) + (5 – 1) + (5 – 1) + (4 –
1) + (5 – 2) + (4 – 1) + (5 – 4))*2,5
Skor SUS = 75
6. Perhitungan skor System Usability Scale (Achmad Hardayana Dwiputra)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((4 – 1) + (5 – 2) + (3 – 1) + (5 – 3) + (5 – 1) + (5 – 2) + (4 –
1) + (5 – 2) + (4 – 1) + (5 – 2))*2,5
Skor SUS = 72,5
7. Perhitungan skor System Usability Scale (Muhammad Sabian)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((3 – 1) + (5 – 3) + (5 – 1) + (5 – 5) + (3 – 1) + (5 – 2) + (4 –
1) + (5 – 3) + (3 – 1) + (5 – 4))*2,5
Skor SUS = 60
8. Perhitungan skor System Usability Scale (Nofry Austin Pandjaitan)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((4 – 1) + (5 – 1) + (2 – 1) + (5 – 1) + (4 – 1) + (5 – 1) + (3 –
1) + (5 – 1) + (1 – 1) + (5 – 2))*2,5
Skor SUS = 70
9. Perhitungan skor System Usability Scale (Mustika Ramadhani)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((4 – 1) + (5 – 3) + (5 – 1) + (5 – 3) + (4 – 1) + (5 – 2) + (4 –
1) + (5 – 3) + (3 – 1) + (5 – 3))*2,5
Skor SUS = 65
10. Perhitungan skor System Usability Scale (Alfin Renaldi)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((3 – 1) + (5 – 4) + (4 – 1) + (5 – 2) + (4 – 1) + (5 – 3) + (4 –
1) + (5 – 2) + (1 – 1) + (5 – 2))*2,5
Skor SUS = 57,5
11. Perhitungan skor System Usability Scale (Afifah Isna Rahma Heliya)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((4 – 1) + (5 – 4) + (5 – 1) + (5 – 2) + (4 – 1) + (5 – 2) + (4 –
1) + (5 – 2) + (4 – 1) + (5 – 3))*2,5
Skor SUS = 70
12. Perhitungan skor System Usability Scale (Aliyyu Sadika Damayanti)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((4 – 1) + (5 – 3) + (4 – 1) + (5 – 3) + (5 – 1) + (5 – 5) + (4 –
1) + (5 – 2) + (4 – 1) + (5 – 2))*2,5
Skor SUS = 65
13. Perhitungan skor System Usability Scale (Arib Brian Prayogi)
Skor SUS = ((Q1 – 1) + (5 – Q2) + (Q3 – 1) + (5 – Q4) + (Q5 – 1) + (5 –
Q6) + (Q7 – 1) + (5 – Q8) + (Q9 – 1) + (5 – Q10))*2,5
Skor SUS = ((1 – 1) + (5 – 2) + (1 – 1) + (5 – 2) + (1 – 1) + (5 – 1) + (1 –
1) + (5 – 2) + (2 – 1) + (5 – 2))*2,5
Skor SUS = 42,5
Dari perhitungan diatas didapatkan rata-rata skor SUS sebesar 63,3. System
usability scale dalam menentukan hasil perhitungan penilaian terdapat 3 sudut
pandang yaitu acceptability, grade scale, dan adjective rating. Dari ketiga kriteria
penilaiaan tersebut acceptability digunakan untuk melihat tingkat penerimaan
pengguna terhadap printer, grade scale untuk melihat tingkatan (grade) printer,
dan adjective rating untuk melihat rating dari printer yang dihasilkan. Apabila
dilihat dari kriteria acceptability Printer Cannon Pixma MP287 termasuk kedalam
kategor marginal(high), untuk kriteria grade scale termasuk kedalamkategori D,
dan untuk kriteria adjective rating termasuk kedalam ketegori Good. Interpretasi
nilai SUS dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Interpretasi Nilai SUS


2.1.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan dalam
melakukan pengukuran pada alat ukur yang digunakan, uji validitas pada
penelitian ini diperoleh dari pengujian menggunakan software Microsoft excel
untuk mendapatkan nilai r hitung. Untuk hasil dari r hitung pada uji validitas data
dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Ringkasan Hasil Uji Validitas
No Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,656 0,553 Valid
2 0,692 0,553 Valid
3 0,641 0,553 Valid
4 0,765 0,553 Valid
5 0,541 0,553 Tidak valid
6 0,615 0,553 Valid
7 0,868 0,553 Valid
8 0,694 0,553 Valid
9 0,721 0,553 Valid
10 0,734 0,553 Valid

2.1.3 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas data dilakukan untuk menguji derajat konsistensi dalam
interval tertentu dengan melihat rumus Alpha Cronbach. Uji reliabilitas diperoleh
dari pengujian menggunakan aplikasi Microsoft Excell dengan menggunakan data
yang sama seperti pada uji validitas data. Kategori koefisien dari uji reliabilitas
dapat dilihat pada Tabel 2.4
Tabel 2.4 Kategori koefisien uji reliabilitas
Berikut adalah kategori koefisien reliabilitas Guilford
0,8 ≤ r11 ≤ 1,0 Reliabilitas sangat tinggi
0,6 ≤ r11 ≤ 0,8 Reliabilitas tinggi
0,4 ≤ r11 ≤ 0,6 Reliabilitas sedang
0,2 ≤ r11 ≤ 0,4 Reliabilitas rendah
0,0 ≤ r11 ≤ 0,2 Reliabilitas sangat rendah

Maka hasil dari uji reliabilitas data dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan dapat ditarik
kesimpulan bahwasanya kuesioner dianggap memiliki reliabilitas tinggi.
Tabel 2.5 Hasil uji reliabilitas
Kriteria pengujian
Nilai Croncach'h Alppha Kesimpulan
Reliabilitas
0.782837725
tinggi

2.2 Analisis Usabilitas Metode Heuristic Evaluation


Berikut adalah hasil analisis yang dilaksanakan oleh para evaluator
mengenai penilaian terhadap bagian-bagian dari Printer Canon Pixma MP287
berdasarkan penilaian menurut prinsip-prinsip yang terdapat pada metode
heuristic evaluation.
keterangan
Prinsip
Ghazi Ukasyah Abdul Dhiya Pramudya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
BAB III
ANALISIS HASIL DAN KESIMPULAN

3.1 Analisis Hasil


Dalam penilaian yang dilakukan dengan menggunakan metode system
usability scale terhadap Printer Cannon Pixma MP287 melibatkan 13 responden
yang mana persebarannya berasal dari mahasiswa teknik industri angkatan 2020
dan 2021 dengan total 9 mahasiswa teknik industri angkatan 2020 dan 4
mahasiswa angktan 2021. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner yang
diberikan lewat gform yang berisikan 10 item pertanyaan yang menjadi
instrument pengujian pada penilaian menggunakan metode system usability scale.
Dalam penilaian kuesioner menggunakan metode system usability scale
menggunakan 5 poin skala likert. Responden akan diminta untuk memberikan
penilaian “Sangat tidak setuju”, “Tidak setuju”, “Netral”, “Setuju”, dan “Sangat
setuju” atas 10 item pernyataan. system usability scale berdasarkan penilaian
subjektif dari responden. Setiap item pernyataan memiliki skor kntribusi yang
diberikan. Setiap item pertanyaan akan memberikan yang berkisar antara 0 hingga
4. Untuk pernyataan 1,3,5,7, dan 9 skor kontribusinya adalah jumlah skala
dikurangi 1. Sedangkan, untuk pernyataan 2,4,6,8, dan 10, skor konribusinya
adalah 5 dikurangi jumlah skala dan nantinya jumlah total skor kontribusi yang
didapat akan dikalikan dengan 2,5 untuk mendapatkan nilai keseluruhan system
usability. Dari total skor yang didapat dengan menggunakan metode system
usability scale didapatkan rata-rata skor sebesar 63,3. System usability scale
dalam menentukan hasil perhitungan penilaian terdapat 3 sudut pandang yaitu
acceptability, grade scale, dan adjective rating. Dari ketiga kriteria penilaiaan
tersebut acceptability digunakan untuk melihat tingkat penerimaan pengguna
terhadap printer, grade scale untuk melihat tingkatan (grade) printer, dan
adjective rating untuk melihat rating dari printer yang dihasilkan. Apabila dilihat
dari kriteria acceptability Printer Cannon Pixma MP287 termasuk kedalam
kategor marginal (high), untuk kriteria grade scale termasuk kedalam kategori D,
dan untuk kriteria adjective rating termasuk kedalam ketegori Good.
Dari penilaian yang telah dilakukan, maka dilakukan evaluasi menggunakan
metode heuristic evaluation terhadap Printer Cannon Pixma MP287 yang mana
evaluator terdiri atas 5 orang dengan asumsi merupakan orang yang ahli dalam
pemahamannya mengenai Printer Cannon Pixma MP287. Penilaian dengan
menggunakan metode heuristic evaluation menggunakan 10 prinsip yang
dikemukakan oleh Nielsen yaitu Match the real world, Consistency & standards,
Help & documentation, User control & freedom, Visibility of system status,
Flexibility & efficiency, Error prevention, Recognition not recall, Error reporting
diagnosis and recovery, Aesthetic & minimalist design. Dari ke-5 evaluator
tersebut akan memberikan tanggapan sesuai dengan persepsi dari masing-masing
evaluator. Dari 10 prinsip heuristic evaluation yang dikemukakan oleh Nielsen,
terdapat keterkaitan dengan 5 komponen utama dari usabilitas, diantaranya yaitu
learnability yang memuat prinsip Match the real world, Consistency & standards,
Help & documentation. Lalu, terdapat komponen statisfaction yang mewakili
prinsip User control & freedom, Visibility of system status, Error prevention,
Recognition not recall, Error reporting diagnosis and recovery, Dan yang terakhir
yaitu prinsip Flexibility & efficiency yang mana mencerminkan komponen
errors/safety.

3.2 Kesimpulan
Dari penilaian dan pengujian yang telah dilakukan mengguanakan 2 metode,
yaitu heuristic evaluation dan system usability scale, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwasanya heuristic evaluation merupakan penilaian usability yang
dilakukan oleh ahli atau orang yang memiliki pengalaman dan pemahaman yang
dalam mengenai sesuatu yang diuji. Pada heuristic evaluation, evaluator akan
memberiakan tanggapan mengenai obejk uji berdasarkan persepsi dan sudut
pandang dari evaluator. Sedangkan, system usability scale merupakan teknik
penilaian yang dilakukan langsung oleh pengguna. Pada penilaian dan pengujian
yang dilakukan oleh 5 evaluator dengan menggunakan heuristic evaluation
terhadap Printer Cannon Pixma MP287 bisa dikatakan hampir semua evaluator
menganggap bahwasanya Printer Cannon Pixma MP287 hampir memenuhi secara
keseluruhan 10 prinsip, yaitu Match the real world, Consistency & standards,
Help & documentation, User control & freedom, Visibility of system status,
Flexibility & efficiency, Error prevention, Recognition not recall, Error reporting
diagnosis and recovery, dan Aesthetic & minimalist design yang dimiliki oleh
teori evalusi heuristik. Dari kelima evaluator tersebut memiliki pandangan yang
berbeda-beda mengenai usabilitas yang dimiliki oleh Printer Cannon Pixma
MP287. Selain itu, dari penilain dan pengujian dengan menggunakan metode
system usability scale didapatkan informasi bahwasanya Sebagian besar pengguna
memiliki kemampuan yang baik dalam learnability, efficiency, dan memorability
serta dapat mengantisipasi kemungkinan error dan gangguan yang dapat terjadi
ketika pengoperasian Printer Cannon Pixma MP287.

3.3 Saran
Berdasarkan hasil analisis usabilitas yang telah dilakukan pada printer
Canon Pixma MP287 maka saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan
usabilitas dan efisiensi penggunaan printer ini :
1. Peningkatan fitur yang dapat menanggulangi error dengan memberikan
feedback terhadap error yang terjadi.
2. Meningkatkan kualitas dari simbol-simbol yang ada pada printer agar
mencegah warna yang pudar setelah pemakaian printer dalam waktu
yang lama.
Saran-saran di atas diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan penggunaan
printer. Selain itu, produsen printer diharapkan untuk dapat melibatkan pengguna
dalam mengembangkan produk lebih lanjut untuk memahami kebutuhan mereka
secara lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. A., Pramana, E. E., & Tjandra, S. S. (2016). Evaluasi Heuristik Pada Web
Based Learning Untuk Meningkatkan Aspek Usability Sistem. Insand
Comtech: Information Science and Computer Technology Journal, 1(1).
Nielsen, Jakob, Robert L Mack. (1994). Usability Inspection Methods. New
York: John Wiley and Son.
Nielsen, J. (2012). Usability 101: Introduction to usability.
Nurhayati, R., Pribadi, E. M., Afiliasi, N. I., & Nurhayati, R. (2009). Analisa
Aspek Ergonomi Kognitif Terhadap Fenomena Buku Elektronik. (eBook).
(November), 978–979.

Anda mungkin juga menyukai