Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN KISI-KISI UAS

SOFTWARE TESTING

1. Jelaskan apa yang Anda pahami dengan konsep PDCA! Apa perannya didalam
software testing?
Konsep PDCA singkatan Plan, Do, Check dan Action adalah suatu proses pemecahan
masalah yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Inti dari konsep ini adalah
buat saja terlebih dahulu kemudian disempurnakan.
Berikut Penjabaran konsep PDCA yaitu:

2. Didalam Role of Testing, apa yang dimaksudkan dengan Dynamic Analysis dan
Static Analysis? jelaskan!
Penilaian kualitas terbagi menjadi 2 kategori luas, static analyisis dan dynamic analysis
1. Static Analysis : didasarkan pada pemeriksaan jumlah dokumen, yaitu
dokumen persyaratan, software model, dokumen desain, dan source code. statis
analisis tradisional meliputi ulasan kode,
inspeksi, walk-through, analisis algoritma dan bukti kebenaran
2. Dynamic Analysis : Untuk mengekspos kemungkinan kegagalan program.
Mengamati beberapa perilaku program yang representatif dan mencapai kesimpulan
tentang kualitas sistem
3. Jelaskan apa perbedaan Verifikasi dengan Validasi?
Perbedaan validasi dan verifikasi :
1. Verifikasi kegiatan yang bertujuan untuk mengkonfirmasi bahwa
perusahaan/produser telah membuat produk dengan benar, sedangkan validasi
bertujuan untuk mengkonfirmasi bahwa produk yang dibuat sudah benar
2. Verifikasi kegiatan mengulas kerjaan produk sementara, seperti spesifikasi, desain,
kode, dan user manual untuk memastikan kualitasnya. Sedangkan validasi dilakukan
terhadap akhir pengembangan sistem untuk menetukan apakah seluruh sistem
memenuhi kebutuhan dan ekspetasi pelanggan.
3. Verifikasi kegiatan yang dilakukan pada produk sementara dengan mengaplikasikan
teknik analisis statis, seperti inspeksi,walkthrough, reviews dan menggunakan standar
dan checklist. Sedangkan validasi dilakukan pada sistem dengan menjalankan
sistemnya pada lingkungan nyata dan menggunakan berbagai tes.

4. Jelaskan apa yang dimaksud oleh konsep Complete Testing, kenapa disebut sebagai
near impossible?
Complete testing adalaah tidak ditemukannya kesalahan pada fase akhir tes. Beberapa
hal yang
membuat complete testing near immposible didapatkan :
1. Domain dari kemungkinan input program terlalu besar untuk di gunakan pada testing
sistem. Ada 2 masukan yaitu input valid dan input tidak valid
2. masalah desain yang terlalu komplext untuk menyelesaikan tes
3. tidak mungkin untuk membuat semua lingkup kemungkinan eksekusi pada sistem.
Akan terlihat jelas ketika perilaku software sistem bergantung pada kenyataan, dunia
luar. Seperti cuaca, temepratur, tekanan, dll.
5. Terdapat empat level testing didalam kaitannya dengan fase development, jelaskan
dengan menggunakan V Model diagram!

4 Level Testing
1. Unit testing : Programmer mengetes satu satu unit program, seperti prosedur, fungsi,
metode, class.
2. Integration testing : Membangun sistem stabil yang wajar yang bisa menahan
kerasnya pengujian tingkat sistem
3. Sistem Testing : merupakan fase kritis dalam proses pengembangan perangkat lunak
karena perlu memenuhi jadwal ketat dekat dengan tanggal pengiriman, untuk
menemukan sebagian besar kesalahan, dan untuk memverifikasi bahwa perbaikan
berfungsi dan tidak menghasilkan kesalahan baru.
4. Acceptance testing: Mengukur kualitas dari produk, daripada mencari kecacatan
produk. 2 tipe acceptance testing : 1. UAT : User Acceptance Testing Sistem memenuhi
kontraktual kriteria penerimaan/acceptance. 2. BAT : Business Acceptance Testing
Sistem akan lambat laun lolos user acceptance test.
6. Apa yang dimaksudkan dengan Test Case? Apa tujuan dari Testing?
Test Case = sebuah dokumen yang terdapat data tes, prasyarat, hasil yang diharapkan,
dan mencatatkan kondisi.
Test case adalah serangkaian rancangan tindakan yang ingin dilaksanakan untuk
memverifikasi fitur tertentu atau fungsi dari aplikasi perangkat lunak / Webiste.
Test cases: Input yang digunakan untuk menguji sistem dan memprediksi output dari
input jika sistem beroperasi sesuai dengan spesifikasi
Tujuan Testing adalah Untuk mendapatkan informasi reliable terhadap
software dengan cara termudah dan paling efektif, antara lain:
▪ Apakah software telah siap digunakan?
▪ Apa saja resikonya?
▪ Apa saja kemampuannya?
▪ Apa saja keterbatasannya?
▪ Apa saja masalahnya?
▪ Apakah telah berlaku seperti yang diharapkan?
7. Jelaskan perbedaan antara Unit Testing dengan Integration Testing?

8. Apakah dengan melakukan otomasi pada proses Integration Testing dapat membantu
verifikasi pada proses testing harian? Jelaskan kenapa!
Otomasi pada proses integration testing sangat membantu dalam proses testing harian.
proses testing otomatis mengkompilasi, menyebarkan dan kemudian menjalankan
BVTs (Build Verification Test) terhadap Source Code terbaru untuk proyek secara
berkala, dan interval yang telah ditentukan sebelumnya. Yang akhirnya dapat
membantu verifikasi pada proses testing harian.

9. Jelaskan perbedaan antara Load testing dengan Stress Testing!

10. Didalam System Testing Execution, dikenal dengan 2 konsep untuk melakukan
modeling defects. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan konsep Priority dan
Severity!
a. Priority Level adalah mengukur seberapa cepat defect / cacat butuh diperbaiki
b. Severity Level adalah mengukur sejauh mana dampak buruk dari defect / cacat pada
pengoperasian produk

TAKSONOMI OF SYSTEM TEST

• Basic Test: memberikan bukti bahwa sistem dapat diinstal, dikonfigurasi dan dibawa
ke keadaan operasional
• Functionality Test: menyediakan tes komprehensif atas berbagai persyaratan, dalam
kemampuan system
• Robustnest test : menentukan seberapa baik pulih sistem dari berbagai kesalahan input
dan situasi kegagalan lainnya
• Inter – operability Test : menentukan apakah sistem dapat saling beroperasi dengan
produk pihak ketiga lainnya
• Performance Test : mengukur karakteristik kinerja sistem, misalnya, throughput dan
waktu respon, dalam berbagai kondisi
• Scabilitas Test : menentukan batas-batas skala sistem, dalam hal skala pengguna,
scaling geografis, dan skala sumber daya
• Stress Test : menempatkan sebuah sistem di bawah tekanan untuk menentukan
keterbatasan sistem dan, ketika gagal, untuk menentukan cara di mana kegagalan terjadi
• Load and stability test : memberikan bukti bahwa sistem tetap stabil untuk jangka waktu
yang panjang di bawah beban penuh
• Reliability Test : mengukur kemampuan sistem untuk menjaga operasi untuk waktu
yang lama tanpa mengembangkan kegagalan
• Regression test : menentukan bahwa sistem tetap stabil karena siklus melalui integrasi
subsistem lainnya dan melalui tugas-tugas pemeliharaan
• Documentation test : memastikan bahwa panduan pengguna sistem yang akurat dan
dapat digunakan

Functionality Test

• Communication Systems Tests


– Tes ini dirancang untuk memastikan pelaksanaan sistem komunikasi
sebagaimana ditentukan dalam kebutuhan pelanggan spesifikasi
– Empat jenis tes sistem komunikasi yang dianjurkan
• tes dasar interkoneksi
• tes kemampuan
• tes perilaku
• tes resolusi sistem
• Module Tests
– Tes modul dirancang untuk memastikan bahwa semua modul berfungsi secara
individual seperti yang diinginkan dalam sistem
• Logging dan Tracing Test
– Logging dan Tracing Tes dirancang untuk memverifikasi konfigurasi dan
operasi penebangan dan pelacakan
– Ini juga termasuk verifikasi “perekam data penerbangan: non-volatile memori
Flash” log ketika sistem crash
• Elemen Manajemen Sistem (EMS) Test
– EMS tes memverifikasi fungsi utama, yaitu untuk mengelola, memantau dan
meng-upgrade elemen jaringan sistem komunikasi mencakup baik EMS klien
dan EMS server fungsi
• Management Information Base (MIB) Tes
– tes MIB dirancang untuk memastikan MIB standar termasuk MIB II dan
Perusahaan MIBs khusus untuk sistem
• Graphical User Interface Test
– Tes yang dirancang untuk melihat-dan-merasa antarmuka untuk pengguna
sistem aplikasi
– Tes dirancang untuk memastikan komponen yang berbeda seperti ikon, menu
bar, kotak dialog, scroll bar, kotak daftar, dan tombol radio
– GUI dapat dimanfaatkan untuk menguji fungsionalitas belakang antarmuka,
seperti respon akurat untuk query database
– Tes kegunaan dari on-line membantu, pesan kesalahan, tutorial, dan manual
pengguna
– Karakteristik kegunaan dari GUI diuji, yang meliputi berikut ini
• aksesibilitas: pengguna dapat memasukkan, navigasi, dan keluar dengan
relatif mudah?
• responsiveness: pengguna dapat melakukan apa yang mereka inginkan
dan ketika mereka ingin dengan cara yang jelas?
• Efisiensi: pengguna dapat melakukan apa yang mereka ingin dengan
jumlah minimum langkah dan waktu?
• comprehensibility: Apakah pengguna memahami struktur produk
dengan jumlah minimum usaha?

Jawaban ini diisi oleh


MEMBER SQUAD ANTO
HILAL DHAFIR ATALLAH – 065117 156
RUNANTO - 065117132
~~o0o~~

Anda mungkin juga menyukai