Anda di halaman 1dari 15

Landasan Teori

PETA-PETA KERJA

2.1 Peta–Peta Kerja


Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan suatu kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku), kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemerikasaan dan
perakitan, sampai akirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari suatu produk lengkap. Bahkan informasi yang terkandung
dalam suatu peta kerja dapat dipakai sebagai bahan untuk merancang atau
memperbaiki sistem kerja.
Apabila kita melakukan studi yang seksama terhadap suatu peta kerja,
maka pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses
produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut
dapat ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan, dengan
demikian peta kerja ini juga merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu
pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.

2.1.1 Lambang – Lambang Yang Digunakan

Operasi adalah suatu kegiatan yang terjadi apabila benda kerja mengalami
perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun
memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi
merupakan suatu kegiatan yag paling banyak terjadi dalam suatu proses. Dan
biasanya terjadi pada suatu mesin atau system kerja.

Pemeriksaan (inspection) adalah suatu kegiatan pemeriksaan yang


terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Lambang – lambing ini digunakan jika kita melakukan
pemeriksaan terhadap suatu objek atau membandingkan objek tertentu dengan
suatu standar.

1
Landasan Teori

Transportasi adalah suatu kegiatan transportasi yang terjadi apabila


benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami pemindahan tempat yang
bukan merupakan bagian dari suatu operasi.

Menunggu (Delay) adalah suatu proses kegiatan menunggu yang terjadi


apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan lain tidak mengalami kegiatan apa–
apa selain menunggu (biasanya sebentar). Kejadian ini menunjukkan bahwa
suatu objek ditinggalkan untuk sementara waktu tanpa pencatatan sampai
diperlukan kembali.

Penyimpanan (Storage) adalah suatu proses kegiatan penyimpanan


yang terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya memerlukan suatu
prosedur perizinan tertentu.

Aktivitas Gabungan adalah kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas


operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat
kerja.

2.1.2 Macam -Macam Peta Kerja


2.1.2.1. Peta–Peta Kerja Keseluruhan

1. Peta Proses Operasi (OPC; operation Control Chart)


Adalah suatu peta yang mengambarkan seluruh langkah – langkah proses yang
akan dialami bahan baku sampai menjadi produk jadi, dan juga memuat informasi
– informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu yang dipakai,
material yang digunakan proses atau mesin yang dipakai Peta ini hanya mencatat
kegiatan operasi dan pemeriksaan.

Kegunaan Peta Proses Operasi


Dengan adanya informasi–informasi yang bias dicatat melalui Peta Proses
Operasi, kita bias memperoleh banyak manfaat diantaranya :
o Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
o Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
(dengan memperhitungkanefisiensi ditiap operasi/ pemeriksaan)

2
Landasan Teori
o Sebagai alat untuk menetukan tata letak pabrik.
o Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
o Sebagai alat untuk latihan kerja.

3
Landasan Teori

Prinsip–Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi


Dalam membuat peta proses operasi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
antara lain :
o Pertama, pada baris paling atas, pada bagian “ kapala “ ditulis jelas jenis
peta, yaitu Peta Proses Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti
nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara sekarang atau
usulan, nomor peta dan nomor gambar.
o Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal yang sesuai,
yang menunjukkan ke dalam urutan-urutan tempat material
tersebut kemudian diproses.
o Lambang–lambang ditempatkan dalam arah vertikal, dari atas kebawah
sesuai urutan-urutan prosesnya.
o Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
o Penomoran terhadap suatu kegiatan diberikan secara tersendir dan
prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Agar memperoleh gambar peta operasi yang baik, produk yang biasanya paling
banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih dahulu, berarti dipetakan
dengan garis vertical disebelah kanan halaman kertas. Setelah semua proses
digambarkan dengan lengkap, pada akhir halaman dicatat tentang ringkassannya.
Yang memuat informasi – informasi seperti jumlah operasi, jumlah
pemeriksaan dan jumlah waktu yang dibutuhkan.

2. Peta Aliran Proses ( PAP )


Adalah suatu peta yang hanya menggambarkan kegiatan selama satu proses
berlangsung dan menunjukan urutan–urutan dari operasi, pemeriksaan,
transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau
prosedur brlangsung, serta didalamnya juga memuat pula informasi–informasi
yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam dan jarak dinyatakan dalam
meter, namun hal ini tidak mengikat.

4
Landasan Teori

Macam-macam peta aliran proses


a. Peta Aliran Proses Tipe Bahan
Menggambarkan kejadian yang dialami bahan (bisa merupakan salah
satubagian dari produk jadi) dalam suatu proses atau suatu prosedur operasi.
Dengan hanya menggambarkan salah satu komponen produk jadi , peta ini
menggambarkan salah satu bagian dari peta yang lebih komplek.

b. Peta Aliran Proses Tipe Orang


Suatu peta yang menggambarkan suatu proses dalam bentukb
aktivitas-aktivitas manusianya.
Peta aliran ini bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
o Peta Aliran Proses yang menggambarkan aliran kerja seorang operator.
o Peta Aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja
sekelompok manusia, sering disebut Peta Proses Kelompok Kerja.

c. Peta Aliran Proses Tipe Kertas


Pada peta ini yang digambarkan adalah aliran dari kertas
yang menjalani sekumpulan urutan proses mengikuti suatu prosedur tertentu
secara bertahap. Serangkaian tahap yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
proses permohonan ijin sebagai contohnya.

Kegunaan Peta Aliran Proses


o Untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran kertas dari
awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakir.
o Memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau
prosedur.
o Untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan, orang atau kertas
selama proses atau prosedur berlangsung.
o Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau prosedur
kerja.
o Untuk memudahkan proses analisis untuk mengetahui tempat-tempat di
mana terjadi ketidakefesienan atau trerjadi ketidaksempurnaan pekerjaan.

5
Landasan Teori

Prinsip – prinsip pembuatan Peta Aliran Proses


Ada beberapa hal pokok tentang pembuatan suatu Peta Aliran Proses yang lengkap
yaitu : o Seperti pada Peta Operasi, suatu Peta Aliran Proses pun
mempunyai judul, dimana baris paling atas dari kertas ditulis“ PETA ALIRAN
PROSES” sebagai judulnya. Kemudian diikuti dengan pencatatan beberapa
identifikasi seperti :
nomor atau nama komponen yang dipetakan, nomor gambar, peta orang atau peta
bahan, cara sekarang atau cara usulan, tanggal pembuatan, dan nama pembuat
peta. Semua informasi ini dicatat di sebelah kanan atas kertas.
o Di sebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang dicatat
pada butir diatas, dicatatmengenai ringkasan yang memuat jumlah total
dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi. Begitu juga tol jarak
perpindahan yang dilalami bahan, orang atau kertas selama proses atau
prosedur berlangsung.
o Di bagian “ badan” diuraikan proses yang terjadi secara lengkap dengan
lambing- lambang dan informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah yang
dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi (jika mungkin).
Dimuat pula pada kolom-kolom yang tersedia analisis, catatan, dan
tindakan yang diambil berdasarkan analisis tersebut.
o Ada suatu cara yang sederhana, tetapi cukup efektif untuk
menganalisisPeta aliran Proses, yaitu denhan mengajukan lima buah
pernyataan pada setiap kejadian dari suatu Peta Aliran Proses. Cara ini
disebut “Dot and Check Technique” yang merupakan suatu jenis dari
analisis 4W-1h yang umum dikenal. Berikut ini adalah ringkasanya.
“ Dot and Check Technique “

No Pertanyaan Berikutnya Tindakan yang mungkin


dilakukan
1 Apa tujuannya ? Mengapa Menghilangkan aktivitas
? yang
2 Dimana dikerjakan
Mengapa tidak perlu.
3 ? Kapan dikerjakan
? Menggabungkan atau
4 ?
Mengapa merubah tempat kerja
5 Siapa yang mengerjakan ?
? Menggabungkan atau
Bagaimana merubah
Mengapa
mengerjakannya ? waktu atau urutan proses
?
Menggabungkan atau
Mengapa
merubah orang
?
Menyederhanakan
atau memperbaiki metoda 6
Landasan Teori

3. Peta Proses Kelompok Kerja


Adalah merupakan kumpulan dari beberapa Peta Aliran Proses dimana tiap
aliran peta tersebut menunjukan satu seri kerja dari seorang operator, yang
dipetakan dalam arah horizontal sehingga parallel satu sama lainnya, yang satu
diatas atau dibawahyang lainya. Arah kegiatandari sebelah kiri menuju kesebelah
kanan, perubahan kegiatan digambarkan denganm berubahnya lambang pada tiap
Peta Aliran Proses tersebut.

a. Kegunaan peta Proses Kelompok Kerja


Tujuan utama yang harus dianalisis dari kelompok kerja ini adalah
meminimumkan waktu menunggu (delay). Dengan berkurangnya waktu
menunggu berarti kita bisa mencapai tujuan lain yang lebih nyata, diantaranya :
o Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses
o Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.
Hasil analisis bisa menyimpulkan beberapa keputusan, diantaranya
mungkin bisa menggabungkan beberapa operasi atau kita bisa merubahurutan
kerja secara lebih baik atau barang kali pembangian kerjanya yang diubah agar
lebih merata diantara anggota- anggotanya.

b. Prinsip – Prinsip Pembuatan Peta Proses Kelompok Kerja


o Langkah pertama, nyatakan judul peta lengkap dengan identifikasi-
identifikasi lainya dan ringkasanya.
o Lambang–lambang yang biasa digunakan untuk membuat Peta Aliran
Proses digunakan juga untuk membuat Peta Proses Kelompok Kerja sesuai
kebutuhan
o Tiap peta aliran proses yang mempunyai satu seri kegiatan kerja,
merupakan anggota dari suatu peta proses kelompok kerja. Peta–peta
aliran proses tersebut diletakkan saling berdampingan secara pararel,
bergerak mulai dari kiri–kanan, dimana kolam vertical menunjukan
aktivitas–aktivitas yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota
kelompok.
o Lamabang dari setiap anggota kelompok dapat diletakknan secara
berdekatan dan perubahan lambang menunjukan perubahan aktivitas.

7
Landasan Teori

4. Diagram Aliran
Adalah merupakan gambaran menurut skala dari susunan lantai dan
gedung yang menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta
Aliran Proses yang dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut, arah
aliran ditunjukkan oleh anak panah kecil dalam garis tersebut.

a. Kegunaan Diagram Aliran


Secara lebih lengkap, kegunaan suatu Diagram Aliran dapat diuraikan sebagai
berikut:
o Lebih memperjelas suatu peta Aliran Proses, apalagi jika arah aliran
merupakan factor yang penting. Dengan adanya informasi tambahan
mengenai arah aliran dari material atau orangselama aktivitasnya, maka
kita akan mendapatkan informasi yang lengkap. Makin lengkap informasi,
makin mudah untuk melakukan perbaikan. Tambahan informasi ini berguna
sebagai bahan analisis untuk bisa memperpendek jarak perpindahan.
o Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja. Diagram Aliran dapat
menunjukkan lokasi tempat-tempat penyimpanan, stasiun pemeriksaan, dan
tempat-tempat kerja dilaksanakan. Diagram Aliran juga dapat menunjukkan
arah gerakan berangkat-kembalinya suatu material atau seorang pekerja.
Dari kedua hal diatas, berarti kita mempunyai dat yang cukup baik untuk
bisa mengatur aliran lalu lintas dalam ruangan tersebut sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi kemacetan. Dengan kata lain, kita memepunyaia
bahan untuk dipertimbangkan dalam rangka penyusunan suatu tata letak
tempat kerja yang baik.

b. Prinsip–Prinsip Pembuatan Diagram Aliran

o Pertama–tama dibuat judul peta. Dibagian kepala ditulis “DIAGRAM


ALIRAN“ yang kemudian diikuti: Nama pekerjaan yang dipetakan, cara
sekarang atau usulan, nomor peta, dipetakan oleh dan tanggal pemetaan.
o Untuk membuat suatu diagram aliran, sipenganalisa harus mengidentifikasi
setiap aktivitas dengan lambing dan nomor yang sesuai dengan yang
digunakan dalam peta aliran proses.
o Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
periodik sepanjang garis aliran.
o Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau
barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna bermacam–macam.
Atau apabila kita

8
Landasan Teori

hanya menggambarkan lintasan untuk seorang operator atau satu barang,


maka perbedaan warna berarti menunjukan perbedaan antara sekarang
dengan cara yang diusulkan.

2.1.2.2 Peta–Peta Kerja Setempat

1. Peta Pekerja Dan Mesin


Adalah suatu peta yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja
dan waktu menganggur dari pekerja dan mesin.

a. Kegunaan Peta Pekerja-Mesin


Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja-mesin ialah
hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang
ditanganinya. Dengan informasi ini dimilikilah data yang memadai untuk
melakukan penyelidikan, penganalisisan, dan perbaikan suatu kegiatan kerja,
sehingga efektivitas penggunaan pekerja dan mesin bisa ditingkatkan.Peningkatan
efektifitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja tersebut dapat
dilakukan, misalnya dengan cara:
o Mengubah tata letak tempat kerja
o Mengatur kembali gerakan-gerakan kerjanya
o Merancang kembali mesin dan peralatan
o Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah mesin
bagi seorang pekerjanya

b. Prinsip – Prinsip Pembuatan Peta Pekerja Dan Mesin


o Nyatakan identifikasi peta yang dibuat. Biasanya dibagian paling atas
kertas dinyatakan “PETA PEKERJA DAN MESIN” sebagai kepalanya,
kemudian diikuti oleh informasi–informasi pelengkap yang meliputi : nomor
peta, nama pekerjaan yang dipetakan, metoda sekarang atau usulan,
tanggal dipetakan dan nama orang yang membuat peta tersebut.
o Setelah semua identifikasi lengkap dinyatakan, langkah berikutnya
adalah menguraikan semua elemen pekerjaan yang terjadi. Untuk itu tiga
jenis kolom (bar) digunakan untuk melambangkan elemen-elemen
yang bersangkutan. Kolom-kolom tersebut dibuat memanjang dari atas ke
bawah dengan panjang masing-masing sebanding dengan lamanya
waktu pelaksanaan yang bersangkutan.
9
Landasan Teori

Lambang – lambang yang digunakan

Menunjukkan waktu menganggur.


Digunakan untuk menyatakan pekerja atau mesin yang sedang menganggur
atau salah satu sedang menunggu yang lain.Misalnya dalam suatu rangkaian kerja,
sioperator sedang melakukan pemeriksaan terhadap mesin, untuk mencegah
kerusakan. Maka dalam hal ini: si operator sedang melakukan kerja tak
bergantungan, dan mesin sedang menganggur/menunggu.

Menunjukkan kerja independen.


Jika ditinjau dari pekerja, maka keadaan ini menunjukkan seorang pekerja yang
sedang bekerja dan independen dengan mesin dan pekerja lainnya.Misalnya
seorang pekerja yang sedang mengambil dan mempersiapkan bahan atau ia
sedang melakukan pemeriksaan terhadap produk akhir tanpa alat. Jika ditinjau dari
pihak mesin, maka berarti maka mesin tersebut sedang bekerja tanpa memerlukan
pelayanan dari ioperator (mesin otomatis)

Menunjukkan kerja kombinasi.


Jika ditinjau dari pihak pekerja, maka lambing ini digunakan apabila diantara
operator dan mesin atau dengan operator lainnya sedang bekerja secara bersama
– sama. Jika ditinjau dari pihak mesin, maka berarti: selama bekerjanya, mesin
tersebut memerlukan pelayanan dari operator (mesin manual)

o Langkah terakhir setelah semua aktivitas digambarkan, dibuat kesimpulan


dalam bentuk ringkasan yang memuat: waktu menganggur, waktu kerja dan
akhirnya kita bisa mengetahui waktu penggunaan dari pekerja atau mesin tersebut.
Satuan waktu yang biasanya digunakan dalam detik, walaupun ini tidak mengikat.

Sebagai contoh jika keterampilan pekerja yang dinilai fair (E1), usaha good (C2),
kondisi
excellent (B), dan konsistensi poor (F), maka terhadap p = 1 adalah:
Keterampilan : Fair (E1) = - 0,05
Usaha : Good (C2) = + 0,02
Kondisi : Excellent (B) = + 0,04
Konsistensi : Poor (F) = - 0,04
Jumlah : = - 0,03
10
Landasan Teori

2.3.3. Faktor Kelonggaran


Pemberian kelonggaran ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada
operator untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukannya, sehingga waktu baku
yang diperoleh dapat dikatakan data waktu kerja yang lengkap dan meakili system
kerja yang diamati, kelonggaran yang diamati antara lain :
o Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
o Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah (fatique)
o Kelonggaran yang tidak dapat dihindarkan
Pemberian factor penyesuaian dan factor kelonggaran secara bersama-sama,
selayaknya dapat dirasakan adil (fair), baik dari sisi operator maupun dari sisi
manajemen.

2.4. Sampling Pekerjaan


Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran yang dilakukan dengan
melakukan kunjungan-kunjungan pada waktu-waktu tertentu secaraacak.
Sampling pekerjaan dapat dilakukan terutama terhadap tenaga kerja tak langsung,
walaupun dapat juga untuk tenaga kerja langsung maupun terhadap mesin.
Kunjungan-kunjungan yang dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi atau
kegiatan yang dilakukan semakin kuat dasar untuk mengambil keputusan.
Kesimpulan yang diambil lebih tepat dengan teknik secara statistik yang dikenal
dengan sampling menduga perbandingan populasi (sampling for estimating
population proportion).

2.4.1 Manfaat dan Kegunaan Sampling Pekrjaan


Sampling pekerjaan dapat digunakan untuk :
o Activity and delay sampling
Digunakan untuk mengetahui dan mengukur distribusi pemakaian waktu
sepanjang waktu kerja oleh para pekerja/kelompok kerja atau untukmengetahui
tingkat pemanfatan (utilitas) peralatan, mesin-mesin dan fasilitas kerja
o Performance Sampling
Digunakan untuk mengukur performance indeks atau performance level
dari pekerja sepanjang waktu kerjanya, serta untuk mengetahui menghitung beban
kerja dari pekerja, serta memperkirakan kelonggaran bagi pekerja untuk pekejaan
tertentu.
o Work measurement

11
Landasan Teori
Digunakan untuk menghitung dan menentukan waktu baku dari suatu jenis
pekerjaan tertentu.

12
Landasan Teori

2.4.2 Rating Performance


Dalam melakukan pengamatan, pengamat dapat melihat apakah operator
bias bekerja secara wajar atau tidak, ini tentu berkaitan apakah operator bekerja
sangat cepat, sangat lambat atau normal.

Jadi dalam sampling pekerjaan data yang didapatkan selain jenis pekerjaan
yang dilakukan adalah kesepatan dari operator. Dalam penetapan rating
performance ada Bencmarking, yaitu tingkat kecepatan yang dianggap normal
untuk pekerjaan tertentu.

Metoda-metoda yang digunakan dalam penetapan rating performance:


1. Westing house system of rating
2. Metoda presentase
3. Metoda Schumard
4. Metoda Obyektif
5. Metoda Sintesa
6. Metoda Bedaux
2.4.3 Langkah–Langkah Sebelum Melakukan Sampling
Pendahuluan
1. Menetapkan tujuan pengukuran serta tingkat ketelitian dan keyakinan
yang digunakan
2. Melakukan penelitian pendahuluan mengenai sistem kerja untuk
mendapatkan waktu baku
3. Memilih operator yang terampil dan dapat bekerja normal
4. Memilih operator terbiasa system kerja yang ada
5. Menyiapkan peralatan yang berhubungan dengan sampling pekerjaan
6. Memisahkan pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan yang diamati
7. Melakukan jam pengamatan secara acak dengan interval waktu

2.4.4 Cara Melakukan Sampling Pekerjaan


1. Melakukan sampling pekerjaan
2. Menguji keseragaman data
3. Menguji kecukupan data
4. Melakukan pengamatan tambahan sesuai waktu yang ditetapkan

13
Landasan Teori
2.4.5 Metode Kerja
1. Menetapkan interval pengamatan, lalu menentukan jadwal kunjungan
boleh dilakukan maksimal sebanyak berdasarkan bilang acak yang
didapatkan kunjungan hanya 2/3 jumlah kunjungan maksimal

14
Landasan Teori

Jumlah kunjungan:

N 2 x nx60
3 i

Dimana
:

n = jam kerja perhari


i = satuan waktu pengamatan

2. Melaksanakan study pendahuluan terhadap elemen-elemen pekerjaan


yang diamati. Hal ini dilakukan melalui wawancara dan mempelajari uraian
pekerjaan. Hasil uraian dituliskan pada lembar pengamatan.
3. Melaksanakan kunjungan sesuai waktu yang ditetapkan dan catat pada
lembar pengamatan
4. Membuat rekapitulasi data pengamatan
5. Menghitung presentase waktu produktif ( p ), yatu jumlah tally elemen
produktif dibagi jumlah tally total, kemudian hitung % kegiatan produktif
rata-rata
P= pi / k
Dimana : k = jumlah hari pengamatan
6. Melakukan uji keseragaman data

P(1 P)
BK = P Z /2
n

15

Anda mungkin juga menyukai