Perancangan Proses
1
mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dari tahap awal sampai menjadi
produk jadi atau komponen, dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk
menganalisis lebih lanjut seperti waktu, material, tempat, alat, dan mesin yang
digunakan. Peta proses operasi pada PT Pensilindo Jaya dapat dilihat pada gambar
3.1.
2
letak fasilitas, dan membantu menentukan perbaikan cara kerja.
3
Gamabar 3.2 Assembly chart
3.2. Penentuan jenis mesin dan alat -> Machine and Tool List
Pembuatan pensil pada PT Pensilindo Jaya, proses utama yang dilakukan adalah
pembentukan komponen-komponen pensil yang terbuat dari plastic oleh karena itu
dibutuhkan mesin yang mampu melakukan proses tersebut. Maka PT Pensilindo Jaya
menggunakan mesin injection molding untuk memproses biji platik agar menjadi
komponen-komponen dari pensil. Perusahaan menggunakan mesin injection molding
dari nanrong (gambar 3.3) dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada tabel 3.1.
Proses lainnya adalah proses pewarnaan dan pemberian gambar. Oleh karena itu
dibutuhkan mesin yang mampu melakukan printing pada bidang silindris. Untuk
mesin printing untuk pensil dapat dilihat pada gambar 3.4.
4
Tabel 3.1 Tabel spesifikasi Mesin Injection Molding
5
Gambar 3.4 Mesin Printing
3.3 Perhitungan kebutuhan mesin dan alat di tiap proses -> Routing Sheet
Spesifikasi mesin plastik injection rate nya adalah 53 kubik/detik. Sedangkan
untuk menghasilkan satu pensil dengan berat 15gr maka densitasnya adalah 15 gram
dibagi densitas plastik PP yaitu 0,91 gram/cm3 Dihasilkan 16,48 cm3. Spesifikasi
mesin menunjukkan plastik injection rate adalah 53cm3 /detik. Jika dibagi dengan
densitas bahan satu pensil maka mesin tersebut dapat mencapai kecepatan produksi 3
pensil per detik dan sama dengan 180 pensil per menit (kapasitasnya).Perusahaan
kami menargetkan produksi pensil sebanyak 128 pensil per menit.
Dalam menghitung mesin dalam proses pencetakkan, input yang berupa
jumlah biji plastik dikonversikan ke jumlah pensil yang diproduksi dalam pcs atau
kepingan. Kemudian waktu proses dibagi 8 dalam perhitungannya untuk
mendapatkan waktu baku dari tiap pensil karena 1 batch terdapat 8 pensil. Kemudian
untuk perhitungan kebutuhan mesin diproses lainnya tidak perlu dibagi 8 karena
merupakan pengerjaan untuk tiap batch.
Perhitungan jumlah kebutuhan mesin secara umum adalah:
6
Perhitungan kebutuhan mesin dan alat di tiap proses atau Routing Sheet dapat
dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Routing Sheet
7
Assembling, atau dapat di katakan MPPC adalah suatu peta yang menggambarkan
jumlah pemakaian kebutuhan mesin dari Routing Sheet.
Kebutuhan mesin dari tiap-tiap proses yang sama untuk setiap part
dijumlahkan agar dapat ditemukan jumlah mesin secara keseluruhan yang dibutuhkan
perusahaan agar dapat memproduksi sesuai target.
8
adalah produk dengan jenis yang sama diproduksi secara kontinyu yang mengalir
melalui serangkaian fasilitas yang tidak terputus/terintrupsi. Proses injection molding
diperlukan investasi yang tinggi untuk peralatan dan mesin. Dalam memproduksi
pensil digunakan process layout dengan mengelompokkan proses-proses menjadi
departemen sendiri yaitu departemen injection molding, departement printing ,
departemen assembly dan departement packaging. Departemen melakukan tugasnya
dengan target yang sudah ditentukan dan hasil proses dari satu departemen akan
dikirim ke departemen selanjutnya untuk proses berikutnya.
BAB 6
Dalam pendirian pabrik ada komponen biaya yang dikeluarkan. Investasi yang
sering disebut modal adalah biaya yang paling banyak dikeluarkan karena biaya
investasi diperuntukan untuk membeli sebidang tanah seluas 11000 m2 dengan harga
Rp. 2.500.000,- per meter persegi oleh karena itu dana yang dikeluarkan sekitar 41,5
milyar. Selain tanah, investasi juga digunakan untuk pembangunan bangunan baik
kantor, fasilitas produksi, dan untuk memenuhi persyaratan pendirian pabrik (pajak).
Investasi ini sangat penting karena ini mempengaruhi berdirinya pabrik ini. Total
investasi yang dibutuhkan dalam pendirian pabrik ini adalah Rp. 51,485,397,981.- .
Rincian dari perhitungan investasi dapat dilihat di lampiran.
9
Beberapa aset yang dimiliki oleh perusahaan memiliki depresiasi. Depresiasi atau
penyusutan dalam akuntansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
dari suatu aset selama umur manfaatnya. Semua aset yang memiliki depresiasi
nilainya akan menyusut seiring dengan berjalannya waktu. Suatu aset memiliki umur
ekonomis biasanya dalam satuan tahun. Setelah melewati umur ekonomis maka nilai
sisa dari aset tersebut harus ditanggung oleh perusahaan, oleh karena itu depresiasi
dibebankan ke produk dengan dimasukan dalam perhitungan HPP (Harga Pokok
Produksi). Aset yang terkena depresiasi seperti gedung, mesin mesin produksi dan
alat-alat lain yang mengandung unsur teknologi. Untuk lebih lengkap dalam
perhitungan depresiasi dapat dilihat di tabel 6.1.
10
Kerja 150,000.00
Lemari 1,2 Rp121,250.0
10 37500
dokumen 50,000.00 0
2,0 Rp388,000.0
Proyector 5 60000
00,000.00 0
Meja
Rp485,000.0
Tamu + 5 75000
2,500,000.00 0
Sofa
4,0 Rp776,000.0
komputer 5 120000
00,000.00 0
N Umur Ekonomis Depresiasi /
Depresiasi Harga Beli Nilai Sisa
O (tahun) tahun
Mesin 6,0 Rp582,000.0
10 180000
Fotocopy 00,000.00 0
11
Untuk menentukan harga jual dari produk yang akan dijual maka harus dihitung
HPP (Harga Pokok Produksi). Dalam perhitungan HPP beberapa komponen biaya
dimasukan ke dalamnya. Komponen biaya yang dimasukan adalah biaya tenaga kerja
langsung, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan
baku tidak langsung, biaya depresiasi, dan biaya operasional. Semua komponen
memiliki satuan yang sama yaitu perbulan. Setelah komponen biaya itu dijumlah
semua hasilnya dibagi dengan output yang dihasilkan selama satu bulan. Dari
perhitungan itu dihasilkan bahwa HPP dari Tak-Tik Pensil adalah Rp4,566.72. Dari
hasil perhitungan HPP akan digunakan untuk menentukan harga jual dari produk Tak-
Tik Pensil. Untuk rincian lengkap dari perhitungan HPP dapat dilihat di lampiran.
6.3 Cashflow
Cashflow merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai
akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari
aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.
N Tahun ke
Uraian
o 1 2 3
Pendapatan
1 (5x4x12x61440xRp 7.500) Rp110,592,000,000 Rp110,592,000,000 Rp110,592,000,000
2 Biaya Operasi Rp139,687,150 Rp124,257,078 Rp136,682,786
3 Biaya Depresiasi Rp139,687,150 Rp139,687,150 Rp139,687,150
12
Tabel 6.2 menunjukan cashflow dari PT Pensilindo Jaya. Pada tabel tersebut
terdapat pengeluaran dan pendapatan PT Pensilindo dengan periode satu tahuan.
Perhitungan cashflow dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengetahui pemasukan
dari usaha nya tiap tahun dan dapat mengontrol pengeluaran perusahaan sehingga
keuangan perusahaan dapat terkontrol dengan baik
13