Anda di halaman 1dari 3

Reza Priatna Muhammad Nur

1923867
TI reg C

MANUAL ASSEMBLY LINE

Manual assembly line adalah jalur produksi yang terdiri dari urutan work station dimana tugas
perakitannya dilakukan oleh pekerja manusia. Produk dirakit saat produk bergerak melintasi jalur
(line). Sistem kerja yang terdiri dari beberapa pekerja yang terorganisir untuk menghasilkan suatu
produk tunggal atau produk dalam jumlah tertentu. Pekerjaan manual assembly biasanya
menggunakan konveyor dan beberapa workstation dapat dilengkapi dengan alat-alat portable.
Faktor yang mendukung penggunaan assembly line :
• Permintaan produk dengan skala tinggi dan menengah
• Produk yang diproduksi serupa atau identik
• Pekerjaan perakitan dapat dibagi menjadi elemen-elemen kerja.
Mengapa Assembly Line Dikatakan Sistem Produktif? Yaitu :
 Spesialisasi kerja
Ketika pekerjaan besar dibagi menjadi tugas-tugas kecil dan masing-masing tugas ditugaskan untuk
satu pekerja, maka pekerja menjadi sangat ahli dalam melakukan tugas tunggal.
 Interchangeable Part
Setiap komponen diproduksi dengan ukuran yang diberi toleransi yang sama dengan tujuan agar
setiap bagian dari jenis tertentu jika diambil secara acak untuk perakitan maka komponen tersebut
akan dapat dipasangkan/dirakit satu sama lain.
Terdapat 2 cara yang digunakan untuk memindahkan benda kerja pada line produksi antar
operator-operatir di stasiun kerja, yaitu menggunakan :
1. Lintasan Non Mekanik
2. Lintasan dengan Konveyor
1. Lintasan Non Mekanik
Pada lintasan non mekanik ini tidak digunakan konveyor. Sehingga akan memungkinkan terjadinya
beberapa masalah antara lain :
Starving, starving adalah keadaan dimana operator telah selesai mengerjakan pekerjaannya tetapi
harus menunggu komponen dari stasiun sebelumnya.
Blocking, bloking adalah keadaan dimana operator telah selesai mengerjakan tugasnya tetapi harus
menunggu operator berikutnya untuk menyelesaikan tugasnya sebelum memindahkan komponen
Karena masalah-masalah tersebut maka waktu siklus menjadi bervariasi. Sehingga sering
menggunakan buffer stock antar stasiun kerja.
2. Lintasan dengan Konveyor
Lintasan ini menggunakan konveyor (moving belt, conveyor) untuk memindahkan komponen antar
stasiun kerja. Sistem transportasi dapat bersifat kontinyu, terputus-putus
(intrermittent synchrinuous) atau asynchronuous. Dengan sistem konveyor ini tidak terjadi blocking.
Tetapi masalah yang akan muncul adalah : Starving, Komponen tidak selesai diproduksi.
Keseimbangan lintasan adalah suatu metode pengaturan sejumlah proses atau pekerjaan
perakitan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan produksi sehingga
total waktu yang diperlukan oleh setiap stasiun kerja sama, maka akan diperoleh keseimbangan
lintasan yang sempurna.
Definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam
keseimbangan lintasan :
1. Stasiun Kerja (Work Station)
Stasiun kerja adalah lokasi pada lintasan perakitan (assembly line) dimana pekerjaan dilakukan
2. Station Time (ST)
Station time adalah jumlah waktu dari elemen kerja yang ditugaskan dalam satu stasiun kerja
3. Elemen Kerja (Work Element)
Elemen kerja adalah bagian keseluruhan pekerjaan dalam proses assembly.
4. Waktu Siklus (Cycle Time)
Waktu siklus adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk dari lintasan
perakitan. Waktu siklus biasanya dipengaruhi oleh output (Q) yang dikehendaki selama periode
waktu produksi (JP) dengan formulasi. Tc = P/Q
Dimana :
Tc = Cycle Time
P = Periode waktu produksi
Q = Output.
5. Balance Delay
Balance Delay atau sering disebut juga balancing loss adalah ukuran ketidakefisienan yang
disebabkan oleh ketidaksamaan waktu dari tiap stasiun kerja. Balance Delay dapat diperoleh dengan
rumus :

D = nTc-Twc / NTc

Dimana :
D : Balance Delay
Tc : Cycle Time
Twc : Total waktu dari stasiun kerja
N : Jumlah stasiun
6. Efisiensi Line
Efisiensi line adalah rasio dari total waktu stasiun terhadap keterkaitan waktu siklus dengan jumlah
stasiun kerja yang dinyatakan dalam persentase. Dirumuskan sebagai berikut:

LE = Twc / NTc atau LE = 1 – BD

Dimana :
BD : Balance Delay
LE : Efisiensi Line
Tc : Cycle Time
Twc : Total waktu dari stasiun kerja
N : Jumlah stasiun
Adapun pertimbangan dalam desain perakitan line meliputi :
 Metode analisis
Untuk menganalisis masalah bottleneck atau stasiun kerja bermasalah lainnya
 Beban Pekerja
Untuk meringankan kemacetan/bottleneck di stasiun yang kelebihan beban (sifatnya sementara)
 Pra perakitan komponen
Siapkan sub perakitan tertentu secara off-line untuk mengurangi waktu kerja pada jalur perakitan
akhir.
 Buffer /penyimpanan antar stasiun
Untuk mengizinkan operasi lanjutan dari bagian-bagian tertentu dari lintasan/jalur
ketika bagian-bagian lain rusak. Untuk memperlancar produksi antar stasiun dengan variasi waktu
tugas yang besar
 Stasiun paralel
Untuk mengurangi waktu bottleneck di stasiun yang memiliki waktu tugas yang luar biasa panjang.

Anda mungkin juga menyukai